do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 25 Februari 2016

MAKALAH TERBENTUKNYA KABUPATEN MUNA



BAB I
PENDAHULUA


A.    LATAR BELAKANG
Perjuangan Pembentukan Kabupaten Muna seiring dengan perjuangan pembentukan propinsi Sulawesi tengara. Dalam perjuangan ini dilakukan secara sinergis antara tokoh muda dan tokoh tua baik yang ada di muna ataupun yang ada diperantauan, baik perorangan maupun organisasi.
Tokoh Muda seperti Idrus Efendi, Halim Tobulu, La Ode Enda  dan La Ode Taeda Ahmad dikenal sangat gigih memperjuangkan pembentukan Kabupaten Muna. dan Propinsi Sulawesi Tenggara.

Dengan oraganisasi para militer yang dibentuknya seperti  Batalyon SADAR ( Sarekat Djasa Rahasia) dan Barisan 20 mereka terus menggalang dukungan guna perwujudan pembentukan kabupaten Muna dan Propinsi Sulawesi Tenggara.
Bataliyon SADAR dan Barisan 20 pada awalnya dibentuk untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan sekutu ( NICA ) yang diboncengi Belanda yang mencoba kembali untuk melakukan penjajaahan terhadap Indonesia yang telah memproklamirkan kemerdekaannya pada Tanggal 17 Agustus 1945. Dengan Jiwa patriotism yang tinggi Tokoh-Tokoh Muna tersebut melakukan perlawanan melalui gerakan bawah tanah dan perang terbuka. Tujuannya adalah mengusir  colonial tersebut dari bumi Indonesia dalam hal ini termasuk di Muna.

B.    TUJUAN
Untuk mengetahui pembentukan Daerah Kabupaten Muna.










BAB II
TERBENTUKNYA KABUPATEN MUNA


A.        Fase I (Pertama), Dari Pemerintahan La Ode Pandu
Pada Fase Pertama Pemerintahan Laode Pandu  banyak memiliki catatan penting dalam perjalanan sejarah Kabupaten Muna, karena dalam periode ini terjadi beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan proses perjuangan mempertahankan kemerdekaan baik secara perorangan maupun melalui organisasi kepemudaan, Laskar Kepemudaan Batalyon Sadar (Serikat Djasa Rahasia) dan barisan 20.

B.        Fase II (Kedua),  Dari Pemerintahan La Ode Pandu
 Fase ke 2 dari pemerintahan La Ode Pandu yaitu terjadinya perubahan system pemerintahan Swapraja menjadi Sistem Pemerintahan Kewedanan berdasarkan Pembubaran Daerah Of Deling Buton dan Laiwoi sesuai surat Gubernur Sulawesi  Selatan Tenggara Nomor 18 Tahun 1951 tanggal 20 Oktober 1951 dan PP Nomor : 34 Tahun 1952 tentang Pemerintahan Kewedanan Muna Secara berturut-turut dipimpin oleh :
1.         ABDUL RAZAK
2.         NGITUNG
3.         ANDI PAWILLOI
4.         H LETHE
5.         H SUPHU YUSUF
6.         ANDI JAMUDDIN, DAN
7.         F LATANA

C.        Fase III (Ketiga),  Dari Pemerintahan La Ode Pandu
1.    Kabupaten Sulawesi Tenggara meliputi Kewedanan Kendari, Kolaka, dan Boipinang
2.    Muna belum termaksud dalam salah satu kewedanan
Berdasarkan point 2 pada ketetapan tersebut melahirkan polemic dan protes dari tokoh masyarakat dan pemuda Kabupaten Muna. Refleksi dari kekecewaan tersebut maka tokoh-tokoh masyarakat melakukan manufer politik yaitu :
1.    LA ODE ADO dan SUPU YUSUF berangkat ke Jakarta menghadap Mendagri dalam rangka memperjuangkan poroses Kewedanan Muna yang berdaulat.
2.    Raja Muna sebagai ketua adat mengadakan rapat pada tanggal 12 September 1955. Yang dihadiri 3 Kelapa Distrik (Dhesi) yaitu Kepala Distrik Katobu, Tongkuno dan Kabawo (Lawa tidak hadir) dengan agenda acara :
a.    mendengarkan pendapat delegasi DPRGR
b.    Membicarakan tentang status Daerah Otonom dan status Swapraja
Dari rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan yaitu :
1.    Muna diperjuangkan untuk menjadi daerah swatantra dab otonomi penuh
2.    Merekomendasikan kepada LA ODE RASYID dan LA ODE ADO untuk menyusun program pembentukan swatantra dan mempersiapkan Pembentukan Kabupaten Muna

Sebagai refleksi dari keberpihakan rakyat terhadap pembentukan Kabupaten Muna yang ditandatangani 102 orang pada tanggal 2 September 1956 dibentuk panitia Daerah sebagai persiapan pembentukan Kabupaten Muna dengan susunan personil  sebagai berikut :
1.    Ketua                     : LA ODE HIBI
2.    Sekretaris               : LA ODE TUGA
Susunan personil ini kemudian disyahkan oleh Raja Muna La Ode Pandu. Terbentuknya dua kelompok tim tersebut, maka pada tanggal 20 maret 1958 mengadakan Rapat raksasa di Makassar yang dipimpin oleh LA ODE ADO dan NOTULIS ANDO ARIFIN.
          Pada tanggal 9 ADesember 1956 termuatlah pernyataan masyarakat Kulisusu, Wakorumba, dan Tiworo masuk dalam Kabupaten Muna sebagai afdeling sehingga 11 April 1958 Pemerintahan Swap Raja Buton membuat pernyataan :
1.    Menyetujui terbentuknya Kabupaten Muna syarat secara deklaratif
2.    Batas-batas wilayah ditetapkan kemudian menanggapi surat pernyataan Kepala Daerah Sulawesi Tenggara mengadakan Rapat di Pendopan Srisultan Buton yang dihadiri :
a.    LA ODE FALIHI (SULTAN BUTON)
b.    LA ODE PANDU (RAJA MUNA)
c.    LA HUDE dan LA SAIARN yang mewakili para Kepala Distrik Buton
d.    LA ODE MUH. SALIHI dan  LA ODE RIANSE yang mewakili distrik Muna 
Tindak lanjut dari rapat tersebut maka pada tanggal 6 Desember 1958 membentuk team Delegasi yang terdiri dari :
1.    LM. IDRUS EFENDI
2.    LA SIPA
3.    LM. BADIA RERE
4.    LA ODE ADU
Timi ini adalah delegasi yang akan menghadap materi. Hasil perjuangan mereka adalah :
1.    Sulawesi akan dibagi 4 Profinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
2.    Sulawesi Tenggara yang dibagi atas 4 kabupaten yaitu : KPN Kendari, KPN Kolaka, KPN Buton dan KPN Muna.

Setelah melalui beberapa fase perjuangan maka pada tahun 1959 berdasarkan UUD Nomor 26 / 1959 terbentuklah Daerah Tingkat II Muna dengan Ibukota Raha yang terdiri atas 4 Distrik yaitu Tongkuno, Kabawo, Lawa dan Katobu sebagai syarat berdirinya satu Pemerintahan Kabupaten.
          Dengan terbentuknya secara resmi Kabupaten Muna maka pada tanggal 2 Maret 1960 mengangkat Bupati pertama di Kabupaten Muna yaitu LA ODE ABDUL KOEDOES, yang dilengkapi dengan pengangkatan jabatan Distrik baru yaitu :
1.    Distrik Kulisusu di kepalai oleh LA ODE GANIRU
2.    Distrik Wakorambu di kepalai Oleh LA ODE HAMI dan LA ODE HAJU
3.    Distrik Tiworo dikepalai oleh LA BARANTI

Ketiga distrik ini yang memperkuat terbentuknya Kabupaten Muna karena pada awalnya distrik ini masuk dalam wilayah Kabupaten Buton, dengan bergabungnya ketiga Distrik ini, maka Wilayah Kabupaten Muna sebagian meliputi daratan Buton Utara yaitu Kulisusu dan Wakorumba.












BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN
 Dengan terbentuknya secara resmi Kabupaten Muna maka pada tanggal 2 Maret 1960 mengangkat Bupati pertama di Kabupaten Muna yaitu LA ODE ABDUL KOEDOES, yang dilengkapi dengan pengangkatan jabatan Distrik baru yaitu :
1.    Distrik Kulisusu di kepalai oleh LA ODE GANIRU
2.    Distrik Wakorambu di kepalai Oleh LA ODE HAMI dan LA ODE HAJU
3.    Distrik Tiworo dikepalai oleh LA BARANTI


B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.




















DAFTAR PUSTAKA



Ø  Adi Susilo, 1997. Sekelumit Gagasan tentang Filsafat sejarah dan dan sudut-sudut filsafat. Karya Aksara. Jakarta
Ø  Anwar, L.E, 1980 Sejarah Muna, Tabir Rahasia Kakak dan beradik Ujung Pandang
Ø  Ali, R.M. 1965. Pengatur Ilmu Sejarah Indonesia. Bharatara. Jakarta
Ø  Burhanuddin. B dan Haeba Syamsuddin. 1977 / 1978. Sejarah Daerah Sulawesi Tenggara Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.

























KATA PENGANTAR


Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan  Tugas   MULOK tentang Makalah ”BERDIRINYA KABUPATEN MUNA”

Dalam penyusunan Makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini. 

Dalam penyusunan tugas ini saya berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Saya mohon maaf apabila ada kekurangan maupun kesalahan pada penulisan makalah ini untuk itu saya berterima kasih apabila pembaca memberi saran atau kritikan kepada saya.




                                                                     Raha,    Februari  2016


                                                                                                   Penyusun


i
 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... …1
 A. Latar Belakang................................................................................................................. ..1
 B. Tujuan Makalah................................................................................................................ ..1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... ..2
A.         Fase I (Pertama), Dari Pemerintahan La Ode Pandu......................................... ..2
B.        Fase II (Kedua),  Dari Pemerintahan La Ode Pandu......................................... …2
C.        Fase III (Ketiga),  Dari Pemerintahan La Ode Pandu......................................... ..3

BAB III PENUTUP................................................................................................................ 6
 A. kesimpulan........................................................................................................................ 6
 B. Saran...................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ …7
















ii
 
MAKALAH MULOK
BERDIRINYA KABUPATEN MUNA
 














DI SUSUN OLEH  :


KELOMPOK 1
1.      EMITA SUCI RAMADANI. B
2.   ADELIA PRATIWI. R
3.   AL MUNAWAR
4.   MUH. YUNUS AHMADI. L
5.   KODRAT BIRAWA PRAYETWO
6.   SUSANTI RUDI
7.   ZELKA AMELIA
8.   DAMAYANTI




SMA NEGERI 1 RAHA
2016