Richard Cantillon, orang pertama yang
menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha
adalah seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan
hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia
berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh
sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko
yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang
mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan
objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15).
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko
merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S.
Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang
selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik” (Yuyun
Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 : 21). Wirausaha adalah orang yang lebih
menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau
kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha
kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian
untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan
risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar
diperoleh apabila
berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Wirausaha menghindari situasi
risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang
tinggi karena ingin berhasil. Pilihan terhadap risiko ini sangat tergantung
pada :
1.daya tarik setiap alternatif
2. kesediaan untuk rugi
3. kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh
kemampuan wirausaha
untuk mengambil risiko antara lain :
1. keyakinan pada diri sendiri
2. kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam
mencari peluang dan kemungkinan memperoleh keuntungan.
3. kemampuan untuk menilai situasi risiko secara
realistis.
Pengambilan risiko berkaitan dengan berkaitan
dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seseorang
pada kemampuan sendiri, maka semakin besar keyakinan orang tersebut akan
kesanggupan mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan
seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang
lain sebagai risiko. Oleh karena itu, pengambil
risiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan
bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003 : 22)
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1941915-berani-menghadapi-resiko/#ixzz1vOuVrqpY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar