askeb
luka perineum derajat III (Akbid Menara Primadani Soppeng)
TINJAUAN TEORI
1.
Pengertian
Perineum merupakan kumpulan berbagai jaringan yang membentuk
perineum. Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya kira-kira 4 cm.
Jaringan yang menopang perineum adalah diafragma pelvis dan urogenital. Diafragma pelvis terdiri dari muskulus levator ani dan muskulus koksigis di bagian posterior serta selubung fasia dari otot-otot ini. Muskulus levator
ani membentuk sabuk otot yang lebar bermula dari permukaan posterior ramus
phubis superior, dari permukaan dalam spina ishiaka dan dari fasia
obruratorius. Diafragma urogenitalis terletak di sebelah luar diafragma pelvis,
yaitu di daerah segitiga antara tuberositas iskial dan simpisis phubis.
Diafragma urogenital terdiri dari muskulus pernialis transversalis profunda,
muskulus konstriktor uretra dan selubung fasia interna dan eksterna.
(Cunningham, 2006)
Persatuan antara mediana levatorani yang terletak antara
anus dan vagina diperkuat oleh tendon sentralis perineum, tempat bersatu
bulbokavernosus, muskulus pernialis transversalis superficial dan sfingter ani
ekterna. Jaringan ini yang membentuk korpus pernialis dan merupakan pendukung
utama perineum. Jaringan ini sering robek selama persalinan, kecuali dilakukan
episiotomi yang memadai pada saat yang tepat. Infeksi setempat pada luka
episiotomi merupakan infeksi masa puerperium yang paling sering ditemukan pada genetalia ekterna. (Hapsari, 2009)
Ruptur perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama
dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Ruptur perineum umumnya
terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir
terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin
melewati pintu panggul bawah dengan ukuran yang lebih besar daripada
sirkumferensia suboksipito bregmatika. (Depkes RI, 2001).
2.
Pembagian ruptur/Luka perineum
Menurut JNPK-KR (2007) ruptur perineum dibagi dalam
tingkatan-tingkatan sebagai berikut:
1)
Tingkat I : Ruptur
hanya pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum.
2)
Tingkat II : Ruptur
mengenai selaput lendir vagina dan otot perinea transversalis, tetapi tidak mengenai
springter ani.
3)
Tingkat III : Ruptur
mengenai seluruh perineum dan otot springter ani.
4)
Tingkat IV : Ruptur
sampai mukosa rektum.
3.
Faktor-Faktor
yang Berpengaruh pada Kejadian Ruptur Perineum
Penyebab ruptur perineum menurut Oxorn (1996), yaitu :
v Maternal
o Partus presipitatus yang tidak
dikendalikan dan tidak ditolong (sebab paling sering).
o Partus diselesaikan secara tergesa-gesa
dengan dorongan fundus yang berlebih.
o Edema dan kerapuhan pada perineum.
o Varikositas vulva yang melemahkan
jaringan perineum.
o Arcus pubis sempit dengan pintu bawah
panggul yang sempit pula sehingga menekan bayi di arah posterior.
o Perluasan episiotomi.
v Fetal
o Bayi yang besar.
o Posisi kepala yang abnormal, misalnya
presentasi muka dan occipito-posterior.
o Kelahiran bokong.
o Distosia bahu.
o Anomali kongenital, seperti
hydrocephalus.
ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE (PNC)
PATOLOGI
PADA NY. “A” DENGAN LUKA PERINEUM
DERAJAT III
DI RUMAH SAKIT AJAPPANGE KAB. SOPPENG
TANGGAL 20 MEI 2012
Nomor
register : 21
45 46
Tanggal
masuk : 19
Mei
2012
Pukul : 01.30 Wita
Tanggal
partus
: 19 Mei
2012
Pukul : 12.50 Wita
Tanggal pengkajian : 20 Mei
2012
Pukul : 08.15 Wita
Nama
mengkaji : Yulianti
Maharani
Langkah 1.
Identifikasi Data Dasar
A. Identitas Istri/Suami
Nama
: Ny. “A” /
Tn. “B”
Umur
: 20 tahun
/ 24 tahun
Nikah/Lamanya
: 1
kali
/ 2 tahun
Suku
: Bugis
/ Bugis
Agama
: Islam
/ Islam
Pendidikan
: Sma
/ S1
Pekerjaan
: URT
/ Guru
Alamat
: Jalan Bila Selatan
B.
Data
biologis/fisiologis
a.
Riwayat keluhan
Ibu mengeluh nyeri pada bekas luka jahitan
b.
Riwayat keluhan utama
- Nyeri pada luka bekas jahitan dirasakan
ibu setelah melahirkan tanggal 19 Mei 2012
- Adanya jahitan pada perineum tingkat
III
- Nyeri dirasakan pada saat duduk dan
berjalan sehingga ibu kurang bergerak karena takut jahitannya terlepas
- Ibu berusaha mengatasi nyeri perineum
dengan beristirahat baring di tempat tidur
- Keluhan lain yang dirasakan ibu yaitu
nyeri pada perut bagian bawah sejak melahirkan
- Nyeri dirasakan hilang timbul sehingga
ibu mengatasi aktifitasnya dan berupaya mengelus perutnya
c.
Riwayat kesehatan
lalu
· Ibu tidak pernah menderita penyakit
hipertensi, DM, jantung, malaria, dan TBC
· Tidak ada riwayat alergi terhadap
obat-obatan dan makanan tertentu
· Tidak ada riwayat penyakit keturunan
d.
Riwayat reproduksi
· Menarche umur 14 tahun
· Siklus haid ±28 hari
· Lamanya 6 hari
· Ibu tidak pernah merasakan adanya
keluhan saat haid
e.
Riwayat kehamilan
sekarang
· Ibu hamil pertama, tidak pernah
keguguran
· HPHT
: 09-8-2011
· HTP
: 16-5-2012
· Pergerakan janin dirasakan pada umur
kehamilan 4 bulan
· Ibu mendapat imunisasi TT selama hamil
sebanyak 2x di BPS
· Selama hamil ibu tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan dan jamu selain resep dari dokter
f.
Riwayat kebiasaan
sehari-hari
1.
Kebutuhan nutrisi
- Makan : frekuensi 3x sehari dengan
nasi, sayur, lauk pauk, dan kadang makan buah
- Minum : 6-7 gelas sehari,
- Kebiasaan selama post partum tidak ada
perubahan
2.
Pola kebutuhan
eliminasi
o Pola kebiasaan sebelum post partum
- BAK : 3-4x sehari
- BAB : 1x sehari
o Pola selama post partum
- BAK : 3-4x sehari
- BAB : 1x sehari
3.
Personal hygiene
a)
Kebiasaan sebelum
post partum
- Mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi
- Gosok gigi 2x sehari
- Keramas 3x seminggu
- Ganti pakaian 2x sehari
b)
Kebiasaan selama post
partum
- Mandi 2x sehari
- Gosok gigi 2x sehari
- Keramas 1x sehari
- Ganti pakaian 2x sehari
- Ganti pembalut 2-3x sehari atau tiap
kali penuh
4.
Pola istirahat
a.
Kebiasaan sebelum
post partum
- Tidur siang ± 2 jam
- Tidur malam 7-8 jam
b.
Kebiasaan selama post
partum
- Tidur siang 1-2 jam
- Tidur malam 6-7 jam, ibu sering bangun
menyusui bayinya
g.
Riwayat psikososial,
ekonomi, dan spiritual
1.
Ibu merasa senang
dengan kelahiran bayinya yang pertama
2.
Suami dan keluarga
menyambut dengan bahagia kelahiran sang bayi dan berharap ibu dan bayinya sehat
3.
Hubungan ibu, suami,
dan keluarga sangat harmonis
4.
Ibu bersyukur atas
anugerah Tuhan dengan kelahiran bayinya dan berdoa agar kelak bayinya jadi anak
yang soleh
h.
Riwayat pengetahuan
Ibu belum mengerti perawatan payudara, perawatan bayi
sehari-hari, dan KB pasca persalianan.
i.
Riwayat persalinan
sekarang
1.
Kala
I :
- ibu masuk rumah sakit tanggal 19 Mei
2012
- nyeri perut tembus ke belakang mulai
dirasakan sejak tanggal 18 Mei 2012 pukul 23.45 Wita
- lamanya kala I : 11 jam
2.
Kala II :
- Dengan his yang adekuat dan kekuatan
mengedan maka lahirlah bayi laki-laki dengan BBL 3300gram, PBL 47cm
- Perdarahan 150 cc
- Lama kala II : 15 menit
3.
Kala III :
- Periksa
TFU
: anak tunggal
- Suntik
oksitosin : 1
ampul
- PTT
- Pukul 13.03 wita plasenta lahir lengkap
- Perdarahan 150cc, kontraksi uterus baik
teraba keras dan bundar
- TFU setinggi pusat
- Lama kala III : 13 menit
4.
Kala IV (kala
pengawasan)
pukul
|
TD
|
N
|
S
|
P
|
TFU
|
Kontraksi uterus
|
perdarahan
|
Kandung kemih
|
hidrasi
|
13.05
|
110/80
|
84
|
36,5
|
24
|
Setinggi pusat
|
Baik,keras, bundar
|
50cc
|
kosong
|
250cc
|
13.35
|
110/80
|
80
|
20
|
Setinggi pusat
|
Baik,keras, bundar
|
-
|
kosong
|
||
14.05
|
110/80
|
80
|
20
|
Setinggi pusat
|
Baik,keras, bundar
|
-
|
kosong
|
||
14.35
|
110/80
|
80
|
36,8
|
20
|
Setinggi pusat
|
Baik,keras, bundar
|
-
|
kosong
|
|
14.55
|
110/80
|
80
|
20
|
Setinggi pusat
|
Baik,keras, bundar
|
-
|
kosong
|
j.
Pemeriksaan Fisik
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum baik
Kesadaran komposmentis
TTV
:
a.
Tekanan darah :
110/70 mmHg
b.
Nadi
: 80x/mnt
c.
Suhu
: 36,8ºC
2.
Kepala dan rambut
Rambut bersih, hitam, tidak rontok, tidak berketombe, tidak
ada massa atau benjolan.
3.
Wajah
Tidak ada oedema
4.
Mata
- Konjungtiva merah muda
- Sklera tidak ikterus
5.
Hidung
Tidak ada sekret dan tidak ada polip
6.
Mulut dan gigi
Bibir tidak pucat, mulut dan lidah bersih, gigi bersih tidak
ada karies
7.
Telinga
Bersih simetris kiri dan kanan
8.
Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe, vena
jugularis
9.
Dada
Simetris kiri dan kanan, payudara membesar, bengkak
dan merah mengkilat
10.
Abdomen
- Tidak luka bekas operasi
- TFU 1 jrbpst
11.
Genitalia
Tidak ada oedema, nampak pengeluaran darah berwarna merah
tua, nampak jahitan jelujur pada peremium yang masih basah, tampak mengeluarkan
lochia rubra yang berwarna merah
12.
Ekstremitas
- Atas: pergerakan baik, jari-jari
lengkaptidak ada cacat
- Bawah: refleks, patella kiri dan kanan
positif (+)
Langkah II. Identifikasi
diagnosa/masalah aktual
Diagnosa
: post partum hari pertama
Masalah
Aktual :Nyeri pada
daerah perineum
Data subjektif:
a.
Ibu melahirkan
tanggal 19 Mei 2012 pukul 12.50 Wita
b.
Ibu mengatakan ada
jahitan pada perenium
c.
Ibu mengeluh nyeri
bila duduk dan berjalan
Data objektif:
a.
Nampak luka jahitan
perineum tingkat III masih basah
b.
Ibu nampak kesakitan
bila bergerak
c.
TFU 1 jari di bawah
pusat
d.
Kontraksi uterus
teraba keras dan bundar
e.
Pengeluaran lochia
rubra
Analisa dan interpretasi data
a.
Adanya luka
mengakibatkan terputusnya kontinuitas jaringan pembuluh darah dan serabut saraf
yang ada di sekitar luka , sehingga impuls di bawah ke sistem saraf sentral
melalui saraf asendens. Bila informasi ini sudah di sampaikan ke cortex serebri
maka seseorang akan merasa nyeri (Sumber:
Sipnopsis obsteri oleh Rustam Mochtar. Hal 116)
b. Setelah bayi lahir TFU 12,5 cm di atas
sympisis, setinggi pusat atau I jari bawah pusat.Dengan adanya proses involusi
ukuran uterus harus kembali normal yaitu P= 8cm, L=5cm, B= 60(Sumber: Asuhan kebidanan nifas, oleh Eny
Retna Ambarwati. Hal.73-74)
c. Lochia adalah cairan yang berasal dari
uterus melalui vagina dalam masa nifas. Pada hari 1-3 (luchia rubra) berisi
darah segar dan sisa selaput ketubanSel-sel desidua, verniks cascosa lanugo dan
mekanium(Sumber: Asuhan kebidanan nifas,
oleh Eny Retna Ambarwati. Hsl 77-78)
Masalah
aktual :
Nyeri pada perut bagian bawah
Data
Subjektif
: - Ibu mengeluh nyeri pada perut bagian bawah
-
Ibu mengatakan ada
darah keluar dari jalan lahir berwarnah merah tua
Data
Objektif
:
- TFU: 1 jari dibawah pusat
- Kontraksi uterus: baik teraba keras dan
bundar
- Pengeluaran lochia rubra merah ketuaan
Analisa dan interpretasi data
· Setelah melahirkan uterus berkontraksi
sehingga menjadi keras. Pembuluh-pembuluh darah yang berada di antara anyaman
otot uterus akan terjepit. Proses ini menghentikan pendarahan (Sumber: perawatan kebidanan oleh cristina
S. Ibrahim hal 16-17)
·
Setelah bayi lahir
TFU 12,5 cm di atas sympisis, setinggi pusat atau I jari bawah pusat.Dengan
adanya proses involusi ukuran uterus harus kembali normal yaitu P= 8cm, L=5cm,
B= 60(Sumber: Asuhan kebidanan nifas,
oleh Eny Retna Ambarwati. Hal.73-74)
Langkah III.
Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
Potensial terjadinya infeksi luka perineum
Diagnosa :
post partum hari pertama dengan nyeri luka perenium derajat III
DS
: Ibu
mengeluh nyeri bila duduk dan berjalan
DO
: - terdapat jahitan pada perineum masih basah
-
Ibu tampak kesakitan
bila bergerak dan berjalan.
Analisa dan interpretasi data
Luka persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke dalam
tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala nifas. (Sumber: ide bagus Gede Manuaba, Ilmu kebidanan, Penyayat kandungan dan
KB untu k Dik.Bidan hal.313)
Langkah IV. Tindakan
segera/kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian obat
Langkah V. Rencana
tindakan
Post partum hari pertama dengan masalah nyeri pada luka perineum tingkat III
a.
Tujuan:
-
Post partum hari 1
berlangsung normal
-
Ibu dapat beradaptsi
dengan nyeri perineum
b.
Kriteria: KU ibu baik
-
Involutio uterus
berjalan normal
-
TTV dalam batas
normal
a.
TD :
110/70mmHg
b.
P
: 20/mnt
c.
N
: 80/mnt
d.
S
: 36,8ºC
-
TFU berkurang 1cm
setiap hari
-
Kontraksi uterus
baik, teraba keras dan bundar
-
Pengeluaran lochia
berubah seiring waktu dan proses perawatan
-
Ibu tidak meringis
bila bergerak
-
Tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti:
·
Color (panas)
·
Rubur(merah)
·
Dolor (nyeri)
·
Tuinor (pembengkakan)
·
Funcio leansa (kerusakan
pada jaringan)
c.
Rencana tindakan
1.
Observasi KU ibu
Rasional : untuk mengetahui keadaan umum
ibu
2.
Minta persetujuan ibu
dan jelaskan semua tindakan yang akan dilakukan
Rasional : ibu mengetahui tujuan dari
tindakan yang akan dilakukan
3.
Observasi tanda-tanda
vital
Rasional : tanda-tanda vital mencerminkan
gambaran kondisi fisik dan merupakan suatu indikator untuk menilai KU ibu dan
menentukan intervensi selanjutnya
4.
Observasi TFU,
kontraksi uterus, dan pengeluaran lochia
Rasional : TFU, kontraksi uterus, dan
pengeluaran lochia adalah indikator untuk menentukan proses involusio apakah
berlangsung normal
5.
Jelaskan pada ibu
penyebab nyeri yang dirasakan
Rasional : dengan mengetahui penyebab nyeri
atas penjelasan yang diberikan ibu dapat mengerti dan beradaptasi dengan
keadaannya sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu
6. Beri healt education (HE) pada ibu
tentang:
-
Gizi
Anjurkan
ibu makan makanan yang bergizi, cukup protein, vitamin, kalori, minum ± 8 gelas
sehari
Rasional
: dengan makan makanan yang bergizi proses pemulihan dapat berlangsungdengan
cepat dan stamina tubuh terjagab.
-
Personal Hygiene
Anjurkan
ibu untuk sering menjaga kebersihan dirinya dengan menjaga kebersihan dirinya
dengan mandi paling tidak 2x sehari dan mengganti pakaian.
Rasional
: dengan mengajarkan pada pasien tentang personal Hygiene dapat mencegah
masuknya penyakit karena pasien selalu menjaga kebersiahan dirinya.
-
Vulva Hygiene
Ajarkan
ibu untuk melakukan vulva hygiene untuk kebersihan perineum dan vulva
Rasional
: dengan melakukan vulva hygiene dapat mencegah terjadinya terjadinya infeksi
vulva perineum serta untuk penyembuhan luka perineum
-
Istirahat
Anjurkan
pada pasien untuk istirahat siang minimal 2 jam, malam 7-8 jam
Rasional
: Dengan istirahat dapat membantu memulihkan kondisi tubuh setelah menghadapi
persalinan
7.
Anjurkan ibu sesering
mungkin menyusui bayinya
Rasional : ASI dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi untuk bayi serta ASI merangsang terbentuknya oksitosin yang
mempengaruhi proses involusio, sehingga akan berlangsung cepat
8.
Ajarkan ibu untuk
perawatan payudara
Rasional : perawatan payudara yang benar
dan teratur akan memperlancar dan meningkatkan produktifitas ASI
9.
Bantu ibu untuk
mobilisasi dini
Rasional : mobilisasi dini mempercepat
proses involusio dan juga memperlancar sirkulasi darah ke jaringan sehingga
dapat mempercepat proses penyembuhan
10.
Penatalaksanaan
pemberian obat
amoxicillin 500mg dan asam mefenamat 500mg
Rasional : amoxicillin sebagai antibiotik
dapat membunuh kuman penyebab infeksi dan asam mefenamat sebagai analgetik
dapat mengurangi rasa sakit.
11.
Observasi tanda-tanda
infeksi seperti: tuinor(pembengkakan), rubor(kemerahan), dolor(nyeri),
color(panas), funcio leansa(kerusakan pada jaringan).
Rrasional : dengan mengetahui tanda-tanda
infeksi, dapat mencegah terjadinay infeksi
Langkah VI. Implementasi
-
Mengobservasi KU ibu
-
Minta persetujuan ibu
dan menjelaskan semua tindakan yang akan dilakukan
-
Mengobservasi
tanda-tanda vital
-
Mengobservasi
TFU,kontraksi uterus, dan pengeluaran lochia
-
Menjelaskan pada ibu
penyebab nyeri yang dirasakan
-
memberi healt education
(HE) pada ibu tentang gizi, personal hygiene, vulva hygiene, dan istirahat
-
Menganjurkan ibu
sesering mungkin menyusui bayinya
-
Mengajarkan ibu untuk
melakukan perawatan payudara
-
Membantu ibu untuk
mobilisasi dini
-
Menatalaksana
pemberian obat
-
Mengobservasi
tanda-tanda infeksi seperti: tumor(pembengkakan), rubor(kemerahan),
dolor(nyeri), color(panas), funcio leansa(kerusakan pada jaringan).
Langkah VII. Evaluasi
Tanggal
20 Mei 2012
Post
partum hari I berjalan normal di tandai dengan:
·
TTV :
a.
TD: 110/70mmHg
b.
P :
20/mnt
c.
N : 80/mnt
d.
S :
36,8ºC
·
TFU I JrbPst
·
Kontraksi uterus
baik, teraba keras dan bundar
·
Pengeluaran lochia
rubra
Nyeri
daerah prineum sudah berkurang ditandai dengan:
-
Luka jahitan mulai baik
-
Tidak tanda-tanda
infeksi seperti panas, merah, nyeri, bengkak dan kerusakan pada jaringan.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEBIDANAN PATOLOGI PNC
PADA NY. “A” DENGAN NYERI LUKA PERINEUM
DERAJAT III
DI RSUD AJAPPANGE KAB. SOPPENG
TANGGAL 20 MEI 2012
Nomor
register : 21
45 46
Tanggal
masuk : 19
Mei
2012
Pukul : 01.30 Wita
Tanggal partus
: 19 Mei
2012
Pukul : 12.50 Wita
Tanggal pengkajian : 20 Mei
2012
Pukul : 08.15 Wita
Nama
mengkaji : Yulianti
Maharani
Identitas suami/istri
A. Identitas Istri/Suami
Nama
: Ny. “A” /
Tn. “B”
Umur
: 20 tahun
/ 24 tahun
Nikah/Lamanya
: 1
kali
/ 2 tahun
Suku
:
Bugis
/ Bugis
Agama
: Islam
/ Islam
Pendidikan
: Sma
/ S1
Pekerjaan
: URT
/ Guru
Alamat
: Jalan Bila Selatan
Klasifikasi Data
A.
Data Subjektif
-
Ibu melahirkan
tanggal 19 Mei 2012 pukul 12.50 Wita
-
Ibu merasa nyeri pada
perineum terutama bila bergerak, duduk, dan berjalan
-
Ibu mengatakan ada
jahitan pada perineum
B.
Data objektif
-
PIA0
-
TFU 1 jbpst
-
Kontraksi uterus
baik, teraba keras dan bundar
-
Pengeluaran lochia
rubra
-
TTV:
o TD
: 110/70mmHg
o P
: 20/mnt
o N
: 80/mnt
o S
: 36,8ºC
-
Tampak jahitan
perineum yang masih basah
-
Kandung kemih kosong
C.
Assesment
Post partum hari pertama dengan dengan nyeri luka perineum
tingkat III
Antisipasi terjadinya infeksi
D.
Planning
· Mengobservasi KU ibu
-
KU ibu normal
· Minta persetujuan ibu dan menjelaskan
semua tindakan yang akan dilakukan
-
Ibu mengerti tentang
tindakan yang akan dilakukan
· Mengobservasi tanda-tanda vital
-
TD : 110/70
mmHg -
S : 36,8ºC
-
N :
80x/mnt
- P : 20x.mnt
· Mengobservasi TFU,kontraksi uterus, dan
pengeluaran lochia
-
TFU, kontraksi uterus,
dan pengeluaran lochia berlangsung normal
· Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri
yang dirasakan
-
Ibu mengerti tentang
penjelasan yang diberikan
· Menganjurkan kepada ibu untuk
beristirahat yang cukup
-
Ibu melaksanankan
anjuran yang diberikan
· Menganjurkan ibu sesering mungkin
menyusui bayinya
-
Ibu menyusui bayinya
on demand
· Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
gizi seimbang
-
Ibu melaksanakan
anjuran yang diberikan
· Mengajarkan ibu untuk melakukan
perawatan payudara
-
Ibu telah mengerti
dan bisa melakukannya sendiri
· Mengajarkan ibu untuk melakukan
personal hygiene
-
Ibu mengerti
· Membantu ibu untuk mobilisasi dini
-
Ibu melaksanakan
· Menatalaksana pemberian obat
-
Ibu mengkonsumsi obat
yang diberikan
· Mengobservasi tanda-tanda infeksi
seperti: tuinor(pembengkakan), rubor(kemerahan), dolor(nyeri), color(panas),
funcio leansa(kerusakan pada jaringan).
-
Tidak terdapat
tanda-tanda infeksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar