Karakter
wirausaha akan memandang sesuatu sebagai sebuah peluang, dan mengubah kebutuhan
konsumtif menjadi sebuah pengembangan aset.
Sebagai contoh :
a. Pengusaha makanan, melihat kebutuhan makanan menjadi sumber penghasilan
b. Pengusaha transportasi, melihat peluang dari kebutuhan akan transportasi
c. Pengusaha telekomunikasi, melihat peluang dari kebutuhan akan komunikasi
Sebuah website, tentang bagaimana mengubah cara pandang atas kebutuhan telekomunikasi, khususnya voucher isi pulsa (isi pulsa elektrik).
Sistem yang dikembangkan sangat sederhana, hanya mengubah cara isi ulang pulsa. Jadi kebiasaan dan kebutuhan isi ulang pulsa tidak berubah. Bahkan biaya yang dikeluarkan untuk isi pulsa-pun tidak berubah. Yang berubah hanya cara isi ulang pulsa.
Umumnya orang mengisi pulsa di counter-counter handphone / counter isi ulang pulsa. Pada saat kita mengisi pulsa di counter, berarti terjadi transaksi jual-beli. Keuntungan dari transaksi, sudah pasti menjadi milik penjual retail voucher isi ulang pulsa.
Tetapi jika mengisi pulsa di dalam sistem ini, keuntungan dari transaksi retail tersebut menjadi milik pembeli, sebagai investor. Jadi pembeli dianggap sebagai konsumen dan sekaligus sebagai investor. Karena ketika melakukan isi pulsa di dalam sistem ini, transaksi yang terjadi adalah pembeli langsung berhubungan dengan distributor voucher isi ulang pulsa,
Sebagai contoh :
a. Pengusaha makanan, melihat kebutuhan makanan menjadi sumber penghasilan
b. Pengusaha transportasi, melihat peluang dari kebutuhan akan transportasi
c. Pengusaha telekomunikasi, melihat peluang dari kebutuhan akan komunikasi
Sebuah website, tentang bagaimana mengubah cara pandang atas kebutuhan telekomunikasi, khususnya voucher isi pulsa (isi pulsa elektrik).
Sistem yang dikembangkan sangat sederhana, hanya mengubah cara isi ulang pulsa. Jadi kebiasaan dan kebutuhan isi ulang pulsa tidak berubah. Bahkan biaya yang dikeluarkan untuk isi pulsa-pun tidak berubah. Yang berubah hanya cara isi ulang pulsa.
Umumnya orang mengisi pulsa di counter-counter handphone / counter isi ulang pulsa. Pada saat kita mengisi pulsa di counter, berarti terjadi transaksi jual-beli. Keuntungan dari transaksi, sudah pasti menjadi milik penjual retail voucher isi ulang pulsa.
Tetapi jika mengisi pulsa di dalam sistem ini, keuntungan dari transaksi retail tersebut menjadi milik pembeli, sebagai investor. Jadi pembeli dianggap sebagai konsumen dan sekaligus sebagai investor. Karena ketika melakukan isi pulsa di dalam sistem ini, transaksi yang terjadi adalah pembeli langsung berhubungan dengan distributor voucher isi ulang pulsa,
Terdapat
pemotongan jalur distribusi voucher isi ulang pulsa.
a. Jalur konvensional, produsen -> distributor -> dealer -> retail -> konsumen.
b. Jalur sistem ini, produsen -> distributor -> konsumen (investor)
Tampak jalur distribusi yang lebih pendek, karena dealer dan retail tidak ada.
Dalam sistem ini, konsumen juga sekaligus dianggap sebagai investor. Sebagai investor, juga berhak atas keuntungan penjualan dan berhak untuk mencairkannya.
Kelebihan dari sistem ini adalah mengubah sebuah kebutuhan menjadi sebuah peluang, mengubah pembeli sebagai konsumen murni, menjadi sebagai investor.
a. Jalur konvensional, produsen -> distributor -> dealer -> retail -> konsumen.
b. Jalur sistem ini, produsen -> distributor -> konsumen (investor)
Tampak jalur distribusi yang lebih pendek, karena dealer dan retail tidak ada.
Dalam sistem ini, konsumen juga sekaligus dianggap sebagai investor. Sebagai investor, juga berhak atas keuntungan penjualan dan berhak untuk mencairkannya.
Kelebihan dari sistem ini adalah mengubah sebuah kebutuhan menjadi sebuah peluang, mengubah pembeli sebagai konsumen murni, menjadi sebagai investor.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2148203-membangun-karakter-wirausaha-dengan-mengubah/#ixzz1v9zDjHZi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar