Jika Anda menginginkan orang untuk berinvestasi dalam ide Anda, hal terbaik ialah tulislah business plan dan buat sesederhana mungkin. Jangan membuat business plan yang rumit seperti sebuah tesis doktor. Jaga agar tetap ringkas dan gamblang.
Prinsip utamanya ialah bahwa business plan Anda harus mudah untuk dibaca dan dimengerti. Ini berarti menulis tingkatan kisah surat kabar rata-rata (sekitar tingkatan kelas 2 SMP). Pahami bahwa orang akan membaca business plan Anda secara singkat dan membacanya dengan melakukan hal lain.
Namun, jangan menganggap pemilihan kata dan format dengan pemikiran yang sederhana. Anda harus menjaganya agar tetap poin-poin pentingnya tetap bisa tersampaikan secara cepat dan efektif kepada para investor dan anggota tim lainnya. Dengan mempertimbangkan hal itu, berikut adalah beberapa poin penting yang dikemukakan oleh Tim Berry, seorang entrepreneur kawakan:
- Buat jadi singkat. Anda bisa meringkas semua hal yang ingin disampaikan dalam 20 halaman teks. Jika perlu, buatlah detil dan laporan lain di kertas terpisah. Satu lembar business plan memang ringkas tetapi tidak cukup untuk mendapatkan sebuah investasi yang signifikan.
- Perbaiki tampilan dan kesan secara keseluruhan. Selain pemilihan kata, Anda juga menghendaki agar tampilan fisik teks Anda terlihat cukup profesional dan menarik. Pilih dan gunakan 2 font dalam editor teks baku seperti Microsoft Word. Font yang Anda gunakan idealnya font jenis sans serif seperti Arial, Tahoma atau Verdana, dari ukuran 10 hingga 12.
- Jangan gunakan kalimat-kalimat yang rumit dan panjang. Kalimat-kalimat pendek ialah yang terbaik karena bisa terbaca lebih cepat dan pemahaman pembaca juga berpeluang lebih tinggi mengetahui dengan baik ide-ide Anda.
- Hindari kata-kata bernada jargon dan akronim. Anda mungkin mengetahui bahwa NIH berarti Not Invented Here dan KISS adalah Keep It Simple Stupid tetapi jangan harap orang lain pasti akan selalu mengerti.
- Gunakan bahasa yang tepat sasaran. Gunakan selalu kata-kata dan frase sederhana.
- Poin-poin membuat lebih mudah dipahami. Mereka membantu mengatur dan memprioritaskan unsur-unsur yang begitu banyak dalam sebuah konspe atau rencana. Namun hindari poin-poin yang tidak mudah dipahami. Gunakan penjelasan singkat yang mudah dimengerti.
- Jangan terlalu banyak masukkan rencana dengan grafik-grafik yang terlalu banyak atau warna-warna menyolok. Gambar dan diagram bisa menjelaskan sebuah ide dengan efektif tetapi jika terlampau banyak, hanya akan membuat kebingungan.
- Gunakan jeda halaman untuk memisahkan sub-bab. Selain itu untuk memisahkan grafik dari teks dan menegaskan tabel. Saat ragu, terus baca halaman berikutnya.
- Periksa ejaan dan isi berulang kali. Gunakan alat pemeriksa ejaan dan telitilah apakah ada kata yang salah tempat atau logika kalimat yang salah.
- Masukkan daftar isi. Tidak ada investor menyukai jika harus mencari dan membolak-balik halaman untuk mencari data penting seperti riwayat para entrepreneur dan strategi yang diterapkan. Sebagian besar daftar isi sekarang bisa dibuat secara otomatis dari judul tiap tema pembahasan.(*Akhlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar