ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. S
GIPoAO
MASA GESTASI 36 MINGGU 1 HARI DENGAN
MASALAH NYERI PERUT TEMBUS BELAKANG
DI
RS TK. II PELAMANIA MAKASSAR
TANGGAL
13 FEBRUARI 2015
No Register : 293944
Tgl Masuk : 13
Februari 2015, jam 06.30 Wita
Tgl Pengkajian : 13 Februari
2015, jam 06.40 Wita
Nama Pengkaji : HASRIANI
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas
ibu / suami
Nama ; Ny “ S”
/ Tn “ A”
Umur : 23 thn / 26 thn
Nikah / Lamanya :
± 2 Tahun
Suku : Toraja
/ Minahasa
Agama : Kristen / Kristen
Pendidikan : S1 / SMA
Pekerjaan
ayah / ibu : POLISI / IRT
Alamat :
Jl. Sodayan No. 27
B. Data
Biologis/Fisiologi
1. Keluhan
Utama
- Sakit perut tembus belakang sejak tanggal 13-02-2015, jam 06.30 wita.
2. Riwayat
keluhan utama
- Sifat
keluhan hilang timbul.
- Lokasi
keluhan mulai dari perut bagian bawah tembus belakang.
- Data ibu mengatasi keluhan dengan berbaring ditempat
tidur atau memijat-mijat bagian yang sakit dan melakukan teknik relaksasi saat
kontraksi.
C. Tinjauan
Riwayat Kehamilan(ANC)
1. GI P0 A0.
2. HPHT
tanggal : 09 - 06 – 2015
3. HTP
tanggal : 18 –
03 – 2015
4. Selama hamil tidak pernah mengalami penyakit berat / setius
5. Memeriksakan kehamilannya pada bagian sebanyak 4 kali
6. Selama hamil mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali
- TT I, umur kwhamilan
- TT II, pada umur kehamilan 24 minggu
7. Mengalami : mual dan muntah pada trimstet 1 kehamilan
8. Selama hamil tidak pernah merasakan, nyeri perut
9. Kehamilannya sudah cukup bulan
10. Merasakan pergerakan janin pada umur kehamilan 20
minggu
D. Riwayat
kehamilan Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
Tidak ada
E. Riwayat
Kesehatan Dahulu Dan Sekarang
Tidak ada riwayat.
- Riwayat
bedah
sesar.
- Perdarahan
pervagina
- Persalinan
kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu).
- Ketuban
pecah pada persalinan
kurang bulan
- Ikterus
- Anemia
berat.
- Tanda/
gejalah infeksi.
- Preeklamsia/hipertensi
dalam kehamilan
- Tinggi
fundus 40 cm atau lebih.
- Gawat
janin.
- Primipara
dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepalah janin masih 5/5
- Presentase
bukan belakang kepala.
- Presentase
majemuk.
- Kehamilan gemeli
- Tali pusat menumbung
- Syok.
F. Riwayat
Reproduksi
· Riwayat
Haid
- Menarce :14
tahun
- Siklus
Haid :
28-30 hari
- Lamanya
Haid : 5-7 hari
- Disminorhae/perlangsungan
haid : tidak ada
- Perlasungan haid : Normal
· Riwayat
ginekologi
- Tidak
pernah menderita penyakit pada alat reproduksinya dan tidak ada riwayat PMS.
· Riwayat
Kb
Tidak pernah menjadi akseptor kb sebelumnya.
G. Data
psikologi ,sosial,ekonomi dan spiritual
- Emosi
ibu stabil dan merasa tidak terlalu cemas.
- Pola
inpartu ibu,keluarga dan petugas kesehatan baik.
- Pengambilan
keputasan dalam keluarga adalah suami.
- Biaya persalinan ditanggung oleh suami
- Selama persalinan ibu berserah diri kepada Allah SWT
H. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Kebutuhan Nutrisi
v Kebiasaan selama hamil
- Pola makan : nasi, sayur, lauk, ditambah buah-buahan.
- Frekwensi : 3 kali sehari
- Pola minum : air putih
- Frekwensi : ± 7 gelas sehari
v Perubahan selama inpartu
Nafsu makan ibu berkurang karena merasa sakit
2. Kebutuhan Eliminasi
v Kebiasaan selama hamil
- Frekwensi BAK :
5 – 6 kali sehari
- Warna / Bau :
kuning / khas amoniak
- Frekwensi BAB :
1 kali sehari
- Konsistensi :
lunak
v Perubahan selama inpartu
- Frekwensi BAK :
3 – 8 kali sehari
- Warna / bau :
kuning / khas amonik
- Frekwensi BAB :
1 kali sehari,
- konsistensi :
lunak
3. Kebutuhan Istirahat / Tidur
v Kebiasaan selama hamil
- Tidur siang :
1-2 jam
- Tidur malam :
7-8 jam
v Perubahan selama inpartu
ibu tidak bisa istrahat / tidur dengan tenang karena merasa nyeri pada perut.
4. Kebutuhan Personal hygiene
v Kebutuhan selama hamil
-
Keramas
2 kali seminggu menggunakan sampo.
-
Mandi
2 kali sehari menggunakan sabun mandi.
-
Gosok
gigi 2 kali sehari saat mandi dan sebelum tidur
-
Genitalia
dibersihkan setiap kali mandi dan
selesai BAB / BAK
-
Mengganti
pakaian 2 kali sehari
v Perubahan selama inpartu
- Ibu belum pernah membersihkan badannya
I. Pemeriksaan
Fisik :
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. KU ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosi
stabil.
b. Tanda – tanda vital:
-
Tekanan
darah : 110/70 mmHg ( S: 90 – 120 mmHg, D: 70 – 90 mmHg )
-
Nadi
: 80 x/menit (
80 – 100 x/menit )
-
Suhu : 36,5 oC
( 36,5 – 37,5oC )
-
Pernapasan : 20 x/menit (
16 – 24 x/menit )
c. Pemeriksaan obstetric ( inspeksi, palpasi, auskultasi,
perkusi )
1. Kepala / Rambut
Inspeksi :rambut lurus, hitam, tidak rontok, tidak
berketombe, kulit kepala bersih dan tidak ada luka.
Palpasi :tidak
ada benjolan
2. Wajah
/ Muka
Inspeksi :tidak
pucat, tidak ada cloasma gravidarum, ekspresi wajah meringis saat ada his.
Palpasi :Tidak ada oedema pada wajah
3. Mata
Inspeksi :simetris
kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus, kebersihan baik.
4. Hidung
Inspeksi : simetris lubang kiri dan kanan, bersih, tidak ada kelainan.
5. Mulut dan Gigi
Inspeksi : mulut bersih, lidah lembab, tidak ada stomatitis, tidak
ada luka pada ujung bibir, gigi utuh dan tidak ada caries pada gigi tidak
berlubang.
6. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, kebersihan baik.
Palpasi :Tidak ada benjolan di belakang telinga.
7. Leher
Inspeksi dan pelapis
Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, dan tidak
ada pelebaran vena jugularis dan kelenjar limfe.
8. Dada / Payudara
Inspeksi : Simetris
kiri dan kanan, Putting
susu menonjol ,Hiperpigmentasi
pada areola mammae, kebersihan
baik.
Palpasi : Tidak
ada benjolan pada payudara dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan retraksi
dipling.
9. Abdomen
Inspeksi : tidak
ada luka bekas operasi, perut tegang, terdapat striae livide, linea nigra,
pembesaran perut sesuai ukuran kelamin.
Palpasi :
-
Leopold I :Untuk mengetahui umur kehamilan sesuai dengan tinggi fundus uteri:TFU 3 jari di bawah
-
Leopold II
:Untuk mengetahui bagian yang mengisi sisi kiri dan sisi kanan
perut ibu yaitu terasa keras, memanjang seperti papan disebelah kiri perut ibu
yang punggung Kanan (puka)
-
Leopold III :Untuk mengetahui bagian yang mengisi segmen bawah rahim ibu yaitu kepala sudah masuk PAP
-
Leopold IV :Untuk memastikan seberapa jauh bagian
terendahnya janin masuk PAP,
yaitu tangna sudah tidak bisa dipertemukan yaitu BDP (divergen)
-
Auskultasi :DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada perut sebelah kiri ibu dengan frekuensi 142 kali /menit
10. Genitalia
/ vulva dan anus
Inspeksi : tidak
ad avarices, terdapat pengeluaran lender bercampur dara, tidak ada hemoroid dan
tidak ada pembesaran kelenjar gartoliri
11. Ekstremitas / Anus
Atas
-
Inspeksi : simestris kiri dan kanan tidak ada
kelainan
-
Palpis
: tidak ada odema
Bawah
Inspeksi : simestris kiri
dan kanan tidak ada kelainan Palpasi : tidak ada oedema
Perkusi : reflex patella tidak
dilakukan
d. Pemeriksaan dalam / kebidanan
VT, tanggal 13-02-2015, jam 18.40 Wita
- Dinding
vagina : elastis
- Portio
: tipis dan lunak
- Pembukaan : 3 cm
- Ketuban
: utuh ( + )
- Presentase
: kepala
- Posisi : Uuk Kanan depan
- Penurunan
kepala : H. II (4/5)
- Kesam panggul :
Normal
- Pelepasan :
lendir (+) dan
darah (-)
- Phomotoring tidak teraba
- Tidak ada benjolan pada pembukaan belakang simfisis
- Linie teraba
sebagian
- Dinding samping lurus
- Kedua spina isalodika tidak menonjol
- OS sactum tidak mempunyai implinasi kedepan dan kebelakang
- Sudut alkus pubis luas
- Pelepasan lendiri campur darah
LANGKAH
II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
AKTUAL
Diagnosa :
GI P0 A0 umur Gestasi 36 minggu 1 hari, punggung kanan, presentase kepala, BDP, intra uterin, janin tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase aktif dengan masalah nyeri perut tembus belakang.
Masalah
actual:-
1. GI PO AO
Data dasar
v Data
subjektif
-
Ini
kehamilan yang pertama, tidak pernah abortus
v Data
objektif
-
Torus
otot perut tegang, terdapat linea nigra.
v Analisa
dan interpretasi data
- Tonus otot kencang pada primipata, sedangkan pada
tonus otot multi pata longgar. (menuaba Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan
berencana untuk Pendididkan Bidan Hal :
72)
-
Linca
nigra yang timbul karena adanya hormone yang berlebihan dan adanya peregangan
pada jaringan yang timbul menimbulkan pendarahan kapiler di bawah kulit yang menyebabkan warna kebiruan (Ilmu
Kebidanan 2006).
2. Gestasi 36 minggu 1 hari
Dasar :
v Data
subjektif
- HPHT
tanggal 9-06-2014
v Data
objektif
-
Tafsiran
persalinan
-
Leopold
1 TFU 32 cm
v Analisa
dan interpretasi data
-
Bila
HPHT
diketahui maka dapat ditentukan
perkiraan persalinan dengan menggunakan rumus Neagle yaitu : hari+7, bulan -3 dan tahun +1 atau hari +7,
bulan +9 dan tahun tetap
-
Kehamilan
36 minggu 1 hari, TFU yaitu sesuai
dengan umur kehamilan di tana TFU dipengaruhi oleh pertumbuhan janin (mochtar
roestam : 43 ).
3. Situs memanjang (punggung kanan)
Dasar :
v Data
subjektif
-
Pergerakan
janin dirasakan kuat terutama di sebelah perut ibu
v Data
objektif
-
Pada palpasi leopold II teraba punggung disebelah kanan perut itu
v Analisa
dan interpretasi data
-
Palpasi leopold II, teraba bagian janin seperti papan, keras, memanjang di
sebelah kanan abdomen yaitu punggung janin dan disebelah kiri abdomen teraba
bagian-bagian kecil janin. (thesro the fat : F-45)
-
Situs
memanjang karena palpasi Leopold II teraba bagian punggung di sisi kanan perut
ibu dan bagian kecil teraba di sisi kiri perut ibu (obstetric ginekologi, hal
170)
4. Presentase kepala
Dasar :
v Data
subjektif
-
Bayinya
bergerak aktif pada perut bagian bawah
v Data
objektif
-
Pada
palpasi Leopold III teraba kepala
v Analisa dan Interpretasi
-
Pelapis
Leopold IV teraba bagian keras, bundar dan melenting pada bagian perut bagian
bawah (atas simfisis). Hal ini menandakan bahwa janin presentase kepala (thesro
the fat : F-45)
5. Kepala sudah masuk PAP, BDP
Dasar
v Data
subjektif
-
Sudah
sering BAK dan pergerakan dirasakan sebagian
bawah perut.
v Data
objektif
-
Pada palpasi leopold IV : kepala sudah tidak dapat digoyangkan, kedua tangan
tidak dapat bersentuhan.
v Analisa
dan interpretasi
-
Palpasi leopold IV, ujung jari kedua tangan tidak dapat bersentuhan
(divergin). Hal ini menunjukan bahwa bagian terendah jenis sudah masuk PAP
(Manuaba : 53). Jari-jari tangan saling menjauh (divergen) berarti bagian
terendah janin sudah turun dalam pintu atas panggul (Sastrawinata, Obstetric
Fisiologi, ahl 105).
6. Intra uterin
Dasar
v Data
subjektif
-
Selama
hamil tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
v Data
objektif
-
Pada
saat palpasi ibu tidak merasakan nyeri tekan serta teraba bagian besar janin dengan jelas
v Analisa
dan interpretasi data
-
Palpasi
Leopold I-IV tidak terasa ada nyeri tekan pada daerah abdomen dan waktu
bergerak tidak ada nyeri tekan pada abdomen yang menandakan janin dalam
kandungan (Synapsis Obstetric Padjajaran hal : 150)
7. Tunggal
Dasar
v Data
subjektif
-
Pergerakan
janin dirasakan kuat terutama disebelah kiri perut ibu.
v Data
objektif
-
Leopold
I TFU 3 jari bawah PX, teraba bokong
-
Leopold
II punggung kiri, bagian kecil disebelah kiri
-
Leopold
III teraba kepala bundar, keras, melenting
v Analisa
dan interpretasi data
-
Pelapis hanya terdapat dua
besar bagian janin yaitu kepala pada perut bagian bawah, bokong pada perut
bagian atas dan punggung pada sisi kanan, bagian-bagian kecil pada sisi kiri
perut ibu.
-
Pemeriksaan
auskultasi DJJ hanya terdapat pada satu tempat saja yaitu pada bagian kanan
bawah. Hal ini menunjukan bahwa janin tunggal (sarwono, p : 34)
8. Hidup
Dasar
v Data
subjektif
-
Pergerakan
janin kuat dirasakan sejak umur kehamilan 20 minggu hingga sekarang.
v Data
objektif
-
Auskultasi
DJJ terdengar jelas dan teratur, frekuensi 142 x / menit
v Analisa
dan interpretasi
-
Salah satu tanda janin hidup adalah pergerakan janin sudah dirasakan ibu sejak umur kehamilan 20 minggu
hingga sekarang.
-
Pemeriksaan
auskultasi DJJ terdengan jelas dan teratur pada kuadran kanan bawah dengan
frekuensi 142 kali / menit . Hal ini menandakan janin hidup (mochtar roestar :
51)
9. Keadaan Ibu Dan Janin Baik
Dasar
v Data Subyektif
-
Tidak
merasa pusing dan pergerakan janin kuat.
v
Data
Obyektif
-
Keadaan
umum ibu baik
-
Tanda
– tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi :
80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/ menit
-
DJJ
terdengar jelas, kuat, dan teratur pada sisi kiri bawah perut ibu dengan frekwensi 142 x / menit
v
Analisa
dan interprestasi
-
Nyeri
yang timbul adalah nyeri yang berasal dari adanya kontraksi uterus. Mulainya
persalinan ditandai dengan adanya his persalinan dan mulainya persalinan
dipengaruhi oleh system endokrin janin.
-
Akhir
kehamilan janin mulai memproduksi oksitosin dan prostaglandin. Kedua hormon ini
masuk ke sirkulasi ibu, kemudian meransang produksi oksitasin dan prostaglandin
ibu sehingga mempengaruhi serviks menjadi lunak.
-
Saat
plasenta sudah tua terjadi insiviensi sehingga progesterore dan estrogen menurun
yang mengakibatkan uterus berkontraksi.
-
Pelepasan
lendir terjadi karena pada saat uterus berkontraksi segmen bawah rahim
(serviks) teregang dan tertarik sehingga pembulu darah kapiler sekitar mulut
rahim pecah dan mengakibatkan adanya perlepasan lendir (mochtar Roestar : 67)
LANGKAH III. ANTISIPASI MASALAH / DIAGNOSA
POTENSIAL
Tidak
ada data yang menunjang.
LANGKAH IV. EVALUASI
PERLUNYA TINDAKAN SEGERA /
KOLABORASI
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
1. Kala
1 berlangsung normal
2. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
3. Kondisi
ibu dan janin baik
B. Kriteria
1. Kontraksi uterus adekuet 3x10 menit dengan durasi 30-30-35
detik
2. Kala 1 ± 11 jam
3. Tanda-tanda vital ibu dan janin dalam batas normal
a. Tekanan
darah : 100 / 130 mmHg – distol (70-90)
b. Nadi :
70-90 x/ menit
c. Suhu
: 36,5 – 37,5 º C
d. Pernapasan
: 16-24 x/ menit
e. DJJ 142 x/menit
C. Intervensi dan Rencana tindakan
Tanggal : 13 Februari 2015 jam 23.30 Wita
1. Senyum, sapa, salam
Rasional : dengan senyum, sapa dan salam akan
mempererat ikatan antara bidan dan pasien
2. Anjurkan ibu untuk BAB dan cuci kaki sebelum ke tempat
tidur
Rasional : mengosongkan kandungan kemih akan mempercepat
penurunan kepala janin
3. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Rasional
: agar ibu mengetahui kemajuan persalinannya dan
mempersiapkan diri untuk proses persalinan
4. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri
Rasional : ibu
dapat mengerti dan beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan.
5. Anjurkan pada ibu untuk teknik relaksasi pada saat kontraksi
Rasinal : pada
saat kontraksi terjadinya nyeri yang kuat, ketegangan ini berkurang dengan
adanya pengaturan napas.
6. Anjurkan ibu
untuk berbaring miring ke kiri dan menentukan posisi yang nyaman.
Rasional : dengan berbaring ke kiri dapat mencegah penekanan
vena cafa inferior yang dapat menyebabkan aliran darah lancar dan oksigenasi ke
janin lancar dan percepatan turunya kepala dan memberi kenyamanan pada ibu.
7. Beri intake ade
kuat untuk ibu
Rasional : dengan intake terutama minuman akan
memberikan tambahan cairan yang dibutuhkan ibu sehingga tidak terjadi
dehidrasi.
8. Anjurkan ibu cara meneran yang benar
Rasional
: dengan mengetahui cara meneran
yang benar ibu dapat bekerja sama dengan petugas.
9. Observasi kemajuan persalinan, TTV dan pemeriksaan
dalam 4 jam
Rasional : dengan memantau his, DJJ, nadi tiap 30 menit
dan pembukaan maka petugas dapat mengetahui kemajuan persalinan
10. Siapkan partus
set sesuai dengan APN dan bertindak secara aseptic dan siapkan pakaian ibu dan
bayi.
Rasional : dapat mempermudah penolong apabila
persalinan segera dimulai
11. Dokumentasikan
hasil pemantauan kala I pada lembar partagraf
Rasional : pedokumentasian pada partograf merupakan
standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan membantu menilai kemajuan
persalinan, keadaan ibu dan janin serta kemudahan dalam pengambilan keputusan,
klinik dan rencana asuhan selanjutnya.
LANGKAH
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
13 Februari 2015 jam 23.30 Wita
1. Memberi senyum, sapa dan salam dengan ramah
Hasil : ibu membalas senyum, sapa dan salam bidan
2. Mengajurkan ibu untuk BAK dan cuci kaki sebelum
ketempat tidur
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
3. Memberitahu ibu setiap kali melakukan pemeriksaan dan
hasilnya
Hasil : ibu sangat koperatif dengan tindakan yang dilakukan dan telah
mengetahui keadaanya.
4. Menjelaskan
kepada ibu penyebab
nyeri
Hasil : ibu mengerti dan dapat
menerima rasa nyeri yang dirasakan
5. Menganjurkan kepada ibu untuk teknik relaksasi pada
saat kontraksi
Hasil : ibu mengerti dan mau
melaksanakannya
6. Menganjurkan pada ibu untuk berbaring miring ke kiri
dan menentukan posisi yang nyaman.
Hasil : ibu mengikuti anjuran bidan
7. Memberi intake cairan
yang ade kuat
Hasil : ibu
banyak minum air putih dan the kotak.
8. Menganjurkan pada ibu cara meneran yang benar
Hasil : ibu mengikuti anjuran bidan
9. Mengobservasi kemajuan persalinan, TTV, dan
pemeriksaan dalam 4 jam
Hasil :
JAM
|
HIS
|
DJJ
(X/I)
|
19.30
|
3X10
(25-30)
|
130X/i
|
20.00
|
3X10
(25-30)
|
136X/i
|
20.30
|
3X10
(30-40)
|
136X/i
|
21.00
|
4X10
(30-40)
|
136X/i
|
21.30
|
4X10
(30-45)
|
136X/i
|
22.00
|
4X10
(30-45)
|
142X/i
|
22.30
|
4X10
(35-45)
|
142X/i
|
23.00
|
4X10
(35-45)
|
142X/i
|
23.30
|
5X10
(40-45)
|
145X/i
|
00.00
|
5X10
(40-45)
|
145X/i
|
00.30
|
5X10
(40-50)
|
140X/i
|
Pemeriksaan dalam (VT)
-
Keadaan
vulva tidak ada kelainan
-
Potsia
tipis
-
Pembukaan
8 dm
-
Ketuban
positif
-
Plasentase
kepala
-
Tidak
ada molase
-
Tidak
ada penumbungan tali pusat
-
Penurunan
Hodge IV
-
Kesan
Panggul Normal
1. Plamataring tidak teraba
2. Tidak ada tumor, pada pembukaan belakang simpisis
3. Linea momirata teraba sebagian
4. Dinding samping lutus
5. Kedua spina isdiaka tidak menonjol
6. As sadtum tidak mempunyai inklinasi kedepan dan
kebelakang
7. Sudut alkus pubis luas
8. Pelepasan lendir tampak parah
10. Menyiapkan partus set sesuai dengan APN dan bertindak
secara asiptik dan siapkan pakaian ibu dan bayi.
Hasil : menyiapkan alat partus yang terdiri dari :
a. Dalam bak partus :
-
3 pasang
handsoon steril
-
2
buah klem
-
1
buah 1/2 koher
-
1
buah gunting episiotomy
-
1
buah gunting tali pusat
-
1
buah penjepit tali pusat
-
Kain
kasa secukupnya
-
1
buah duk steril
b. Diluar bak partus :
-
Nearbeken
-
pengisap
lender
-
Tensimeter
-
Stetoskop
-
Meteran
-
Celemek
plastic
-
Oksitosin
2 – 5 ampul
-
Larutan
clorin 0,5 %
-
Air
DDT
-
Timbangan
Bayi
-
Tempat
plasenta
-
Salep
mata
-
Vit
K
-
Hb.
O
Meja resusisitasi
-
1
buah pengisap lendir
-
Lampu
sodot
-
3
lembar kain
c. Persiapan pakaian ibu :
-
Alas
bokong yang dilipat 1/3 bagian baju, sarung, celana
dalam, softeks dan gurita
d. Persiapan pakaian bayi :
-
Handuk
bersih, sarung, baju, popok ganti, kaos kaki dan tangan, loyor, dan topi
11. Mendokumentasikan
hasil pemantauan kala 1 pada lembar partograf
Hasil : semua pemantauan kala I telah diisi pada lembar partograf
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal
14-02-2015 jam 21.30 Wita
1. Kala 1 berlangsung normal ditandai dengan:
Ø
Pembukaan
± 4 jam
Ø
His
adekuat 3 kali dalam 10 menit dengan durasi
30-30-30 detik
2. Keadaan ibu baik ditandai dengan tanda-tanda vital
dalam batas normal
Tekanan Darah :
110/70 mmHg
Nadi : 80 x/i
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 20
x/i
3. Keadaan janin baik ditandai dengan DJJ dalam batas
normal 148 x/ menit (120-160x/ menit)
4. Tanda kala II
-
Vulva
dan anus membuka
-
Perineum
menonjol
-
Tekanan
pada anus
-
Dorongan
kuat untuk menekan
KALA II
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Sakit perut semakin kuat
2. Adanya dorongan yang kuat untuk menekan
3. Seperti ingin BAB dan adanya tekanan pada anus
4. Perineum menonjol
5. Vulva dan anus membuka
6. Kontraksi uterus semakin kuat
7. Vta jam 01.30 wita, tanggal 14-02-2015
·
Dinding
vagina elastis
·
Porsio
tidak teraba lagi
·
Pembukaan
setviks lengkap 10 cm
·
Ketuban
pecah spontan, warna jernih
·
Presentase
kepala
·
Posisi
UUK kanan depan
·
Tidak
ada molase
·
Penurunan
kepala HIV
·
Kesan
panggul normal
·
Pelepasan
lender dan darah
LANGKAH
II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Inpartu kala II
v DS :
- ingin BAB dan ada tekanan pada anus
-
sakitnya bertambah kuat dan tembus kebelakang
-
adanya
dorongan yang kuat untuk meneran
v
Do : - Perineum menonjol
-
Vulva dan anus membuka
-
Tampak
ingin meneran
-
Kontraksi uterus 3x dalam 10 menit, durasi 40-45 detik
-
DJJ terdengar jelas, teratur, frekuensi 142 x/menit
-
Keadaan
umum ibu baik
-
Vt2
jam 21.30 wita, tanggal 14-02-2015 : pembukaan serviks lengkap (10 cm)
v
Analisis dan interprestasi
-
Adanya HIS adekuat mengakibatkan segmen atas
rahim berkontraksi ( SAR ) dan
mendorong isi uterus ke segmen bawah rahim ( SBR ) yang merupakan gerakan pasif dari janin. (Mochtar, Rostam : 83 )
-
Serviks
uterus yang tidak mengandung otot
kontraksi berdilatasi sehingga membentuk suatu saluran yang akan
menerima bayi sampai pintu atas panggul dan bagian terendah janin menekan
fleksus saraf (franken hamster) yang mengakibatkan rasa nyeri yang bertambah.
-
Kontraksi
yang timbul disertai tekanan mengedan dari ibu yang berlansung secara reflex
merupakan kala II
-
Kondisi
ibu dan janin baik ditnadai dengan tanda-tanda vita ibu dan DJJ Janin dalam
keadaan normal (Mochtar, roeham : 83)
LANGKAH
III : ANTISIPASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
Masalah
potensial : antisipasi terjadinya rupture perineum
Dasar
v DS : - ingin
BAB dan ada tekanan pada anus
- ada dorongan yang kuat untuk meneran
v DO : - Vulva dan anus membuka
-
Perineum
menonjol
v Analisis
dan interprestasi
Ruptur
perineum dapat terjadi karena pada bagian terendah janin menyebabkan penurunan
tegang dan menipis.
(
Wingio Sastro : 2002 )
LANGKAH
IV : EVALUASI PERLUNYA
TINDAKAN SEGERA /
KOLABORASI
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH
V : RENCANA TINDAKAN
a. Tujuan
:
-
kala II berlangsung dengan normal
-
Bayi
lahir normal
-
Tidak
terjadi rupture perineur dan pendarahan
b. Kriteria
:
-
Bayi lahir dalam 30 menit – 1 jam, menangis segera, bernafas
spontan, bergerak aktif dan
warna kulit kemerahan
-
Kontraksi
uterus baik
-
Tanda
tanda vital dalam batas normal
Tekanan
darah : 110/70 mm hg
Nadi : 80 x/menit
Suhu
: 36,5 0c
Pernapasan
:
20 x/menit
-
Pendarahan
tidak lebih dari : 500 cc
c. Intervensi
Tanggal
14-02-2015 jam, 21.30 wita
1. Kenali dan lihat tanda gejala kala II
Rasional
: agar dapat mengetahui apakah sudah dapat memimpin persalinan atau belum
2. Pastikan kelengkapan alat pertologan persalinan termaksud mematahkan 1 ampul
oksitosin dan masukan alat suntik sekali pakai 2 1/2 ml ke dalam wadah partus set.
Rasional
: memudahkan petugas pada saat alat itu
digunakan dan memperlancar proses persalinan
3. Pakai celemek plastic
Rasional
: mencegah infeksi silang
4. Pastikan tangan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih.
Rasional
: mencegah infeksi silang
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan
digunakan untuk pemeriksaan dalam.
Rasional
: mencegah infeksi silang
6. Ambil spoit dengan tangan kanan yang memakai sarung
tangan DTT dan mengisi dengan oxytosin lalu letakan dalam wadah partus set.
Selanjutnya pakai sarung tangan DTT pakai tangan kiri.
Rasional
: menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai dan mencegah infeksi silang.
7. Lakukan vulva hygiene dengan kapas DTT untuk melakukan
pemeriksaan dalam
Rasional : dengan melakukan vulva hygiene dapat
mencegah masuknya kuman makroorganisme yang mungkin bias masuk ke dalam jalan
lahir sehingga mengakibatkan infeksi
8. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
Rasinal : untuk mengetahui pembukaan dan kemajuan
persalinan
9. Keluarkan tangan dari jalan lahir dan dekontaminasi
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, kemudian lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik dalam larutan chlorine 0,5 % selama 10 menit
Rasional
: mencegah terjadinya infeksi
10. Periksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai, pastikan
DJJ dalam batas normal.
Rasinal
: untuk mengetahui keadaan janin
11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan kondisi janin
baik, dan bantu ibu untuk menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya
Rasional : dengan memberitahu ibu tentang proses
persalinannya ibu dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinannya.
12. Minta bantuan anggota keluarga menyiapkan posisi
meneran dengan posisi setengah duduk
Rasional : agar
ibu merasa nyaman
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
yang kuat untuk meneran, dukung dan beri semangat
Rasional : dengan bimbingan dan memberi semangat pada
ibu dapat memberikan motivasi yang baik dan benar sehingga persalinan berjalan
lancar
14. Anjurkan pada ibu untuk berbaring miring kiri atau
mengambil posisi yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan yang kuat
untuk meneran dalam waktu 60 menit
Rasional : dengan berbaring miring kiri dapat
mempercepat penurunan kepala dan
mencegah penekanan vera kafa inferior sehingga sirkulasi darah dari ibu ke
janin lancar saat serta member
kenyamanan pada ibu.
15. Letakkan handuk bersih di perut ibu, jika kepala bayi
sudah nampak di vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
Rasional : untuk mempermudah perawatan bayi dan
mencegah hipotermi
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu
Rasional : sebagai alat untuk menyokong
17. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan
alat dan bahan
Rasional
: untuk membantu petugas pada saat alatnya dipakai
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Rasional
: persiapan diri penolong untuk menolong persalinan dan untuk mencegah infeksi
19. Pimpin persalinan setelah kepala Nampak di vulva
dengan diameter 5-6 cm, tangan kanan penolong menyongkong perineum dengan
dilapisi kain bersih dan kering. Tangan
kiri menekan puncak kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala. Setelah kepala bayi lahir, bersihkan jalan napas dengan kasa
stabil
Rasional
: dengan menyokong perineum dapat mencegah terjadinya rupture perineum dan
menahan puncak kepala untuk mencegah defleksi yang terlalu cepat dan mencegah
terjadinya rupture bagian atas.
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada
leher bayi
Rasional : adanya lilitan tali pusat dapat menghambat
lahirnya bahu sehingga terjadi asfiksia. Oleh karena itu jika ada lilitan tali
pusat segera di longgarkan.
21. Tunggu kepala
melakukan putaran paksi luar secara spontan
Rasional
: dengan putaran paksi luar yang sempurna, kepala akan searah dengan punggung
dan memudahkan lahirnya bahu anterior posterior.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang
kepala secara biparietal anjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi.
Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Rasional
: untuk membantu pengeluaran tubuh bayi dan agar tidak terjadi rupture uteri.
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan kanan untuk
menyangga kepala, leher, bahu dan lengan bagaian bawah dengan prinsip ibu jari
di dada bayi gunakan tangan kiri untuk
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
Rasional
: dengan sanggah susur dapat mencegah trauma pada bayi
24. Setelah
tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kepunggung,bokong,tungkai dan kaki,pegang kedua mata kaki dengan ibu jari dan
jari-jari lainnya.
Rasional :Mencegah trauma pada bayi.
25. Lakukan penilaian sepintas pada bayi (menangis kuat ,bernapas
spontan,bergerak aktif,warna kulit)
Rasional : untuk mengetahui keadaan umum bayi, dan
untuk menentukkan tindakan segera
26. Keringkan
tubuh bayi mulai dari muka, kepalah dan bagian tubuh lainnya kecuali telapak
tangan ganti handuk basah yang keringan
kain biarkan bayi diatas
perut ibu.
Rasional : Agar bayi tidak hipotermi,
serta menjalin kasih sayang antara ibu dan anak..
27. Periksa kembali fundus untuk memastikan tidak ada lagi
janin dalam kandungan.
Rasional
: untuk mengetahui janin tunggal atau
ganda
28. Beritahu ibu
akan disuntikan oksitosin 10 unit secara
1m di 1/3 paha atas bagian distal latesal
Rasional
: agar uterus berkontraksi dengan baik dan ibu tidak kaget saat dusuntik
29. Dalam waktu 1
menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit secara 1 m di 1/3 paha
atas bagian distal lateral. Lakukan aspirasi sebelum menyuntik.
30. Setelah 2 menit paska persalinan, jepit tapi pusat
dengan klem kira-kira 2-3 cm dari pangkal pusat bayi. Tekan tali pusat dan
jepit tali pusat kira-kira 2-3 cm dari klem pertama.
Rasional
: untuk menentukan tapi pusat yang
akan di potong
31. Memotong tali pusat diantara dua klem dengan tangan membentuk
mangkok untuk melindungi perut bayi, kemudian ikat tali pusat dengan benag
steril pada satu sisi, kemudian lingkarkan benang tersebut, dan ikat dengan
sampul kunci pada sisi lainnya.
Rasional : untuk melindungi perut bayi dan agar tidka
terjadi pendarahan tali pusat
32. Letakan bayi
tengkurap di dada ibu, usahakan kepala bayi berada diantara kedua payudarai ibu
dengan posisi lebih rendah dari payudara ibu. Selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang tapi di kepala bayi.
Rasional
: untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan isapan bayi akan merangsang
hipofisis proses pengeluaran hormone oksitosin yang akan manambah uterus
berkontraksi dan dapat menjalin kasih saying.
LANGKAH
VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 14-02-2015 jam
24.30 wita
1. Mengenali tanda dan gejala kala II
Hasil : ibu merasakan adanya dorongan untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka.
2. Memastikan kelengkapan alat partus, termaksud
mematahkan 1 ampul oksitosin dan memasukan alat suntik sekali pakai 2,5 ml ke
dalam wadah partus set
3. Memakai celerah plastic
Hasil
: celemak plastic telah dipakai
4. Memastikan tangan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih dan
kering
Hasil
: tidak ada perhiasan (tidak dilepas) dan tangan pendang sudah bersih
5. Memakai sarung tangan DTT, untuk melakukan pemeriksaan
dalam
Hasil : tangan kanan penolong telah memakai handscoen
DTT untuk melakukan periksa dalam
6. Mengambil spoit dengan tangan kanan yang memakai
sarung tangan DTT dan mengisi spoit dengan oxytosin lalu meletakan dalam wadah
partus set selanjutnya memakai sarung tangan DTT pada tangan kiri
Hasil
: Spoit 2,5 ml telah di isi dengan
oksitosin dan telah diletakan kembali dalam bak partus set dan telah memakai
sarung tangan DTT
7. Melepas vulva hygiene dengan kapas DTT untuk melakukan
pemeriksaan dasar.
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukuan
lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
Hasil
: jam 01.30 pembukaan sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah pecah (warna janin), pertio tidak teraba lagi.
9. Mengeluarkan tangan dari jalan lahir dan
mendokumentasikan sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan kedalam larutan chlorine 0,5 % kemudian melepaskan dan
merendam dalam keadaan terbalik dalam larutan chlorine 0,5% selama 10 menit.
Hasil
: tangan telah dikeluarkan dari jalan lahir dan sarung tangan telah dilepas dan
direndam dalam larutan chlorine 0,5%
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai,
memastikan DJJ dalam batas normal.
Hasil
: DJJ + terdengar jelas dan teratur
dengan frekuensi 138 x/menit
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik dan membantu ibu menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginan.
Hasil
: ibu siap menghadapi persalinannya serta ibu memilih berbaring miring kiri
12. Meminta
bantuan keluarga menyiapkan posisi ibu meneran
Hasil : keluarga menyiapkan ibu dalam posisi setengah
duduk
13. Melakukan bimbingan
meneran saat ibu merasa dorongan yang kuat untuk meneran, mendukung dan member
semangat.
Hasi
: ibu sangat koperatif saat ada his ibu di pimpin untuk meneran
14. Menganjurkan pada ibu untuk berbaring miring kiri atau
mengambil posisi yang nyaman , jika ibu belum merasa ada dorongan yang kuat
untuk meneran dalam waktu 60 menit.
Hasil
: ibu mengikuti anjuran bidan
15. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala
membuka vulva 5 -6 cm
Hasil
: handuk bersih telah diletakkan di atas perut ibu
16. Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di
bawah bokong ibu
Hasil : kain yang dilipat 1/3
bagian telah diletakkan di bawah bokong ibu
17. Membuka tutup
bak partus dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
Hasil
: Alat partus siap pakai dan bahan yang sudah lengkap.
18. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua
tangan,
Hasil
: kedua tangan telah memakai sarung tangan DTT.
19. Memimpin persalinan setelah kepala nampak di vulva
dengan diameter 5 – 6 cm, tangan kanan menyokong perineum dengan dilapisi kain
bersih (kain 1/3 bagian) dan tangan kiri menahan puncak
kepala. Setelah kepala bayi lahir, membersihkan jalan napas dengan kasa steril.
Hasil : ibu telah dipimpin dan kepala tidak terjadi
defleksi terlalu cepat serta jalan napas bayi telah dibersihkan.
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada
leher bayi
Hasil
: Tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi.
21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan
Hasil
: putaran paksi luar berlangsung spontan dan sempurna.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memegang
kepala secara laiparietal, menganjurkan kepada ibu meneran saat kontraksi.
Dengan lembut menggerakkan ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian menggerakkan ke arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
Hasil
: Bahu depan dan belakang telah dilahirkan.
23. Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan kanan untuk
menyangga kepala, leher, bahu, dan lengan bagian bawah dengan prinsip ibu jari
didada bayi. Menggunakan tangan kiri untuk menelusuri dan memegang lengan dan
siku sebelah atas.
Hasil
: telah dilakukan sanggah susur.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri
punggung kearah bokong, tungkai dan kaki. Pegang masing-masing mata kaki dengan
ibu jari dan jari-jarinya.
Hasil
: telah dilakukan sanggah susur dang tungkai bawah telah dipegang.
25. Melakukan penilaian sepintas pada bayi (bernapas
spontan, menangis kuat, bergerak aktif, warna kulit bayi).
Hasil
: tidak ada tanda – tanda asfiksia, bayi menangis kuat, bernapas spontan, dan
bergerak aktif, warna kulit bayi merah muda.
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan
bagian tubuh lainnya kecuali telapak tangan. Mengganti kain basah dengan kain
yang kering.
Hasil
: tubuh bayi telah dikeringkan, kain basah telah diganti dengan kain kering.
27. Memeriksa kembali fundus untuk memastikan tidak ada
lagi janin dalam kandungan.
Hasil
: janin tunggal
28. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin 10 unit secara
IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral.
Hasil : ibu telah mengetahui dan bersedia untuk
disuntikkan oksitosin
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, menyuntikkan
oksitosin 10 unit secara IM di 1/3 paha atas
bagian distal lateral. Melakukan aspirasi sebelum menyuntik.
Hasil
: ibu telah disuntikkan oksitosin 10 unit.
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, Menjepit tali pusat
dengan klem kira-kira 2–3 cm dari pangkal pusat bayi, tekan tali pusat dan
jepit tali pusat kira-kira 2–3 cm dari klem pertama.
Hasil
: tali pusat telah dijepit dengan klem.
31. Memotong tali pusat diantara 2 klem dengan tangan
membentuk mangkok untuk melindungi perut bayi, kemudian mengikat tali pusat
dengan benang steril pada satu sisi, kemudian melingkarkan benang tersebut dan
mengikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
Hasil
: tali pusat telah dipotong dan diikat dengan benang.
32. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu dan mengusahakan
kepala bayi berada diantara kedua payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
payudara ibu. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi
dikepala bayi.
Hasil
: bayi telah ditengkurapkan di dada ibu, ibu dan bayi telah diselimuti dengan
kain hangat serta kepala bayi telah dipasangkan topi. Inisiasi menyusu dini
telah dilakukan.
KALA
III
LANGKAH
I : IDENTIFIKASI
DATA DASAR
v DS : Ibu merasa senang
dengan kelahiran bayinya
v DO : - bayi lahir spontan dan lansung menangis tanggal 14-02-2015
jam 04.00 WITA
- TFU 1 Jari di bawah pusat
- kontraksi uterus baik
- pendarahan ± 100 cc
-
Plasenta
belum lahir
LANGKAH
II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnose : Perlangsungan kala III
v
DO :
- ibu senang dengan kelahiran bayinya
v
DS : - TFU setinggi
pusat
- Kontraksi uterus baik
- Perdarahan
± 100 cc
-
plasenta belum lahir
v
Analisis dan iterprestasi data
-
Kontraksi
dan tegangan tali pusat serta dorongan uterus.
Ke arah dorso cranial maka dengan sendirinya plasenta akan terlepas dari
tempat tertahannya kea rah introitus vagina.
( mochtar, Roestam : 249 )
LANGKAH
III : IDENTIFIKASI
MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada data
yang menunjang
LANGKAH
IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data
yang menunjang
LANGKAH
V : RENCANA TINDAKAN
A. Tujuan
: - kala III berlangsung
normal
B. Kriteria
: - lamanya kala III
berlangsung ± 30 menit
-
Plasenta dan selaput lahir lengkap
-
Pendarahan
< 500 cc
-
Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
-
TTV dalam batas normal
Tekanan
darah : 110 / 70 mm hg
Nadi
: 80 x /
menit
Suhu : 36,5 0c
Pernapasan
: 20 x/ menit
C. Intervensi
Tanggal 14 – 02 – 2015 jam
04.30 Wita
33. Memindahkan klem dari tali pusat dengan jarak 5 – 10 cm
dari vulva
Rasional
: untuk memudahkan dalam proses PTT
34. MeLetakkan satu tangan kiri di atas simpisis untuk fundus dan tangan kanan meregangkan tali pusat.
Rasional
: untuk memudahkan mendorong uterus secara dorso kranial
35. MeLakukan peregangan tali pusat terkendali setelah ada
kontraksi dengan mendorong uterus ke belakang atas ( dorso cranial ) secara
hati – hati.
Rasional : memudahkan
plasenta terlepas dan bergerak kea rah introitus vagina
36. MeLahirkan plasenta, melakukan peregangan dan dorong kearah dorsa cranial hingga plasenta terlepas, minta
ibu untuk meneran penolong menarik
talipusat dengan keatas mengikuti jalan lahir.
Rasional : membantu mempercepat lahirnya plasenta
37. Saat
plasenta muncul di introitus vagina,pegang dengan dua tangan,lalu putar
plasenta searah jarum jam sampai plasenta lahir.
Rasional: : membantu mempercepat lahirnya plasenta dan mencegah robekan selaput
ketuban.
38. Segera
meLakukan massase fundus
uterus,setelah
plasenta lahir dengan cara meletakan tangan diatas fundus gerakan secara
melingkar dengan lembut.
Rasional : untuk meransang kontraksi uterus sehingga
dapat mencegah pendarahan.
39. Memeriksa
kelengkapan plansenta dan selaputnya. Kemudian masukan plasenta ke dalam tempat khusus atau kantong plastik
Rasional : Untuk mengetahui plasenta lengkap atau tidak.
40. Periksa ada tidaknya robekan pada jalan
lahir, lakukan penjahitan
bila terjadi laserasi.
Rasional : dengan menjahit
luka laserasi, dapat mencegah terjadinya pendarahan dan infeksi.
LANGKAH
VI : IMPLEMENTASI
Tanggal
14 – 02 – 2015 jam
04.30 wita
33. Memindahkan klem dari tali pusat dengan jarak 5 – 10
cm dari vulva
Hasil
: tangan kiri telah diletakan di atas simpisis dan tangan klem pada tali pusat
telah di pi9ndahkan dengan jarak 5-10 cm dari vulva.
34. MeLetakkan satu tangan kiri di atas simpisis untuk fundus dan tangan kanan meregangkan tali pusat.
Rasional
: untuk memudahkan mendorong uterus secara dorso kranial
35. MeLakukan peregangan tali pusat terkendali setelah ada
kontraksi dengan mendorong uterus ke belakang atas (dorso cranial) secara hati-hati,
Rasional :PTT telah dilakukan
36. MeLahirkan plasenta, melakukan peregangan dan dorong kearah dorsakranial
hingga plasenta terlepas, minta ibu untuk meneran penolong menarik talipusat dengan keatas
mengikuti jalan lahir.
Rasional
: plasenta telah lahir
37. Saat
plasenta muncul di introitus vagina,pegang dengan dua tangan,lalu putar
plasenta searah jarum jam sampai plasenta lahir.
Rasional: : plasenta telah muncul di introitus vagina dan plasenta telah di
pegang dengan 2 tangan dan telah di putar searah jarum jam.
38. Segera
meLakukan massase fundus
uterus,setelah
plasenta lahir dengan cara meletakan tangan diatas fundus gerakan secara
melingkar dengan lembut,
Rasional : masase telah dilakukan
39. Memeriksa
kelengkapan plansenta dan selaputnya, kemudian memasukan plasenta ke dalam tempat khusus atau kantong
plastic.
Rasional : plasenta lahir lengkap, selaput chorion dan kotiledon
lengkap, tebal plasenta ± 1,5 cm, selaput amnion lengkap, tidak ada kelainan
pada plasenta.
40. Memeriksa
ada tidaknya robekan pada jalan lahir, melakukan penjahitan bila terjadi laserasi
Rasional : ada rupture perineum
LANGKAH
VII : EVALUASI
Tanggal 14 – 02 – 2014
jam 03.30 wita
Kala
III berlangsung normal di tandai dengan :
1. Kala III berlangsung ± 1 menit
2. Plasenta
dan selaput lahir lengkap jam 03.30 wita
3. Pendaharan < 100 cc
4. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
5. TFU setinggi pusat
KALA
IV
LANGKAH
I : IDENTIFIKASI
DATA DASAR
v
DS :
lelah selama persalinan
v DO : - kontaksi
uterus baik teraba bundar dan keras
-
Ibu tampak lelah saat menjalani proses
persalinan
-
Plasenta
lahir lengkap tanggal 14-02-2015 jam 04.00 wita
-
Tanda-tanda vital :
TD :
110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S :
36,5 °c
P :
80 x / menit
LANGKAH : II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
v
DS :
Lelah setelah persalinan
v DO : - Plasenta lahir lengkap
tanggal 14-02-2015 jam 24.00 wita
Pendaharan ± 100 cc
TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 °c
P : 20 x/menit
v
Analisa
dan interprestasi data :
Kala
IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir yang membutuhkan
pengawasan intensif karena periode ini masih sangat rentan terjadinya
pendaharan. (Mochtar, Roestam : 130)
LANGKAH
III : ANTISIPASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
Masalah potensial
:
-
Analisa
terjadinya perdarahan
-
Ibu
merasa lelah
-
Plasenta
lahir lengkap
-
TFU
setinggi pusat
-
Kontraksi
uterus baik
-
Pendaharan
± 100 cc
-
TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5°c
P : 20 x/menit
Analisa dan interpretasi
-
Pendaharan
post partum adalah pendaharan yang melebihi dari 500 cc dalam waktu 24 jam
setelah anak lahir pendaharan post partum di sebabkan oleh luka jalan lahir
LANGKAH
IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERAH / KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH
V : RENCANA ASUHAN
Tujuan : - kala IV
berlangsung normal
-
Kelelahan teratasi
Kriteria : - Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
-
Perdarahan
pada post partum tidak terjadi
-
TTV
dalam batas normal
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5°c
P : 20 x/menit
Intervensi
Tanggal 14-02-2015 jam
04.30 Wita
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi pendarahan perraginaan
Rasional : untuk mencegah terjadinya aktif dan
menentukan tindakan selanjutnya
42. celupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 %.
Rasional : Untuk mencegah infeksi.
43. pastikan kandung kemih kosong,
Rasional :agar kontraksi baik
44. Ajarkan dan anjurkan pada ibu dan
keluarga cara melakukan
mesase uterus dan menilai
kontraksi uterus
Rasional: agar uterus berkontraksi dengan baik
45. Evaluasi
jumlah kehilangan darah
tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Rasional: Untuk mengetahui jumlah pendarahan pada jam pengawasan
46. Periksa tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, suhu,
nadi, pernapasan)
Rasional: Untuk mengetahui keadaan umum
ibu.
47. Memeriksa
kembali kondisi bayi(Suhu dan Pernapasan).
Rasional: Untuk mengetahui keadaan bayi.
48. Rendam
semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit lalu cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi
Rasional: dapat mencegah terjadinya dekontaminasi dengan petugas
dan sekitarnya.
49. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah
yang sesuai
Rasional: dapat mencegah terjadinya infeksi silang dari alat
yang telah dipakai
50. Bersikan
ibu dari sisi air ketuban,
lendir dan darah dengan larutan DTT segera ganti pakayan ibu dengan
pakaiyan bersih dan kering
Rasional: Agar ibu merasa aman dan nyaman.
51. Pastikan ibu merasa nyaman dan berikan makan
dan minum.
Rasional : agar ibu merasa nyaman
52. Dekontaminasi
tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
Rasional: Mencegah infeksi silang.
53. Celupkan
tangan yang bersarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% dan buka secara terbalik lalu rendam selama 10 menit
Rasional: untuk mencegah infeksi.
54. cuci
tangan dengan sabun dibawah air mengalir lalu keringkan dengan handuk bersih
Rasional: untuk membersihkan tangan dan mencegah infeksi
55. Pakai kembali sarung tangan DTT untuk
melakukan pemeriksaan
Rasional: untuk mencegah infeksi
56. Lakukan
penimbangan berat bayi
setelah 1 jam bayi lahir, kemudian berikan
salep mata dan suntikan
vit.k 0,1 mg di 2, 1/3
paha bagian kiri luar.
Rasional: untuk mengetahui Berat Badan bayi, untuk mencegah infeksi
mata dan mencegah pendarahan pada
intra cranial
57. Berikan
imunisasi hepatitis B
satu jam setelah penyuntikan vit. K lalu letakan bayi didekat ibu
Rasional: untuk member kekebalan tubuh
58. celupkan sarung
tangan kedalam
larutan klorin 0,5 % lalu
lepaskan secara terbalik dan rendam selama 10 menit
Rasional
: untuk mencegah infeksi
59. cuci
tangan dengan sabun dan air
mengalir lalu keringkan
dengan handuk bersih dan kering.
Rasional: untuk membersihkan tangan dan
mencegah infeksi.
60. lengkapi
partograf
Rasional: sebagai catatan pemantauan persalinan
LANGKAH
VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 14-02-2015 jam 05.30 wita
41. Memeriksa kembali kontraksi uterus
untuk memastikan ada tidaknya perdarahan post partum
Hasil
: kontraksi
uterus baik (teraba
keras dan
bundar). Pendaharan ± 100 cc
42. Mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%
Hasil
: sarung tangan telah
direndam
dalam larutan klorin 0,5 %
43. Memastikan kandung kemih kosong
Hasil : kandung kemih kosong
44. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk
mesase uterus.
Hasil
: uterus teraba bundar dank keras.
45. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada
jam ke dua
Rasional: jumlah pendarahan ± 150 cc
46. Memeriksa
tanda-tanda
vital ibu (tekanan darah,
suhu, nadi, pernapasan)
Hasil
:
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5°c
P : 20 x/menit
47. Memeriksa kembali kondisi bayi (suhu dan pernapasan)
Hasil : suhu :
36,40c pernapasan : 42 x/i
48. Merendam semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5
% selama 10 menit lalu mencucinya
Hasil
: semua alat yang telah direndam kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit lalu mencucinya
49. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi
ketempat sampah yang sesuai
Hasil
: bahan-bahan yang terkontaminasi telah dibuang ketempat sampah yang sesuai
50. Membersihkan ibu dari sisi air ketuban
lendir dan darah dengan larutan DTT
segera mengganti pakayan ibu dengan pakayan bersih dan kering.
Hasil : ibu telah merasa nyaman dan aman.
51. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberi makan dan minum.
Hasil: ibu telah makan dan minum
52. Mendekontominasi tempat persalinan dengan
larutan klorin 0,5%.
Hasil
: tempat
persalinan telah
bersih dan kering.
53. Mencelupkan tangan yang bersarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% dan
membuka
secara terbalik lalu merendam
selama 10 menit kedalam larutan klorin 0,5 %
Hasil
: Sarung
tangan telah dilepas dan
direndam
54. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air
mengalir lalu mengeringkan
dengan handuk bersih
Hasil
: tangan
telah bersih dan kering
55. Memakai kembali sarung tangan DTT untuk
melakukan pemeriksaan fisik
bayi
Hasil : tangan telah memakai sarung tangan DTT
56. Melakukan penimbangan berat bayi setelah 1 jam, kemudian memberijan salep mata dan menyuntik vit.k 0,1 mg
di 1/3 paha bagian kiri luar.
Hasil : berat badan
telah ditimbang, salep mata telah diberikan dan telah di suntik vit. K
57. Memberikan imunisasi hepatitis B satu jam setelah penyuntikkan vit. K dan meletakan
bayi didekat ibu
Hasil
: bayi
telah diberikan imunisasi hepatitis B dan telah diletakan di dekat ibu
58. Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan chlorine 0,5
%, lalu melepaskan secara terbalik dan merendam selama 10 menit.
Hasil
: sarung tangan telah dilepas dan direndam
59. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir
lalu mengeringkan dengan handuk bersih dan kering.
Hasil: tangan telah bersih dan kering
60. Melengkapi
lembar potograf
Hasil
: patograf telah di isi (dilengkapi)
Pemantauan
persalinan kala IV
Jam ke
|
Waktu
|
TD
|
N
|
S
|
TFU
|
Kontraksi uterus
|
Kandungan kemih
|
Pendarahan
|
1
|
04.00 wita
04.15 wita
04.30 wita
04.45 wita
|
110/70 mm hg
110/70 mm hg
110/70 mm hg
110/70 mm hg
|
80x/menit
80x/menit
80x/menit
80x/menit
|
36,50c
36,50c
36,50c
36,50c
|
S. Pusat
S. Pusat
S. Pusat
S. Pusat
|
Baik
Baik
Baik
Baik
|
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
|
± 50 cc
± 50 cc
± 50 cc
± 50 cc
|
2
|
05.15 wita
05.45 wita
|
110/70 mm hg
130/90 mm hg
|
80x/menit
73x/menit
|
36,50c
|
S. Pusat
S. Pusat
|
Baik
Baik
|
Kosong
Kosong
|
± 50 cc
± 50 cc
|
LANGKAH
VII : EVALUASI
Tanggal 14 – 02 – 2015 jam 21.00 – 05.30 wita
Kala IV berlangsung normal ditandai
dengan :
1. Kontraksi
uterus baik, teraba bundar dan
keras
2. TTV
: - TD = 110/70 mmHg
-
N = 80 x/menit
- S = 36,5°c
-
P = 20 x/menit
3. Dapat beristrahat dengan nyaman
PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL
FISIOLOGI PADA
NY ”S”
GIP0A0 MASA GESTASI 1
36 MINGGU 1
HARI DENGAN MASALAH
NYERI PERUT TEMBUS BELAKANG
DI RS TK II PELAMONIA
TANGGAL
13-02 - 2015
No.
Register : 393944
Tanggal masuk : 13-02- 2015 jam 06.30
WITA
Tanggal pengkajin : 13-02 2015 jam
06.40
WITA
Nama Pengkaji :
HASRIANI
IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama :
Ny. “S” / Tn. “A”
Umur :
23 tahun / 26 tahun
Nikah / lamanya : ± 2
tahun
Suku :
Toraja / Minahasa
Agama :
Kristen / Kristen
Pendidikan :
S1 / SMA
Pekerjaan :
IRT / Polisi
Alamat :
Jln. Sodayan No. 27
KALA I
A. DATA SUBJEKTIF (S)
1. GIP0A0
2. HPHT tanggal 09-06-2014
3. Pergerakan janin kuat terutama sebelah kanan
4. Tidak pernah mengalami nyeri perut selama hamil
5. Merasakan pergerakan janin sejak umur 20 minggu hingga
sekarang
6. Merasa tidak pusing dan pergerakan janin kuat
7. Sakit perut tembus belakang
8. Adanya pengeluaran lendir
9. Telah memeriksa kehamilan sebanyak 4 kali
10. Tidak pernah mengalami atau menderita penyakit serius
11. Mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali
12. Tidak ada riwayat penyakit keturunan
13. Tidak ada riwayat penyakit keturunan dan penyakit
menular dalam keluarga
B. DATA OBJEKTIF (O)
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, keadaan
emosi stabil
2. Tanda-tanda vital :
Ø
TD : 110/70 mmHg (sistole 90-120 mmhg)
Ø
Nadi
: 80 x/menit (80-100 x / menit
Ø
Suhu
: 36,5°C (36,5 °C
- 37,5 °C)
Ø
Pernapasan
: 20 x/menit (16-24 x/menit)
3. Kepala / rambut
-
rambut
lurus,hitam, tidak rontok, bersih, tidak berketombe, kulit kepala bersih dan tidak ada luka
-
tidak
ada benjolan
4. Wajah / muka
-
tidak
pucat, tidak ada cloasma gravidarum,
eksprsi wajah meringis saat ada his
-
tidak
ada oedema pada wajah
5. Mata
-
simetris
kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus
6. Hidung
-
simetris
lubang kiri dan kanan, tidak ada kelainan
7. Mulut dan Gigi
8. mulut bersih, bibir lembab, tidak ada stomatis, tidak
ada luka pada ujung bibir
9. Telinga
10. simetris kiri dan kanan, tidak ada secret
11. Leher
-
tidak
ada pelebaran vena jugularis dan kelenjar liofe, dan tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid
12. Dada / Payudara
-
simetris
kiri dan kanan, puting susu menonjol, hyperpigmentasi pada areola mamae, kebersihan
baik
-
tidak
ada benjolan pada payudara
13. Abdomen
-
Ada
luka bekas operasi, perut tegang saat ada his, terus otot perut kendor,
terdapat strial livide, linea rigsa, pembebasan perut sesuai umum kehamilan.
- Leopold I : TFU 3 Jari bawah px (33 cm)
- Leopold
II : PUKA
- Leopold III : Presentase
Kepala
- Leopold IV : BDP
(Divergen)
- DJJ terdengar,
frekwensi 148 x/menit
- Kontraksi
uterus 3 x dalam 10 menit dengan durasi 30-30-35
detik
14. Tungkai atas dan bawah tidak ada kelainan, reflex
patella kiri dan kanan (+)
15. Pemeriksaan dalam
-
Vt
tanggal 14-02-2015 jam 01.30
wita
-
Pembukaan
8 cm penurunan kepala Hodge IV
C. ASSESMENT (A)
Diagnosa : GIP0A0 , gestasi 36
minggu 1 hari, panggung kanan, presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal
hidup, keadaan ibu dan janin baik
D. PLANNING (P)
Tanggal 14-02-2015 jam 21.30 wita
1. Memberi senyum, sapa dan salam dengan ramah
Hasil : ibu membalas senyum, sapa dan salam bidan
2. Menganjurkan ibu untuk BAK dan cuci kaki sebelum ke
tempat tidur
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
3. Memberitahu ibu setiap kali melakukan pemeriksaan dan
hasilnya
Hasil : ibu sangat koperatif dengan tindakan yang
dilakukan dan telah mengetahui keadaannya
4. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri
Hasil : ibu telah mengerti dan dapat menerima rasa
nyeri yang dirasakan
5. Menganjurkan pada ibu tehnik relaksasi pada saat
kontraksi
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakannya
6. Mengajurkan pada ibu untuk berbaring miring ke kiri
dan menentukan posisi yang nyaman
Hasil : ibu mengikuti anjuran bidan
7. Memberi intake caira yang adekuat
Hasil : ibu banyak minum air putih dan teh kotak
8. Mengajurkan pada ibu cara meneran yang benar
Hasil : ibu mengerti anjuran bidan
9. Mengobservasi kemajuan persalinan, TTV dan pemeriksaan
dalam 4 jam
JAM / WITA
|
HIS
|
DJJ (X/i)
|
19.30
|
3x100 (25-30)
|
130x/i
|
20.00
|
3x100 (25-30)
|
136x/i
|
20.30
|
3x100 (30-40)
|
136x/i
|
21.00
|
4x100 (30-40)
|
136x/i
|
21.30
|
4x100 (30-45)
|
136x/i
|
22.00
|
4x100 (30-45)
|
142x/i
|
22.30
|
4x100 (35-45)
|
142x/i
|
23.00
|
4x100 (35-45)
|
142x/i
|
23.30
|
5x100 (40-45)
|
146x/i
|
00.00
|
5x100 (40-45)
|
146x/i
|
00.30
|
5x100 (40-50)
|
140x/i
|
Hasil : vt
tanggal 14-02-2015 jam
23.30 wita
Yaitu pembukaan servik cm, keadaan ibu dan janin baik.
DJJ terdengar kuat dengan frekuensi 142x/menit, kontraksi 3x10 menit dengan
durasi 30-30-35 detik
10. Menyiapkan
partus set sesuai dengan APN dan bertindak secara aseptic dan siapkan pakaian
ibu dan bayi.
Hasil : menyiapkan alat partus yang terjadiri dari :
1. Dalam bak partus
-
3
pasang taedscon steril
-
2
buah klem
-
1
buah ½ koter
-
1
buah gunting episiotomy
-
1
buah gunting tali pusat
-
1
buah penjepit tali pusat
-
Kain
kassa secukupnya
-
1
buah duk steril
2. Di luar bak partus
-
Nierbeken
-
Pengisap
lendir
-
Tensimeter
-
Stetoskop
-
Materan
-
Clemek
plastic
-
Oksitosin
2 apul
-
Larutan
chlorine 0,5%
-
Air
DTT
-
Timbangan
bayi
-
Tempat
plasenta
-
Salep
mata
-
Vit.
K
-
Hb.
O
-
Spoit
3 ml
-
Spoit
1 ml
3. Persiapan pakaian ibu
-
Alas
bokong (dilipat 1/3 bagian) baju, sarung, celana dalam, softeks dan gurita
4. Persiapan pakaian bayi
-
Handuk
bersih, sarung, loyor, kaos tangan, kaos kaki, topi bayi, baju bayi.
11. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala 1 pada lembar
patograf
Hasil : semua pemantauan kala 1
telah di isi pada lembar patograf.
KALA II
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ibu BAB dan ada
tekanan pada anus
2. Ada dorongan kuat untuk meneran.
3. Sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
DATA OBJEKTIF (O)
1. Tampak ibu meneran
2. Perineum menonjol
3. Vulva dan anus terbuka
4. Pemeriksaan dalam Vt2 jam 23.00 wita yaitu pembukaan
serviks lengkap (10cm), penurunan kepala HIV, pelepasan lendir campur darah
5. Kontraksi uterus skali 5 menit, lamanya 40-40-45-45-45
detik
6. DJJ terdengar jelas, teratur
7. Keadaan umum ibu baik
ASSESMENT (
A)
Inpartu kala II, keadaan umum ibu dan bayi baik
PLANNING
(P)
Tanggal 14-02-2015, jam 21.30 wita
1. Mengenali tanda dan gejala kala II
Hasil
: ibu sudah merasakan adanya dorongan
untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka.
2. Memastikan kelengkapan alat partus, termaksud
mematahkan 1 ampul oksitosin memasukan
alat suntik sekali pakai 2 ½ ml ke dalam
wadah partus set.
Hasil
: alat partus siap pakai dan bahan yang lain sudah lengkap
3. memakai celemek plastic
Hasil
: celemek plastic telah dipakai
4. memastikan tangan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun di bawah air mengalir lalu mengeringkan tangan dengan handuk
yang bersih dan kering.
Hasil : tidak ada perhiasan (telah dilepas) dan tangan
penolong sudah bersih
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan untuk
melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : tangan kanan penolong telah memakai sarung
tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam
6. Mengambil spoit dengan tangan kanan yang memakai
sarung tangan DTT dan mengisi spoit dengan oxytosin
lalu mengeringkan dengan handuk bersih dan kering
Hasil
: spoit
2 ½ telah diisi dengan oxytosin dan telah
diletakan kembali dalam bak partus set dan telah memakai sarung
tangan DTT
7. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap dan selaput ketuban sudah pecah
Hasil : jam 21.50 wita pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban
sudah pecah (warnah jernih), portio tidak teraba lagi Hiv.
8. Melakukan vulva hygiene dengan kapas DTT
untuk melakukan pemeriksaan dalam
Hasil
: vulva dan perineum sudah bersih
9. Mengeluarkan tangan dari jalan lahir dan
mendekontrasinasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan chlorine 0,5 % kemudian melepaskan dan
merendam dalam keadan terbalik dalam larutan chlorine 0,5 % selama 10 menit
Hasil : tangan
telah dikeluarkan dari jalan lahir dan sarung tangan telah dilepas dan direndam
dalam larutan chlorine 0,5%
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus
selesai, memastikan DJJ dalam batas normal
Hasil
: DJJ (+),
terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 138 kali/menit
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik dan membantu ibu menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginan
Hasil : ibu telah mengetahui dan siap menghadapi
persalinannya serta ibu memilih untuk berbaring miring kiri.
12. Meminta bantuan anggota keluarga menyiapakn posisi
meneran
Hasil
: keluarga
menyiapkan ibu
dalam posisi setengah
duduk
13. Melakukan bimbingan meneran saat ibu merasa
dorongan yang kuat untuk meneran, mendukung dan memberi semangat
Hasil : ibu sangat kooperatif, saat ada his ibu dibimbing untuk meneran
14. Menganjurkan pada ibu untuk berbaring
miring kiri atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada
dorongan yang kuat untuk meneran dalam waktu 60 menit
Hasil
: ibu mengikuti
anjuran bidan
15. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala
janin terlihat pada vulva
dengan
diameter 5 -6 cm
Hasil
: handuk bersih telah diletakkan di atas perut ibu
16. Meletakkan kain yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu
Hasil : kain bersih telah diletakkan di bawah bokong ibu
17. Membuka tutup bak partus dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
Hasil : alat partus siap dan bahan yang lain
sudah lengkap
18. Memakai sarung tangan DTT
atau steril pada kedua tangan
Hasil
: kedua
tangan telah memakai sarung tangan DTT
19. Memimpin persalinan setelah kepala bayi nampak di
vulva dengan diameter 5 – 6 cm, tangan kanan menyokong perineum yang dilapisi
dengan kain bersih (kain 1/3 bagian) dan tangan kiri menahan puncak kepala.
Setelah kepala bayi lahir, membersihkan jalan napas dengan kasa steril
Hasil : ibu telah dipimpin dan kepala tidak terjadi defleksi
yang terlalu cepat
serta jalan napas bayi telah dibersihkan
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
Hasil
: tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi
21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan
Hasil
: putaran paksi luar berlangsung spontan dan sempurna
22. Setelah
kepala melakukan putaran paksi luar, memegang kepala secara biparietal,
menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi dengan lembut menggerakan
kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan
kemudian mengerakkan kearah atas dan distol untuk melahirkan bahu belakang
Hasil
: bahu depan dan belakang telah dilahirkan
23. Setelah
kedua bahu lahir, menggeser tangan kanan untuk menyangga kepala, leher, bahu,
dan lengan bagian bawah dengan prinsip, ibu jari di dada bayi. Menggunakan
tangan kiri untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
Hasil : telah
dilakukan sanggar susur
24. Setelah
tubuh dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri punggung kearah bokong, tungkai
dan kaki. Pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jarinya.
Hasil : telah dilakukan sanggar
susur dan tungkai bawah telah dipegang
25. Melakukan
penilaian sepintas pada bayi (bernapas spontan, menangis kuat, bergerak aktif,
warna kulit bayi)
Hasil
: tidak
ada tanda-tanda asfiksia, bayi menangis kuat, bernapas spontan, bergerak aktif,
warna kulit bayi merah muda.
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,
kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali telapak tangan. Mengganti kain yang
basah dengan kain yang kering
Hasil
: tubuh
bayi telah dikeringkan, kain basah telah diganti dengan kain kering
27. Memeriksa kembali fundus untuk memastikan tidak
ada lagi janin dalam kandungan
Hasil
: janin tunggal
28. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin 10 unit secara IM di 1/3
paha atas bagian distal lateral
Hasil : ibu telah mengetahui dan
bersedia untuk disuntikan oksitorin
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM pada 2 1/3
paha atas bagian distal lateral.
Melakukan aspirasi sebelum menyuntik
Hasil
: ibu telah disuntikan oxytosin 10 unit
30. Setelah 2 menit paska persalinan Menjepit tali pusat
dengan klem kira-kira 2 –
3 cm dari pangkal pusat bayi. Tekan
tali pusat dan jepit
tali pusat kira-kira
2 – 3 cm dari klem pertama
Hasil
: tali pusat telah dijepit dengan klem
31. Memotong tali pusat diantara 2 klem dengan tangan membentuk mangkok
untuk melindungi perut bayi, kemudian mengikat tali pusat dengan benang steril
pada satu sisi, kemudian melingkarkan benang tersebut dan mengikat dengan
sampul kunci pada sisi lainnya.
Hasil : tali pusat telah dipotong dan di ikat dengan
benang
32. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu,
mengusahakan kepala bayi berada di antara kedua payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari payudara ibu. menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
memasang topi dikepala bayi.
Hasil : bayi telah ditengkurapkan didada
ibu, ibu dan bayi telah diselimuti dengan kain hangat serta kepala bayi telah
dipasangkan topi, inisiasi menyusu dini telah dilakukan.
KALA III
DATA SUBJEKTIF (S)
-
Nyeri
perut bagian bawah
DATA OBJEKTIF (O)
1. Kontraksi uterus baik
2. TFU 2 jari atas pusat
3. Tampak semburan darah secara tiba-tba
4. Tali pusat bertambah panjang.
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III
PLANNING (P)
Tanggal 14-02-2015, jam 20.36 – 24.30 wita
33. Memindahkan klem pada tali pusat berjarak 5- 10 cm
dari vulva .
Hasil: klem tali pusat sudah
dipindakan jarak 5-10 cm
dari vulva
34. Meletakkan tangan kiri atas simpisis untuk menahan fundus dan tangan kanan menegangkan tali pusat.
Hasil : tangan kiri telah diletakan diats simfisis dan tangan kanan meregangkan tali pusat
35. Melakukan Peregangan tali pusat terkendali
setelah ada kontraksi dan mendorong
uterus ke belakang (dorro cranial) secara hati hati.
Hasil : DTT telah dilakukan
36. Melahirkan plasenta,melakukan peregangan dan
dorongan kearah dorsa kranial hingga plasenta terlepas. Meminta ibu untuk
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai kemudian
ke atas mengikuti proses jalan lahir.
Hasil : plasenta telah lahir
37. Saat
plasenta muncul di introitus vagina, pegang dengan dua tangan lalu putar
plasenta searah jarum jam sampai
placenta lahir.
Hasil : plasenta telah muncul di introitus vagina dan plasenta telah di
pegang dengan dua tangan diatas fundus dan telah di putar sejajar jarum jam.
38. Melakukan massase fundus uterus setelah plasenta lahir dengan cara
meletakan tangan diatas fundus, menggerakan secara melingkar dan lembut.
Hasil : masase telah dilakukan
39. Memeriksa kelengkapan plasenta dan
selaputnya. Kemudian memasukan
plasenta kedalam tempat khusus atau kantong plastic.
Hasil : Plasenta lahir lengkap, selaput chorion dan kotiledon lengkap, tebal plasenta ± 1,5 cm, selaput amnion lengkap, tidak ada kelainan pada
plasenta.
40. Memeriksa
ada tidaknya robekan pada jalan lahir, melakukan penjahitan bila terjadi laserasi
Hasil : tidak terjadi rupture perineum
KALA IV
DATA SUBJEKTIF (S)
-
Mengeluh
kelelahan
DATA OBJEKTIF (O)
1.
Terlihat kelelahan
2.
Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
3.
Perdarahan
± 100 cc.
4.
TFU setinggi pusat
5.
Tanda-tanda
vital :
Ø
Tekanan
darah :110/70 mmHg
Ø
Nadi
: 80 x/i
Ø
Suhu
: 36,5 °C
Ø
Pernapasan : 20 X / Menit
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala IV dengan
masalah kelelahan
PLANNING (P)
Tanggal 14-02-2015 jam 05.30
wita
41. Memeriksa kembali kontraksi uterus
untuk memastikan ada
tidaknya perdarahan post partum.
Hasil : kotraksi uterus baik (teraba keras dan bundar), pendarahan ± 100
cc
42. Mencelup tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan klorin 0,5 % .
Hasil: sarung tangan telah direndam dalam larutan klorin 0,5
%
43. Memastikan kandung kemih kosong
Hasil : kandung kemih kosong
44. Mengajurkan pada ibu dan keluarga untuk mesase uterus.
Hasil : uterus teraba keras dan bundar
45. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada
jam kedua.
Hasil: jumlah perdarahan ± 100 cc
46. Memeriksa tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, nadi, pernapasan)
Hasil: tanda-tanda vital dalam batas normal :
Tekanan Darah : 110/70 mmhg
Nadi
: 80
x/menit
Suhu
: 36,5 oC
Pernapasan : 22
x/menit
47. Memeriksa kembali kondisi bayi (suhu dan pernapasan)
Hasil : suhu : 36,4 oc , pernapasan : 42 x/Menit
48. Merendam semua peralatan kedalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit yang telah dicuci
Hasil : semua alat yang
telah dipakai telah direndam kedalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit dan
telah dicuci.
49. Membuang bahan–bahan yang terkontaminasi ke
tempat sampah yang sesuai
Hasil : bahan-bahan yang berkontaminasi telah dibuang ketempat sampah
yang sesuai
50. Membersihkan
ibu dari sisa air ketuban,lendir,dan darah dengan larutan DTT serta mengganti pakaian itu dengan pakaian bersih dan kering.
Hasil : ibu telah merasa aman dan nyaman
51. Memastikan
ibu merasa nyaman dan memberi
makan dan minum.
Hasil : ibu telah makan dan minum
52. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan clorin
0,5 %
Hasil : tempat persalinan telah bersih dan kering
53. Mencelupkan
tangan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan membuka secara terbalik lalu merendam selama 10 menit.
Hasil : sarung tangan telah dilepas dan direndam
54. Mencuci
tangan dengan sabun dibawah air mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih.
Hasil : tangan telah bersih dan kering
55. Memakai
kembali sarung tangan DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik bayi.
Hasil : tangan telah memakai sarung tangan DTT
56. Melakukan penimbangan berat badan bayi setelah 1 jam bayi lahir, kemudian memberikan salep
mata dan menyuntikkan Vit. K 0,1 mg di 2 1/3 paha kiri
luar.
Hasil : berat badan telah ditimbang, salep mata telah diberikan dan
telah disuntik Vit. K.
57. Memberikan imunisasi hepatitis B satu jam setelah penyuntikkan Vit. K dan meletakkan bayi didekat ibu.
Hasil : bayi telah diberikan imunasi hepatitis B dan telah diletakkan di
dekat ibu.
58. Mencelupkan
sarung tangan kedalam larutan
clorin 0,5 %,
lalu
melepaskan secara terbalik dan merendam selama 10 menit.
Hasil : sarung tangan telah dilepas dan direndam
59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
mengeringkan dengan handuk bersih dan kering.
Hasil : tangan telah bersih dan kering
60. Melengkapi patograf.
Hasil
: patograf telah diisi (dilengkapi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar