Setelah
sebuah usaha berjalan tentunya kita ingin mengukur sejauh mana perkembangan
usaha yang dijalankan. Apakah mendatangkan keuntungan ataukah rugi. Salah satu
cara menilai kinerja usaha adalah dengan analisis BEP (Break Even Point). BEP dilakukan untuk mengetahui volume
penjualan yang diperlukan agar bisa menutup semua biaya produksi yang
dikeluarkan.
Untuk
mengukur Kinerja usaha dengan mengunakan analisis BEP ini , bisa dihitung
dengan rumusan sebagai berikut:
- Harga per unit – Biaya variabel per unit = Margin kontribusi per unit
- Margin kontribusi per unit : Harga per unit = Rasio margin kontribusi
- Break Even = Biaya tetap : Rasio margin kontribusi
Contoh
untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut:
Laporan keuanganLilian’s Donuts menunjukkan, biaya tetap usaha roti itu (dalam ribuan) adalah Rp 49.000, dan biaya variabel per 1 donat adalah Rp 0,3. Jika harga jual tiap donat Rp 1, maka setelah dikurangi biaya variabel, tiap donat menyumbang Rp 0,7 untuk menutup pengeluaran tetap.
Laporan keuanganLilian’s Donuts menunjukkan, biaya tetap usaha roti itu (dalam ribuan) adalah Rp 49.000, dan biaya variabel per 1 donat adalah Rp 0,3. Jika harga jual tiap donat Rp 1, maka setelah dikurangi biaya variabel, tiap donat menyumbang Rp 0,7 untuk menutup pengeluaran tetap.
BEP
bisa diketahui dengan membagi biaya tetap dengan kontribusi tiap donat yang
dijual itu, yakni Rp 49.000 : 0,7 = 70.000 donat.
Jika
penjualan melampaui 70.000 donat, Lilian’s Donuts memperoleh keuntungan.
Sebaliknya jika penjualan kurang dari 70,000, Lilian’s akan mengalami kerugian.
Kita
juga bisa melihat bahwa peningkatan penjualan 10.000 donat di atas BEP
(sehingga menjadi 80.000 donat) akan menghasilkan keuntungan Rp 7.000, dan
peningkatan 30.000 donat menjadi 100.000 donat akan menghasilkan keuntungan Rp
21.000. Di lain pihak, saat penjualan hanya 60.000 donat, Lilian’s masih rugi
Rp 7.000, dan pada saat penjualan baru 40.000 donat, Lilian’s masih rugi Rp
21.000.
Dari
contoh di atas, peningkatan penjualan 25% (dari 80.000 ke 100.000 donat) akan
menghasilkan peningkatan keuntungan dari Rp 7.000 ke Rp 21.000. Hal yang sama
terjadi sebaliknya, penurunan sedikit saja pada penjualan juga menghasilkan
kerugian yang cukup besar.(Galeriukm).
Sumber:
http://wanitawirausaha.femina.co.id/WebForm/contentDetail.aspx?MC=001&SMC=002&AR=8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar