Technopreneur merupakan penggabungan antara pemanfaatan teknologi dengan konsep entrepreneur (wirausaha).
Ada beberapa tips yang harus diperhatikan pemula yang ingin terjun sebagai technopreneur.
Pertama, melakukan penelitian pasar untuk mengetahui persoalan yang ingin dipecahkan dan dibutuhkan masyarakat. Setelah itu, hasil penelitian diwujudkan dalam sebuah produk sebagai solusi pemecahan masalah tersebut.
Melihat kebutuhan pasar itu memang perlu karena orang hanya akan membeli produk yang dapat memecahkan persoalan mereka. Ketika teknologi itu tidak memberikan solusi bagi masyarakat, tidak akan ada yang membeli.
Kedua, produk yang dibuat harus memiliki keunggulan dan keunikan sehingga berbeda dari produk-produk lainnya yang telah beredar di pasaran.
Ketiga, menentukan pangsa pasar sehingga produk yang dibuat dapat disesuaikan dengan spesifikasi target market. Hal tersebut juga dapat mempermudah dalam menentukan harga.
Keempat, setelah produk tersebut dihasilkan, harus melakukan tes pasar untuk mengetahui tanggapan pasar sebelum produknya dibuat secara massal.
Kelima, terus melakukan inovasi-inovasi yang membuat produk tersebut menjadi semakin unggul dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sebab seorang technopreneur harus mampu mengombinasikan antara kecanggihan teknologi dan jiwa entrepreneur.
Keenam, dan yang tidak kalah pentingnya adalah mendaftarkan produk tersebut di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual untuk mendapatkan hak paten. Karena produk Anda berbasis teknologi dan ide kreatif, hak paten itu penting sebagai perlindungan agar tidak ada yang meniru. (bn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar