Seorang Enterpreneur adalah pribadi yang unik dan memiliki keunggulan
dibandingkan dengan yang lainnya. Sukses dalam bisnis yag dicapai tidak lepas dari karakter
pribadi yang baik. Jika kita menengok beberapa orang yang sukses mengelola
bisnis, tentu ada sifat dan sikap-sikap yang unggul di dalamnya. Seorang
enterpreneur memiliki kelebihan tersebut yang menjadi modal dasar dan kekuatan
dalam menjalankan bisnis. Pribadi yang sukses dalam bisnis tidak muncul dengan
begitu saja tetapi diasah atau melalui proses pembelajaran entah disadari atau
tidak. Karena itu dalam proses menjadi pribadi yang sukses adalah melatih diri
kita agar selalu membiasakan diri dengan hal-hal yang baik.
Cara orang melakukan kebiasasaan digerakkan oleh asosiasi pikirannya atau yang dikenal dengan neuro asosiatif conditioning (NAC). Satu contoh jika kita melihat restoran yang terbayang adalah makanan-makanan yang lezat dan mengundang selera. Jika asosiasi ini dilanjutkan dengan singgah di setiap restoran yang dilewati meski tidak sedang lapar tentu efeknya badan akan menjadi gemuk. Jika dirasakan badan terlalu gemuk adalah tidak baik maka yang bisa dilakukan adalah mengubah asosiasi tentang restoran dan makanan. Kalau sebelumnya asosiasi neuronya saat melihat restoran terbayang makanan yang lezat-lezat, kini diubah saat melihat restoran bayangan di layar mentalnya, seperti melihat kaca yang sangat besar dan di situ terlihat wajah gendut yang sangat jelek, penampilannya tidak menarik dan banyak orang yang mencibir. Perubahan asosiasi tersebut cukup ampuh sehingga ketika melihat restoran bukannya berhenti malah badan dia bergidik melihat penampilannya sendiri dan restoran dilewati saja. Itulah sekelumit cerita yang dialami oleh Anthony Robbins penulis buku berjudul “Awaken the Giant Within”.
Cara orang melakukan kebiasasaan digerakkan oleh asosiasi pikirannya atau yang dikenal dengan neuro asosiatif conditioning (NAC). Satu contoh jika kita melihat restoran yang terbayang adalah makanan-makanan yang lezat dan mengundang selera. Jika asosiasi ini dilanjutkan dengan singgah di setiap restoran yang dilewati meski tidak sedang lapar tentu efeknya badan akan menjadi gemuk. Jika dirasakan badan terlalu gemuk adalah tidak baik maka yang bisa dilakukan adalah mengubah asosiasi tentang restoran dan makanan. Kalau sebelumnya asosiasi neuronya saat melihat restoran terbayang makanan yang lezat-lezat, kini diubah saat melihat restoran bayangan di layar mentalnya, seperti melihat kaca yang sangat besar dan di situ terlihat wajah gendut yang sangat jelek, penampilannya tidak menarik dan banyak orang yang mencibir. Perubahan asosiasi tersebut cukup ampuh sehingga ketika melihat restoran bukannya berhenti malah badan dia bergidik melihat penampilannya sendiri dan restoran dilewati saja. Itulah sekelumit cerita yang dialami oleh Anthony Robbins penulis buku berjudul “Awaken the Giant Within”.
Contoh sederhana bagi kita yang ingin disiplin bangun pagi. Bisa
saja membuat gambaran, kalau selalu bangun kesiangan maka macam-macam penyakit
akan datang. Atau kalau kesiangan maka kita tidak bisa janji tepat waktu dengan
klien yang bisa menyebabkan order-order dibatalkan. Bagi pimpinan sebuah
perusahaan, sanksi atas ketidakdisiplinan bisa membuat seseorang malu.
Contohnya, apabila datang terlambat atau jarang mengikuti rapat-rapat. Dalam
pertemuan bulanan diumumkan siapa-siapa saja yang jarang mengikuti rapat dan
berapa hari absen dalam rapat. Kalau catatan tersebut diumumkan di forum, maka
yang bersangkutan akan menanggung rasa malu yang luar biasa. Dan dipastikan di
bulan berikutnya dia tidak akan mau lagi menanggung rasa malu yang besar
tersebut di depan teman-temannya. Sementara yang rajin diberi reward atau
penghargaan.
Setelah selesai mengubah satu kebiasaan, kita bisa beranjak untuk
mengubah kebiasaan berikutnya. Misalnya saja, kreatif dan banyak ide dalam tiap
pertemuan, menepati janji, menambah teman baru satu hari satu orang, selalu
keluar rumah dengan doa dan membawa jadwal harian, selalu tersenyum setiap
bertemu dengan siapapun, dll. Apa yang bakal terjadi ketika kita selalu
mengubah kebiasaan-kebiasaan baru yang baik? Akumulasi mengubah kebiaasaan
tersebut tanpa kita sadari, kita menjadi orang yang hebat dan luar biasa. Istilah
asingnya menjadi Great Person. Great Person adalah seseorang yang selalu
mengubah kebiasaan menjadi baik dan mempertahankannya tapi tetap merasa harus
terus berubah setiap saat.
Budaya ini di Jepang dikenal dengan kaizen (improvement
continuously), memperbaiki diri secara terus menerus, tidak pernah berhenti,
tidak pernah merasa puas berubah untuk menjadi baik. Selalu berubah ke arah
yang lebih baik menjadi visinya. Dalam menjalankan sebuah bisnis termasuk
bisnis usaha kecil, transformasi dan perubahan-perubahan ke arah perbaikan perlu
dilakukan secara terus menerus untuk mencapai kesuksesan. Bagaimana dengan
Anda? Bisa jadi Anda sudah menerapkan lebih dahulu prinsip-prinsip di atas,
kalau belum mari kita mengubah diri kita ke arah yang lebih baik. Konon
katanya, satu kebiasaan akan menetap di alam bawah sadar kita apabila dilakukan
21 hari secara berturut-turut.
Yang perlu dihindari adalah ketika ingin berubah, datang godaan.
Sebesar apapun godaan yang datang, milikilah prinsip yang kuat, lebih baik kita
menunda suatu kesenangan saat demi menyongsong kenikmatan yang panjang di masa
yang akan datang. Ketimbang kita tergoda dengan kenikmatan sesaat, tapi akan
menjadi penderitaan seumur hidup. Pilih yang mana? Anda yang lebih pandai untuk
membuat keputusan.
Jika ingin menjadi enterpreneur yang memiliki bisnis yang sukses,
tentu hal pertama adalah membuat pemikiran setinggi mungkin sehingga kita
memiliki motivasi untuk bekerja lebih keras. Dengan motivasi dan impian yang
tinggi dapat memberikan dorongan untuk bekerja keras, pantang menyerah dan
tidak putus asa. Perbaikan diri dengan senantiasa melakukan kebiasan-kebiasaan
baik adalah hal kecil yang bisa dilakukan tetapi memiliki efek yang luar biasa
bagi kesuksesan anda. (Galeriukm).
Sumber:
Ade Asep Syarifuddin , http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_anda/3216/Mengubah_Kebiasaan_Dengan_NAC/
Ade Asep Syarifuddin , http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_anda/3216/Mengubah_Kebiasaan_Dengan_NAC/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar