Anda bisa membahagiakan
diri sendiri dengan strategi yang disarikan SELF dari buku The Nine Rooms of
Happiness: Loving Yourself, Finding Your Purpose and Getting Over Life's
Imperfections, karangan Lucy Danziger and Catherine Birndorf, MD.
1. Filter diri
Boleh jadi masa kecil atau masa remaja Anda begitu membahagiakan. Kehangatan
keluarga ataupun berbagai hubungan atau peristiwa di masa lalu membuat Anda
merindu masa lalu. Jika perlu Anda kembali ke masa-masa itu, karena cenderung
tak menyukai keadaan saat ini. Keinginan seperti ini wajar saja muncul. Freud
menyebutnya screen memories yakni bahwa kita cenderung melakukan filter atas
hidup kita melalui berbagai memori di masa lalu. Berhentilah memikirkan masa
lalu. Hiduplah untuk masa sekarang. Hidup Anda adalah saat ini bukan masa lalu,
camkan itu agar Anda lebih bahagia.
2. Refleksi diri
Berkacalah, lihat diri Anda lebih dalam. Kenali seperti apa Anda saat ini.
Minta juga pendapat orang-orang tepercaya di kehidupan Anda, tentang diri Anda.
Apa yang mereka pikirkan dan rasakan, Refleksi diri mengajarkan Anda untuk
mengikuti intuisi, dan bahkan mengasahnya. Kenali diri Anda dengan jujur.
Kuncinya, ambil pesan positif dari diri Anda dan dari opini orang lain tentang
Anda.
3. Berani berubah
Jika Anda tak menemukan bahagia dengan hubungan saat ini, atau berbagai hal
seputar kehidupan Anda, pekerjaan atau apapun juga. Buatlah perubahan pada diri
sendiri atau isu yang ingin Anda ubah. Jika isu menyangkut hubungan yang tak
menyenangkan, cari solusinya dari diri sendiri dan hubungan tersebut. Lakukan
penyesuaian, tingkatkan toleransi, perbaiki hubungan atau tinggalkan hubungan
jika terasa sudah semakin tak sehat. Yang bisa Anda lakukan adalah tindakan
mengubah diri sendiri dan hubungan tersebut. Artinya, Anda tak bisa membuat orang
lain (dalam hubungan tersebut) berubah mengikuti cara dan keinginan Anda.
Kuncinya, kebahagiaan akan Anda rasakan dengan melakukan perubahan untuk diri
sendiri bukan mengubah orang.
4. Membangun hubungan, bukan menyatukan
Anda tentu sering mendengar, keberadaan Anda atau orang lain yang dikasihi,
adalah saling melengkapi. Anda sebenarnya sudah lengkap, utuh sebagai seorang
individu. Anda tak perlu dilengkapi oleh orang lain. Yang terjadi adalah, Anda
dan orang lain yang menjalin hubungan, bisa kekasih, suami, sahabat, bertugas
saling membangun hubungan. Tujuannya bukan saling melengkapi atau menyatukan
perbedaan. Ibarat lingkaran, Anda dan orang lain adalah lingkaran utuh yang
bertemu dan membentuk diagram venn. Anda dan suami misalnya, bukan menyatukan dua
individu berbeda, namun saling membangun hubungan yang sifatnya tumpang tindih.
Karakter Anda dan pasangan bisa saja saling bertabrakan, namun temukan
kebahagiaan dari perbedaan ini dengan saling menghubungkan. Kuncinya, Anda dan
orang lain yang membangun hubungan perlu saling menambal sulam, bukan saling
melengkapi atau menyatukan. Apapun masalah yang Anda hadapi, dengan menerapkan
cara ini, Anda akan merasa lebih bahagia karena mampu menerima kondisi dan
mengatasinya dengan energi positif dari dalam diri.
5. Hentikan atau kurangi narsisme
Menjadikan diri sendiri sebagai pusat perhatian bisa diartikan negatif dan
positif. Persepsi Anda terhadap diri sendiri tak sepenuhnya selalu benar.
Terlalu percaya diri berlebihan dan berbangga dengan diri sendiri tak
memudahkan Anda dalam menjalin hubungan, dengan siapa pun. Termasuk juga jika
Anda terlalu keras terhadap diri sendiri. Dengan mengasihani diri, mengkritik
diri sendiri atau hanya melihat kelemahan dalam diri. Emosi negatif yang
berfokus pada diri sendiri ini juga tak lantas memudahkan hubungan dengan orang
lain. Segeralah keluar dari perangkap narsisme negatif dan positif yang
berlebihan, jika Anda benar-benar ingin merasakan kebahagiaan sebagai individu.
6. Berdamai dengan diri sendiri
Cobalah untuk memahami perbedaan, konflik atau berbagai ketidaknyamanan lain
dalam berbagai relasi sosial dan lingkungan. Berdamailah dengan diri sendiri
saat menghadapi masalah, konflik atau masa sulit. Toleransi adalah sikap yang
bisa dipelajari. Latihlah sikap ini dan jangan pernah membiarkan konflik atau
ketidaksepahaman berdampak buruk pada diri Anda. Buatlah diri Anda bahagia
dengan mentoleransi masalah, menerimanya sebagai bagian perjalanan hidup yang
harus Anda alami. Upayakan agar Anda tak menjadi lemah karena berbagai masalah.
7. Tak perlu bersandiwara
Bersikaplah jujur tanpa perlu bersandiwara. Jika Anda tak bisa menghadiri
undangan pernikahan sahabat Anda, katakan alasan sejujurnya. Tak perlu
mengarang cerita karena merasa tak enak menyampaikan berita tak menyenangkan
tersebut. Atau Anda tak perlu berpura-pura tak ada masalah dengan teman padahal
Anda menyimpan amarah. Yang akhirnya membuat Anda kerapkali membatalkan janji
atau merancang rencana palsu, untuk menghindar darinya. Sandiwara sangat
mungkin terjadi kapan saja dan selalu ada celah untuk melakukannya dalam
kehidupan Anda. Terutama ketika Anda dihadapkan pada situasi yang berhubungan
dengan atasan, orangtua, kakak atau siapapun yang lebih punya kuasa atas diri
Anda.
8. Batasi diri
Apakah Anda termasuk tipikal individu yang senang membantu orang lain tanpa
pamrih? Orang terdekat Anda bahkan sudah sangat hafal dengan sifat Anda yang
terlalu baik ini. Jika Anda bertemu orang yang tepat, tak jadi soal. Justru
orang yang mampu melihat sisi buruk dari imej ini akan mengingatkan Anda untuk
membatasinya. Tetapi hal ini tidak akan terjadi pada orang lain yang akan
memanfaatkan kebaikan tulus dari dalam diri. Jadi, Anda lah yang harus
membatasi diri. Tak ada yang salah dengan sifat penolong dan baik hati, namun cobalah
melatih membatasi diri. Anda memiliki batasan. Anda tak selamanya bisa menolong
orang lain, meskipun Anda akan mengupayakannya. Tetap saja, jangan pernah
biarkan orang lain memanfaatkan sisi baik dari dalam diri ini.
9. Buatlah keputusan
Apapun masalah yang Anda hadapi, buatlah keputusan untuk mengakhiri
ketidakpastian dan menciptakan kebahagiaan. Anda berhak menunda keputusan yang
juga adalah pilihan keputusan. Atau Anda bisa membuat pilihan untuk menyatakan
sikap dan melanjutkan kembali perjalanan Anda. Selalu ada dua pilihan dalam
hidup bukan? tentukanlah pilihan, menjalani apa yang ada sekarang ini atau
berkembang dengan membuat keputusan yang membuat keadaan menjadi berbeda.