Menurut
mitos modern, ciri-ciri calon pengusaha berhasil umumnya didominasi kaum pria
yang kutu buku berusia 20-an, tidak dewasa, dan tinggal selangkah lagi menuju
kesuksesan dan ketenaran. Hal tersebut muncul seiring dengan mencuatnya
nama-nama seperti Bill Gates, Marc Andreessen pendiri Netscape, para lelaki
Google, Larry Page dan Sergey Brin. Meskipun cerita mereka cocok dengan mitos
yang ada, tetapi hampir semua stereotip tersebut salah.
Buktinya, saat ini di Amerika Serikat perempuanlah yang
menjadi kekuatan penggerak di balik banyaknya bisnis baru. Pusat Riset Bisnis
Perempuan di sana bahkan menyatakan perkembangan bisnis yang dimiliki perempuan
tumbuh hampir dua kali lipat daripada kebanyakan perusahaan yang ada. Mereka
mempekerjakan lebih dari 12,8 juta pegawai. Menghabiskan 550 juta dollar AS
(sekitar Rp 5,17 triliun) untuk gaji dan tunjangan karyawan, serta membukukan
penjualan akhir 1,9 triliun dollar AS (sekitar Rp 17,86 triliun).Mitos
kewiraswastaan pun jadi penting karena dapat mengendurkan semangat mereka yang
tidak memenuhi kriteria. Namun, meskipun tidak sesuai, pengusaha perempuan
telah mengucurkan jutaan dollar AS ke dalam perekonomian Amerika dan dunia.
Lalu, yang terpenting, mereka melakukan segala sesuatu dengan aturan main
sendiri!Aturan dari segi
usia sangat bisa dipatahkan. Jill Blashack Strahan (48), misalnya. Ia memulai
Tastefully Simple di usia 37. Saat itu ia telah menikah dan punya anak.
Menurutnya, usia matang adalah salah satu kunci keberhasilan. "Waktu muda,
saya tidak mengenali siapa diri saya sebenarnya," ujar Jill.
"Sedangkan untuk jadi pemimpin yang hebat, kita harus mengetahui diri kita
dengan baik."
Menurut penelitian
Simon Parker, dosen ekonomi dan k
ewiraswastaan di University of Durham,
Inggris, sebagian besar bisnis yang dimiliki pengusaha berusia matang memiliki
kecenderungan bertahan lama. Usia rata-rata pemimpin perusahaan yang ada dalam
Inc. 500, daftar perusahaan swasta dengan pertumbuhan tercepat, adalah 43
tahun. Pengusaha tertua Doris Drucker memulai perusahaan pertamanya saat
berumur 82 tahun.Meski demikian, ada
anggapan bahwa menjadi pengusaha harus dimulai sejak muda, karena hanya orang
muda yang cukup berani mencoba sesuatu dengan tingkat kegagalan tinggi. Namun,
ternyata pengalaman biar bagaimanapun juga, terbukti akan jauh lebih berharga
dibandingkan dengan keberanian yang bodoh.
Sewaktu Carol Latham, 67
tahun, masuk ke dalam kelas bisnis, para mahasiswa langsung terkaget-kaget.
Terlihat jelas apa yang ada di dalam benak mereka: "Ia pengusaha? Tidak
mungkin! Terlalu tua!" Kemudian Carol berbagi cerita.Ia adalah seorang ahli kimia di Cleveland yang kemudian
berhenti bekerja untuk mengasuh anak. Ia tinggal di rumah selama 18 tahun, dan
baru kembali bekerja pada tahun 1981. Pertengahan 1980-an, saat ukuran komputer
mengecil, Carol menyadari bahwa komputer yang terlalu panas akan menimbulkan
masalah besar. Bertumpu pada latar belakang kimia, ia mendapat ide untuk
menggunakan material pengantar panas dengan bahan polimer.Tahun 1989, ia
nekat membuka perusahaannya sendiri, Thermagon. Carol lalu kekurangan uang
untuk membayar gaji, tetapi hatinya tidak ciut. "Pengalaman sebagai ibu
rumah tangga membuat saya bisa memotivasi orang, tanpa uang. Saya sendiri dulu
sering menjadi relawan. Saya terpikir untuk menggerakkan orang mengerjakan
sesuatu tanpa imbalan apa pun. Ternyata saya berhasil melakukannya,"
lanjut Carol.
Ia mempekerjakan
tenaga yang tidak berpengalaman dan membujuk dewan sekolah Cleveland untuk
mengirim guru Bahasa Inggris dan Matematika. Lalu, ia mengadakan berbagai
pelatihan. "Kami mempromosikan banyak perempuan dan kaum minoritas.
Mengembangkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan untuk hidup lebih
baik. Itu sebuah akhir yang sempurna
Sumber:http://id.shvoong.com/f/business-management/human-resources/2077740-apakah-memulai-bisnis-harus-sejak/#ixzz1vomgbsu7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar