BUDIDAYA
TOMAT PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH
A.
PENDAHULUAN
Tanah
merupakan media tumbuh tanaman.Di dalam tanah terdapat unsur-unsur yang berguna
untuk mendukung pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara.
Komposisi ketiga unsur tersebut adalah unsur hara 50 persen yang terbagi
menjadi mineral 45 persen dan bahan organik 5 persen, udara dan air
masing-masing 25 persen.
Pada
dasarnya budidaya sayuran termasuk tanaman tomat jenis hibrida bias dilakukan
di segala jenis tanah. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah andosol, regosol,
latosol, ultisol, dan grumosol. Jika tanah kurang subur atau sifatnya kurang
cocok untuk pertumbuhan tanaman tomat, maka bias dimanipulasi melalui
penambahan pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. Kondisi tanah yang
paling cocok untuk bertanam tomat adalah lempung berpasir yang gembur.Jika
tanah terlalu liat, harus diperbaiki dengan pemberian pupuk kandang atau pupuk
kompos.Derajat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk tomat berkisar 6-7.Jika
terlalu asam (<6), harus diberikan pengapuran.Jika terlalu basa (>8)
dapat tebarkan belerang untuk menurunkannya.
B.
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengaruh perbedaan horizon tanah terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
2.
Untuk
mengetahui pengaruh pemberian bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
C.
DASAR TEORI
Tanaman
tomat diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Solanum licopersicum
Tanaman
tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau
khas.Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar
ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40 cm, namun dapat mencapai
kedalaman hingga 60-70 cm.
Akar tanaman
tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur
hara dari dalam tanah.Oleh karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan.
Batang
tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.Bagian yang masih
muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar.Mudah patah, dapat naik bersandar
pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu dengan beberapa ikatan.
Tanaman
tomat dibiarkan melata dan cukup rimbun menutupi tanah.Bercabang banyak
sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu.
Daun tomat
berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm. Tepi daun bergerigi dan membentuk
celah-celah yang menyirip.Diantara daun-daun yang menyirip besar terdapat sirip
kecil dan ada pula yan bersirip besar lagi (bipinnatus).Umumnya, daun tomat
tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, memiliki warna hijau, dan berbulu.
Bunga
tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 5-10
bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunganya terdiri
dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga
terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang
mengelilingi tangkai kepala putik.Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan
sendiri karena tipe bunganya berumah satu.Meskipun demikian tidak menutup
kemungkinan terjadi penyerbukan silang.
Buah tomat
adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu serta relatif
keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning, cerah dan
mengkilat, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval,
pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm, tergantung
varietasnya.Jumlah ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua
seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat
marmade yang beruang delapan.Pada buah masih terdapat tangkai bunga yang
berubah fungsi menjadi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih
fungsi menjadi kelopak bunga.
Biji tomat
berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan atau coklat
muda.Panjangnya 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. Biji saling melekat, diselimuti daging
buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah.Jumlah biji setiap
buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji
per buah.Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman.Biji mulai
tumbuh setelah ditanam 5-10 hari.
Syarat
tumbuh
·
Iklim
Tanaman
tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup.Sebaliknya, pada
fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit.Curah hujan yang tinggi pada
fase pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah.Curah hujan yang
ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750-1.250 mm per tahun.
Curah hujan tidak menjadi faktor penghambat dalam penangkaran benih tomat di
musim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi dari air irigasi, namun dalam
musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya. iklim yang basah akan
membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, dan didaerah
pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal pertumbuhannya.
Musim
kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan menghambat pertumbuhan bunga
(mengering dan berguguran). Walaupun tomat tahan terhadap kekeringan, namun
tidak berarti tomat dapat tumbuh subur dalam keadaan yang kering tanpa
pengairan.Oleh karena itu baik di dataran tinggi maupun dataran rendah dalam
musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau pengairan demi kelangsungan
hidup dan produksinya.
Suhu yang
paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25-30˚C.Sementara itu, suhu
ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 -28˚C. Jika suhu terlalu rendah
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan
bunga dan buahnya yang kurang sempurna.Kelembaban relatif yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%.
Sewaktu
musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resiko terserang bakteri dan
cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan
areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.
Tanaman
tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yang
menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai.Daerah yang
beriklim sejuklah yang disukainya.Tanaman ini tidak tahan terhadap awan.Daerah
yang dengan kondisi demikian tanaman mudah terserang cendawan busuk daun dan
sebangsanya.Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi pertumbuhannya
dan sering menyebabkan kerontokan bunga.
·
Tanah
Tomat bisa
ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol, latosol, ultisol, dan
grumusol.Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis lempung berpasir
yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, serta mudah
mengikat air (porous).Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan
oksigen di dalam tanah.Ketersediaan oksigen penting bagi pernapasan akar yang
memang rentan tehadap kekurangan oksigen.Kadar oksigen yang mencukupi di
sekitar akar bisa meningkatkan produksi buah.Oksigen di sekitar akar bisa juga
meningkatkan penyerapan unsur hara fosfat, kalium, dan besi.
Untuk
pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar
keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung
humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai waktu tanaman
mulai dapat dipanen.
D.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat :
Ø Sekop
Ø Cangkul
Ø Polibag
Ø Plastic
lembar
Ø Sprayer
Ø Kawat ram
Ø Timbangan
Ø Penggaris
Ø Kapas
Ø Ajir bambu
ukuran 150cm
b.
Bahan :
Ø Tanah
topsoil
Ø Tanah
subsoil
Ø Benih tomat
var Costoluto fiorentino
Ø Amelioran :
pupuk kandang
Ø Pupuk
organic Denaya
Ø Pupuk
anorganik (Za, SP-36 dan KCl)
Ø Jangka
sorong
Ø Spidol dan
label
Ø Hormax : ZPT
organic
E.
CARA KERJA
Ø Rendam benih
tomat selama satu malam dalam air hangat suam-suam kuku yang telah dicampur
dengan Hormax, dengan takaran 4ml/L
Ø Campurkan
tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan (2:1) kemudian masukkan
kedalam tray sampai hamper penuh, lalu siram hingga lembab.
Ø Simpan kapas
sebesar 1cm x 1cm diatas tray , kemudian semaikan benih tomat keatas kapas
tersebut sebanyak 1 biji tomat per lubang
Ø Tutup biji
dengan media tanam setebal 0,5 cm.
Ø Tutup tray
dengan plastic untuk menjaga kelembaban.
Ø Media tanam
hanya disiram jika terlihat kering menggunakan penyemprot halus atau dengan
cara merendam tray sampai kedalam baki yang sudah diisi air setinggi 2cm.
Ø
Setelahbiji bertkecambah, plastik bisa dibuka dan lakukan penyiraman setiap
pagi. Setiap satu minggu sekali bibit disiram Denaya dengan takaran 10 ml/L.
Ø Bibit
sudah siap dipindah ke media tanam yang lebih besar jika sudah berumur 7 -14
hari setelah semai atau tinggi tanaman sudah mencapai 10-15 cm atau sudah
tumbuh sebanyak 5 helai daun.
Ø Untuk media penanaman,
ambil tanah dari kebun UIN dan tanah Lembang, kemudian hancurkan bongkahan
tanah agar menjadi halus dan saring dengan kawat ram untuk mendapatkan tanah
yang homogen. Selanjutnya hamparkan pada plastik terpisah kemudian simpan di
tempat teduh selama satu minggu.
Ø Buat media
sebagai perlakuan sebagai berikut :
KELAS AGROTEK A :
No
|
Tanah
|
Tanah :
|
Pupuk
|
Kode
|
Bahanorganik
|
Anorganik
- Organik
|
|||
1
|
Kebun UIN
|
1 : 0
|
Za, SP-36, KCl
|
UTA
|
2
|
Kebun UIN
|
2 : 1
|
Za, SP-36, KCl
|
UBA
|
3
|
Kebun UIN
|
1 : 0
|
Denaya
|
UTD
|
4
|
Kebun UIN
|
2 : 1
|
Denaya
|
UBD
|
Ket :
-
U = Tanah
Kebun UIN
-
T = Tanah
tanpa bahan organik
-
B = Tanah
dengan bahan organik
-
A = Pupuk
anorganik
-
D = Pupuk
organikDenaya
KELAS AGROTEK B :
No
|
Tanah
|
Tanah :
|
Pupuk
|
Kode
|
Bahanorganik
|
Anorganik
- Organik
|
|||
1
|
Lembang
|
1 : 0
|
Za, SP-36, KCl
|
LTA
|
2
|
Lembang
|
2 : 1
|
Za, SP-36, KCl
|
LBA
|
3
|
Lembang
|
1 : 0
|
Denaya
|
LTD
|
4
|
Lembang
|
2 : 1
|
Denaya
|
LBD
|
Ket :
-
L = Tanah
Lembang
-
T = Tanah
tanpabahanorganik
-
B = Tanah
denganbahanorganik
-
A =
Pupukanorganik
-
D = Pupuk
organik denaya
Ø Beri label
pada setiap campuran media tanaman dalam pilobag
Ø Lakukan
pemeliharaan
Ø Lakukan
pengamatan utama dan dan pengamatan penunjang
Pemeliharaan
Ø Penyiraman
dilakukan setiap hari
Ø Lakukan
penyiangan gulma
Ø Lakukan
pemangkasan
Ø Pakailah
ajir untuk menyangga batang tanaman
Ø Pemupukan
dilakukan sebagai berikut
KELAS AGROTEK B
No
|
Kode
|
Pupuk
anorganik-organik
|
Pemupukan
I saat tanam
|
Pemupukan II
(2 MST)
|
Pemupukan
III (4 MST)
|
Pemupukan
IV (6 MST)
|
1
|
UTA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
±4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
2
|
UBA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
± 4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
3
|
UTD
|
Denaya
|
Pupuk Denaya sebanyak 2ml/L diberikan setiap minggu
hingga panen
|
|||
4
|
UBD
|
Denaya
|
*) pemup
*) pemupukan
anorganik dilakukan dengan cara membuat lubang sedalam 5 cm dengan jarak sekitar 10 cm dari tanaman. Kemudian masukkan
pupuk secara terpisah untuk Za, tetapi SP-36 & KCl disatukan.
KELAS AGROTEK B
No
|
Kode
|
Pupuk
anorganik-organik
|
Pemupukan
I saat tanam
|
Pemupukan
II (2 MST)
|
Pemupukan
III (4 MST)
|
Pemupukan
IV (6 MST)
|
1
|
LTA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
±4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
2
|
LBA
|
Za
|
± 7,5 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
± 4 gr/tan
|
Sp-36
|
± 6 gr/tan
|
|||||
KCl
|
± 4,5 gr/tan
|
± 2,5 gr/tan
|
± 2gr/tan
|
|||
3
|
LTD
|
Denaya
|
Pupuk Denaya sebanyak 2ml/L diberikan setiap minggu
hingga panen
|
|||
4
|
LBD
|
Denaya
|
*pemupukan
anorganik dilakukan dengan cara membuat lubang sedalam 5 cm dengan jarak sekitar 10 cm dari tanaman. Kemudian masukkan
pupuk secara terpisah untuk Za, tetapi SP-36 & KCl disatukan.
Pengamatan Penunjang
Ø Amati hama
penyakit yang menyerang, dokumentasikan dan cari nama OPT tersebut. Perkirakan
persentase serangan.
Pengamatan Utama
Ø Pengamatan
tinggi tanaman per 2 minggu hingga panen, dengan cara mengukur tinggi tanaman
dari pangkal batang hingga ujung tertinggi daun.
Ø Hitung
jumlah daun yang sudah membuka sempurna, dilakukan per 2 minggu hingga panen
Ø Catat minggu
pemunculan bunga pertama
Ø Lakukan
penimbangan pada tomat yang dipanen.
HASIL
F.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Tanaman tomat pada tanggal 2 april
2012
Tanaman tomat pada tanggal 9 april 2012
Tanaman tomat pada tanggal 5 mei
2012
a.
Hasil
pengamatan tabel rata-rata jumlah daun pada tanaman tomat
Perlakuan
|
Minggu ke-
|
||
2
|
4
|
6
|
|
UTA
|
5,75
|
9,25
|
13,75
|
UBA
|
5,75
|
9,5
|
15,6
|
UTD
|
4
|
7
|
8
|
UBD
|
5,5
|
8,75
|
10,75
|
LTA
|
3,75
|
7,5
|
17,25
|
LBA
|
5,5
|
7,6
|
27,6
|
LTD
|
4,25
|
6
|
9,25
|
LBD
|
2,75
|
6,25
|
13
|
b.
Hasil
pengamatan tabel rata-rata tinggi batang pada tanaman tomat
Perlakuan
|
Minggu ke-
|
||
2
|
4
|
6
|
|
UTA
|
7,6
|
17,5
|
36,7
|
UBA
|
7,75
|
23,5
|
35
|
UTD
|
27,5
|
13,5
|
19,5
|
UBD
|
7,1
|
16,75
|
33,7
|
LTA
|
11,25
|
26,5
|
55,75
|
LBA
|
20,5
|
30,8
|
58,5
|
LTD
|
12,6
|
19,3
|
40
|
LBD
|
15,1
|
17,8
|
47,12
|
Pembahasan
Penanaman
tomat di Indonesia pada umumnya diusahakan di dataran tinggi dengan jenis tanah
Andosol. Namun luas daerah tersebut sangat terbatas, sehingga perlu ekspansi
perluasan areal ke dataran yang lebih rendah dengan jenis tanah yang didominasi
oleh Latosol dan Aluvial. Menurut Suwandi (1990), serapan pupuk P pada jenis
Latosol menunjukkan perbedaan nyata, baik yang diberi pupuk organik maupun
tanpa pupuk organik. Hal ini disebabkan ketersediaan P sangat tergantung pada
tingkat kemasaman tanahPenanaman tomat di Indonesia pada umumnya diusahakan di
dataran tinggi dengan jenis tanah Andosol. Namun luas daerah tersebut sangat
terbatas, sehingga perlu ekspansi perluasan areal ke dataran yang lebih rendah
dengan jenis tanah yang didominasi oleh Latosol dan Aluvial. Serapan pupuk P
pada jenis Latosol menunjukkan perbedaan nyata, baik yang diberi pupuk organik
maupun tanpa pupuk organik. Hal ini disebabkan ketersediaan P sangat tergantung
pada tingkat kemasaman tanah
Tomat
merupakan tanaman hortikultura, dalam percobaan penanaman tomat kami
mempraktikan dua perlakuan dengan menggunakan jenis tanah yang berbeda yaitu
tanah Lembang dan tanah UIN. Dari pengamatan yang sudah kami amati, terlihat
rata-rata dari pertumbuhan daunnya pada
tomat yang ditanam di tanah UIN pada minggu kedua dan minggu ke empat daunnya
lebih banyak dari pada tomat yang ditanam di tanah Lembang, tapi terlihat pada
minggu ke enam pertumbuhan daunnya lebih banyak dari tomat yang ditanam tanah
UIN. Begitu juga dengan tinggi tanaman, pertumbuhan pada minggu pertama tanaman
tomat yang ditanam di tanah UIN pertumbuhan lambat tetapi pada tomat yang
ditanam ditanah Lembang pertumbuhan tinggi tanaman cepat, pada minggu kedua
pertumbuhan tanaman yang ditanam ditanah UIN lebih cepat dibanding yang ditanam
ditanah Lembang, tetapi pada minggu ke enam pertumbuhan tanaman tomat yang
ditanam ditanah Lembang lebih cepat pertumbuhannya dari pada tanaman yang
ditanam ditanah UIN. Hal ini disebabkan karena dari faktor eksternal salah satunya
yaitu tanah, kita tahu bahwa tanah yang terlihat hitam warnanya lebih subur
daripada tanah yang berwarna coklat. Beberapa bulan yang lalu kami melakukan
percobaan tentang penentuan sifat fisik tanah dilapangan secara praktis, memang
pada saat melakukan uji coba tanah yang mengandung banyak buih yang menandakan
bahwa tanah tersebut terdapat bahan organik tinggi yaitu tanah UIN, tapi
menurut kami, dengan satu kali percobaan saja itu tidak cukup membuktikan bahwa
tanah UIN lebih subur dari tanah Lembang, Jadi hanya dibeberapa tempat saja
yang mengandung bahan organik tinggi. Sedangkan tanah Lembang sudah terlihat
tingkat kesuburannya dan disana juga merupakan sentra penanaman sayuran.
G.
KESIMPULAN
Ø Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang
berwarna keputih-putihan dan berbau khas.
Ø Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta
menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.
Ø Daun tomat berbentuk oval dan bunga tanaman tomat berwarna kuning.
Ø Tanah
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol,
latosol, ultisol, dan grumusol.
Ø Iklim
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar