Saat pekerjaan memiliki makna pribadi, orang merasakan sensasi kepemilikan dalam pekerjaan mereka. Namun, sejumlah entrepreneur melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk membuat ini sebagai inti dari bisnis mereka. Ini akan tampak nyata dalam pernyataan misi yang diadopsi sebuah perusahaan, yang terkesan membosankan, kurang bernyawa, dan kosong. Dan dalam banyak kasus, pernyataan visi dan misi menjadi semacam lip service saja, yang sama sekali tidak diamalkan dalam pengelolaan perusahaan sehari-hari.
Untuk melibatkan para karyawan, temukan sebuah misi yang menginspirasi mereka sehingga memotivasi mereka untuk melakukan hal yang lebih baik dari hari ke hari. Misi ini idealnya spesifik, relevan dan memotivasi. Tentu saja, tidak cukup dengan hanya memiliki misi yang tertuang dengan manis di kertas (atau dipamerkan dalam situs resmi perusahaan). Pemimpin perusahaan haruslah menjadikan misi itu sebagai landasan dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan dengan demikian, ia baru dapat mengharapkan karyawan untuk mengamalkannya juga. Dengan memastikan semua orang yang memiliki wewenang dalam perusahaan mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam misi dan visi itulah, baru Anda sebagai pemimpin bisnis dapat memulai memberikan pegawai makna hakiki yang mereka hendaki. (HBR/*Akhlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar