Untuk menambah jumlah pengusaha pemula, pemerintah meluncurkan program
pinjaman lunak bagi para lulusan sarjana strata 1 (S-l). Melalui program
yang disebut Wirausaha Baru (VVUB) ini, lulusan perguruan tinggi yang
berminat menjadi pengusaha bisa menggunakan ijazahnya sebagai jaminan
untuk mendapat kucuran modal.
“Saya percaya lulusan S-l punya kemampuan yang bisa diandalkan. Saya mengajak saudara bisa menjadi pengusaha pemula. Buatlah bisnis mikro, bisnis kelompok, atau pilihan yang terbaik adalah koperasi. Apabila layak, ajukan proposal pada bank, dan cukup selembar ijazah sebagai jaminannya,” tutur Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan dalam paparannya di hadapan sekitar 2.000 sarjana se-Jawa Tengah, Rabu (23/12),
di Semarang.
Menkop melanjutkan, kendati jaminan hanya berupa selembar ijazah, pihaknya percaya para sarjana bakal memenuhi kewajiban pelunasannya secara tertib. Pasalnya, ijazah merupakan sebuah ikat-an moral yang sangat berharga bagi seorang lulusan perguruan tinggi. “Kewajiban dan bunga (bank) jangan dianggap sebagai halangan, melainkan tantangan bagi anak muda,” imbuhnya lagi. Adapun, dana yang dipinjamkan kepada para lulusan perguruan tinggi itu telah digulirkan pada 10 Desember 2009 lalu di Jakarta. Menurut Menkop, dana tersebut diambil dari dana yang tersedia di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Saya percaya lulusan S-l punya kemampuan yang bisa diandalkan. Saya mengajak saudara bisa menjadi pengusaha pemula. Buatlah bisnis mikro, bisnis kelompok, atau pilihan yang terbaik adalah koperasi. Apabila layak, ajukan proposal pada bank, dan cukup selembar ijazah sebagai jaminannya,” tutur Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan dalam paparannya di hadapan sekitar 2.000 sarjana se-Jawa Tengah, Rabu (23/12),
di Semarang.
Menkop melanjutkan, kendati jaminan hanya berupa selembar ijazah, pihaknya percaya para sarjana bakal memenuhi kewajiban pelunasannya secara tertib. Pasalnya, ijazah merupakan sebuah ikat-an moral yang sangat berharga bagi seorang lulusan perguruan tinggi. “Kewajiban dan bunga (bank) jangan dianggap sebagai halangan, melainkan tantangan bagi anak muda,” imbuhnya lagi. Adapun, dana yang dipinjamkan kepada para lulusan perguruan tinggi itu telah digulirkan pada 10 Desember 2009 lalu di Jakarta. Menurut Menkop, dana tersebut diambil dari dana yang tersedia di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dalam pengguliran program pertama, pihaknya menargetkan minimal lahir 1.000 VVUB di setiap provinsi besar, sedangkan di provinsi kecil sebanyak 500 WIB.Agar program ini berjalan mulus, pada setiap Dinas Koperasi setempat akan dibentuk desk konsultasi pembiayaan dan pengembangan usaha.Dengan demikian, setiap lulusan perguruan tinggi yang terjaring di setiap provinsi bakal diberi pelatihan kewirausahaan selama dua hari. Baru selanjutnya mereka diberi modal awal usaha.Mengenai besarnya modal awal yang diberikan, tergantung proposal usaha yang disampaikan kepada Kementerian Koperasi dan UKM.(Tlc/E-1) Syarief Hasan Menteri Koperasi dan UKM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar