Usia muda merupakan saat
yang tepat untuk memulai
wirausaha, pada usia ini ide-ide segar mengalir dan
keberanian untuk mencoba relatif tinggi. Hal yang dibutuhkan oleh seorang
enterpreneur adalah keberanian untuk memulai usaha
tanpa beban apapun. Bayangkan jika wirausaha dimulai saat usia sudah cukup
lanjut dan tanggungan menghidupi keluarga cukup besar, orang menjadi lebih
banyak pertimbangan untuk memulai sebuah bisnis. Demikian juga dengan yang
dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang. Keberanian dan kreativitas mereka memulai wirausaha
mengantarrkan menjadi menjadi juara harapan II business competition yang
digelar Hipmi dan AIESEC Undip.
Melalui usaha handycraft berbahan enceng gondok berlabel Albus Gallery, Dimas Putra (21), Agung Ani Sutanto (21), Aditya Candra Wijaya (21), Erlangga (21), Anshori (21) dan M Arif (21), memiliki tekad untuk menularkan virus wirausaha semenjak dini.
Melalui usaha handycraft berbahan enceng gondok berlabel Albus Gallery, Dimas Putra (21), Agung Ani Sutanto (21), Aditya Candra Wijaya (21), Erlangga (21), Anshori (21) dan M Arif (21), memiliki tekad untuk menularkan virus wirausaha semenjak dini.
Lahirnya galeri yang
berada di Jalan Tanjungsari 2 RT 1 RW 2 No 36 ini dimotori oleh Anshori, yang
jauh lebih dulu merintis usaha kerajinan tangan. Produk yang dihasilkannya
beragam, dari gantungan kunci, tas, hingga mebel. Namun yang bikin unik dari
produk itu adalah bahan baku yang digunakan selama ini kurang dilirik. Seperti
serat enceng gondok, rotan, dan pandan karang.
Ditambah dengan
kreativitas tinggi, produk mereka memiliki nilai artistik tersendiri. Padahal
di bangku kuliah mereka tidak mendalami ilmu desain produk, lantas dari mana
mereka mendapatkan inspirasi? Menurut Dimas, ide bisa didapatkan dari berbagai
sumber. Selain salah seorang anggota sudah terjun terlebih dahulu, mereka tidak
malu untuk belajar dari buku-buku desain produk.
Dia secara khusus menyebut
pekerjaannya di galeri itu mendatangkan tantangan tersendiri. Meski belum bisa
dibilang besar omsetnya, tapi selama dua bulan itu pesanan mebel dari pandan
karang masih berdatangan. Satu set mebel berisi satu meja dan dua kursi dijual
seharga Rp 3 juta. Dalam operasinya, galeri tersebut melayani pembuatan desain
kerajinan untuk produk-produk keluaran usaha kecil dan menengah (UKM).
Sekalipun kesibukan mereka
sudah seabrek, kelima wirausaha muda ini masih menyimpan obsesi khusus
menularkan virus wirausaha sebanyak-banyaknya. Beruntung, keikutsertaannya
dalam kompetisi bisnis yang akhirnya berbuah stan gratis dalam Marketing
Entrepreneurship Expo membuat potensi mereka semakin dilirik. ”Kami sangat
terbantu karena mendapat jaringan kerja baru. Kami berharap bisa membuka
cabang-cabang baru,” katanya.(Galeriukm).
Sumber:
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/12/17/132772/Albus-Gallery-Tularkan-Virus-Wirausaha-sejak-Dini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar