do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 18 Desember 2014

MAKALAH KEPRAMUKAAN



BAB I
PENDAHULUANA

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang disamping itu pendidikan juga merupakan bentuk upaya manusia membebaskan diri darikebodohan dan keterbelakangan, sehingga upaya perbaikan da peningkatankualitas pendidikan mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang berkualitas, yang unggulakan dapat mengangkat suatu bangsa agar dapat tegak, maju setara dengan bangsa lain.Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu dari tujuannasional Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaanUUD 1945 pada alinea ke IV …..mencerdasakan kehidupan bangsa….. danmenuju ke arah cerdasnya kehidupan bangsa Indonesia pembangunan di bidang pendidikan tidak dapat dilaksanakan sambil lalu dan terkesan asal – asalan saja,melainkan harus terencana, sistematis, terukur dan melibatkan semua unsur masyarakat dan bangsa secara mendalam dan menyeluruh serta terpadu, karena pendidikan merupakan tanggng jawab bersama antara orang tua, masyarakat,dan Negara.Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka dalam pasal 31 UUD 1945ditegaskan bahwa : tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan,selanjutnya pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang – undang.Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa danmengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yangmantab dan pendiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Makna tujuan pendidikan nasional tersebut adalah menumbuhkan,mengembangkan dan membina kepribadian manusia seutuhnya, serta memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme.
Namun pada zaman sekarang ini anak generasi bangsa malah semakin sedikit memiliki jiwa Nasionalisme danPatriotisme, ini dibuktikan dengan sedikitnya anak hafal dengan lagukebangsaan Indonesia raya dan anak lebih suka dengan lagu keong racun ataulagu – lagu lain yang bertema cinta.Anak cenderung kurang suka dengankebudayaan bangsa Indonesia karena mereka menganggap kebudayaanIndonesia adalah kebudayaan kuno atau tradisional, sehingga kebudayaanIndonesia perlahan – lahan menghilang dan akibatnya kebudayaan kita diklaimoleh negara lain seperti kesenian reog Ponorogo,musik Angklung bahkanBatik. Perlu diketahui sikap Nasionalisme timbul pada waktu tertentu sajaseperti pada waktu kejuaraan piala AFF. Nasionalisme anak Indonesiamengebu – gebu tapi setelah selesai kejuaraan, selesai pulalah sikap Nasionalisme anak Indonesia. Agar sikap Nasionalisme dan Patriotisme tidak menghilang dan tetap tertanam di jiwa peserta didik , maka perlu diadakansuatu kegiatan untuk membentuk rasa Nasionalisme dan Patriotisme salahsatunya kegiatan Gerakan Pramuka.Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun1993 bahwaPendidikan Nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasacinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosialserta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa pahlawan, serta berorientasi masa depan.Gerakan pramuka sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai visidan misi untuk mengembangkan pendidikan di luar sekolah untuk menyiapkangenerasi muda sebagai tunas bangsa, pandu pertiwi penerima tongkat estafet perjuangan para pendahulunya dalam melanjutkan perjuangan bangsa untuk mencapai cita – cita bangsa mencapai masyarakat yang adil dan makmur.Sebagai organisasi kepemudaan yang mengembangkan pendidikankepramukaan mempunyai kaitan erat sekali dengan pendidikan formal. Bahkan pendidikan kepramukaan merupakan ekstra kurikuler yang wajib dilaksanakandi setiap sekolah dasar dan menengah bahkan di sebagian perguruan tinggi baik negeri maupun swasta salah satu unit kegiatan memilih kegiatan ptamuka. Halini menunjukkan bahwa pendidikan kepramukaan urgensinya sangat tinggi
dengan kebutuhan hidup manusia, bahkan pendidikan kepramukaan merupakanwujud dari usaha bela Negara.Tujuan pendidikan kepramukaan adalah untuk mendidik para peserta didik atau siswa agar memiliki semangat persatuan dan kesatuan yang kuat, memilikiaktivitas yang tinggi dalam kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, kerjasama,tanggungjawab, dan cinta tanah air. Dan Sekolah Dasar merupakan pendidikanawal agar peserta didik SD memiliki semangat persatuan dan kesatuan yangkuat, yang baik untuk menanamkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme pesertadidik.Sekolah dasar (SD) merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar yangmemiliki fungsi sangat fundamental karena SD merupakan fundasi pendidikan pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, hendaknya dilakukan dengan cara – cara yang benar agar benar – benar mampu menjadi landasan yang kuat untuk  jenjang pendidikan berikutnya. Sutama 2006 (dalam. Akbar, S, dkk, 2009 : 27).Maka dari itu guru harus bisa menanamkan sikap Nasionalisme danPatriotisme mulai dari awal, agar tidak lagu keong racun, susis, atau lagu – lagu yang bukan waktunya bagi anak SD.Meskipun telah disadari bahwa semakin canggihnya teknologi juga yang juga mutlak diperlukan tetapi jangan sampai rasa Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik luntur.Untuk bisa mencapai tujuan tersebut Gerakan Pramuka diperlukan agar  bisa membendung hilangnya rasa Nasionalisme dan Patriotisme dan mampumeningkatkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik SD.
B.Identifikasi Masalah
Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa anak lebih hafal dengan laguyang selalu akrab dengan mereka seperti lagu keong racun, ataupun lagu yang bertema cinta daripada lagu Indonesia Raya atau lagu daerah, sehingga inimengakibatkan lunturnya jiwa Nasionalisme dan Patriotisme anak.
B.     .Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakag masalah tersebut yang menjadi permasalahandalam pengamatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian Nasionalism
2.      Apa Pengertian Patriotisme ?
3.      Apa Pengertian Pendidikan Kepramukaan ?
4.      Bagaimana Tujuan Pendidikan Kepramukaan
5.      Apa fungsi dari Pendidikan Kepramukaan ?
6.      Bagaimana Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan ?
7.      Bagaimana pengaruh Gerakan Pramuka dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme kepada Peserta didik ?

C.    .Tujuan makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui arti Nasionalisme
2.      Mengetahui arti Patriotisme
3.      Mengetahui arti Pendidikan Kepramukaan
4.      Mengetahui Tujuan Pendidikan Kepramukaan
5.      Mengetahui Fungsi Pendidikan Kepramukaan.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Nasionalisme Dan Patriotisme
Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda,diperlukan prinsip – prinsip Patriotisme dan Nasionalisme sejak dini.Tujuannya adalah agar nilai – nilai tersebut sungguh – sungguh dihayati dandiamalkan oleh segenap warga negara baik dalam kehidupan pribadi maupundalam kehidupan sosial.

1.          Pengertian Nasionalisme
 Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dannegara atas kesadaran keanggotaan/warga negara yang secara potensial bersama – sama mencapai, mempertahankan, dan, mengabdikan identitas, integritas,kemakmuran, dan kekuatan bangsanya.
           
A.    Nasionalisme dalam arti sempit Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaancinta terhadap bangsanya secara berlebihan sehingga memandang rendah bangsa dan suku bangsa lainnya. Nasionalisme dalam arti sempit seringdisebut dengan jingoisme atau chauvinisme. Misalnya, bangsa Jerman di masakekuasaan Adolf Hitler (1933 – 1945). Nasionalisme adalah sikap semangatmengorbankan untk melawan bangsa lain, chauvinisme adalah masakebangsaan yang bersemangat dan bertindak agresif terhadap bangsa lain.Dari sikap Jingoistis dan Chauvinistis ini lahirlah imperialisme, yaitu tidak hanya ingin mengalahkan bangsa lain, melainkan ingin menguasai wilayahdan bangsa penghuninya. Menurut Hitler dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku), bangsa Jerman (ras Arya) merupakan ras yang paling ungguldibandingkan ras lain. “Deustschland uber Alles in der Welt” (Jerman di atassegala – galanya dalam dunia). Namun, semangat nasionalisme yang sempitini ditentang oleh bangsa – bangsa di seluruh dunia karena hanyamementingkan sekelompok bangsa atau golongan saja.Contoh lain dari nasionalisme yang memiliki arti sempit adalah ketikanegara italia di masa kekuasaan Mussolini (Benito Amilcare Andrea

Mussolini, 1883 – 1945). Bentuk nasionalismenya dikenal dengan fasisme.Bagaimana dengan nasionalisme bangsa Indonesia ? Negara Indonesia terdiridari berbagai suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda – beda. Rasanasionalisme bangsa Indonesia mungkin saja berkembang ke arah yangnegatif apabila tidak di arahkan kepada persatuan dan kesatuan bangsa.Biasanya nasionalisme yang berlebihan terhadap suku bangsanya disebutdengan sukuisme, hal tersebut tidak kita inginkan.

B.      Nasionalisme dalam arti luas Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaan cintadan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang bangsa lainlebih rendah dari bangsa dan negaranya. Nasionalisme seperti ini lebihmengutamakan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsadan negaranya demi menjalin hubungan kerja sama, keharmonisan maupunkeselarasan antarbangsa dan negara di dunia.

2.      Pengertian Patriotisme
Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseoranguntuk berkorban/rela berkorban demi nama suatu bangsa atau negara. Maknadan keberadaan patriotisme itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan Nasionalisme.Patriotisme menganjurkan kepada seluruh anggota suatu bangsauntuk selalu rela berkorban kepada negaranya sebagai tempat berpijak, tempathidup, dan tempat untuk mencari penghidupan, sedangkan nasionalismemenganjarkan kepada kita untuk mencintai tanah air, bangsa, dan negaradengan segala apa yang dimilikinya. Namun, ada beberapa pengertiannasionalisme yang diartikan salah, sehingga muncul pengertian nasionalisme.Cara – cara untuk menunjukkan semangat kebangsaan di atas diperlukanketeladanan, pewarisan, dan pelaksanaan kewajiban. Keteladanan dapatdiberikan di berbagai lingkungan kehidupan keluarga, masyarakat, sekolah,instansi pemerintah ataupun swasta.

A.      Di lingkungan keluarga dan masyarakatPeranan orang tua di dalam keluarga sangatlah penting. Pendidikan orangtua Sangat membantu perkembangan anak sejak dari lahir hingga beranjak dewasa. Selanjutnya perkembangan anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya jadi, baik atau buruknya seorang anak melakukan filtrasi terhadap pengaruh luar dirinya bergantung pada perkembangan atau pendidikan di dalam keluarga.Terkadang ada pula seorang anak yang memberi keteladanan bagi orangtuanya. Dapat pula tokoh masyarakat kepada pembantunya. Misalnya, memberihewan kurban di hari raya idul adha, membayar pajak tepat waktu, membantu peningkatan taraf hidup warga di kampungnya atau kerja bakti di lingkungannya.

B.       Di lingkungan sekolahKeteladanan dapat diberikan oleh pamong sekolah, pengurus OSISsampai pengurus kelas. Misalnya, melakukan sumbangan uang untuk membantu teman sekelasnya yang terkena musibah, membersihkanlingkungan sekolah, menjalin persahabatan dengan sekolah lain atau tidak melakukan tawuran pelajar.

C.       Di lingkungan instansi pemerintah atau swastaKeteladanan tokoh/pemimpin perusahaan yang dituakan (senioritas)akan sangat berpengaruh bagi karyawan dan karyawati lain. Misalnya,memprakarsai kegiatan donor darah, pengentasan kemiskinan, membantukorban bencana, atau berperilaku adil dan bijaksana.

D.      PewarisanRangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari pewarisan antara lainadalah suka bekerja keras, ulet, tekun, membiasakan menabung, berperilakuhemat, atau sederhana. Kegiatan di atas, diharapkan nilai – nilai dibalik kegiatan tersebut akan membentuk kepribadian diri. Misalnya, tapak tilas,kunjungan museum, melaksanakan upacara bendera, disiplin diri, atau berjiwakreatif.

E.       Pelaksanaan kewajibanSalah satu upaya menumbuhkembangkan jiwa – jiwa patriotisme dannasionalisme adalah menciptakan peraturan perundang – undangan tentang bela negara. Peraturan yang mewajibkan peran serta rakyat dalam pembelaannegara di antaranya wajib militer (wamil), pendidikan bela negara atau kewajiban penggunaan barang – barang dalam negeri atau tidak mengimpor  barang – barang dari luar negeri.

B.     GERAKAN PRAMUKA
1.   Pengertian Pendidikan Kepramukaan
Pengertian pendidikan kepramukaan adalah pendidikan luar sekolah yangdilaksanakan untuk mendidik pelajar dan generqasi muda dalam upayamencapai tujuan nasional sebagaimana yang termaktub dalam pembukaanUUD 1945 alinia ke IV. Dengan demikian pendidikan kepramukaan yangmerupakan lembaga pendidikan luar sekolah bersifat non formal yang yangmerupakan bagian dari pendidikan nasional yang tidak terpisahkan.Pendidikan kepramukaan yang diselenggraakan oleh gerakan pramukasebagai lembaga pendidikan luar sekolah dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan bagi anka – anak dan pemuda guna menumbuhkan mereka agar menjadi generasi yang lebih baik. Sanggup bertanggungjawab terhadap bangsadan Negaranya juga mampu membina dan mengisi kemerdekaan bangsadengan melaksanakan pembangunan di segala bidang demi terwujudnya cita – cita perjuangan para pahlawan bangsa.Pengertian pendidikan kepramukaan tersebut sesuai dengan pendapat crowtentang pengertian pendidikan yaitu : “pendidikan adalah peengalaman yangmemberikan pengertian (insight) dan penyesuaian bagi seseorang yangmenyebabkan ia berkembang” (Anshari dalam Croq,1983 :28).Meskipun keberadaannya sebagai lembaga pendidikan luar sekolah, tapi peranannya dalam pendidikan nasional sangat urgen dan tidak boleh kita pandang sebelah mata, kita semua menyadari bahwa tri pusat pendidikansebagaimana yang telah dikemukakan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara, yaitu:
1.       Pendidikan keluarga, yakni pendidikan yang dilaksanakan dalamlingkungan keluarga
2.      Pendidikan sekolah, yakni pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
3.      Pendidikan masyarakat, yakni pendidikan yang diselenggarakanoleh masyarakat

Dengan demikian gerakan kepramukaan pelaksanaannya selalumenggunakan prinsip dasar pendidikan kepramukaan turut serta mensukseskantujuan pendidikan nasional terutama dalam usaha penguasaan sikap mentalserta pembekalan ketrampilan bagi para siswa atau anggota pramuka. Gerakan pramuka merupakan lembaga pendidikan non formal yang keberadaan dan pelaksanaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, keluarga dan sekolahdalam membantu proses kedewasaan anak maupun proses belajar mengajar dikelas.

C.     Tujuan Pendidikan Kepramukaan
Tujuan pendidikan kepramukaan pada dasarnya adalah sama dengan tujuangerakan pramuka di Indonesia yakni untuk mendidik dan membina kaum mudaIndonesia agar menadi :1.Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dantinggi moral, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, kuat dan sehat jasmaninya2.Warga Negara republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuuhkepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggotamasyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendirisecara mandiri serta bersama – sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesamehidup dan alam lingkungan baik local, nasional maupun internasional.Di samping tujuan yang bersifat umum tersebut di atas pendidikankepramukaan juga memberika pendidikan untuk mendidik sikap mental yangkuat, menanamkan kedisiplinan yang tinggi serta kemandirian sebagaimanayang tercantum dalam semboyan pramuka yaitu Dasa Dharma Pramuka.

D.    Fungsi Pendidikan Kepramukaan
Fungsi geraka pramuka adalah sebagai lembaga pendidikan luar sekolahdan luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda, menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat.Gerakan kepramukaan ini merupakan organisasi kependidikan yang anggotanya abersifat sukarela tidak membedakan suku, ras, agama, dan golongan serta non partisan, yakni tidak terlibat dalam politik praktis namun mengembangkan politik kebangsaan yang mengokohkan persatuan dankesatuan bangsa. Dengan demikian pendidikan kepramukaan bersifat demokrasi artinya memberikan kebebasan  kepada semua anggotanya untuk  beraktivitas dalam koridor aturan yang berlaku dan sesuai dengan anggarandasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Dalam gerakan pramukamemberikan jaminan kemerdekaan anggotanya memeluk agama dankepercayaannya masing – masing dan beribadah sesuai dengan agama dankepercayaan masing – masing. Pendidikan kepramukaan bersifat riang gembira dengan maksud untuk menumbuhkan keberanian peserta didik berkreativitas. Pendidikan kepramukan berusaha mencapai tujuannya dengan melakukankegiatan sebagai berikut :
a.       Menanamkan dan menumbuhkan mental, moral, watak, sikap, dan perilaku yang luhur melalui :
a.       Pendidikan agama untuk meningkatkan iman danketakwaan kepada tuhan Yang Maha Esa menurut agamanya masing – masing (Dharma ke satu Pramuka itu kepada Taqwa kepada TuhanYang Maha Esa)
b.      Kerukunan hidup beragama antar umat seagama, antar umatyang berbeda agama.
c.       Penghayatan dan pengamalan pancasila untuk memantapkan jiwa pancasila dan mempertebal kesadaran sebagaiwarga negara yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masadepan bangsa dan negara.
d.      Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam semestasebagaimana Dharma kedua cinta alam dan kasih sayang sesamamanusia
e.       Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuanteknologi dengan keimanan dan ketakwaan.
b.      Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanahair dan bangsa.
c.       Memupuk dan mengembangkan persatuan dan persahabatan baik nasional maupun internasional.
d.      Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun internasional.
e.       Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri sikap yangkreatif dan inovatif, rasa tanggung jawab dan disiplin.
f.       Menumbuhkembangkan jiwa dan kewirausahaan.
g.       Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.h.Membina dan melatih kesehatan jasmani dan rohani, panca indera,daya pikir, penelitian, kemandirian dan sikap otonomi, ketrampilan danhasta karya.Selanjutnya kegiatan – kegiatan tersebut di atas dilaksanakan denganmelalui berbagai cara mencakup hal – hal sebagai berikut :
Ø Kepramukaan ialah proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga, dalam bentuk kegiatan yang menarik menyenangkan, sehat,etratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsipdasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnyaadalah untuk pembentukan watak.
Ø Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan baik lokal, nasional, maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian.
Ø Menyelenggarakan kegiatan bakti mesyarakat dan ekspedisi.
Ø Mengadakan kemitraan, kerjasama denga organisasi kepemudaanlain untuk memupuk dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik lokal, nasional maupun internasional.
Ø Mengadakan kerjasama baik dengan instasi pemerintah, maupunswasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional.16
Ø Memasyarakatkan gerakan pramuka dan kepramukaan khususnyadi kalangan kaum muda.g.Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan dankegiatan.
Ø Mengadakan usaha – usaha lain yang sesuai dengan tujuan gerakan pramuka yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang – undanganyang berlaku.

E.     Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan
Menurut Abbas (1994 : 49-50) merupakan bahwa sistem disinidimaksudkan cara menata dan mengatur sesuatu yang berkaitan dan berkesinambungan sistem pendidikan dalam gerakan pramuka adalah sistemyang mengatur dan menata proses pendidikan bagi anggota pramuka gerakan pramukaSebagai wadah pendidikan non formal. Gerakan pramuka menggunakan prinsip dasar mendidik kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan padahakikatnya berbentuk kegiatan menarik yang mengandung pendidikan.Bertujuan pendidikan ditandai nilai – nilai pendidikan, dilaksanakan di luar lingungan pendidikan sekolah, dengan menggunakan prinsip dasar metode pendidikan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan sesuai dengan gagasan penciptanya Lord Baden Powell yang mulai dituangkan dalam buku Scoutingfor Boys. Pada dasarnya ditujukan pada pembinaan anak – anak dan pemuda, jadi bukan pendidikan untuk orang dewasa. Namun untuk mennunjangkeberhasilan pembinaan peserta didik itu, perlu adanya pendidikan untuk orangdewasa, yang akan bertindak sebagai pamong dengan sikap sesuai dengansistem among. Membawa peserta didik ke tujuan Gerakan Pramuka. Dengandemikian fungsi pendidikan kepramukaan akan berbeda, yaitu untuk anak – anak dan pemuda berfungsi sebagai permainan atau kegiatan yang menarik,sedang bagi yang dewasa merupakan pengabdian dari para sukarelawan.1.Sistem pendidikan bagi peserta didik Proses pendidikan bagi peserta didik ditujukan pada pencapaian tujuangerakan pramuka. Proses pendidikan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan yangdilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam lingkungan alam mereka17 sendiri, dipimpin oleh mereka sendiri tetapi di bawah bimbingan dantanggungjawab orang dewasa sebagai pembinanya.Dengan berpedoman pada pola dasar pendidikan kepramukaan yang berisisistem pendidikan menyeluruh dan terpadu, serta melalui proses penyampaianmateri bagi peserta didik dengan menggunakan prinsip dasar metodik  pendidikan kepramukaan, sistem among, dan saling asah, dan asuh, makamateri pendidikan yang disampaikan disesuaikan dengan tingkat serta jenjang berdasarkan usia peserta didik yang terbagi antara siaga, penggalang, penegak dan pandega.Adapun penyampaian materi kegiatan kepramukaan menggunakankurikulum pramuka yang diterjemahkan dalam sistem pembelajaran syarat – syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK) disetiaptingkatan mulai dari tingkat siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Sku danSKK yang menjadi syarat untuk kenaikan tingkat dalam pendidikankepramukaan dapat dilaksanakan atas dasar kesepakatan dengan para pembinadamping pada masing – masing gugus depan. Jika peserta didik dianggap telahmemenuhi syarat yang telah ditentukan, maka peserta didik berhak menyandang status keanggotaannya pada tingkatan yang ditentukan dandituangkan dalam tanda – tanda kecakapan umum (TKU) serta tandakecakapan khusus (TKK).Proses prndidikan untuk peserta didik ini diatur melalui syarat kecakapanumum (SKU) dan syarat – syarat kecakapan khusus (SKU) serta pramukagaruda. SKU adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pramuka,sedangkan SKK merupakan syarat pilihan yang dapat dipilih secara bebas olehmasing – masing Pramuka.Dengan SKU dan SKK peserta didik secara tidak langsung dibawah bergerak, setingkat demi setingkat menuju tujuan Gerakan Pramuka.
Dalam proses pendidikan kepramukaan terdapat jenjang tingkatan sesuaidengan usia peserta didik, yakni :
Untuk pramuka Siaga (usia 7 – 10 tahun) ada tingkat syarat kecakapanumum, yaitu :  1.Siaga Mula18



BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan tentang pengaruh GerakanPramuka dalam meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik  bahwa dengan Gerakan Pramuka kita bisa meningkatkan sikap Nasionalisme danPatriotisme peserta didik misal dengan memberikan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara kepada Peserta didik agar peserta didik mengetahui dasar – dasar dari Bela Negara dan seperti kata Presiden SBY “Untuk mewujudkan generasi muda yangmandiri, berdaya saing, dan berakhlak mulia, gerakan Pramuka memiliki peranyang sangat penting dan menentukan. Gerakan Pramuka memberi ruang, wadah,dan media dalam membangun generasi muda yang memiliki karakter,kepribadian, dan watak yang kuat. Gerakan Pramuka memberi ruang untuk membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, luhur budi pekertinya, sertarukun, dan bersatu. Gerakan pramuka juga menduduki peran yang makin pentingdi era global sekarang ini. Era globalisasi telah menghadirkan tumbuhnya gejalauniversalisme dan transnasionalisme yang kian menguat. Globalisasi juga berpotensi menumbukan gejala denasionalisme atau melemahnya rasakebangsaan. Gerakan Pramuka dengan ragam kegiatan yang bernuansa cinta tanahair memegang peran penting untuk mempertebal semangat nasionalisme ditengah-tengah fenomena globalisasi itu”.

3.2  Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.












DAFTAR PUSTAKA



A.    Alwasilah, A. Chaedar. 2008. Filsafat Pramuka. Bandung; Rosdakarya.
B.     Sumber: Buku Kepramukaan di SMK | Agupena Jawa Tengah http://agupenajateng.net/2009/02/20/problem-pengajaran-sastra-di-smk/#ixzz1iH6WN3dn
C.     Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike






























MAKALAH
PRAMUKA

















DISUSUN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN TUGAS BAHASA INDONESIA
SEBAGAI SYARAT STUDI TINGKAT SMA

OLEH :
NAMA      :  HANIBA
Kelas     : XII IPA 3

SMA NEGERI  1 KONTUNAGA
2014


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul   PRAMUKA” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah  ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah  ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.





       Raha,  Maret  2014



                                                                                                                  "Penulis"

















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………………….............     i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………......       ii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ……………………………………….. ……….......................  1
B.       Tujuan................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
A.    Nasionalisme Dan Patriotisme.....................................................................   4
B.     GERAKAN PRAMUKA........................................................................      6
C.     Tujuan Pendidikan Kepramukaan............................................................       7
D.    Fungsi Pendidikan Kepramukaan................................................................   7
E.     Sistem Dan Materi Pendidikan Kepramukaan...........................................     9

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………....................  11
3.2 Saran...................................................................................................................  11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................  8