do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 29 Juni 2012

Pengertian Koperasi


Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan (Revrisond Baswir, 1997).
Koperasi adalah sekumpulan orang yang memungkinkan beberapa orang atau badan hukum dengan jalan bekerja sama atas dasar sukarela menyelenggarakan suatu pekerjaan untuk memperbaiki kehidupan anggota-anggotanya (Sagimun, 1990).
Menurut Undang-Undang perkoperasian no 12/1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang menetapkan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Pengertian koperasi menurut Undang-Undang nomor 25/1992 adalah koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pada Undang Undang nomor 25/ 1992, prinsip koperasi merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakannya dari badan usaha lain.
a. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasai dalam bentuk apapun.
b. Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasar kan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
d. Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.
e. Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung jawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri 

Karakteristik Badan Usaha Koperasi


Dalam Undang Undang Koperasi nomor 25 tahun 1992 disebutkan bahwa:
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
2. Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta berlandaskan asas kekeluargaan.
3. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
4. Fungsi dan Peran Koperasi
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
Menurut Sagimun (1990), karakteristik dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain terutama dengan Perseroan Terbatas dan Firma adalah:
1. Koperasi selain suatu bentuk perkumpulan juga merupakan suatu bentuk perusahaan.
2. Tujuan koperasi yang utama ialah peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya.
3. Koperasi berusaha memenuhi serta mencukupi kebutuhan sehari-hari anggotanya.
4. Koperasi adalah organisasi ekonomi yang berwatak sosial.
5. Koperasi bersifat terbuka dan umum.
6. Koperasi diurus dan dikemudikan oleh anggota-anggotanya sendiri.
7. Watak moral dan mental anggota lebih penting dan lebih diutamakan oleh koperasi daripada uang, modal, kapital.
8. Diutamakan kebersamaan di dalam sikap, pemikiran dan pengelolaan.

Pengertian, Jenis, dan Tujuan Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu. Bagi para analis laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Sofyan Safri Harahap ( 1998 : 105 ).

2.Jenis Laporan Keuangan
Weston & Copeland ( 1995 : 25 ) mengatakan dalam bukunya, bahwa gambaran yang lengkap tentang aktivitas akuntansi keuangan suatu perusahaan selama satu tahun terdiri dari tiga laporan keuangan dasar, yaitu :
Neraca awal tahun memberikan gambaran tentang perusahaan pada permulaan tahun pajaknya, ditambah neraca akhir tahun yang memberikan gambaran tentang harta dan hutang akhir.
Perhitungan rugi laba menunjukkan arus pendapatan dan beban atau biaya selama interval antara neraca awal dan akhir periode.
Laporan arus kas merinci sumber – sumber perubahan kas dan ekuivalen kas selama interval waktu yang sama dengan perhitungan rugi laba.

3. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi ( Dwi Prastowo ; 1995 : 5 ).
Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas ( dan setara kas ), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Informasi mengenai kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas ( setara kas ) serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Informasi perubahan posisi keuangan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode pelaporan. Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan kas dan setara kas, informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan persahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut.
Laporan keuangan yang disusun untuk memenuhi tujuan – tujuan tersebut memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Meskipun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang dibutuhkan pemakai dalam proses pengambilan keputusan ekonomi mereka. Selain untuk tujuan – tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen atau menggambarkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Pengertian dan Jenis-jenis Saham

1. Pengertian saham
Panji Anoraga (1995 : 51) Saham, merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka manfaat yang diperoleh diantaranya:
- Deviden, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.
- Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.
- Manfaat non finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kepuasan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.

Sawidji (1996 : 43) menyatakan bahwa secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. William H. Pike, 1989 (dalam Sawidji, 1996 : 43) mengemukakan bahwa selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menrbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham.

2. Jenis–Jenis Saham
Panji Anoraga (1995 : 52), dari berbagai jenis saham yang dikenal dibursa yang diperdagangkan yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (prefered stock).
Saham biasa, adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham bisa mempunyai hak untuk memperoleh deviden sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya (one share one vote). Pada likuidasi perseroan, pemilik saham memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi.
Saham preferen, merupakan saham yang memberikan hak untuk mendapatkan deviden dan / atau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi terlebih dahulu dari saham biasa, disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi / komisaris. Saham preferen mempunyai ciri–ciri yang merupakan gabungan dari hutang dan modal sendiri (debt and equity). Ciri–ciri yang penting dari saham preferen adalah :
(a) Hak utama atas deviden.
Pemegang saham preferen mempunyai hak lebih dulu untuk menerima deviden.
(b) Hak utama atas aktiva perusahaan.
Dalam hak likuidasi, pemegang saham preferen berkedudukan sesudah kreditur biasa tetapi sebelum pemegang saham biasa. 
(c) Penghasilan tetap.
Penghasilan bagi para pemegang saham preferen biasanya berupa jumlah yang tetap. 
(d) Jangka waktu yang tidak terbatas.
Umumnya saham preferen dikeluarkan untuk jangka waktu yang terbatas akan tetapi dapat juga pengeluaran saham preferen dilakukan dengan sarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham preferen tersebut dengan suatu harga tertentu.
(e) Tidak mempunyai hak suara.
Umumya para pemegang saham preferen tidak mempunyai suara dalam rapat umum pemegang saham. Kalaupun hak suara diberikan, biasanya dibatasi pada hal–hal yang ada sangkut pautnya dengan manajemen perusahaan.
(f) Saham preferen kumulatif.
Dalam hal ini deviden yang tidak terbayar pada para pemegang saham preferen tetap menjadi hutang perusahaan dan harus dibayar dalam tahun tersebut atau tahun–tahun berikutnya bilamana perusahaan memperoleh laba yang mencukupi. Tunggakan–tunggakan pada para pemegang saham preferen tersebut harus dilunasi perusahaan terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa mendapat pembagian deviden.

Pentingnya Efisiensi Pasar


Efisiensi pasar, menurut Sunariyah ( 1997 : 109 – 110 ) mempunyai arti penting sebagai berikut :
(1) Jika pasar efisien, para manajer perusahaan akan bekerja memperbaiki kinerja perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek yang bagus akan mempunyai harga saham yang tinggi., sebaliknya perusahaan dengan prospek yang kurang baik sahamnya akan dinilai pada harga yang rendah. Tinggi rendahnya harga saham mencerminkan keyakinan investor kepada perusahaan.
(2) Pasar efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti perusahaan dengan prospek yang tinggi akan memperoleh modal pada harga yang wajar. Harga saham merupakan cermin tentang kondisi perusahaan. Dengan harga saham yang tinggi dapat digunakan sebagai ajang promosi tentang kondisi perusahaan. Jadi, harga saham menarik sebagai alat mendapatkan biaya yang fair.
(3) Jika pasar efisien, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga saham , dengan kata lain lembaga keuangan menaruh kepercayaan terhadap harga saham yang berlaku di pasar modal. Apabila terdapat kesalahan dalam penetapan harga saham ( mispriced ) baik itu terlalu rendah atau terlalu tinggi ( under / over value ) adalah tugas para analis untuk menemukan kesalahan penetapan harga saham tersebut dan kemudian akan dikoreksi. Dari sisi lain perusahan tidak akan khawatir tentang harga sahamnya. Jika perusahan akan membeli saham perusahaan tersebut dari pasar untuk mempengaruhi harga agar cenderung naik, akan tetapi pada pasar efisien harga – harga tersebut tetap pada titik tertentu sebagai refleksi semua informasi.
(4) Pada pasar efisien, biaya iklan untuk saham baru relatif kecil. Biaya iklan diperlukan untuk melakukan penyebaran informasi mengenai saham di pasar, meskipun pada pasar efisien secara cepat informasi akan tersebar dan direfleksikan pada harga saham. Dalam kenyataanya, besarnya biaya iklan akan mempengaruhi kenaikan harga ataupun meningkatkan volume pembelian saham. Hipotesis pasar efisien mengasumsikan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh biaya iklan tersebut.
(5) Pada pasar efisien, para manajer tidak dapat memanipulasi teknik data akuntansi atau prosedur – prosedur, untuk memberi gambaran perusahaan yang berbeda. Mereka dapat memanipulasi dengan mengumumkan laba perlembar saham yang cenderung naik. Dengan laba yang meningkat, hal ini akan meningkatkan harga saham di pasar. Meskipun terdapat informasi pengumuman laba yang demikian, para analisis akan menyesuaikan dengan data akuntansi yang benar. Jadi, pada pasar efisien memanipulasi prosedur akuntansi tidak mempunyai dampak pada harga saham.
(6) Dipasar efisien para investor tidak memerlukan sumber informasi lain. Informasi direfleksikan pada harga saham. Para investor tidak khawatir membeli saham pada harga yang cukup optimistik. Mereka menilai harga yang benar adalah seperti yang mereka lihat di pasar.

Peran dan Fungsi Pasar Modal


Pasar Modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara, yang pada dasarnya peranan tersebut mempunyaui kesamaan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Hampir semua negara didunia ini mempunyai Pasar Modal, yang bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Terkecuali dalam negara dengan perekonomian sosialis atau tertutup, Pasar Modal bukanlah suatu keharusan (Sunariyah; 1997 : 5).

Menurut Sunariyah ( 1997 : 5 - 8 ) seberapa besar peranan pasar modal dalam suatu negara dapat dilihat dari 5 ( lima ) aspek berikut ini :
1) Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan. 
2) Pasar modal memberi kesempatan kepada para investor untuk memperoleh hasil ( return ) yang diharapkan. 
3) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. 
4) Pasar Modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. 
5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

Bentuk-Bentuk Pasar Modal


Sunariyah ( 1997 : 11 - 15 ) membagi Pasar Modal berdasarkan tempat kejadian transaksi dan berdasarkan proses penyelenggaraan transaksi.
Berdasarkan tempat kejadian transaksinya Pasar Modal dapat dibedakan menjadi :
1. Pasar Perdana ( Primary Market ). Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham ( emiten ) kepada investor selama waktu yang telah ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan dipasar sekunder.
2. Pasar sekunder ( Secondary Market ). Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder merupakan pasar dimana saham dan sekuritas lain diperjualbelikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.
3. Pasar Ketiga ( Third Market ). Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar bursa ( over the counter market ). Di Indonesia, pasar ketiga ini disebut bursa pararel.
Ditinjau dari proses transaksinya pasar modal dapat dibagi menjadi :
1. Pasar Spot. Adalah bentuk pasar keuangan yang memperdagangkan sekuritas atau jasa keuangan untuk diserahterimakan secara spontan. Artinya kalau seseorang membeli suatu jasa - jasa finasial, maka pada saat itu juga akan menerima jasa yang dibeli tersebut.
2. Pasar Futures atau Forward. Adalah pasar keuangan dimana sekuritas atau jasa keuangan akan diselesaikan pada kemudian hari atau beberapa waktu sesuai dengan ketentuan. Proses transaksi tersebut, memuat kesepakatan waktu terjadinya transaksi dan saat penyerahan harus dilakukan.
3. Pasar Opsi. Merupakan pasar keuangan yang memperdagangkan hak untuk menentukan pilihan terhadap saham atau obligasi. Pilihan tersebut adalah persetujuan atau kontrak hak pemegang saham untuk membeli atau menjual dalam waktu tertentu.

Pengertian dan Karakteristik Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, memungkinkan penambahan financial asset ( dan hutang ) pada saat yang sama memungkinkan investor untuk selalu merubah dan menyesuaikan potofolio investasinya ( melalui pasar sekunder ) ( Panji Anoraga; 1995 : 6 ). 
Bruce Lloyd ( dalam Panji Anoraga; 1995 : 6 ) menyebutkan bahwa berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria pasarnya secara efisien akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank – bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat – surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar ( tempat, berupa gedung ) yang disiapkan guna memperdagangkan saham – saham, obligasi – obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek ( Sunariyah, 1997: 2 – 3 ).

2. Karakteristik Pasar Modal
Setelah mengetahui pengertian Pasar Modal secara definitif, kiranya perlu dikemukakan beberapa klasifikasi dari karakteristik Pasar Modal. Menurut Basjirudin A. Sarida ( dalam Panji Anoraga; 1996 : 12 - 15 ) menyebutkan beberapa klasifikasi dari karakteristik Pasar Modal adalah sebagai berikut :
1. Dari sudut pandangan para pemakai dana, maka terdapat berbagai macam pihak terlibat dalam kegiatan Pasar Modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak - pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal ( investor ).
2. Dari sudut pandangan jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal, yakni apakah instrumen hutang jangka menengah / panjang atau instrumen modal perusahaan ( equity ).
3. Dari sudut jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di Pasar Modal. Sebagaimana diketahui transaksi surat - surat berharga yang jatuh temponya dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam Pasar Uang ( Money Market ) atau pasar dana – dana jangka pendek ( short term market ). Sehingga bagi dana – dana jangka menengah ( intermediate term funds ) dan jangka panjang ( long terms funds ), perdagangannya dilakukan di pasar modal. Meskipun kedua pasar tersebut tidak dapat dibedakan begitu saja. Oleh karena rumitnya permasalahan baik pada pasar uang maupun pasar modal, maka terdapat faktor – faktor lain yang sulit untuk membedakannya secara teliti, menyeluruh dan lengkap. 
4. Dari sudut pandangan tingkat sentralisasi. Suatu fakta yang tidak dapat dihindari adalah dalam suatu negara yang secara geografis cukup luas, maka adanya pasar modal secara wilayah maupun lokal sangat diperlukan mengingat menyebarnya kepentingan para pemilik dana dan pemakai dana.
5. Dari sudut pandangan transaksinya, maka dalam suatu Pasar Modal transaksi yang dilakukan oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya terbuka ( open market ) dan tidak langsung.
6. Di dalam mekanisme Pasar Modal dikenal adanya penawaran pada pasar perdana ( primary market ) dan pasar sekunder / bursa ( secondary market ). Hal tersebut menimbulkan perbedaan antara transaksi pada pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder atau bursa.

Keterkaitan Pasar Modal Dengan Analisa Kinerja Keuangan


Motif mendasar pemodal membeli saham adalah menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi. Harga saham yang bersedia dibayar oleh pemodal mencverminkan arus kas bersih yang diharapkan setelah memperhitungkan waktu dan resiko investasi. Pembicaraan mengenai nilai sebuah saham juga berhubungan dengan perkiraan prestasi perusahaan dimasa depan. Prestasi perusahaan dapat dinilai dari besarnya kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Kinerja keuangan perusahaan bisa diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Oleh karenanya, kinerja keuangan dapat digunakan sebagai input untuk mengukur perubahan harga saham ( Yogo Purnomo, 1998 ).

Dalam konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga saham, baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan ( Sunariyah, 1997 : 106 ).

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa antara kinerja keuangan yang dapat digunakan sebagai input untuk mengukur harga saham, berkaitan dengan pasar modal. Selain itu jika pasar modal efisien maka, para manajer perusahaan akan bekerja untuk memperbaiki kinerja perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek yang bagus akan mempunyai harga saham yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan prospek yang kurang baik sahamnya akan dinilai pada harga yang rendah. Tinggi rendahnya harga saham mencerminkan keyakinan investor pada perusahaan. Pasar modal yang efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti perusahaan dengan prospek yang tinggi akan memperoleh modal pada harga yang wajar. Harga saham merupakan cermin tentang kondisi perusahaan. Dengan harga saham yang tinggi dapat digunakan sebagai ajang promosi tentang kondisi perusahaan ( Sunariyah, 1997 : 109 ).

Pengertian Pelayanan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:571) pengertian pelayanan adalah merupakan kemudahan yang diberikan sehubungan dengan proses jual beli barang dan jasa.
Sedangkan menurut Fred Luthans yang dikutip dalam bukunya Moenir (1995:16) pelayanan adalah sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang yang menyangkut segala usaha yang dilakukan orang lain dalam rangka mencapai tujuannya.
Sedangkan menurut Dennis Walker dalam bukunya yang berjudul Mendahulukan Pelanggan sebagaimana telah diterjemahkan oleh Anton Adiwiyoto (1997:13) mengemukakan bahwa: pelayanan adalah suatu yang sangat subyektif dan sulit didefinisikan karena pelayanan sebagai subyek yang melakukan suatu transaksi dapat bereaksi secara berbeda terhadap apa yang kelihatannya seperti pelayanan yang sama.
Menurut Adrian Payne dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Jasa (2000:8) mengemukakan definisi jasa (layanan) adalah merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidakwujudan (intangbility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Kotler merumuskan jasa sebagai : ”setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terikat dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik” sebagaimana telah dikutip oleh Yazid (2001:2) dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi.
Sedangkan menurut Zithaml dan Bitner dalam bukunya yang berjudul Service Marketing sebagaimana telah dikutip oleh Yazid (2001:3): “Jasa itu mencakup semua aktifitas ekonomi yang keluarannya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara umum konsumsi dan produksinya dilakukan pada waktu yang sama, dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk (kenyamanan, hiburan, kecepatan dan kesehatan) yang secara prinsip intangibel bagi pembeli pertamanya”.
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:
a). Pelayanan merupakan suatu “kemudahan” yang timbul karena adanya transaksi jual beli barang dan jasa.
b). Sebagian pelayanan memiliki “unsur ketidakwujudan (intangbility) dan sebagian lain berwujud.
c). Pelayanan merupakan suatu “proses pemenuhan kebutuhan” melalui suatu aktifitas atau kegiatan orang lain.
d). Subyek pelayanan adalah “pelanggan” yang dapat memberikan suatu reaksi yang berbeda terhadap pelayanan yang kelihatannya sama.

sumber 
http://www.majalahpendidikan.com/2011/11/pengertian-pelayanan.html

Analisis Rasio Keuangan


Ukuran yang lazim digunakan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan adalah analisa rasio keuangan. Menurut pendapat dari Yogo Purnomo (1998), ada empat pertanyaan penting mengenai operasional perusahaan, yaitu :
(1) Bagaimana likuiditas perusahaan ? Pertanyaan ini mencoba mengungkap seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi tanggung jawabnya pada saat jatuh tempo. Lebih jauh pertanyaan ini mencoba mengamati apakah perusahaan mempunyai sumber dana yang cukup memadai untuk melunasi tanggung jawabnya pada saat jatuh tempo. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas.
(2) Apakah manajemen menghasilkan laba yang memadai dari penggunaan asset–asset perusahaan ? Rasio keuangan yang digunakan dikenal dengan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas menerangkan kemampuan manajemen dalam menghasilkan keuntungan operasional usaha atau penjualan atas pemakaian asset–asset perusahaan.
(3) Bagaimana perusahaan mendanai asset–asssetnya ? Rasio keuangan yang digunakan masuk dalam kategori rasio laverage. Rasio–rasio keuangan ini menjelaskan proporsi besarnya sumber–sumber pendanaan jangka pendek atau jangka panjang terhadap pemakaian asset–asset perusahaan. Hal lain yang bisa diungkap dari kelompok rasio laverage adalah bagaimana kecenderungan struktur permodalan usaha, apakah perusahaan lebih banyak menggunakan pendanaan hutang atau lebih konsentrasi pada modal sendiri (ekuitas) dalam struktur permodalan usaha.
(4) Apakah para pemegang saham menerima penghasilan yang memadai dari investasi yang telah mereka lakukan ? Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio–rasio pasar modal (capital market ratio). Rasio–rasio pasar modal sebagian besar menggunakan variabel–variabel penting mengenai harapan–harapan pemodal dan perubahan nilai saham.
Dari empat rasio keuangan yang digunakan untuk menjawab keempat pertanyaan tersebut, hanya kelompok rasio laverage mengenai struktur permodalan usaha dan rasio–rasio pasar modal yang dalam perhitungan matematisnya menggunakan variabel–variabel yang berkaitan langsung dengan sekuritas saham. Variabel–variabel itu adalah Debt to Equity Ratio (DER), yang menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Return on Equity (ROE) menerangkan laba bersih yang dihasilkan untuk setiap ekuitas. Earning per Share (EPS), menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Price to Earning Ratio (PER) menerangkan perbandingan harga pasar dari setiap lembar saham terhadap EPS, sedangkan Deviden per Share (DPS) menjelaskan besarnya deviden yang diterima oleh pemodal dari setiap lembar saham.

Jumat, 22 Juni 2012

Tantangan Perkembangan Sektor Industri

Tantangan Perkembangan Sektor Industri:
1. Meningkatnya daya saing dan keunggulan kompetitif industri nasional yang mengandalkan pada keterampilan dan kreativitas sumber daya manusia, kemampuan teknologi dan kemampuan manajemen dengan tetap memanfaatkan keungulan komparatif yang dimiliki.
2. Peningkatan kemampuan tenaga kerja industrial yang ahli dan trampil dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan berbagai jenis industri termasuk mendorong untuk menguasai dan melaksanakan pengalihan berbagai jenis teknologi guna mendukung proses industrialisasi
3. Menumbuhkan motivasi dan daya kreasi inovatif yang luas serta menciptakan iklim usaha dan persaingan yang sehat termasuk perlindungan hasil inovasi.
4. Menggerakkan tabungan masyarakat dan menyalurkannya ke arah investasi yang produktif di sektor industri, dan secara efektif mampu memberikan dampak ganda terhadap proses akumulasi modal.
5. Mengembangkan iklim investasi dan berbagai sistem insentif yang dapat lebih meningkatkan daya tarik investasi di sektor indsutri
6. Perluasan basis pendukung industri dengan mengembangkan keterkaitan, persebaran, struktur produksi-ekspor-impor sebagai prasyarat terciptanya struktur industri yang kukuh
7. Membangun perangkat kelembagaan yang mantap sehingga sector industri senantiasa mampu tanggap dan terandalkan dalam menghadapi berbagai perkembangan ataupun perubahan yang timbul
8. Mengembangkan dan mempercepat pertumbuhan industri kecil dan menengah secara lebih terarah, terpadu dan efektif sehingga menjadi tulang punggung struktur industri nasional
9. Meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah yang telah mulai berkembang untuk memanfaatkan relokasi industri yang berasal dari negara maju ke Indonesia, khususnya industri skala menengah.
10. Menentukan pilihan kebijakan yang tepat untuk melaksanakan pembangunan industri yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan pengaturan tata ruang yang tepat.

Peluang Bisnis Anyaman Blarak Kelapa untuk Pendapatan anda





Berani memulai. Itulah prinsip hidup yang dipegang oleh pemuda lajang bernama Dwi Hartanto (38). Warga dusun Cawan Argodadi Sedayu Bantul ini dulu bekerja di perusahaan traktor terkenal di Yogya.

Sebagai karyawan swasta, dia tidak jenak. Beban kerja dan aktivitas kesehariannya dianggap monoton. Sehingga merasa tidak ada tantangan hidup. Lantas dia memutuskan keluar kerja. Lalu mencoba mengadu nasib. Merantau ke Jakarta.

Ternyata, jak bukak iket blangkon, sama juga sami mawon. Begitu pepatang bilang. Jakarta yagn semula diharapkan bisa menjadi tumpuan masa depan, ternyata hanya sebuah ilusi. Bahkan hampir menenggelamkan dirinya dalam ketidakjelasan arah hidup.

Meskipun sudah bekerja pada salah satu perushaaan jasa konstruksi ternama, tapi Hartanto merasa belum menemukan keinginannya. Pekerjaan itu tidak sesuai dengan panggilan hati. Apalagi biaya hidup di Jakarta sangat tinggi. Gaji hanya cukup untuk kontrak kamar, transpor dan makan.

Jakarta bukan habitatnya untuk hidup merdeka. Maka dia harus ambil keputusan lagi, keluar dan pulang kampung. “Saya ini orangnya jelehan, mas. Jadi bekerja yang tidak ada tantangannya apalagi monoton, sepertinya tidak sreg,” uangkapnya.

Selanjutnya mau kerja apa?

Itu pertanyaan besar yang semula menjadi hantu dalam pikirannya. Kalau kerja menjadi karyawan atan buruh, pasti akan mengulang kejemuan yang sama. Lagi pula dengan ijasah SLTA, mau kerja apa selain buruh atau tenaga kasar alias gedibal. Tanpa sengaja dia baca peluang usaha di hardian Kedaulatan Rakyat. Ada pengusaha yang siap membeli produk kerajinan apapun jenis dan bentuknya dari masyarkat.

Ada ide, tapi belum pernah bikin. Nah inilah awal, bernai memulai. Di sekitar tempat tinggalnya banyak sekali blarak (daun kelapa) tua yang hanya digunakan sebagai kayu bakar.

Pikirnya apa tidak mungkin membuat kerajinan dari bahan dasar blarak tua. Perocobaan pun dilakukan. Awalnya menganyam blarak tua itu apa adanya. Hasilnya tidak bagus.

Lantas percobaan terus dilakukan dengan berbagai metode dan inovasi baru. Hartanto yakin, pasti ada nilai yang lebih dari blarak tua. Sampai akhirnya ditemukan rahasianya. Ternyata dibalik warnanya yang kusam dan tidak menarik itu, tersimpan keindangan tekstur dan kekuatan (wulet), jika melalui proses pengovenan. Maka dilakukan proses pengovenan dengan cara distrika. Pun tidak sembarang strika, harus dengan strika arang.

“Saya memulai dengan menganyam blarak tua yang sudah distrika. Ternyata warnanya sangat bagus dan natural. Tanpa bahan pengawet, ternyata blarak memiliki minyak yang mampu menolak jamur,” ungkap Hartanto yang mengaku secara kebetulan saja menemukan metode itu dari proses panjangnya.

Menurut Hartanto, untuk mendapatkan kualitas blarak yang benar-benar bagus, memang sulit. Karena sebagian besar blarak itu pasti memiliki cacat. Sehingga proses kualiti kontrol dilakukan sejak membeli blarak dari petani sampai proses pengovenan terus dilakukan.

Hanya blarak utuh yang bisa digunakan untuk produk kerajinan. Untuk mendapatkan blarak yang bagus, sengaja di ambil dari Kulonprogo. Menurutnya blarak dari sana memiliki rentang daun yagn lebar dan wulet.

Berkat inovasinya itu, kini blarak tua menjadi bernilai ekonomis. Harganya pun cukup lumayan. Satu ikat ukuran besar, biasa dibeli Rp. 5 ribu.

Tentunya blarak itu harus memenuhi syarat pokok, yaitu kering di pohon. Bukan itu saja. Dari usaha ini juga membuka kesempatan kerja baru bagi sebagian ibu-ibu di kampungnya. Mereka bekerja sebagai penganyam blarak.

Berkat keuletan dan ketekunannya, kini Hartanto terbebas dari rutinitas yang menjemukan. Dia selalu membuat rancangan produk baru berbahan anyaman blarak yan geksotis. Sampai saat ini sudah puluhan varian produk yang dihasilkannya. Mulai dari pigura, kotak tempat tissue, vas bunga, sampai barang fungsional lainnya seperti nampan dan tatakan gelas.

Untuk mpemasaran, selama ini tidak ada kendala. Produk bikinan Hartanto, 90 persen memenuhi permintaan ekspor ke Jepang dan Eropa. Ada beberapa trading yang secara kontinyu selalu memberi order. Sehingga untuk menggarap pasar lokal, baru di beberapa kota yang bisa dipenuhi. Di antaranya Jakarta dan Bali.

“Saya terbentur modal, mas. Sebenarnya prospek pasar sangat bagus,” paparnya sembari memberikan gambaran perolehan omzet perbulannya yang mencapai angka puluhan juta rupiah.

Sejak tahun 2000 usaha ini berjalan. Tapi, kadang ada ganjalan. Beberapa kali dia kena kemplang (tak dibayar). Tapi itu tidak membuatnya jera. Sekarang, dengan keterbatasan modal, dia lebih selektif dalam melayani permintaan. Hanya mereka yang sudah dikenal dan mau memberikan bayar kontan yang bisa dilayani. Jika ada mdoal yang cukup besar, kemungkinan untuk lebih berkembang dan tentunya akan lebih banyak menyerap tenaga kerja local. Begitu harapannya.

Tujuan Menetukan Harga Jual


Sebelum menentukan harga jual, perusahaan harus menetapkan tujuan dahulu. Tujuan penetapan harga jual meliputi:
(1) Tujuan yang berorientasi pada laba,
(2) Tujuan yang berorientasi pada volume penjualan.
Perusahaan dapat memilih salah satu dari dua tujuan penetapan harga, yaitu ada perusahaan yang berorientasi pada pencapaian laba dan ada perusahaan yang berorientasi pada peningkatan dan pertahanan volume penjualan.
Penetapan harga penjualan yang berorientasi pada laba ada dua macam, yakni:
a. Jangka pendek, yaitu untuk mecapai target laba. Sebuah perusahaan dapat menetapkan harga produknya untuk mencapai prosentase tertentu dari hasil penjualannya atau dari investasinya. Tujuan pencapaian ini bisanya diterapkan oleh perantara atau produsen.
Banyak pengusaha dan pedagang besar maupun kecil seperti eceran dan grosir yang menggunakan target laba pada penjualan netto sebagai penetapan harga.
Contoh: Perusahaan kerajinan Sepatu Cibaduyut menghendaki laba 20% dari harga pokok produk sebesar Rp 100.000, per unit. Maka harga pokok penjualan (Rp 100.000, - + ( 20 % Rp 100.000,-) =Rp 120.000,- perunit.
b. Jangka panjang, yaitu untuk meningkatkan penjualan. Untuk meningkatkan penjualan biasanya perusahaan meningkatkan harga secara perlahan-lahan atau dengan melakukan monopoli. Tujuan untuk mencapai laba jangka pendek sebaiknya digunakan untuk meningkatkan laba jangka panjang.

PROSES PEMBUATAN TAS DARI TENUNAN ENCENG GONDOK


I. Pendahuluan
Enceng gondok dikenal masyarakat sebagai tumbuhan pengganggu atau gulma. Namun seiring dengan perkembangan jaman, enceng gondok justru menjadi bahan baku kerajinan tangan yang produknya sudah memasuki pasaran luar negeri. Berbagai macam produk diperoleh dari bahan enceng gondok seperti tas, kursi, sarung bantal, karpet dan masih banyak lagi. Prosesnya pun juga berbeda-beda, seperti dianyam maupun ditenun.
Desa Gamplong adalah salah satu desa cinderamata di kabupaten Sleman. Desa ini terkenal dengan produksi berbagai macam kerajinan tenun. Oleh karena itu, enceng gondok juga diproduksi menjadi barang-barang kerajinan tenun.
Proses penenuna enceng gondok sangatlah sederhana dan mudah. Enceng gondok yang sudah kering bisa langsung ditenun polos atau dikombinasi dengan bahan lain seperti mendong, agel, lidi dll.
II. Proses pembuatan tas
a. Bahan-bahan yang diperlukan
Dalam memproduksi tas enceng gondok, bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain adalah:
1. material enceng tenun
2. lem kuning
3. latek
4. blacu
5. kancing dan
6. tali agel
b. Cara pembuatan
1. Pembuatan pola
Pola dapat dibuat menggunakan kertas karton ataupun spon tebal yang sedikit kaku agar tidak mudah bergeser. Pembuatan pola disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan.
2. Pembuatan tas
• Tenun enceng dan blacu disemprot latek dengan menggunakan kompressor sehingga bahan dapat direkatkan dengan bahan lain, kemudian biarkan kering.
• Tenun enceng gondok diukur dan dipas sesuai pola dengan munggunakan pulpen atau spidol kemudian dipotong. Setelah dipotong, tempelkan blacu pada tenuna tersebut. Pastikan blacu menempel dengan rata dan tidak ada lipatan. Agar lebih merekat, gosoklah blacu tersebut dengan menggunakan botok atau sejenisnya.
• Setelah semua bahan ditempeli blacu,di bagian badan tas dipasang handle,kancing batok dan tali agel lalu dijahit. Setelah itu potong-potongan tadi dirangkai menjadi satu menggunakan lem kuning.
• Setelah terbentuk tas maka bagian tepinya ditutup dengan lis agar terlihat rapi.
• Sesudah ditutup lis, tas tingggal dijahit sebagai proses yang terakhir.
Setelah semua proses, tas sudah siap dijual. Demikianlah proses pembuatan tas enceng gondok.

Ternyata sangkar burung bisa menjadi sumber kehidupan ? Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2167792-ternyata-sangkar-burung-bisa-menjadi/#ixzz1yYG8pwGu

Memasuki wilayah Gunung Mojo Argosari Sedayu Bantul, tepatnya beberapa ratus meter arah Utara pertigaan Klangon yang merupakan jalan alternatif menuju arah Magelang. Di kanan kiri jalan sudah terlihat pajangan sangkar bambu berjajar di beberapa rumah warga.

Tepat, daerah itu memang merupakan sentra kerajinan sangkar berbahan bambu. Ada baliho besar dari departemen perindustrian terpampang di sisi timur jalan yang menunjukkan bahwa wilayah Gunung Mojo merupakan sentra kerajinan sangkar.

Salah seorang pengrajin yang sudah puluhan tahun menekuni pekerjaan membuat sangkar dari bahan bambui ialah Mbok Wakinem (65). Menurut pengakuannya, membuat sankar dari bambu sudah dilakoninya sejak masih muda. Tepatnya sejak menjadi istri Ngatijo yang juga berprofesi sebagai pengrajin sangkar burung serta ayam.

Sebelumnya, Wakinem sebenarnya adalah seorang pengrajin tenun asli stagen. Karena tenunnya kurang begitu laku, setelah dipersunting Ngatijo, dirinya lantas ikut membuat sangkar sampai sekarang.

Menurut ibu tiga anak yang sudah menjadi nenek bagi 5 cucunya ini, membuat sangkar dari bambu bukanlah pekerjaan sulit. Hanya membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Karena meraut satu persatu bilah bambu harus dilakukan secara manual. Selain itu, proses pembuatan sangkar pun membutuhkan ketelitian dan kecermatan. Agar jadinya bagus dan kokoh.

Sangkar buatan Mbok Wakinem memang berbeda. Selain lebih kokoh dan halus juga memiliki berbagai bentuk khas. Layaklah jika para pelanggannya tidak saja pembeli lokal dari DIY. Banyak yang datang dari Semarang, Cilacap dan Purwokerto. Beberapa di antaranya pedagang sangkar.

“Ada pedagang yang pesan sampe puluhan sangkar. Tentunya dengan harga yang berbeda,” ungkapnya sembari meraut bilah bambu.

Berbagai macam sangkar dengan variasi bentuk dan ukuran dibuat. Ada sangkar burung, ayam, bekisar, bahkan kandang kelinci. Tentu saja dengan berbagai variasi harga. Untuk sangkar burung, ada beberapa macam. Sangkar prenjak dengan iratan halus dipatoh dengan harga Rp. 25 ribu. Sangkar perkutut dibandrol dengna harga Rp. 35 ribu. Odel sangkar branjangan dengan bervariasi bentuk dijual dengan harga Rp. 60 – 70 ribu. Sedangkan kurungan khas untuk bekisar dijual seharga Rp. 75 ribu.

Selain sangkar burung, Mbok Wakinem juga menjual kurungan untuk ayam dan kandang kelinci khas dari bambu. Untuk kandang ayam Doubel dijual seharga Rp 200 ribu. Sedangkan kandang ayam kecil dijual dengan harga Rp. 100 ribu. Untuk kandang kelinci biasa dilepas dengan harga Rp. 40 – 50 ribu.

“Harga itu semua masih bisa ditawar. Biar untung sedikit tapi bisa jalan terus,” imbuh Wakinem yang mengaku bekerja membuat sangkar dilakukan setelah pekerjaan rumahnya selesai.

Setiap harinya, suami dan dibantu anak-anaknya yang banyak menyelesaikan semua pekerjaan kasar. Dari mencari bahan bambu, memotong, mengebor, menyetel dan memaku. Sedangkan dirinya sebatas pada meraut dan menata bilah bambu ke lobang yang sudah dibor. Meskipun begitu Wakinem mengaku tahu persis bagaimana sulitnya membuat sangkar.

Ketiga semua anaknya mengikuti jejak menjadi pengrajin sangkar. Menurut Wakinem sebetulnya pekerjaan apa saja asalkan halal itu pasti membawa rezeki. Dan dia sangat yakin, dari hasil membuat sangkar bambu bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dia sendiri membuktikan bisa membesarkan anaknya dan membiayai sekolah mereka.

Untuk bahan baku bambu, sekarang memang banyak kerajinan lain yang memakai bahan bambu. Jadi harganya juga agak mahal. Itupun harus memotong dan mengakut sendiri sampai ke rumah. Kalau membelinya sedikit, akan rugi di biaya transport.

Biasanya setelah bambu cukup banyak, baru diangkut sekaligus sampai satu truk penuh. Harga perbatang, asih berdiri di rumpun Rp. 5.000.

Menurut Mbok Wakinem, ada beberapa dagangan dari orang lain yang biasa dilakukand engan cara barter atau tukang barang. Mereka membawa beberapa barang dagangan hasil produksinya dengan menitipkan beberapa barang yang seharga.

“Ada beberapa barang titipin. Tapi barang hasil bikinan saya dibawa sama pedagang itu,” ungkap Mbok Wakinem.

Pada hari libur dan tanggal muda biasanya banyak pengunjung yang datang dan membeli sangkar burung ditempatnya. Sehari memang tidak bisa ditentukan, tapi sedikitnya delapan barang biasa terjual. Jika masing-masing barang seharga Rp. 50 ribu, artinya sehari bisa ada omzet 400 ribu. Wah lumayan juga.

Meraup Keuntungan dari Bisnis Sampah Kerang

Siapa yang menyangka kalau sebenarnya sampah kerang dapat menghasilkan pundi-pundi uang? Hal ini dilakukan oleh Rozi dan keluarganya sejak tahun 2005. Rozi membuat sampah kerang menjadi produk unik yaitu lampu kerang. Berawal dari niat untuk memanfaatkan sampah kerang agar menjadi barang yang bisa berguna, Rozi memulai usahanya untuk membuat kerajinan berbahan baku kerang. Dari usaha tersebut ia bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 200 juta/bulan, wow tentunya sangat menggiurkan kan? Sebelumnya Rozi adalah pekerja furniture dan kemudian merintis usaha lampu kerang pada tahun 2005, ia sangat senang sekali karena produknya menembus pasar Amerika Serikat. Selain Amerika juga dari India. Hal tersebut malah berbeda dengan penjualan dalam negeri karena peminatnya sedikit. Rozi mengaku bahan baku yang didapat tidak terlalu sulit, ia dapat dari jepara atau pulau jawa lainnya. Harga pruduk tersebut adalah Rp 200 ribu hingga Rp 3 juta. Dalam menjalankan bisnis ini, Rozi dibantu oleh 25 orang. Ini belum termasuk pekerja serabutan apabila industrinya mendapat kebanjiran pesanan. Apa yang dilakukan Rozi betul-betul sangat menginspirasikan bagi kita.

Peluang Usaha Tenun dalam melestarikan budaya leluhur

Saat menyusuri ruas-ruas jalan di Dusun Gamplong, jangan heran jika Anda melihat onggokan lidi, mendong, enceng gondok, agel, pandan dan akar wangi berserakan di depan rumah warga. Benda-benda itu bukan benda tak bertuan. Ia juga bukan sengaja dikumpulkan, untuk selanjutnya dibuang percuma. Benda-benda itu sengaja dikumpulkan oleh Warga Gamplong. Ia bahkan punya nilai ekonomi. Sebab, ia adalah bahan dasar untuk membuat kerajinan tenun. Oleh tangan-tangan terampil para pengrajin di Gamplong, dan dengan menggunakan alat tenun bukan mesin atau ATBM, ia akan dibentuk menjadi tas, taplak meja, hiasan dinding dan barang kerajinan lainnya.

Tidak mudah menemukan Dusun Gamplong, Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, terutama bagi pengunjung atau wisatawan. Papan penunjuk arah maupun informasi papan informasi menuju Dusun Gamplong terbilang minim. Hanya dengan berkali-kali bertanya kepada sejumlah warga, langkah terayun sampai ke Dusun Gamplong.

Sejak pagi hari, terlihat beberapa warga mulai menenun di rumah masing-masing. Sari (42) misalnya, sejak pukul 07.00 pagi, ibu empat orang anak ini sudah sibuk dengan alat tenunnya. Kedua tangannya piawai memasukkan satu persatu benang ke dalam ATBM. Alat tenun itu, konon usianya sudah mencapai ratusan tahun.

“Kalau ditanya belajarnya dari siapa, pasti jawabannya dari orang tua. Karena ini kan memang profesi turun turun temurun. Jadi kami memang sudah biasa. Umur mesin dibandingkan dengan umur pengrajinnya juga lebih tua umur mesinnya. Soalnya, mesinnya dari kayu jati. Semua mesin tenun milik warga Gamplong merupakan warisan dari orangtua mereka dulu,” terangnya.

Sebelum terkenal sebagai sentra kerajinan tenun dan handycraft, sejak dulu dusun yang terletak di Jalan Raya Wates – Yogya KM 14 ini sudah tersohor sebagai salah satu daerah pemasok setagen (kain yang dipakai untuk melilit bagian perut perempuan) untuk wilayah Yogya dan sekitarnya. Ciri khas motif setagen buatan warga Dusun Gamplong adlaah polos orisinil.

“Dulu, sekitar tahun 1950 – 1988, selain jadi petani, mayoritas penghasilan warga ditopang dari hasil sebagai pembuat tenun untuk setagen. Produk-produk Gamplong biasanya dijual sampai luar Yogya, seperti Kudus, Semarang, Surabaya bahkan sampai ke Jakarta,” jelasnya.

Kondisi mulai berubah pada tahun 1998. Saat itu harga benarng melonjak sebagai imbas dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia. Tak hanya itu, datang pula pesanan dalam jumlah besar dari seorang eksportir. Beberapa pengrajin tenun akhirnya mengalihkan bahan dasar tenun mereka. Mereka mulai menggunakan serat-serat alam, seperti lidi kelapa mendong, enceng gondok, agel, pandan dan akar wangi.

Satu di antara pengrajin itu adalah umartono (65), pemilik Nopi Craft.

“Saat krisis moneter para perajin tenun di sini justru kebanjiran order. Cuma bahan dasar tenun yang diinginkan memang dari serat alam. Mulai saat itu, banyak pengrajin pindah dari benang ke serat alam. Ini juga yang membuat Gamplong dinobatkan sebagai salah satu desa wisata oleh Pem Kab Sleman, “ ujarnya.

Predikat sebagai Desa Wisata berdampak positif bagi warga Gamplong, termasuk Sumartono. Banyak pedagang besar mulai berdatangan ke Gamplong. Mereka memesan berbagai kerajinan tenun dan hanycraft kepada para pengrajin Gamplong.

“Sekarang yang lagi laris justru material tenun. Material ini dapat diolah jadi apa saja, seperti tas, kotak tisu, maupun hiasan dinding,” katanya.

Ekspor

Untuk memajukan usaha kerajinan tenun dan handycraft para pengrajin di Dusun Gamplong memutuskan untuk membuat paguyuban “Tegar”, begitu nama paguyuban pengrajin di Gamplong. “Tegar” adalah singkatan dari Teguh Ekonomis Gigih Amanah dan Rajin. Melalui payung Paguyuban, para pengrajin Gamplong mulai tampil dalam berbagai pameran kerajinan yang digelar di Yogya maupun di luar Yogya.

“Saat ini, di Gamplung ada sekitar 24 pengrajin. Umumnya mereka bergerak di bidang kerajinan tenun. Kami juga mulai serin ikut pameran berskala nasional maupun internasional. Utamanya untuk memperkenalkan berbagai produk kerajinan tenun dan hadndycraft karya warga Dusun Gamplong” ungkap Arif Jaka Triyanta, ketua Paguyuban Tegar.

Usaha keras itu telah berbuah hasil. Sejak beberapa tahun terakhir ini, banyak karya pengrajin di Dusun Gamplong berhasil menembus pasar ekspor. Beberapa di antaranya cukup diminati pasar kerajinan di Malaysia, Maladewa, Singapura, Pakistan bahkan Amerika Serikat.

“Mayoritas barang-barang yang rutin di ekspor keluar negeri sudah dalam bentuk jadi, seperti hiasan dinding, taplak, tas, sarung bantal yang emmakai serat alam,” pungkasnya.

Tak hanya itu, “Tegar” juga memberikan pelatihan singkat kepada masyarakat umum yang ingin belajar menenun dan membuat berbagai macam kerajinan. Materinya meliputi cara menenun,d ari proses pemilihan bahan sampai dengan proses penenunnya.

“Menjaga itu lebih sulit. Kami sengaja memperbolehkan siapa saja yang ingin belajar menenun di sini. Ini menjadi satu usaha kami untuk melestarikan kerajinan tenun warisan nenek moyang,” tandasnya.

Kriteria Usaha Kecil

Usaha kecil adalah usaha yang tidak memiliki tenaga kurang dari 20 pegawai dan tidak menggunakan mesin. sementara peraturan di Indonesia mendefinisikan bahwa usaha kecil adalah usaha yang dimiliki perorangan, tidak merupakan cabang, afiliasi perusahaan menengah atau besar, yang mempunyai omzet kurang dari 2 M dalam setahun. Dan aset di luar tanah dan gedung Rp 0 s.d. 200 juta rupiah.

Termasuk di dalamnya menurut penulis adalah usaha industri rumah tangga seperti usaha kerajinan monel, kerudung, kain tenun ikat troso dan ukiran-ukiran. untuk itu usaha kecil untuk mengembangkan usahanya, perlu berhubungan dengan lembaga keuangan untuk meningkatkan skala usaha dan omzetnya.

Seperti dengan Bank-bank syari'ah juga termasuk di dalamnya. Bahkan lembaga keuangan syari'ah menawarkan konsep pembiayaan yang menarik. Dengan skema bagi hasil sejauh pengamatan penulis memposisikan peminjam sebagai partner. di mana bank sebagai shoohibul mal (pemilik dana) dan peminjam sebagai (mudharib) penjalan usaha.

Keajaiban Manfaat Buah Pisang

Buah pisang, siapa yang tidak mengenal buah ini. Buah yang dekat dengan kita, yang sangat mudah kita memperolehnya, dan harganya pun terjangkau. Tapi ternyata, memiliki banyak sekali manfaat bagi kita. Beberapa manfaat dan khasiat dari buah pisang antara lain :
1. Mengeluarkan angin dalam perut atau masuk angin.
2. Menghilangkan dahak.
3. Mendorong keinginan melakukan hubungan seksual.
4. Menambah produksi sperma.
5. Bermanfaat bagi penderita sakit dada, radang paru-paru, dan batuk.
6. Menyembuhkan penyakit paru-paru.
7. Menyembuhkan luka pada dua ginjal.
8. Menyembuhkan penyakit pada kandung kemih.
9. Melancarkan air kencing.
10. Membersihkan isi perut.
11. Berfungsi mengeraskan limpa.
12. Pisang yang dicampur dengan biji semangka (kwaci) dan dihaluskan lalu dioleskan pada wajah   seperti masker, dapat menyembuhkan bintik-bintik merah di wajah dan mempercantik warna kulit wajah tersebut.
13. Kulit pisang yang dibakar, abunya dapat digunakan untuk menghentikan darah (karena luka).
14. Dapat menyembuhkan bengkak-bengkak pada tubuh dengan meletakkan daun pisang di atasnya.
15. Pisang dapat mengobati pendarahan gusi.
16. Pisang banyak mengandung vitamin B1, sehingga sangat baik untuk penderita rheumatik.
17. Pisang sangat baik untuk penderita radang syaraf.
18. Pisang sangat bermanfaat bagi pekerja kerajinan tangan karena dengan pisang, pengrajin dapat   banyak mengerahkan tenaganya.
19. Pisang bermanfaat untuk menguatkan tulang karena pisang mengandung kalsium.
20. Berfungsi melawan garam-garam sodium dalam tubuh karena mengandung potasium.
21. Berfungsi membantu orang-orang yang menderita kegemukan.
22. Bermanfaat bagi penerita diabetes karena pisang kaya dengan glukosa.
23. Menjaga gigi dari kerapuhan.
24. Pisang yang dicampur dengan susu berfungsi untuk mengobati luka pada lambung dan hal itu   dilakukan dengan cara mengkonsumsi pisang selama beberapa hari.
25. Pisang yang dicampur dengan susu menambah besar manfaat pisang karena dapat menambah daya  pikir, planning, dan ketenangan jiwa.
26. Berfungsi atau bermanfaat bagi penderita lemah ginjal dan menguatkannya.
27. Jika pisang direbus dengan minyak wijen kemudian dikonsumsi dapat bermanfaat untuk dada.
28. Jika dicampur dengan cuka' atau air jeruk, maka dapat menyembuhkan infeksi pada kulit kepala, kudis, dan gatal-gatal.

Kerajinan Bunga Kering, Indah dan Ramah Lingkungan

Kerajinan Bunga Kering, Indah dan Ramah Lingkungan

Isu pelestarian lingkungan mendapat sambutan masyarakat. Pengrajin pun ikut memanfaatkan misi penyelamatan lingkungan ini, seperti dilakukan Arianti, pengrajin bunga kering di Kabupaten Bantul.
Kepada Berita Jogja, Ariati mengatakan, penjualan bunga kering lebih banyak ke manca negara dibanding pasar local (Bunga Papan).
"Pasar mancanegara kami adalah Arab, malaysia, Perancis dan Inggris. Untuk pasar lokal hanya kota-kota besar saja seperti Medan, Makasar, Aceh dan Kalimantan," ungkap Arianti, di pusat kerajinan dan Toko Bunga Kering Ibu Wiryo Jalan Bantul No 134.
Bunga kering tersebut dibuat dari bagian tumbuhan seperti klobot jagung, daun lontar, biji-bijian sebagai aksesoris tambahan. Bagian tumbuhan yang sudah tak terpakai itulah yang mampu menjadi sebuah kerajinan indah.
Proses pembuatan kerajinan bunga kering pada dasarnya tidak sulit. ada beberapa proses pembuatan bunga kering. Misalnya bunga kering dari klobot jagung. Prosesnya hanya melalui beberapa tahap saja.
Klobot jagung awalnya direbus dalam air mendidih. kemudian dijemur sampai setengah kering. Untuk proses selanjutnya adalah pewarnaan. Proses pewarnaan ini air panas dicampur dengan pewarna dan klobot dimasukkan selama kira-kira 15menit kemudian dikeringkan. Setelah kering, klobot yang sudah berwarna tersebut dirangkai menjadi bunga kering.
Untuk proses pembuatan dengan bahan baku lontar berbeda dengan klobot. Daun lontar dibentuk sesuai pola, kemudian direndam dua hari, dikeringkan dan diwarna. langkah selanjutnya diborder agar untuk membentuk lekukan dan dirangkai menjadi bunga kering yang indah.
Omset penjualan Toko Bunga kering Ibu Wiryo mencapai Rp 25 juta tiap bulan. Tiap tangkai bunga kering dijual dengan harga Rp 1.000. Sedang untuk bunga kering dari klobot dengan desain bunga melati setiap tangkainya Rp 2.500 hingga Rp 3.000.

Pengertian Kerajinan

Seni kriya. Kata kriya itu belum lama dipakai sebagai kata resmi dalam bahasa Indonesia. Kriya berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya perbuatan atau pekerjaan atau membuat. Sedangkan ahli seni lain menyebutkan kriya sebagai pekerjaan dalam hubungannya dengan ketrampilan tangan sebab menurutnya jika dibahasa Inggriskan menjadi craft, yang mempunyai arti energi atau kekuatan. Yang sering ditemui adalah pengertian seni kriya sebagai karya yang dihasilkan karena manusia mempunyai ketrampilan.
Kerajinan di sini bisa disebut sebagai kerajinan tangan, walaupun kita tentu yakin ada kerajian yang bisa dibuat oleh kaki. Kerajinan bisa mendapatkan sedikit bagian dari pengertian seni kriya. Kriya yang ternyata berasal dari bahasa tinggi di kerajaan Jawa dijalani oleh seseorang yang disebut sebagai empu. Sedangkan di kalangan di luar istana kriya dimanifestasikan menjadi kerajinan. Kalau kriya diampu oleh empu, maka kerajinan dilakukan oleh pandhe. Bedanya tidak hanya di situ. Dari sisi yang dihasilkan pun berbeda. Empu menghasilkan senjata, perhiasan, pernak-pernik bagi seua kalangan istana, sementara pandhe menghasilkan sabit, cangkul, pikulan, geriobak, gerabah, dan lain-lain perlengkapan rakyat kebanyakan. Yang dilakukan atau perbuatannya pun berbeda. Empu bertapa dan mensucikan diri terlebih dahulu sedangkan pandhe tetap besimbah peluh sepanjang hari.
Dalam masa sekarang kerajinan bisa kita sangkut pautkan dengan komoditi perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Kerajinan sekarang tidak lagi merupakan benda utama untuk bekerja namun sudah menjadi benda pelengkap dalam kehidupan yang modern. Kerajinan sebagai hiasan dan barang pajangan. Cangkul atau sabit yang dulu dipakai bertani sekarang sudah digantkan dengan alat modern sehingga pacul dan arit tadi menjadi barang antik yang bagus jika digantung di dinding rumah. Toko-toko ditulisi banner jual barang antik, kerajinan tradisional, kerajinan antik, sisa eksport.
Kriya menemukan bentuk jati diri lain ketika dia diletakkan di sebelah seniman. Seni kriya adalah seni tinggi yang bisa menghasilkan karya yang mempunyai nilai estetika dan filosofi tinggi. Kerajinan mendapatkan tempat sebagai penghasil devisa.

Penghasilan Tambahan Dari Membuat Kerajinan Tangan Berbahan Flanel Sumber: http://id.shvoong.com/lifestyle/hobbies/2279352-penghasilan-tambahan-dari-membuat-kerajinan/#ixzz1yYB3rMQq

Membuat kerajinan tangan dari bahan kain flanel (felt) sebenarnya tidak sulit. Bahan-bahan yang dibutuhkan juga tidak mahal harganya, serta mudah mendapatkannya. Kain flanel biasanya dijual di toko-toko yang menjual bahan-bahan dan alat-alat untuk membuat kerajinan tangan. Anda bisa membeli kain flanel secara meteran atau bisa juga membeli kain flanel yang sudah dipotong dengan ukuran tertentu dan dijual dengan harga bervariasi sesuai ukurannya. Bagi pemula yaitu anda yang baru belajar membuat kerajinan tangan berbahan flanel sebaiknya membeli kain flanel yang sudah dipotong karena harganya menjadi lebih murah. Sehingga dengan uang Rp. 15.000,- anda bisa mendapatkan beberapa helai flanel dengan warna-warna yang berlainan. Bahan-bahan lain yang dibutuhkan adalah gunting, jarum, benang, lem UHU, dakron, karton untuk membuat pola, pensil, penggaris dan jangka untuk menggmbar pola lingkaran. Tetapi jika tidak ada jangka, anda bisa menggunakan benda apa saja yang ada di sekitar anda asalnya benda tersebut memiliki bentuk lingkaran, misalnya gelas, mug, cangkir, mangkuk, piring, kaleng susu, dan sebagainya. Ukuran bebas, tergantung seberapa besar ataupun seberapa kecilnya ukuran karya yang akan anda buat. Untuk gunting gunakanlah gunting yang tajam supaya hasil guntingannya menjadi lebih rapi. Dakron adalah bahan semacam kapas yang biasanya dipakai untuk mengisi boneka. Anda bisa membeli dakron di toko yang menjual perlengkapan untuk membuat kerajinan tangan. Sedangkan bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tangan ini adalah pita, tali gantungan handphone, gantungan kunci, manik-manik, glitter, ataupun bahan-bahan lainnya sebagai hiasan untuk hasil karya anda nantinya, yang mana semua itu tergantung pada kreatifitas masing-masing orang.
Umumnya kerajinan tangan berbahan flanel ini dibuat menjadi gantungan kunci ataupun gantungan hp. Namun kita juga bisa mengkreasikannya menjadi barang-barang lain, misalnya membuat dompet, bros, kantung hp (cell phone case), dan lain-lain. Bahkan kain flanel pun dapat kita gunakan untuk menghias kotak tissue, toples, hiasan pada sandal ataupun pada pakaian. Jadi semua itu tergantung pada kreatifitas anda dalam berkarya.

Berikut ini adalah cara menghias kotak tissue dengan bahan kain flanel :

Bahan :
- kain flanel
- kotak tissue yang terbuat dari bahan plastik
- lem UHU
- lem Aica Aibon
- pensil
- penggaris
- pita
- aneka toping dari bahan flanel, umumnya berbentuk buah-buahan (strawberry, kiwi, jeruk, dll), tetapi bisa juga berupa boneka flanel, atau kreasi lainnya

Cara membuat :
- Buka dulu tutup kotak tissue-nya, karena kita akan mengerjakannya bagian per bagian.

- Ukur dan potong kain flanel sesuai ukuran kotak tissue-nya. Beri lem Aica Aibon pada seluruh bagian luar kotak tissue. Lalu tempelkan kain flanelnya. Tekan-tekan hingga merekat dengan kuat. Lalu rapikan sisi-sisinya dengan cara digunting. Lapisi juga bagian bawah kotak tissue dengan menggunakan kain flanel. Caranya sama seperti tadi.

- Sisihkan kotak tissue-nya, lalu kerjakan bagian tutupnya. Caranya, ukur dan potong kain flanel sesuai ukuran tutup kotak tissue. Jangan lupa lubangi bagian tengah flanel seukuran lubang yang ada di tengah tutup kotak tissue anda. Lalu tempelkan flanel tadi ke tutup dengan menggunakan lem Aica Aibon. Tekan-tekan agar merekat dengan kuat.

- Lalu tempelkan toppingnya satu per satu dengan menggunakan lem UHU. Boleh juga memakai lem tembak.

- Lilitkan sehelai pita di sekeliling kotak tissue, dan selesailah karya anda, sebuah kotak tissue cantik dengan hiasan dari flanel.

Usaha Kerajinan Tas Rajutan

Saat Anda membeli barang kerajinan rajutan, misalnya tas, pastikan tidak salah pilih. Perhatikan baik-baik kondisi tas, jangan sampai ada satu helai benang yang putus. Sebab,ini bisa sangat memengaruhi ketahanan tas tersebut. Tas rajutan relatif mudah pemeliharaannya. Anda bisa mencuci tas dengan merendam dalam air sabun. Jangan dicuci dengan cara dikucek maupun disikat. Anda cukup mencelupkannya ke dalam air sabun, biarkan untuk beberapa waktu, maka kotoran akan hilang. Jemur barang rajutan Anda dengan cara digantung,agar barang tidak berubah bentuk.

Jika barang rajutan Anda terkena tumpahan minumanatau makanan, harus dicuci detergen.

Bagaimanapun tas rajutan tidak dibuat untuk membawa beban yang berat. Bila dipaksakan, jalinan benangnya akan melar.

Untuk tas rajutan, sebaiknya saat menyimpan. Anda memasukkan pula gumpalan busa atau kertas ke dalam tas.

Jangan menggunakan kertas koran karena tintanya bisa mengotori lapisan dalam tas.

Bisa Menimbulkan Kebosanan
Bila Anda berniat membuat usaha kerajinan, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan, yakni:
• Pelanggan adalah kekuatan dalam usaha kerajinan.
• Usahakan menyelesaikan pesanan sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah ditentukan. Sebab keterlambatan bisa memberi citra buruk usaha Anda.
• Bisnis barang kerajinan rentan menimbulkan kebosanan sehingga untuk menekuninya Anda harus menyukai bidang ini.
• Kalau Anda tak berlatih dan mencoba membuat barang baru, pelanggan bisa bosan. Jangan berhenti berkreasi.
• Barang kerajinan mempunyai dasar pembuatan serupa.
• Anda harus terus-menerus melengkapi catatan para pelanggan. Setiap Anda membuat kerajinan baru, bisa langsung mengontak mereka dengan cepat.

Sejarah Kerajinan Perak dan Emas di Bali

Buku Lontar Hindu Kuno (buku prasasti yang ditulis di telapak tangan daun lontar) memiliki sejarah mitis seni. Dewa pandai emas terlatih dalam darah Mahadewa Citra memberi mereka petunjuk khusus tentang membuat perhiasan . Pandai besi bekerja dengan logam mulia telah dipanggil, "Pande Mas, emas, dari sana. Dalam posting yang lain, seorang Brahmana bernama Empu Majapahit Sari pertama kali mengajarkan Perak untuk Bali . Yang lain disebut Mangkukuwan tukang emas pertama, anak lebih besar dari Wisnu.

Pandai besi Bali masih menghasilkan perhiasan emas yang indah untuk keperluan rumah tangga, namun produksi yang paling adalah karya uang untuk pasar ekspor. Permintaan internasional telah meningkat begitu cepat bahwa pusat-pusat produksi baru telah muncul di Denpasar dan Kuta. Hal ini juga menjadi pemasukan besar uang dan emas dari pulau Jawa. Jawa Modern perak mengkhususkan diri dalam pekerjaan kerawang baik dan "batu loncatan", gaya brilian permukaan datar dan sendi bersih dan fungsional. Sebaliknya, pandai besi Bali mengkhususkan diri pada granulasi, di mana lingkup kecil perak disusun dalam pola geometris yang indah.

Banyak desainer saat ini ingin pola yang menggabungkan tradisional Jawa dan Bali. Untuk mengakomodasi mereka membutuhkan kerjasama dan pelatihan lintas. Desain pertama perhiasan perak dari Bali adalah salinan dari perhiasan emas tradisional. Uang itu bahwa penggunaan tertunda Bali mangkuk dan menerapkan untuk penawaran mereka di sebuah kuil, tapi untuk perhiasan emas yang mereka sukai dan lebih memilih untuk pergi tanpa menggunakan uang.

Penggunaan oleh para perajin dasar multikultural merupakan praktek kuno. perhiasan emas ditemukan di Mesir kuno, Yunani, Phoenicia, Persia dan Roma kemudian, semua alasan yang diambil dari tampilan lain. Migrasi dari pengrajin, pengrajin, terutama kematian peradaban juga merupakan tren yang sedang berkembang di usia tua. Saat ini, pembeli datang ke Bali dari seluruh dunia. Bali tampaknya untuk mendorong kreativitas. Banyak bisnis rumah desainer menghasilkan karya orang asing, tetapi proses kreatif hampir selalu kolaborasi di mana pengaruh para perajin Bali jelas dalam produk akhir

Seni pekerjaan logam tiba di Indonesia pada Zaman Perunggu di arreas di China Selatan dan Asia Tenggara. Drum diekspresikan dalam gaya cetakan lilin hilang dan batu. manik-manik Kaca, akik, kerang, emas, perak dan logam lainnya telah ditemukan dalam deposit dari Zaman Perunggu juga. sebelumnya perhiasan logam terutama tembaga dengan beberapa perak, emas dan "Suwas" yang keping emas dan tembaga dalam dua bagian. usia kuburan Metal mengungkapkan kalung emas, jepit rambut, manik-manik dan cincin. Awalnya, emas baku membuat jalan ke Indonesia dari Cina dan India, tapi akhirnya melanda emas di Sumatra, yang menjadi terkenal karena perhiasan dan gagang belati.

Pada saat kelahiran Kristus, orang-orang Sumatera dan Jawa dipraktekkan budidaya padi melalui irigasi dan penggunaan-kereta yang ditarik kerbau. Akumulasi kekayaan yang diikuti mendorong perkembangan bentuk seni, termasuk perhiasan. Pada 1000 perak AD di Jawa telah mencapai tingkat artistik yang lebih tinggi daripada kastor perunggu.

Kerajaan Majapahit Jawa mulai menjajah Bali pada abad ke-14. (The Majapahit memberlakukan sistem kasta di Bali dengan diri mereka sendiri di atas dan penduduk pertama pulau di latar belakang.) Pada awal abad ke-16 di Bali menjadi tempat suci bagi umat Hindu didorong java semakin agama Islam. Kerajaan Majapahit runtuh seperti jika masuknya massa di Bali dari para bangsawan dan pengrajin dari Jawa dan Bali menjadi pusat penting dari kerajinan yang terbuat dari logam mulia.

Fasilitas di mana kita memproduksi kita manik-manik perak dari Bali Bali terletak di pinggiran kota bernama Celuk. Celuk memiliki tradisi kerja logam kembali beberapa generasi. Its pengrajin melayani bangsawan di kota dekat pengadilan Gianyar dan rumah mulia Sukawati dan Ubud. Secara historis, Royal Court di Bali adalah pelindung yang besar, yang digunakan sebagai ekspresi kekuasaan suci dan temporal. Kapten Belanda Sel Arnoudt Lintgen, yang mengunjungi pengadilan kerajaan Gelgel di Bali timur pada 1597, terkesan dengan tampilan mewah perhiasan emas payung fashion baik termasuk alat kelengkapan, selang dan belati.

Panda Kata itu berarti "Grace" dan Sekelompok Singaraja pandai besi di sisi utara pulau itu, untuk menarik garis sebelum imigrasi dari Jawa Majapahit "cerdas.". Klan lain pandai besi diri mereka sebagai keturunan langsung dari Brahma, Hindu dewa api. Pentingnya simbolis dari logam mulia dalam kosmologi Hindu tercermin dalam keyakinan bahwa tiga puncak Gunung. Meru, tempat tinggal para dewa dan pusat dunia, adalah emas, perak dan besi.

Kerajinan kulit ikan pari "Izasi Pari"

Kerajinan kulit ikan pari "Izasi Pari" oleh Izasi Leather! Memproduksi berbagai macam produk dari bahan kulit ikan pari. ; Tas,Dompet,Ikat pinggang,Tempat HP,Gantungan kunci,dan berbagai macam produk lainnya. Tersedia juga bahan kulit lembaran dasar/crasting ataupun juga Kulit lembaran finishing. Kami juga menerima pengolahan/penyamakan kulit ikan pari dari berbagai macam jenis kulit ikan pari,juga berbagai macam ukuran,dengan tarif harga relatif berdasarkan jenis kulit ikan pari dan ukuran kulit ikan pari.

Stingray leather handycraft "Izasi Pari" by Izasi Leather! Producing a wide range of products from stingray leather. ; Bags, Wallets, Belts, HP Places, key chains, and various other products. There are also leather base sheet / sheets Skin also crasting or finishing. We also accept processing / tanning stingray leather of various types of stingray skin, as well as a variety of sizes, with rates based on the relative price of stingray skin type and size of the stingray skin.

Kerajinan kulit ikan pari "Izasi Pari" oleh Izasi Leather! Memproduksi berbagai macam produk dari bahan kulit ikan pari. ; Tas,Dompet,Ikat pinggang,Tempat HP,Gantungan kunci,dan berbagai macam produk lainnya. Tersedia juga bahan kulit lembaran dasar/crasting ataupun juga Kulit lembaran finishing. Kami juga menerima pengolahan/penyamakan kulit ikan pari dari berbagai macam jenis kulit ikan pari,juga berbagai macam ukuran,dengan tarif harga relatif berdasarkan jenis kulit ikan pari dan ukuran kulit ikan pari.

Krebet (Kerajinan Batik Kayu di Indonesia)

Krebet (Kerajinan batik kayu)

Di Krebet yang kami kunjungi ini, terdapat banyak sekali sanggar pembuatan batik kayu. Kami, kelompok 12 mendapat bagian untuk mengunjungi pengrajin batik kayu di sanggar yang bernama sanggar Peni. Sanggar yang kami kunjungi ini telah merintis usaha batik kayu sejak 20 tahun yang lalu yakni pada tahun 1989. Usaha batik kayu di sanggar Peni ini dirintis oleh Bpk Kemiskid. Dirintisnya sanggar kerajinan batik kayu memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah:
1. Memberikan nafkah/ penghasilan bagi bapak yang merintis sanggar ini dan bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya.
2. Mengembangkan daerah pariwisata. Daerah Krebet tadinya bukan merupakan daerah pariwisata, namun dengan berdirinya sanggar ini, maka tempat ini menjadi salah satu daerah wisata.
3. Melestarikan kebudayaan batik kayu agar kebudayaan ini tidak hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.
4. Memperkenalkan kebudayaan batik kayu ini kepada dunia internasional.

Sanggar batik kayu digolongkan ke dalam industri kecil. Ada dua alasan umum yang mendukung pernyataan bahwa sanggar ini merupakan industri kecil yaitu: Pertama, karena sanggar ini merupakan suatu home industry atau industri rumahan yang tidak memerlukan tempat yang sangat besar seperti pabrik. Kedua, adalah karena semua proses pembuatan yang berlangsung di sanggar ini tidak menggunakan mesin, melainkan tangan manusia. Sanggar yang kami kunjungi ini yaitu sanggar Peni berlokasi di Krebet Sendang Sari Pajangan, Bantul. Di Krebet ini tidak hanya terdapat satu sanggar batik kayu namun ada sangat banyak. Alasan mengapa di Krebet terdapat banyak sanggar batik kayu adalah karena daerah Krebet sulit ditumbuhi oleh tanaman pertanian sehingga masyarakat Krebet tidak bisa mendapatkan penghasilan dengan bertani. Oleh karena itu mereka membentuk sanggar batik kayu.
Selanjutnya, kita memasuki proses produksi batik kayu. Karena kerjainan ini merupakan batik kayu, maka bahan yang selalu menjadi bahan utama adalah kayu. Pada umumnya semua jenis kayu dapat digunakan namun ada satu jenis kayu yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar yaitu kayu pinus. Jenis kayu yang paling sering digunakan dalam kerajinan ini adalah kayu sengon dan kayu maumi. Selain kayu, tentu saja ada bahan lain yang digunakan dalam proses pembuatan batik kayu ini diantaranya adalah lilin (malam) yang digunakan untuk membuat pola batik pada kayu, pewarna yang digunakan untuk memberikan warna pada kayu, obat- obatan khusus batik, minyak, dan yang terakhir adalah bahan finishing untuk kayu berupa melamin.

Bahan dasar kayu dan bahan- bahan lain di atas akan menghasilkan berbagai kerajinan tangan. Hasil utamanya adalah berupa batik kayu, namun tidak hanya itu. Di sanggar ini, selain menghasilkan batik kayu, ada barang- barang lain yang merupakan hasil dari kerajinan tangan di sanggar ini, diantaranya adalah tissue box, poster, topeng, bingkai foto, miniatur patung, was, dan tidak terlupakan pula vas bunga. Informasi ini tidaklah lengkap tanpa mengetahui proses pembuatan batik kayu.
Di sanggar ini, setiap jenis barangnya diproduksi dalam jumlah sekitar 500 – 1000 buah/ jenis setiap bulannya. Dalam pembuatan batik kayu, paling sedikitnya terdapat 5 tahap dalam pembuatannya. Proses situ dimulai dari diukirnya kayu hingga proses pengeringannya. Berikut adalah urutan proses pembuatan batik kayu:
1. Kayu yang telah dipotong diukir sesuai bentuk yang diinginkan.
2. Kayu yang telah selesai diukir kemudian dihaluskan dengan menghilangkan serabut- serabut kayunya sehingga tidak merusak batik.
3. Setelah kayu menjadi halus, kayu memasuki tahap pembatikan. Kayu dibatik oleh para pengrajin dengan malam cair.
4. Tahap berikutnya adalah proses pewarnaan dengan memberikan warna pada kayu yang sudah selesai dibatik.
5. Pada tahap terakhir, kayu yang telah diberi warna dikeringkan. Setelah kayu benar- benar kering, batik kayu siap untuk dijual.

Untuk mode batiknya, sanggar Peni ini menggunakan mode bebas, maksudnya adalah semua mode dicoba. Sebagian besar mode batik yang digunakan di sini berasal dari Bali. Setelah batik kayu dan berbagai kerajinan lainnya sudah jadi, kerajinan ini dipasarkan ke berbagai tempat di Indonesia seperti Bali, Surabaya, Batam dan Jakarta. Kerajinan ini bahkan sudah sampai diekspor ke luar negeri seperti Amerika, Brazil, dan Jerman. Selain menggunakan sumber daya alam, diperlukannya sumber daya manusia untuk mengolah SDA yang ada. Di sanggar peni ini terdapat 6 orang karyawan kantor sementara itu, pekerja kasarnya ada 50 orang.

Visi:
Pada musim kemarau, masyarakat Krebet tidak bisa mendapatkan penghasilan melaui pertanian, oleh karena itu kerajnan membatik menjadi jalan keluarnya. Dengan adanya kerajinan membatik ini, masyarakat tetap bisa mendapatkan nafkah untuk bertahan hidup pada musim kemarau. Oleh karena itu pekerjaan masyarakat mengalami perubahan dari pertanian ke kerajinan tangan.

Misi:
Usaha kerajinan batik kayu di sanggar Peni ini memiliki sejumlah misi, diantaranya adalah:
1. Melestarikan budaya membatik sehingga tidak menghilang dari kehidupan kita.
2. Sebagai sumber nafkah bagi masyarakat yang bekerja sebagai pengrajin batik kayu. Dari itu, kita dapat simpulkan bahwa budaya dapat menghidupi kita.
3. Karena budaya telah menghidupi masyarakat, maka masyarakat memiliki misi untuk menghidupi budaya.
4. Memperkenalkan budaya batik pada masyarakat dunia.

Sumber:http://id.shvoong.com/books/1873157-krebet-kerajinan-batik-kayu-di/#ixzz1yY9uhsMO