Dalam Ekonomi Makro dipelajari tentang system ekonomi suatu
Negara. Setiap Negara menganut suatu system perekonomian untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi sampai dengan hasil-hasilnya guna kesejahteraan
rakyatnya. Ada yang menganut system perekonomian terpusat, dan ada yang
menjalankan system perekonomian pasar.
Sistem perekonomian terpusat atau sering disebut sebagai
system perekonomian ternecana adalah system perekonomian yang lebih menekankan
nilai-nilai yang ditetapkan Pemerintah, sehingga Pemerintah sangat berperan
dalam menentukan arah dan kebijakan perekonomiannya. Pemerintah sangat berperan
dalam mengatur kondisi perekonomian dalam negerinya.
Sistem Komunisme dan Sosialisme adalah bentuk system
perekonomian terpusat yang sampai sekarang masih dijalankan oleh Negara-negara
komunis maupun sosialis seperti ; Cuba, Korea Utara, Vietnam, dan China. Sistem
sosialis ini sebagai wujud pertentangan terhadap system perekonomian liberalis
yang dikembangan oleh Negara-negara Eropa pada awal abad ke 19. Oleh karenannya
system perekonomian ini sering pula disebut sebagai system anti liberalis.
Dalam perkembangan globalisasi ekonomi, semakin banyak
Negara-negara yang membuka diri sehingga mau tidak mau system perekonomian
negaranya terpengaruh oleh perekonomian Negara lain, bahkan terpengaruh oleh
perekonomian dunia atau perekonomian pasar. Maka system perekonmian yang
demikian sering disebut dengan system perekonomian pasar.
Dalam kondisi demikian Pemerintah lebih menyerahkan
mekanisme perekonomian pada individu-individu pelaku ekonomi, sehingga mereka
diberi wewenang dan keleluasaan dalam melakukan seluruh kegiatan bisnis. Karena
kegiatan perekonomian dilakukan oleh individu/swasta, sehingga system perekonomian
ini selain disebut system perekonomian pasar, juga disebut system perekonomian
swasta, atau system perekonomian harga. Karena disana harga sangat menentukan
dan menjadikan acuan oleh para penjual dan para pembeli.
Adalah Adam Smith, tokoh yang mempelopori system
perekonomian pasar yang didasarkan pada adanya pengakuan hak-hak kekayaan
swasta dan adanya kebebasan untuk melakukan transaksi. Dengan mekanisme seperti
ini para pelaku ekonomi akan memperhitungkan sendiri seberapa besar overhead,
cost and benefit, serta margin yang akan diperoleh dingan tingkat harga
tertentu. Ada semacam pengatur/pengendali yang tidak tampak dalam menjalankan
bisnisnya agar diperoleh keuntungan setinggi-tingginya dengan pengorbanan
secara proporsional.
Untuk itu harga menjadi sangat berperan karena sebagai alat
ukur dan alat komuni kasi antara penjual dan pembeli. Bahkan harga menjadi
koordinasi dalam memperhitungkan keuntungan setiap kegiatan individu. Pada
dasarnya harga mencerminkan nilai suatu barang atau jasa yang diproduksi oleh
perusahaan dan mampu dibayar oleh pembeli.
Harga juga dapat menjadi alat control pasar secara otomatis,
meskipun tanpa campur tangan pemerintah. Karena harga ditentukan oleh produsen
dengan maksud untuk memperoleh keuntungan stinggi-tingginya, sedangkan pembeli
tidak mampu sehingga pembeli beralih pada produk lain sebagai pengganti. Dengan
semakin banyaknya konsumen yang mengurungkan niatnya membeli barang/jasa, maka
produsen terpaksa menghentikan produksi atau menurunkan harga. Dengan penghentian
produksi atau penurunan harga maka barang/jasa semakin langka sehingga semakin
banyak konsumen yang mencari atau membutuhkan. Karena banyak yang membutuhkan,
maka harga dinaikkan dan produksi diperbanyak. Karena harga mahal, maka pembeli
beralih konsumsi, dan seterusnya.
Dalam system perekonomian pasar, pelaku ekonomi dapat
disederhanakan menjadi pelaku ekonomi rumah tangga (households) dan pelaku
ekonomi perusahaan (firm). Pelaku ekonomi rumah tangga membelanjakan barang dan
jasa untuk keperluan konsumsi dan investasi. Konsumsi adalah pemanfaatan
barang/jasa untuk pemakaian sekarang. Sedanghkan investasi adalah pemanfaat
barang untuk jangka panjang dan nilainya relative tetap atau bahkan naik.
Pelaku ekonomi rumah tangga membelanjakan barang/jasa untuk
mencapai kepuasan atas kebutuhan yang dimiliki. Kepuasan konsumen tersebut
dapat diukur dari seberapa banyak permasalahan yang dihadapi dapat terpecahkan.
Intinya bagaimana pembeli/konsumen dapat terpuaskan kebutuhannya oleh
barang/jasa yang mereka beli. Sedangkan perusahaan berusaha meraih keuntungan
setinggi-tingginya dengan berusaha memberikan kepuasan kepada konsumen. Laba
maksimum perusahaan bisa dicapai apabila tambahan pendapatan (marginal
revenue=MR) lebih tinggi dari pada tambahan biaya produksi (marginal cost=MC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar