Di kala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupnya,
lahirlah seorang laki-laki di dunia dari keluarga yang sederhana di kota
Mekkah. Seorang bayi yang kelak membawa perubahan besar bagi sejarah
peradaban dunia. Bayi itu telah menjadi yatim pada saat 7 bulan sebelum
ia lahir. Oleh kakeknya Abdul Muthalib dengan penuh kasih sayang, bayi
itu dibawa ke kaki ka’bah. Di tempat suci itulah bayi tersebut diberi
nama Muhammad. Kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Rabiulawal tahun
Gajah atau tanggal 20 April tahun 571 M. Beliau menjadi Nabi pada saat
usia 40 tahun ditandai dengan diterimanya wahyu yang pertama di Gua
Hiro’
Kata kenabian memiliki asal kata “nabi” yaitu seorang hamba Allah yang
telah diberi kitab, hikmah, kemampuan berkomunikasi dan berintregasi
dengan-Nya dan dengan para malaikat-Nya, serta kemampuan
mengimplementasikan kitab dan hikmah itu, baik dalam pribadi maupun umat
manusia dan lingkungannya.
Nabi Muhammad SAW adalah seperti manusia lain dalam hal naluri, fungsi
fisik serta kebutuhannya. Beliau adalah manusia yang memiliki akhlak
mulia. Sehingga ia di kenal dengan sebutan “AL-AMIN” (Orang yang dapat
dipercaya).Gelar Al-Amin itu di berikan karena kejujurannya dan sifat
dapat dipercaya.
Adakalanya kita mengingat kembali keteladanan dalam Islam, ungkapan
keteladanan biasa disebut “Uswatun Khasanah” yang sebenarnya diberikan
kepada Nabi Muhammad SAW, seperti firman Allah SWT dalam AL-Qur’an surat
Al Ahzab ayat 21, “ Sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah SAW itu
suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah “
.
Gelar Uswatun khasanah amat pantas diberikan kepada Nabi Muhammad SAW,
karen Nabi Muhammad adalah sosok hamba Allah yang bijaksana dalam
mendidik umat dan santun dalam bergaul. Selain menyandang gelar Uswatun
Khasanah, Nabi Muhammad juga mendapat julukan Al’Amin, bersifat Amanah,
seperti tertuang dalam firman Allah SWT surat An-nisa ayat 4, “Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Disamping itu keteladanan beliau ditunjukkan dengan sikapnya yang
pemurah, pengasih dan penyayang. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila
didalam risalah kerasulannya, beliau mendapat sebutan rahmatan lil
‘alamin. Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 107 , “ Dan
tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam
semesta “ .Pribadi agung yang terdapat dalam kehidupan Nabi Muhammad
SAW, sebagai pembawa risalah sejarah Islam, betapa hebatnya beliau yang
kehidupannya menjadi suri tauladan yang baik bagi umat Islam di seluruh
pelosok dunia. Bahkan setelah beliau wafat, sepantasnya beliau mendapat
gelar pelopor dunia dalam segala bidang kehidupan.
Seperti telah diriwayatkan, rasulullah SAW begitu tegar dalam soal
kejujuran sehingga beliau terkenal sebagai “ Orang Terpecaya” dan “
Orang Benar”. Begitu pula beliau sangat berhasrat agar orang-orang
Muslim menjunjung tinggi nilai kebenaran seperti beliau. Beliau
memandang kebenaran sebagai dasar segala keluhuran budi, kebaikan dan
perilaku benar. Beliau mengajarkan bahwa seseorang yang mutaki adalah
orang yang teguh memegang kebenaran sehingga ia terhitung bertaqwa oleh
Tuhan.
Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah.
Karena kurang lebih dalam waktu 23 tahun, beliau telah menghasilkan
beberapa karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin manapun di
seluruh dunia sejak Nabi Adam as. Sampai sekarang. Karya besar tersebut
antara lain :
1. (mengesakan Tuhan)
2. Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang
semula mempercayai Tuhan sebanyak 360 (berfaham polytheisme) menjadi
bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak.
3. (kesatuan ummat)
4. Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang
semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antar suku dan antar
kabilah, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam
naungan agama Islam.
5. (kesatuan pemerintahan)
6. Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil membimbing bangsa Arab yang
selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan
berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh
Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan
yang terbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia.
Salah satu kunci keberhasilan Nabi Muhammad itu adalah karena
keteladanan beliau dalam memimpin. Sikap istiqomah Nabi Muhammadlah yang
dapat memberikan keberhasilan dalam memimpin. Apakah istiqomah itu??
Istiqomah adalah upaya manusia dengan bersungguh-sungguh, gigih,
konsisten untuk selalu menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi
segala larangan-Nya, sejalan dengan sunatullah serta ridha atas
ketentuan-Nya yang berlaku, mengikuti akhlak Nabi Muhammad SAQ dan
amal-amal kebaikan lainnya.
Di dalam Al-Qur’an istiqomah berkaitan dengan pengertian “ pendirian
yang teguh dan kokoh” khususnya keteguhan hati pada pelaksanaan perintah
dan larangan Allah. Seperti yang tercantum dalam firman Allah dalam QS
41:30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “ Tuhan kami ialah ALLAH”
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka dengan mengatakan “ Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh
surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. 41:30)
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami ialah Allah
kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah
penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya sebagai balasan atas
apa yang telah mereka kerjakan.” (QS 46:13-14)
Sikap istiqomah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, dapat kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya kita selalu
menegakkan kebenaran dengan selalu berkata jujur, membela kaum yang
lemah, berbuat adil kepada semua orang sesuai dengan proporsinya, amar
ma’ruf nahi mungkar, qonaah dan menghindari semua larangan-Nya seperti
syirik, kufur nikmat atas nikmat yang telah Allah beri, berdusta,
menghina sesama dan lain sebagainya.
Berdasarkan kutipan-kutipan yang telah ditulis menandakan bahwa
rasulullah sebagai hamba Allah yang patut menjadi suri tauladan yang
baik bagi umat manusia di dunia. Sifat dan sikap Rasulullah seperti yang
telah diuraikan di atas, dapat kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai bahan renungan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar