BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang
Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk
Indonesia belum baik, baru sebagai akibat penduduk yang menikmati air bersih
dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka
kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit.
Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk
perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan
peningkatan sanitasi dasar serta pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik
dan biologis yang tidak baik, termasuk berbagi akibat sampingan pembangunan.
B.Rumusan Masalah
1.Apa
yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan
2.Apa
yang dimaksud dengan sampah
3.Sebutkan
jenis-jenis sampah
4.Bagaimana
proses pengelolaan sampah
5.Pengaruh sampah terhadap kesehatan lingkungan
6.Apa saja usaha pengendalian sampah
C.Tujuan
1.Untuk
mengetahui pengertian kesehatan lingkungan
2.Untuk
mengetahi pengertian sampah
3.Untuk
mengetahui jenis-jenis sampah
4.Untuk
mengetahui proses pengelolaan sampah
5.Untuk mengetahui pengaruh sampah terhadap
kesehatan lingkungan
6.Untuk mengetahui usaha pengendalian sampah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan pada hakekatnya
adalah suatu kondiai atau keadaan lingkungan yang optimum, sehingga berpengaruh
negatif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum.
Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk
memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media
yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di
dalamnya.
Ada
beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :
- Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
- Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
B.
Sampah
1.
Pengertian
Sampah adalah semua benda atau produk
sisa yang tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya sebagai barang
yang tidak berguna.
Akibat dari kurangnya perhatian terhadap sampah, yaitu :
a. Kemerosotan mutu
lingkungan
- Peningkatan angka kepadatan
vektor penyakit (lalat, tikus, kecoa).
- Pencemaran terhadap tanah,
udara dan air.
- Menurunnya nilai estetika.
b. Timbulnya penyakit
menular.
-Diare, penyakit kulit, penyakit
Thypus, DHF, Thypoid, cacingan.
2.
Jenis-Jenis Sampah
a. Sampah An-organik
Sampah yang pada umumnya tidak dapat
membusuk, seperti : logam / besi, pecahan gelas / beling, plastik, dll.
b. Sampah organik
Sampah yang pada umumnya dapat
membusuk, seperti : daun, sisa makana, buah-buahan, dsb
3.
Proses Pengelolaan Sampah
a. Penampungan Sampah
- Setiap sampah harus ditampung pada tempat sampah.
- Sampah yang dapat membusuk
dan berbau agar dimasukkan ke dalam kantong kedap air dan diikat.
- Tempat sampah yang dipakai harus
dibuat dari bahan yang kedap air, mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, dan
mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan untuk menampung sampah
basah.
- Tempat
sampah berupa bak beton permanen.
- Menampung
sampah di tempat sampah maksimal 3 hari.
b. Pengumpulan sampah
- Tidak boleh mengumpulkan sampah
di luar bangunan TPS (Tempat Pembuangan Sampah
Sementara).
- TPS harus kedap air, tertutup
dan selalu dalam keadaan ditutup.
- Penempatan TPS :
Tidak merupakan sumber bau dan lalat dari rumah terdekat.
Dihindarkan sampah masuk dalam saluran
air.
Tidak terletak pada tempat yang mudah
terkena air atau banjir.
- Pengosongan sampah di TPS
harus dilakukan minimal 1 kali sehari.
- Harus dilakukan
pengandalian bila tempat tersebut tingkat kepadatan lalatnya lebih dari 20 ekor dan tikus terlihat pada siang
hari.
c. Syarat Alat Pengangkut Sampah
- Alat pengangkut sampah harus mempunyai wadah yang mudah
dibersihkan bagian dalamnya serta dilengkapi dengan penutup.
- Semua kendaraan pengangkut sampah harus selalu dalam keadaan
bersih setiap keluar dari tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
- Petugas yang mengangkut sampah harus menggunakan perlengkapan kerja,
yaitu pakaian kerja khusus, sarung tangan, masker, topi pengaman dan sepatu
boot.
d. Pengolahan Sampah
- Pengolahan sampah dapat
dilakukan melalui berbagai cara, yaitu:
Ditanam (Landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.
Dibakar (Inceneration), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di
tungku pembakaran (incenerator).
Daijadikan pupuk (composting), yaitu
pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya untuk sampah organik
daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.
- Lokasi untuk pengolahan sampah
harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut :
Tidak merupakan
sumber bau, asap, debu, bising, lalat dan binatang pengerat bagi pemukiman
terdekat.
Tidak menimbulkan pencemaran bagi sumber air minum.
Tidak terletak pada daerah yang mudah
terkena luapan air atau bajir.
e. Pembuanagn Akhir Sampah (TPA)
1.Lokasi untuk TPA harus memnuhi
ketentuan, yaitu :
- Tidak merupakan sumber bau, asap, debu, lalat, binatang
pengerat bagi pemukiman terdekat, minimal 3 km.
- Tidak merupakan sumber pencemar bagi sumber air minum dan
jarak sedikitnya 200 meter.
- Tidak terletak
pada daerah banjir.
- Tidak terletak pada
lokasi yang permukaan air tanahnya tinggi.
2. Pengolahan sampah di TPA
- Harus dilakukan upaya agar lalat, nyamuk, tikus, kecoa tidak
berkembang biak dan tidak menimbulkan bau.
- Memiliki
drainase yang baik dan lancar.
- Leachate harus diamankan,
sehingga tidak menimbulkan masalah pencemaran.
- Tempat pembuangan akhir yang dipergunakan untuk membuang bahan
beracun dan berbahaya, lokasinya harus diberi tanda khusus dan tercatat di
kantor pemerintahan daerah.
- Di dalam hal-hal tertentu dimana populasi lalat
melebihi 20 ekoratau tikus terlihat pada siang hari atau ditemukan nyamuk Aedes
Aegypty harus dilakukan pemberantasan dan perbaikan cara-cara pengelolaan
sampah.
3.
Petugas yang
bekerja pada tempat pembuangan akhir sampah harus disediakan alat keselamatan kerja.
4.
Pada setiap TPA
harus tersedia alat pemadam kebakaran baik berupa tabung pemadam kebakaran
maupun hudran.
5.
Pada ruangan
kantor tempat pembuangan akhir sampah harus tersedia perlengkapan P3K.
6.
Pada TPA harus
tersedia fasilitas untuk mencuci kendaraan pengangkut sampah.
7.
TPA setelah
dipergunakan lagi sebagai tempat pembuangan sampah tidak boleh dipergunakan sebagai
lokasi permukiman dan tidak diperkenankan mengambil air dari tempat tersebut
untuk keperluan sehari-hari.
4. Pengaruh
Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan
Sampah merupakan salah satu penyebab
tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa
makanan, daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain – lain.
Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara.
Selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut.
Jadi pada kenyataannya, sampah telah mencemari tanah, badan air dan udara dalam kota.
Berdasarkan asalnya sampah digolongkan dalam dua bagian yakni sampah organik ( sampah basah ) dan sampah an-organik ( sampah kering ).
Selain itu juga sampah dihasilkan dari beberapa sumber utama antara lain :
1. Rumah tangga; Sampah domestik yang dihasilkan berupa sisa makanan, bahan dan peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahan pembungkus, kertas, plastik dsb.
2. Tempat perdagangan Seperti pasar, supermarket, toko, warung. Sampah yang dihasilkan berupa bahan dagangan yang rusak, buah, sayur, kertas, plastik, karton dsb.
3. Industri Sampah industri yang dihasilkan tergantung dari macam dan jumlah bahan. Industri sering kali membuang sampah disekitar pabrik, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Tentu saja yang demikian dapat meresahkan penduduk yang bertempat tinggal disekitarnya.
berdasarkan uraian diatas maka dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan :
a. Dampak Terhadap Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).
- Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak Terhadap Lingkungan Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
c. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi – Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana – mana.
- Memberikan dampak negatif bagi kepariwisataan
Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara.
Selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut.
Jadi pada kenyataannya, sampah telah mencemari tanah, badan air dan udara dalam kota.
Berdasarkan asalnya sampah digolongkan dalam dua bagian yakni sampah organik ( sampah basah ) dan sampah an-organik ( sampah kering ).
Selain itu juga sampah dihasilkan dari beberapa sumber utama antara lain :
1. Rumah tangga; Sampah domestik yang dihasilkan berupa sisa makanan, bahan dan peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahan pembungkus, kertas, plastik dsb.
2. Tempat perdagangan Seperti pasar, supermarket, toko, warung. Sampah yang dihasilkan berupa bahan dagangan yang rusak, buah, sayur, kertas, plastik, karton dsb.
3. Industri Sampah industri yang dihasilkan tergantung dari macam dan jumlah bahan. Industri sering kali membuang sampah disekitar pabrik, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Tentu saja yang demikian dapat meresahkan penduduk yang bertempat tinggal disekitarnya.
berdasarkan uraian diatas maka dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan :
a. Dampak Terhadap Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).
- Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak Terhadap Lingkungan Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
c. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi – Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana – mana.
- Memberikan dampak negatif bagi kepariwisataan
5.Usaha Pengendalian
Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah
secara menyeluruh perlu dilakukan alternativ pengolahan yang benar. Teknologi
yang paling tepat untuk pemecahan masalah adalah teknologi pemusnahan sampah
yang hemat dalam penggunaan lahan dengan cara pembakaran yang terkontrol atau
Insinerasi dengan cara memakai Incenerator.
Dalam keseharian, dan dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi volume sampah dan mencegah penularan penyakit dapat dilakukan antara lain :
- Belanja jangan boros, perhitungkan keperluan dengan cermat.
- Bawalah keranjang belanja yang dapat dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik.
- Upayakan daun sebagai pembungkus karena sampah daun hancur ditanah.
- Jangan masukan sampah kedalam got sungai atau laut.
- Sampah dapur dan dedaunan untuk kompos, kertas untuk daur ulang, kaleng untuk pot.
Dalam keseharian, dan dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi volume sampah dan mencegah penularan penyakit dapat dilakukan antara lain :
- Belanja jangan boros, perhitungkan keperluan dengan cermat.
- Bawalah keranjang belanja yang dapat dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik.
- Upayakan daun sebagai pembungkus karena sampah daun hancur ditanah.
- Jangan masukan sampah kedalam got sungai atau laut.
- Sampah dapur dan dedaunan untuk kompos, kertas untuk daur ulang, kaleng untuk pot.
Bab III
Kesimpulan
- Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
2. Sampah adalah
semua benda atau produk sisa yang tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh
pemiliknya sebagai barang yang tidak berguna.
- Berdasarkan asalnya sampah digolongkan dalam dua bagian yakni sampah organic ( sampah basa) dan sampah an-organik ( sampah kering ).
- Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternativ pengolahan yang benar. Teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan dengan cara pembakaran yang terkontrol atau Insinerasi dengan cara memakai Incenerator.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
kami kesehatan, kesempatan dan kemauan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusun makalah ini
bertujuan untuk melengkapi tugas yang diberikan dosen mata kuliah, selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menggambarkan serta menjelaskan bagaimana cara pnangulangan sampah.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu hingga
makalah ini dapat terselesaikan. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa
kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Selain itu
kami juga mempunyai keterbatasan kemampuan, maka dari itu kami bersedia
menerima kritik dan saran dari pembaca, agar makalah ini menjadi lebih baik.
Raha, Juni 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ......................................................................................................................
Daftar isi .................................................................................................................................
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
belakang..................................................................................................................
B. Tujuan
penulisan...............................................................................................................
Bab II
Pembahasan
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
Daftar pustaka
Makalah kesmas : kesling
PEMBUMBUANGAN
SAMPAH
OLEH:
1. VITRIANI
AMRIN
2. NURSANIATI
3. WAODE
SAFARIA
4. WAODE
SITI FATMA KARIATI
STIKES
AMANAH MAKASSAR (PROKSUS)
2014