BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa
sekarang ini, banyak sekali sinetron yang menghiasi hampir semua channel di
televisi, itu bukan merupakan hal yang tabu, dan hal yang sangat lazim kita
saksikan saat menonton televisi untuk mengisi luang dan hiburan. Mulai dari
para pelajar manapun, banyak yang sering menonton sinetron. Hampir semua
stasiun televisi berlomba untuk memproduksi sinetron. Tentunya dapat membawa
dampak-dampak negatif bagi para siswa yaitu terganggunya waktu belajar yang
seharusnya dipergunakan untuk belajar, menjadi waktu rutin untuk menonton
sinetron. Selain itu, sinetron dapat berpengaruh pada otak dan gaya kehidupan
sehari-hari yang menirukan dalam adegan cerita sinetron tersebut. Untuk itu,
karya tulis yang dibuat ini akan menjelaskan kebenaran mengenai sebuah dampak
sinetron bagi siswa.
B. Rumusan Masalah
1
Apa sajakah dampak yang dapat terjadi akibat tontonan
yang kurang mendidik?
2
Mengapa sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan
norma-norma?
3
Sinetron yang bagaimanakah yang baik untuk di tonton?
4
Apakah yang harus dilakukan orang tua agar anaknya
tidak terpengaruhi hal buruk dari sinetron?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
definisi dan contoh dari
sinetron..
2. Mengetahui dampak sinetron
terhadap pelajar.
3. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat yaitu:
1
Memberikan informasi tentang sinetron dan dampaknya
2
terhadap pelajar.
3
Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan ataupun
4
wawasan dari penulisan
E. Sistematika Penulisan
Karya tulis disusun dengan urutan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan,
menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, menjelaskan definisi sinetron, contoh sinetron, dan dampak sinetron terhadap pelajar.
Bab II Penutup, menjelaskan
simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sinetron
Sinetron merupakan suatu jenis
tayangan sinema elektronik yang berisi tentang cerita fiktif, yang kebanyakan
saat ini mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik.
Sinetron-sinetron semacam ini sering memperagakan gaya hidup yang cenderung
penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan dengan
pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa
sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan.
Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa,
maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif
dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa. Ciri-ciri
sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita tentang seseorang
yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan akting yang
berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
B. Contoh Sinetron
·
Sinetron yang kurang mendidik
-Ganteng-Ganteng Serigala
Ganteng-Ganteng Serigala yang
tayang di SCTV merupakan salah satu sinetron dengan rating tinggi. Walau
begitu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan bahwa Ganteng-Ganteng
Serigala termasuk tayangan yang tak layak untuk ditonton.
Baru-baru ini KPI memang telah
merilis daftar sinetron dan FTV bermasalah. Semua tayangan tersebut dianggap
meresahkan dan membahayakan anak-anak muda lantaran mengandung hal-hal yang
tidak mendidik.
Contoh pelanggaran yang disorot oleh
KPI ada bermacam-macam, misalnya tindak kekerasan fisik (memukul, membanting,
menusuk dengan pisau, mencekik), kekerasan verbal (menghina), tindakan bullying,
menampilkan adegan percobaan bunuh diri, adegan percobaan pemerkosaan, dan
masih banyak lagi.
·
Sinetron yang mendidik
- Keluarga Cemara
Keluarga Cemara, kisah sebuah
keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang
amat sangat sederhana terdiri atas Abah, kepala keluarga seorang penarik becak
dan buruh apa saja, Ema, seorang wanita yang membuat opak untuk dijajakan anak
perempuannya. Euis, si sulung yang kelas 6 SD, pernah mengalami masa jaya
orangtuanya sebagai pengusaha, Ara atau Cemara yang baru masuk taman
kanak-kanak, serta Agil, si bungsu.Kalau air mata bisa menjadi simbol
kebahagiaan inilah kisah itu.
C.Dampak Sinetron
1) Dampak Negatif :
Dampak negatif pada sinetron yang kurang
mendidik diantaranya:
·
Dapat merusak moral dan watak para siswa
Sebab dalam cerita-cerita sinetron
itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup
bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan.
·
Menjadi anak yang malas belajar
Anak yang sering menonton sinetron,
belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang baik daripada anak yang tidak
sering menonton sinetron.
·
Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka
berangan-angan.
Mereka sering menirukan perbuatan
pamer, sombong, membantah orang.
2) Dampak Positif :
Dampak positif sinetron yang
mendidik diantaranya:
·
Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun
·
Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua
D. Solusi
Pemerintah harus memaksimalkan
perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat
membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda Indonesia.
Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan
sanksi bagi yang melanggar.
BAB III
PENUTUP
1) Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diperoleh beberapa kesimpulan:
a.
Sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma karena
tergerus oleh perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya
b.
Anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron,
belajarnya lebih rajin dan nilai-nilainya lebih baik daripada anak yang sering
menonton sinetron
c.
Faktor-faktor siswa menonton sinetron adalah mudah
untuk menikmatinya, mempunyai daya tarik cerita, tokoh sinetron yang digemari
d.
Dampak dari menonton sinetron ada 2 macam yaitu
positif dan negatif. Dampak yang positif terjadi apabila orangtua dapat
mengontrol anaknya dan anak tersebut memiliki kesadaran dalam memilih tontonan
atau sinetron yang baik untuk dirinya. Sedangkan dampak negatif terjadi apabila
orangtua tidak dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut tidak memiliki
kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.
2) Saran
· Untuk orang tua
Agar lebih serius mengawasi
putra-putrinya. Selain itu, harus bisa memilihkan tontonan yang tepat dan
membantu anaknya mengatur jam belajarnya
· Untuk siswa
Harus memiliki kesadaran pribadi
untuk memilih tontonan yang bermanfaat. Kemudian, harus pandai mengatur waktu
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rev. Jakarta: PT Rineka Cipta
Gunawan, Nico. 2013. Dampak
sinetron bagi siswa. http://snicoguna.blogspot.com/2013/05/karya-ilmiah-sederhana-dampak-sinetron.html (Diakses
31Mei 2013)
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul ” Pengaruh Sinetron Terhadap Prestasi Belajar Siswa” Karya ilmiah
ini disusun untuk memenuhi Usulan
Kenaikan Pangkat.
Dalam menyusun karya ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Penulis
menyadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca umumnya.
Raha, Juli
2015
Penulis
|
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………..………… …i
Daftar Isi…………………………………………………………………......… ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan
Masalah…………………...………………………………………..1
C. Tujuan
Penulisan………………………………………….…………………..1
D. Manfaat Penulisan…………………………………..…….…………………..1
E.
Sistematika Penulisan……………………………………..…………………..2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Sinetron……………………………………..………………………..3
B. Contoh
Sinetron……………………………………..…………………….…..3
C. Dampak Sinetron……………………………………..………………...……...4
D. Solusi……………………………………..…………………………….……..5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ………………………………………………………….…….6
B.
Saran ……………………………………………………….………………6
Daftar pustaka………………………………………………………….…………7
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar