BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas
unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang
dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga
belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol,
dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme.
Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan
tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna
kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan
yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnya bila mahasiswa hanya
mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap
bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya
belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat
tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari
masyarakat.
Saat ini kita berada di tahun 2012. Sebuah
tahun yang sangat dekat dengan tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun dimana
seluruh masyarakat dunia mendukung atas pencapaian suatu tujuan ambisius.
Tujuan ini dinamakan Millenium Development Goals (MDGs). Pada September 2000,
tujuan ini dideklarasikan pada Konferensi Tingkat Tinggi Millenium yang
dihadiri oleh pimpinan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di
New York. Millenium Development Goals merupakan sebuah paket berisi
delapan tujuan utama yang mempunyai batas waktu tahun 2015 dan target yang
sangat terukur. Delapan tujuan itu adalah memberantas kemiskinan dan kelaparan
ekstrem, mewujudkan pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender
dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan
Ibu, memerangi HIV & AIDS, malaria serta penyakit lainnya, memastikan
kelestarian linkungan, dan membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Peran perguruan tinggi penting
karena merupakan rumah dari pakar dalam berbagai bidang ilmu dan sesuai misinya
dapat menyumbang secara substansial pada upaya pencapaian target MDGs melalui
kegiatan pengajaran, penelitian dan dalam menerapkan ilmunya untuk keperluan
masyarakat.
1.2 Tujuan
v Memberikan gambaran tentang
fungsi dan posisi mahasiswa.
v Memberikan informasi dan
gagasan bagaimana seharusnya mahasiswa berperan kontributif dalam pencapaian
MDGs.
v Memberikan gambaran
tentang pentingnya revitalisasi peran mahasiswa di zaman sekarang.
1.3 Manfaat
Bagi Pembaca :
v Menambah pengetahuan tentang
peranan mahasiswa di bidang kesehatan.
v Memberi gambaran tentang
pentingnya revitalisasi peran mahasiswa dalam perspektif kesehatan masyarakat.
Bagi penulis :
v Menambah wawasan tentang
peranan mahasiswa di bidang kesehatan
v Referensi untuk dijadikan
pegangan sebagai mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan mahasiswa dimasyarakat
Secara
fitrah, masa muda merupakan jenjang kahidupan manusia yang paling optimal.
Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika pemuda atau mahasiswa
memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya.
Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda mahasiswa, dan
pemikiran kritis mereka sangat didambakan masyarakat. Mereka juga motor
penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat
estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya
nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda dan mahasiswa sekarang ini.
Di
mata umat dan masyarakat pada umumnya, mahasiswa adalah agen perubahan sosial (agent
of social change) karena mahasiswa selaku insan akademis, dipandang
memiliki kekuatan intelektual yang lebih sehingga kepekaan dan nalar yang
rasional diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan
pendidikan dan sosial dimasyarakat. Sehingga sudah menjadi konsekuensi terhadap
tuntutan dari seorang mahasiswa untuk mampu mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sebagai suatu kebutuhan pribadi dan masyarakat. Fungsi kontrol
sosial yang dimiliki mahasiswa bagi pembangunan diharapkan mutlak demi kemajuan
pembangunan.
Mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir, adalah mahasiswa yang tidak sekedar
memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam benaknya
tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu mengabdi
terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat permasalahan
disekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaiannya. Sehingga ia mampu
mengerahkan potensi yang dimilikinya dan menjadi bagian penentu arah dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
2.2
Fungsi Mahasiswa
Berdasarkan tugas perguruan
tinggi yang diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk manusisa susila dan demokrat
yang
1. Memiliki
keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat
2. Cakap
dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan
3. Cakap
memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat
Berdasarkan pemikiran M.Hatta
tersebut, dapat kita sederhanakan bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk
insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi
mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri
yaitu : memiliki sense of crisis,
dan selalu mengembangkan dirinya.
Insan akademis harus
memiliki sense of crisis yaitu
peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini.
Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu,
yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu
tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi
dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Insan akademis harus selalu mengembangkan
dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi
tantangan masa depan.
Dalam hal insan akademis
sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan
peran mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus mencari
nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat,
dan yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.
2.3 Posisi Mahasiswa
Mahasiswa dengan segala
kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam
hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong
kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh
parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila
dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa dalam hal hubungan
masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu
mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan
yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai
penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat
dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu
menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan
bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam hal hubungan
pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah.
Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang
diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung
banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah
yang marus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial
tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.
Posisi mahasiswa cukuplah
rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan realita. Tak jarang
kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita
masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita
secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah
meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang
paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM beberapa bulan yang
lalu.
Mengenai posisi mahasiswa saat
ini saya berpendapat bahwa mahasiswa terlalu menganggap dirinya “elit” sehingga
terciptalah jurang lebar dengan masyarakat. Perjuangan-perjuangan yang
dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah
tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi. Sedangkan golongan-golongan
atas seperti pengusaha, dokter, dsb. Merasa sudah tidak ada lagi kesamaan
gerakan. Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi “satu
nafas” bersama rakyat.
2.4
Peran Kontributif Mahasiswa Kesehatan dalam pencapaian MDGs
Mahasiswa kesehatan diyakini
memiliki peran yang sangat penting dalam menyambung tali kesehatan masyarakat
Indonesia di masa yang akan datang. Dan potensi peran yang besar ini bisa
dijadikan semacam cambuk untuk bisa berperan sejak masih kuliah. MDGs bisa
menjadi trigger sehingga seorang mahasiswa kesehatan bisa memberikan kontribusi
positif bagi percepatan.pencapaian.target.MDGs.
Setidaknya ada 3 peran kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi tercapainya MDGs.
1. Sebagaiagent of health.
Setidaknya ada 3 peran kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi tercapainya MDGs.
1. Sebagaiagent of health.
Apabila kita langsung kaitan dengan MDGs maka
seorang agent of health merupakan garda terdepan dalam membina hubungan yang
baik kepada masyarakat. Tentunya dengan tujuan agar masyarakat menjadi lebih
peduli dengan kesehatan mereka dan pada akhirnya mereka faham bahwa kesehatan
adalah suatu hal yang mahal. Misalnya dengan akses nya yang lebih leluasa dalam
bidang kesehatan maka mahasiswa kedokteran akan lebih mudah melakukan berbagai
kegiatanWyangWmerangsangWmasyaraka.takan.pentingnya.kesehatan.
2. Sebagai agent of change.
Tentunya kita mengharapkan kualitas kesehatan
masyarakat Indonesia terus meningkat dan mencapai MDGs tiga tahun yang akan
datang. Mahasiswa kesehatan bisa menjadi penggerak perubahan tersebut.
Misalnya, dengan pengetahuannya akan bahaya merokok seorang mahasiswa kesehatan
mengadakan seminar, kampanye bebas rokok, sampai dengan aksi long march di Hari
Tanpa.Tembakau.sedunia.yang.jatuh.pada.31.Mei.
3.
Sebagai agent of development.
Peran ini bersinergi dengan peran agent of
change. Setiap usaha yang dilakukan demi menuju perubahan yang lebih baik,
utamanya menuju MDGs, bisa terus dipertahankan dan dikembangkan pada masa yang
akan datang. Tentunya MDGs bukanlah tujuan akhir dari setiap tujuannnya.
Mahasiswa kesehatan baik saat ini dan seterusnya mempunyai tanggung jawab
meneruskan cita-cita MDGs.
2.5
Peranan Mahasiswa Dalam Pembangunan
Dalam
pembangunan, generasi muda atau mahasiswa tidak pernah luput atau tidak bisa
dipisahkan karena mereka saling bersinerji antara yang satu dengan yang
lainnya. Dimana mahasiswa harus berperan aktif dalam pembangunan tersebut.
Adapun
keterlibatan mahasiswa adalah:
v Mahasiswa
dapat berperan dengan cara belajar keras dalam menuntut ilmu untuk diterapkan
dalam masyarakat nantinya.
v Berperan
sebagai sumber inspirasi baik dalam lingkungan masyarakat maupun dalam
lingkungan kampus.
v Mahasiswa
sebagai pengontrol dalam pembangunan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Diluar semakin dekatnya akhir
dari program ambisius Millenium Development Goals pada tahun 2015, saat ini
mahasiswa memiliki peranan penting yang setidaknya dapat membantu mempercepat
terwujudnya MDGs. Secara khusus bagi mahasiswa kesehatan, ia memiliki peran
yang besar terkait dengan peranannya sebagai agent of health, agent of change,
dan agent of development. Dari setiap perannya tersebut maka bukan tidak
mungkin program MDGs bisa terus bergulir walaupun telah melewati tahun 2015 dan
akan muncul MDGs-MDGs dalam rentang tahun selanjutnya. Maka Indonesia yang
sehat akan segera hadir dihadapan masyarakat Indonesia, tentunya dihadirkan
oleh seorang mahasiswa kesehatan Indonesia.
3.2
Saran
Bagi para mahasiswa sekarang
diharap tahu dan mengerti tugas dan peranannya khususnya dalam masyarakat
sehingga perilaku-perilaku yang menyimpang yang sering diperankan oleh
mahasiswa dapat diminimalisir dan image mahasiswa dapat kembali seperti dahulu,
bahwa mahasiswa adalah kelompok idealis yang senantiasa memperjuangkan nasib
bangsa
DAFTAR PUSTAKA
geowana.wordpress.com/2008/08/10/peran-fungsi-posisi-mahasiswa
blog.its.ac.id/rizqrba/category/just-some-writings-essay
ubur-ubur-ubur.blogspot.com/2010/03/peran-dan-fungsi-mahasiswa
httphttp://www.nanyaterus.com/2011/04/peran-mahasiswa-kedokteran-dalam.html://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=23
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami haturkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat,
karunia, Sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
dengan sebaik-baiknya.
Makalah
ini di susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai Definisi,
Disamping itu penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat.
Dalam
penyelesaian makalah ini banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup
baik. Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak-pihak yang telah membantu di
dalamnya.
Kami
sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar penulisan
makalah ini bisa lebih baik lagi. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana
ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi mahasiswa kebidanan khususnya agar
mengetahui pentingnya mengetahui dan memahami peranana dalam pembangunan
kesehatan
Raha, Desember 2014
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
............................................................................................
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.............................................................................................
1.2
Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
kedudukan mahasiswa di masyarakat.........................................................
2.2
fungsimahasiswa.........................................................................................
2.3
posisi mahasiswa.........................................................................................
2.4 Peran Kontributif Mahasiswa Kesehatan dalam
pencapaian MDGs...........
2.5 peranan
mahasiswa dalam pembangunan....................................................
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan....................................................................................................
3.2
Saran.........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar