do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 02 November 2013

MAKALAH KEBUDAYAAN SULTRA

MAKALAH KEBUDAYAAN SULAWESI TENGGARA (TARIAN LULO)


Description: http://mardiati.blog.unissula.ac.id/files/2012/06/lulo1.jpg

MAKALAH
KEBUDAYAAN SULAWESI TENGGARA
(TARIAN LULO)
Disusun Oleh :




 

















KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunian_Nya akhirnya tugas individu membuat karya ilmiah yang berjudul KEBUDAYAAN DAERANG SULAWESI TENGGARA (TARI LULO) yang saya buat dapat terselesaikan sebagaimana waktu yang harapkan.
Kami menyadari bahwa karya ilmiah yang saya buat ini masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulisan tugas ini.




























Daftar Isi
KATA PENGANTAR.. ii
Daftar Isi.. iii
BAB I : PENDAHULUAN.. 1
1.1          Latarbelakang. 1
1.2          Tujuan. 2
BAB II : RUMUSAN MASALAH. 3
BAB III : TRI ARGUMENTASI. 4
BAB IV : PEMBAHASAN.. 5
4.1        Pemahaman Tentang Tari Lulo. 5
4.2        Cara menari Lulo. 5
4.3        Perkembangan Tari Lulo. 6
BAB V : PENUTUP. 7
5.1       Kesimpulan. 7
5.2       Kritik dan Saran. 8
Bibliography. 10






















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latarbelakang
Budaya atau kesenian Lulo merupakan kesenian daerah suku Tolaki yang menjadi khasanah yang memperkaya budaya Sulawesi Tenggara. Sebagai kesenian daerah, Lulo juga telah menjadi salah satu atribut budaya yang membedakan Sultra dengan daerah lain. Menurut M. Oktrisman Balagi Kepala Bidang Pesona Seni Budaya Badan Pariwisata dan Kebudayaan Sultra, tarian lulo menggambarkan kebersamaan masyarakat Tolaki dalam keberagaman dengan meninggalkan sekat yang membedakan kaya dan miskin serta status sosial lainnya. Jika menelusuri awal munculnya kesenian lulo menurut Trisman, mungkin bisa dilihat dari bagaimana memakna gerakan-gerakan lulo itu sendiri saat ini. Pada zaman dahulu, masyarakat suku Tolaki yang notabene mengkonsumsi sagu dan beras dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya, sering menggunakan teknik menghentakkan kaki untuk menghaluskan rumbia menjadi sagu yang bisa dimakan dan menggunakan teknik yang sama dalam melepaskan bulir padi dari tangkainya. Kebiasaan ini kemudian dilakukan secara terus-menerus dan secara bergotong royong agar prosesnya lebih cepat. Dari kebiasaan inilah masyarakat menemukan gerakan-gerakan yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah seni tari yang kini kita kenal dengan sebutan Tarian Lulo. Pada awalnya, tari ini diadakan dalam rangka pesta perkawinan, syukuran panen, dan acara-acara khusus lainnya. Tujuannya adalah sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan tidak jarang juga dimanfaatkan sebagai ajang untuk  mencari jodoh. Namun pada perkembangannya, tarian ini juga diadakan ketika ada pejabat atau tamu penting yang datang berkunjung ke Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam tarian ini, dihadirkan penari-penari cantik yang mendampingi sekaligus membimbing para pejabat atau tamu penting untuk ikut serta menari.
Tari lulo juga dapat dikatakan sebagai olahraga malam, karena setelah kita melakukan tari lulo, badan kita menjadi segar.
1.2  Tujuan
Agar kita mengetahui kebudayaan Sulawesi Tenggara.
Agar kita mengetahui bahwa di Indonesia sangat beragam seni budayanya
Agar kita ketahui apa tari lulo itu ?
1.3 Rumusan masalah.
Belakangan ini banyak terjadi perkelahian dan perselisihan ketika orang-orang atau anak-anak muda sedang menari lulo. Sehingga akibatnya, Tari Lulo sudah jarang dilakukan pada malam ketika acara perkawinan. Padahal, Tari Lulo sangat nikmat dilakukan pada malam hari.


BAB II
PEMBAHASAN

Ada tiga pendapat orang-orang mengenai Tari Lulo, yaitu :
Menurut M. Oktrisman Balagi Kepala Bidang Pesona Seni Budaya Badan Pariwisata dan Kebudayaan Sultra, tarian lulo menggambarkan kebersamaan masyarakat Tolaki dalam keberagaman dengan meninggalkan sekat yang membedakan kaya dan miskin serta status sosial lainnya.
Menurut Trisman, bahwa Lulo mampu bertahan karena upaya masyarakat dan pemerintah yang terus melakukan inovasi gerakan lulo. Lulo dikembangkan dengan adaptasi konsep dan variasi gerakan. Lima dasar gerakan lulo yaitu Lulo biasa, lulo pata-pata, Moleba (lompat-lompat), Pinetabe (penghormatan), dan lulo Hada (monyet) semakin disesuaikan dan dikreasi gerakannya agar tetap lebih up to date sesuai dengan perkembangan waktu.
Menurut Trisman, yang terpenting dari proses menjaga dan melestarikan tarian tradisional lulo adalah harapan bahwa tarian lulo merupakan mencerminkan bahwa masyarakat Tolaki adalah masyarakat yang cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan dalam menjalankan aktifitas kesehariannya. Selalu bersatu, bergotong royong dan saling tolong-menolong “samaturu, medulu ronga mepokoaso”.

2.1  Pemahaman Tentang Tari Lulo
Dahulu kala, ketika Tari Lulo menjadi sarana untuk mencari jodoh, terdapat tata atur yang sangat ketat. Ketika akan masuk ke dalam arena tarian misalnya, para penari harus masuk dari depan dan tidak diperbolehkan masuk dari belakang. Selain itu, ketika akan mengajak calon pasangan untuk menari, terutama pasangan pria yang mencari pasangan wanita, hendaknya mencari wanita yang sedang berpasangan dengan wanita. Jadi, seorang pria tidak diperbolehkan mengajak seorang wanita yang sudah berpasangan dengan pria lain. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kesalah pahaman ketika tarian berlangsung. Ada juga aturan lain yang cukup menarik untuk diketahui, seperti ketika terjadi penolakan dari calon pasangan. Apabila seorang pria yang mencari pasangan ditolak oleh si wanita, maka pria tersebut dikenai denda adat, yaitu seekor kerbau ditambah dua lembar sarung (toloa). Akan tetapi, denda ini tidak berlaku sebaliknya kepada pihak wanita. Seiring perjalanan waktu, tata atur yang berlaku dalam tarian ini sudah mulai ditinggalkan. (Mardiati, 2012)

2.2  Cara menari Lulo
Tari Lulo memiliki gerakan yang sederhana dan teratur, sehingga memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk melakukannya. Tari Lulo dilakukan dengan saling bergenggaman tangan, melangkahkan kaki dua kali ke kiri, dua kali ke kanan, ke depan dan belakang sambil menghentakkan kaki mengikuti irama musik memberikan nilai seni tersendiri bagi mereka yang melakukannya. Di samping itu ada yang perlu diperhatikan dalam tarian lulo ini seperti posisi tangan saat bergandengan tangan, untuk pria posisi telapak tangan di bawah menopang tangan wanita. Ini dilakukan supaya gerakan tari bisa berjalan secara harmonis, dan bagian atas tubuh wanita tidak tersentuh oleh pasangannya ketika menari. Selain itu merupakan wujud simbolisasi dari kedudukan, peran, etika kaum pria dan wanita dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, tarian ini dilakukan dengan gerakan yang teratur dan berputar dalam satu lingkaran. (Mardia, 2000)

2.3  Perkembangan Tari Lulo
Seiring perkembangan waktu, kesenian lulo sendiri ikut mengalami perkembangan. Hadirnya hiburan lain dalam masyarakat modern seperti diskotik, pub, dan konser-konser musik dengan penampilan artis-artis lokal maupun nasional tidak membuat kesenian Lulo ditinggalkan masyarakat. Melainkan lulo semakin saja tumbuh subur dengan iklimnya sendiri bahkan dengan gaya dan caranya yang khas. Saat ini Tarian Lulo sendiri telah mengalami proses penyesuaian dalam berbagai bentuk. Lulo yang dulunya hanya dilakukan dengan mengikuti irama alat musik tradisional seperti gong telah berubah dengan menggunakan alat musik elektornik electone atau organ. Di tengah perkembangan peradaban yang terus melaju membentang membentuk simpul modernisasi zaman dengan segala hal yang dibuatnya memukau, lulo ternyata mampu bertahan dan tidak kehilangan pesona. Tidak hanya itu Lulo pun terus tumbuh dengan geliatnya yang kuat mengikuti lajur ngilu perkembangan massa. Hal ini dijelaskan Trisman, bahwa Lulo mampu bertahan karena upaya masyarakat dan pemerintah yang terus melakukan inovasi gerakan lulo. Lulo dikembangkan dengan adaptasi konsep dan variasi gerakan. Lima dasar gerakan lulo yaitu Lulo biasa, lulo pata-pata, Moleba (lompat-lompat), Pinetabe (penghormatan), dan lulo Hada (monyet) semakin disesuaikan dan dikreasi gerakannya agar tetap lebih up to date sesuai dengan perkembangan waktu. Menurut Trisman, yang terpenting dari proses menjaga dan melestarikan tarian tradisional lulo adalah harapan bahwa tarian lulo merupakan mencerminkan bahwa masyarakat Tolaki adalah masyarakat yang cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan dalam menjalankan aktifitas kesehariannya. Selalu bersatu, bergotong royong dan saling tolong-menolong “samaturu, medulu ronga mepokoaso”. (Mardiati, 2012)








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan.
Tari lulo adalah salah satu kebudayaan Sulawesi Tenggara. Tari lulo merupakan tempat pencarian jodoh, teman, dan merupakan olaraga malam. Tari Lulo dapat dilakukan semua umur, dari anak-anak sampai orang tua. Tari Lulo juga dapat mempererat tali silaturahmi antara sesama.
3.2  Kritik dan Saran
Kritik dan saran yang membangun sangat  saya perlukan untuk memperbaiki karya ilmiah  yang saya buat ini, karena sesungguhnya karya ilmiah  yang saya buat ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan baik dalam bentuk tulisan maupun dari sisi lain.



MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas

B.   Rumusan Masalah
1.    Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
2.    Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
3.    Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris
4.    Makro dan Mikronutrien
5.    Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
6.    Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin
7.    Pembentukan Urea
8.    Keadaan Kenyang dan Puasa
9.    Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

C.   Tujuan
1.      Mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Pencernaan
2.      Mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi
3.      Mengetahui Hormon-hormon terkait dengan kebutuhan nutrisi
4.      Mengetahu makro dan mikronutrien
5.      Mengetahu metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
6.      Mengetahui metabolisme purin, pirimidin, dan porfirin
7.      Mengetahui pembentukan urea
8.      Mengetahui keadaan kenyang dan puasa
9.      Mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaEMhu0M67d8JAw2c27kukO8gFRdp0i4NtGxdQHiX0dZzVIhT3-Qc70-3gx1kdH071ouRkH66j7Gz68OAawtupTlhRlYoNUOvAm-pL_EbvYrC6P0PP9jZOIZrgEK1W6jqugZAJiSqwJ_Uv/s320/SISTEM+PENCERNAAN.jpg

SISTEM PENCERNAAN
Saluran cerna ( traktus gastrointestinal )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Gaster (Lambung)
5. Usus Halus
·         Duodenum ( usus dua belas jari )
·         Jejenum ( usus kosong )
·         Ileum ( usus penyerapan )
6. Usus Besar
·         Colon senden
·         Colon transversum
·         Colon desenden
·         Colon sigmoid
7. Rektum
8. Anus
 Organ-organ assesoris / tambahan
1.  Gigi
2.  Lidah
3.  Kelenjar ludah
4.  Hati
5.  Kandung Empedu
6.  Pankreas
Fungsi Sistem Pencernaan
1.    Menerima nutrient ( proses menelan / ingesti )
2.    Menghancurkan nutrient dalam bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai dan memasuki aliran darah ( proses pencernaan / digesti)
3.    Memungkinkan molekul-molekul tadi untuk memasuki aliran darah (proses penyerapan / absorbsi) sehingga dapat dikirimkan keseluruh jaringan. Dimana semua proses tersebut dikoordinasi oleh gerakan otot halus dan sekresi saluran pencernaan.
·    Prose Pencernaan
1.    Ingesti
Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
Menelan makanan (deglutition)
2.    Digesti
           Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi
ü  Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
ü  Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim         pepsin dan trypsin
ü  Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase
3.    Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
4.    Defekasi
 Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
·   Struktur Sistem Pencernaan
Traktus Gastrointestinal (saluran pencernaan )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rectum
8. Anus
B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
·    Ingesti
1.      Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
2.      Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
3.      Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
4.      Menelan makanan (deglutition)
·   Digesti
          Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi :
1.      Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
2.      Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan trypsin
3.      Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase
·    Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
·   Defekasi
     Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.

C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutrisi
·   Hormon Insulin
Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
·  Hormon Glukagon
Pengertian
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
Fungsi
Fungsi molekul reseptor yang mengikat :
• Aktivitas hormon
• glukagon reseptor yang mengikat
Komponen seluler
• ekstraseluler wilayah
• ekstraseluler wilayah
• ruang ekstraseluler
• fraksi larut
• sitoplasma
• membran plasma
• membran plasma
Proses biologis
 • proses metabolisme cadangan energi
• sinyal transduksi
• G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
• G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
• perilaku makan
• proliferasi sel
• negatif pengaturan nafsu makan
• regulasi sekresi insulin
• seluler respon terhadap stimulus glukagon
·   Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan.
v  Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jarigan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan zat-zat gizi dan arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikar satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
·         Fungsi Protein
  1. Pertumbuhan dan pemeliharaan.
2.      Protein tuubh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian pecah dan disintesis kembali. Riap hari sekita 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sisntesi 70 gram protein setiap hari.
  1. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
4.      Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim.Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
  1. Mengatur keseimbangan air.
6.      Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit.
  1. Memelihara netralitas tubuh.
8.      Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45).
  1. Pembentukan antibodi
10.  kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati.
  1. Mengangkut zat-zat gizi
12.  protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
  1. Sumber energi.
14.  Protein menghasilkan energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi ini relatif lebih mahal.
·         Mikronutrien
v  Vitamin
Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.

v  Mineral
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).

v  Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein

·         Metabolisme Lemak
Metabolisme Lemak adalah mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.Gliserol mengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi. Proses ini menyangkut pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir dari molekul asam lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang disebut Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam lemak. Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi asam lemak, terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton.
·         Metabolisme Karbohidrat
-       Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hepar
-       Masuk kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara langsung
-       Dirubah menjadi cadangan lemak
-       Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen dengan bantuan insulin

·         Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu.
Asam amino selanjutnya digunakan untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani).





D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
   Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
1.     Penampilan umum
Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.
2.    Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3.    Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.
4.    Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.
5.    Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat.
6.    Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek
7.    Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8.    Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9.    Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.
11.  Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.
12. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging.
13. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
14. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.
16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.

















BAB III
KESIMPULAN


A.    Kesimpulan
Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas

B.  Saran
Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya referensidan pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi




















DAFTAR PUSTAKA


Ø  Potter dan perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik. Jakarta: EGC.
Ø  Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Ø  Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Ø  Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology, 22nd edition. LANGE – McGraw Hill. Available at server fk-unram/document/
Ø  Hartono, Andri. 2006. Terapi dan Diet Rumah SakitJakarta : EGC.
Ø  Murray, Robert K. 2003. Biokimia HarperJakarta : EGC.
Ø  Rimbawan dan Siagian, A, 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah Memilih Pangan yang Menyehatkan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Ø  Saladin, 2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and Function,3rd edition, The McGraw-Hill Companies





















KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat terwujud.Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini mengacu pada Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.

            Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,sehingga saran pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah berikutnya
            Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan

            Harapan kami kiranya makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan Kebidanan.

                                                                                                     Raha  ,   Oktober  2013


                                                                                                              Penyusun



















DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................  i
Daftar Isi.........................................................................................................            ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................... 1
A.   Latar Belakang.................................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C.   Tujuan..................................................................................................................            1

Bab II Pembahasan...................................................................................................  2
A.   Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan......................................................... 2
B.   Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi................................................................ 4
C.   Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris............................................ 4
D.   Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi................................................................. 8

Bab III Penutup......................................................................................................... 10
A.   Kesimpulan........................................................................................................  10
B.   Saran.................................................................................................................   10
Daftar Pustaka........................................................................................................... 11




















TUGAS    : KETERAMPILAN DASAR KLINIK KEBIDANAN I (KDPK)
DOSEN                   : DINA ASMINATALIA, S.Kep., Ns 


MAKALAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Description: D:\LOGO\AKBID PARAMATA.jpg
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II
1.          YUSNIAR
2.          MUTMAINAH AKSAN
3.          MUSLYANINSI
4.          DAHLIA
5.          DEWI
6.          NURMIATI


AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013/2014