Boleh memberikan hari gilirannya kepada madunya.
عَنْ
عَائِشَةَ رض اَنَّ سَوْدَةَ بِنْتَ زَمْعَةَ وَهَبَتْ يَوْمَهَا لِعَائِشَةَ
فَكَانَ النَّبِيُّ ص يَقْسِمُ لِعَائِشَةَ يَوْمَهَا وَ يَوْمَ سَوْدَةَ. احمد و البخارى و مسلم
Dari 'Aisyah, bahwa sesungguhnya Saudah binti Zam'ah memberikan hari (gilirannya) kepada 'Aisyah, maka Nabi SAW menggilir 'Aisyah pada harinya (sendiri) dan harinya Saudah. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim].
عَنْ
عَائِشَةَ فِى قَوْلِهِ تَعَالَى وَ اِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوْزًا
اَوْ اِعْرَاضًا، قَالَتْ: هِيَ اْلمَرْأَةُ تَكُوْنُ عِنْدَ الرَّجُلِ لاَ
يَسْتَكْثِرُ مِنْهَا فَيُرِيْدُ طَلاَقَهَا وَ يَتَزَوَّجُ غَيْرَهَا تَقُوْلُ
لَهُ: اَمْسِكْنِى وَ لاَ تُطَلّقْنِى، ثُمَّ تَزَوَّجْ غَيْرِى، وَ اَنْتَ فِى
حِلّ مِنَ النَّفَقَةِ عَلَيَّ وَ اْلقَسْمِ لِى فَذلِكَ قَوْلُهُ. فَلاَ
جُنَاحَ عَلَيْهِمَا اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا، وَّ الصُّلْحُ خَيْرٌ. احمد و البخارى و مسلم
Dari 'Aisyah tentang firman Allah Ta'ala "Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz (meninggalkan kewajiban bersuami istri) atau sikap tidak acuh dari suaminya". (QS. An-Nisaa' : 128), 'Aisyah berkata, "Dia adalah wanita yang berada di bawah laki-laki yang tidak banyak permintaannya kepada istrinya, kemudian ia bermaksud menthalaqnya dan mengawini wanita lain. Berkatalah wanita itu kepada suaminya, "Pertahankanlah diriku, jangan engkau menthalaqku dan kawinlah lagi dengan wanita lain, sedang engkau bebas dalam memberi nafqah dan giliran kepadaku". Maka itulah (yang dimaksud oleh) firman Allah "Maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perda-maian itu lebih baik bagi mereka". (QS. An-Nisaa' : 128). [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
و فى
رواية قالت: هُوَ الرَّجُلُ يَرَى مِنِ امْرَأَتِهِ مَا لاَ
يُعْجِبُهُ كِبَرًا اَوْ غَيْرَهُ فَيُرِيْدُ فِرَاقَهَا فَتَقُوْلُ: اَمْسِكْنِى
وَ اقْسِمْ لِى شِئْتَ قَالَتْ: فَلاَ بَأْسَ اِذَا تَرَاضَيَا. احمد و البخارى و مسلم
Dan dalam satu riwayat (dikatakan), "Dia itu adalah laki-laki yang melihat istrinya tidak menyenangkannya lagi karena tua atau lainnya, lalu ia bermaksud menthalaqnya. Maka berkatalah istrinya kepadanya, "Pertahankanlah diriku dan gilirlah aku sesukamu". 'Aisyah berkata, "Yang demikian itu tidak mengapa apabila mereka sama-sama ridla". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar