do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Rabu, 22 Oktober 2014

MAKALAH POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pola hidup Sehat dan bersih  sampai akhir hayat merupakan suatu dambaan semua orang selama hidup di dunia, Upaya pemeliharaan kesehatan taka akan berhasil jika tidak ada perubahan sikap mental dan perilaku. Dari berbagai macam penyakit yang ada sekarang ini, sumber akarnya tidak lain adalah pola hidup yang keliru. Bila kita menjalani pola hidup yang sehat dan benar, penyakit akan jauh darikita..
Banyak orang berkata bahwa “ hidup itu singkat, untuk apa susah-susah diet atau olahraga. Makan saja apa yang kita suka, lakukanlah apa yang kita mau”
Anggapan itu seakan melupakan bahwa dengan badan yang sehatlah kita baru dapat mengerjakan semua kegiatan dengan senang hati dan mencapai tujuan dengan maksimal. Atau dengan kata lain, SEHAT akan membuat hidup menjadi lebih indah dan bermakna.
Dalam menjalani hidup sehari-hari kita sebaiknya selalu mengedepankan kesehatan tubuh dan jiwa kita karena sehat itu nikmat dan juga ada pepatah yang mengatakan bahwa  seseorang tidak akan menghargai kesehatannya sendiri di saat ia masih sehat. Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela membayar milyaran rupiah untuk kesehatan dirinya di saat dia sakit.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah yang membahas tentang pola hidup sehat di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
  1. Menumbuhkan kesadaran kepada mahasiswa dan  masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi agar ikut berperan serta untuk mewujudkan pola hidup sehat dan bersih.
  2. Memberikan informasi kepadamahasiswa dan  masyarakat tentang pola hidup sehat dan bersih .
3.      Untuk mengetahui sejauh mana pola hidup sehat dan bersih
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Pola Hidup Sehat dan bersih
Pola hidup sehat yang kita harapkan yaitu segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Kesehatan bukanlah segala-galanya namun segala-galanya tanpa kesehatan tidak ada artinya. Bahkan sehatan merupakan investasi, hakdankewajibansetiapmanusia.Dari penyataan tersebut diatas, makin terasa bahwa sehat adalah kebutuhan dan milik kita yang harus diperjuangkan. Karena dengan pola hidup sehat, kita akan sehat lahir dan bathin, yaitu : merasa nyaman, aman dan tentaram, memiliki rasa percaya diri, sukses dalam pekerjaan, serta dapat menikmati kehidupan social dilingkungan keluarga,tetanggadanmasyarakat. Pola hidup sehat memiliki banyak komponen. Tetapi secara umum meliputi beberapa factor, antara lain : Istirahat yang cukup dan teratur, mengkonsumsi makanan yang sehat secara teratur dan seimbang, mempertahankan berat badan ideal, melakukan latihan fisik secara teratur, benar,terukurdan berkesenambungan, berpandangan positif dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutindan teratur.

2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Hidup Sehat dan bersih
  2.2.1. Pola Perilaku
Pola perilaku ( behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan social yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap ( fixed ). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberikan dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam kesehatan, gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada individu saja, tetapi juaga merubah lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yangmempengaruhipolaprilakunya.
2.2.2 Perubahan Gaya Hidup
Berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial budaya teknologi yang gejala negatifnya sudah banyak dirasakan saat sekarang ini, seperti kurang gerak secara fisik, perilaku merokok, napza, minuman keras, gizi lebih, kurang sayur, kurang istirahat danlain-lain.
1. Kebiasaan Merokok
Sesuai dengan survey Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS ) 2004, merokok dimulai pada remaja umur 10 tahun, dan pada umur 15 sampai 19 tahun menduduki pada angka 60 % sebagai perokok, 91 % para perokok mempunyai kebiasan merokok dirumah. Pada saat ini terdapat sekurang-kuarangnya 43 juta kaum ibu dan anak-anak yang terpapar asap rokok sebagai peroko pasif yang dapat menjadi factor resiko penyakittidakmenular(PTM)lainya.
2  Kurang Gerak Fisik
Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasiaonal untuk penduduk umur 15 tahun keatas hanya 9 % saja mereka yang melakukan olahraga untuk kesehatannya. Menurut WHO 43 % penyakit yang ada, ada kaitanya dengan unsurkuranggerak.
3 Pola Makan Tidak Seimbang
Pola makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur dan buah mencapai 99 %. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh anak-anak yang mencapai11%.
2.3 Langkah – Langkah Mencapai Pola Hidup Sehat dan bersih
Tetap dalam keadaan sehat merupakan dambaan semua orang, agar dalam melaksanakan kegiatan sehari – hari untuk bekerja menghidupi diri, keluarga, masyarakatdanbangsa.
Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, ada faktor bawaan, faktor didapat dan faktor lingkungan . Ada yang bisa disikapi atau disiasati tapi ada yang harus diterima apa adanya, kalau orang orang yang tinggal dikota harus bersiap untuk menghisup udara yang tercemar polusi, bekerja malam harus mengorbankan tidur malam dan sebagainya.
Hidup sehat dan benar itu hanya dengan empat kalimat, yaitu : makan yang pantas, berolahraga dengan teratur, stop rokok dan alcohol, serta mental dan bathin tenang dan seimbang. Dengan empat tersebut menurut sebuah penelitian, penyakit tekanan darah tinggi kerkurang 55 %, stroke dan jantung koroner kerkurang 75 %, diabetes berkurang 50 %, tumor berkurang 35 %, dan usia rata-rata dapat diperpanjang 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan manusia.
1.SinarMatahari
Cahaya matahari banyak memberikan keuntungan , diantaranya :
a) 15 – 30 menit di bawah sinar matahari tiap harinya baik pagi maupun sore membantu tubuh untuk mensitesa vitamin. Contonya vitamin D yang berguna untuk menghasilkan Ca dan F yang berfungsi dalam membangun dan memperbaiki tulang.
b) Cahaya matahari bisa membunuh bakteri
c) Cahaya matahari menolong seseorang untuk beradaptasi dengan dunia malam atau depresi terhadap musin dingin
2.Istirahat
Tubuh harus dapat istirahat untuk memperbaiki dirinya sendiri. Kita harus menyediakan waktu berekreasi dan beristirahat untuk menghilangkan ketegangan dalam pekerjaan. Tanpa istirahat yang cukup orang sering kali kegugupan tiap kali berbicar, depresi dan mudah tersinggung, maka istirahat yang cukup itu perlu.
\
3.GerakBadan
Gerak badan atau olahraga penting bagi kesehatan kita, karena :
a) Gerakan badan membantu untuk menormalkan tekanan darah.
b) Gerakan badan membiarkan lebih banyak darah mencapai setiap jaringan tubuh untuk mempertahakan kehangatan.
c) Gerakan badan memberikan energi listrik ke otak dan sel-sel saraf, hal ini memberikan kesehatan dengan merangsang system kekebalan tubuh.
d) Gerakan badan menjaga anda agar tampak segar gan bugar.
4.Air
Karena air sangat dibutuhkan setiap sel dalam tubuh kita. Kita harus minum banyakair.halitukarena: :
a) Dalam ukuuran berat, tubuh berisi kurang lebih 70 % air.
b) Tubuh membutuhkan kira-kira setengah atau dua liter air setiap harinya untuk menjalankan setiap fungsinya, sebagian dari fungsi itu termasuk sirkulasi darah, pembuangan, penyaluran gizi,danpencernaan.
c) Kadar air di dalam sel kira-kira 70-85 % sehinga kita kekurangan air, sel-sel ini tidak bisa menolongkitasiapsecaramental.
Selain minum air, mandi denga air dingin atau hangat pun juga mempergaruhi hidup sehat. Karena hal tersebut dapat meningkatkan sirkulasi dan menambah energi bagi tubuh dan pikiran juga dapat menegangkan saraf yang terganggu.
5.Giziyangbenar
Saat penciptaan, Allah mengintruksikan adam dan hawa untuk makan makanan berupa kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, hal itu karena daging hewan yang mengandung lemak, jenuh kolesterol dapt meningkatakan resiko tekanan darah tinggi, stroke, sakitgula,danlain-lain.
Menurut penelitian, orang yang sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian lebih sehat dan hidup lebih lama. Untuk itu cobalah untuk kembali mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan,kacan-kacangan,dsb.
Agar hidup bisa lebih sehat lagi maka pilihan menu makanan sebagai berikut :
a)Meningkatkan jumlah lemak tidaak jenuh ganda dalam makanan.
b)Memilih makanan yang berserat tinggi.
c)Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang berserat.
6.Hindarkanhal-halyangmerusak
Alkohol dapat mempengaruhi system tubuh sbb :
a) Sistem kekebalan tubuh. Alcohol menurunkan kemampuan sel darah putih untuk melawan penyakit, maka itu meningkatkan resiko radang paru-paru, TBC, Hepatitis dan beberapapenyakitkanker.
b) Sistem kelenjar endokrin yang mana meminum 2 atau 3 gelas alkohol dapat menyebabkan keguguran,kelahiranmati,dankelahiranprematur.
c) Sistem pencernaan. Alkohol melukai perut sehingga menakhibatkan lambung berdarah. Kebiasaan mengunakan alkohol meningkatkan resiko hati berlemak, hepatitisdansiratishati
d) Sistem sirkulasi. Pengunaan alkohol dapat meningkatkan resiko serangan jantung, menurunkan kadar gula, dan meningkatkan lemak darahdan tekanan darah sehingga meningkatkantekanandarahtinggi.
7.HindariStress
Stress telah menyerang tanpa disadari oleh yang mengalaminya. Stress mempengaruhi dan meningkatkan hormone stress di dalam tubuh yang berakhibat naiknya tekanan darah. Pada umumnya orang yang stress akan terdorong untuk melakukan hal-hal yang merugikan dan merusak, seperti : merokok, minum-minuman kerasdanbergaulbebas.
Akhibat lain dari stress yaitu meningkatkan produksi kolestesterol jahat (LDL) yang diproduksi olah hati yang mengakhibatkan meningkatnya penyempitan dan penyumbatan pembuluh dara. Untuk itu hindari stress dan perbanyak refreshing.
Selain 8 prinsip rahasia hidup sehat di atas, kita juga harus tahu 11 prinsip hidup seimbang. Karena hidup seimbang mengarahkan kita untuk hidup lebih sehat lagi, 11 prinsip tersebut adalah    :
1)Jangan merara tidak mempunyai waktu untuk semua yang berkaitan dengan diri sendiri.
2)Sisihkanuangsekali-kalidatangkesalonuntukperawatantubuh.
3)Berlibur
4)Belajaruntukmenghadapsemuaperubahanhidup.
5)Berpikirpositifdalammenghadapiberbagaimasalah.
6)Usahakanrealitasterhadankondisiyangada.
7)Berusahaberdamaidengankondisiyangtidakdisukai.
8)Mengaturwaktuse-efektifmungkin.
9)Menyadaribahwatidaksemuahalbisakitacapai.
10)Mencaba menerima kondisi yang ada, karena sesulit apapun masalah pasti ada jalan keluarnya.
11)Ketika tidak menyukai sesuatu berfikir positif bahwa didunia ini tidak ada yang sempurna.
Pola hidup sehat, terdiri dari pola makan yang baik, olahraga teratur, dan istirahat cukup. Pada tulisan ini, hanya akan menjelaskan secara singkat mengenai ketiga hal tersebut. Penjelasan yang lebih rinci Insya Allah akan dijelaskan pada tulisan berikutnya.
Menjaga Pola Makan (Diet)
Makan merupakan cara alamiah agar jasad ini mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk beraktifitas. Singkat kata, apa yang kita makan, akan sangat berpengaruh kepada jasad, bahkan fikriyah kita. Salah kaprah tentang pengertian “Diet”, yang sering mengidentikkan dengan mengurangi makan, adalah hal yang salah. Diet adalah pengaturan pola makan, yang selalu dibutuhkan dalam keseharian kita.
“Makan sebelum lapar, dan berhenti sebelum kenyang.” Rasululah tentunya adalah seorang ahli dalam hal pola makan. Hal tersebut sejalan dengan para ahli kesehatan kini, dimana pengaturan pola makan yang baik adalah yang mencukupi kebutuhan kalori dalam sehari. Berikut beberapa pola makan yang kerap disarankan oleh para ahli gizi dan nutrisi :
- Segera konsumsi makanan setelah bangun tidur malam. Setidaknya kurang dari 30 menit. Mengapa? Karena saat tidur, tubuh juga tetap menyerap nutrisi. Setelah tidur 4-6 jam, tubuh membutuhkan nutrisi lebih saat bangun dari tidur. Bila tidak, akan terjadi apa yang dinamakan katabolik, dimana tubuh memakan tubuh sendiri, khususnya protein otot. Hal ini sangat tidak baik karena cenderung akan menyisakan lemak tubuh. Bagi orang gemuk, tentu akan menambah komposisi lemak tubuh, dan bagi orang yang kurus, akan semakin menurunkanstaminakarenaototberkurang.
- Makan setiap 4 jam, walaupun belum lapar. Ubahlah pola makan ala Indonesia (3x sehari) menjadi rutinitas yang lebih sering 4-6 kali sehari, jika mampu. Setelah 4 jam, lambung cenderung kosong, dan tubuh selalu membutuhkan nutrisi. Makanlah dalam porsi kecil. Hal ini akan menjamin tubuh memperoleh nutrisi untuk stamina, dan juga mencegah rasa lapar dan ngemil. Mereka yang kurus akan memperoleh manfaat penambahan berat badan, dan mereka yang gemuk juga memperoleh manfaat dengan pengurangan berat badan. Tentu hal-hal tersebut harus dipadu dengan olahraga yang baik.
- Perhatikan asupan nutrisi dan jenis makanan. Secara garis besar, ada tiga nutrisi pokok yang dibutuhkan yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Aturlah pola makan dengan komposisi kurang lebih karbohidrat 50%, protein 30%, dan lemak 20%. Insya Allah akan dijelaskan lebih lanjut pada tulisan berikutnya tentang masing-masing nutrisi.
“….makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS Al A’raaf:31)
OlahragaTeratur
Olahraga berarti mengolah raga/jasad kita agar memperoleh hak untuk sehat. Seperti awal tulisan ini, sebagaimana kita semua ketahui, Rasulullah SAW mengemukakan agar umat muslim menguasai ilmu berkuda, berenang, dan memanah. Hemat kata, ketiga hal tersebut mengacupadaaktifitasjasmaniataujasadiyah.
Olahraga yang baik dan teratur diperlukan agar tubuh dapat mencapai kategori sehat. Tidak perlu berolahraga berlebihan, namun juga tidak boleh kurang. Olahraga yang baik, setidaknya adalah yang mampu membuat tubuh semakin kuat, sehat, dan berstamina.
Olahraga sangat baik, terutama bagi mereka yang merasa memiliki kekurangan atau kelebihan berat badan, karena akan berpengaruh pada pengaturan pola makan. Bagi mereka yang kurus, produksi hormon insulin dari hasil olahraga, akan memacu tubuh menyerap nutrisi dengan baik, sehingga mampu menambah berat badan dan massa otot. Bagi mereka yang kelebihan berat badan, olahraga mampu membakar lemak dan menambah massa otot.
Secara garis besar, olahraga terdiri dari dua jenis, yaitu anaerobik, dan aerobik. Aerobik berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘aero’ yang berarti udara dan ‘bios’ yang berarti hidup. Secara harfiah, aerobik berarti hidup dengan udara (oksigen). Aktifitas aerobik dapat diartikan sebagai aktifitas dimana tubuh memerlukan banyak oksigen untuk pembentukan energi tubuh (hidup), sedang aktifitas anaerobik kurang atau membutuhkan sedikit oksigen. Contoh olahraga anaerobik adalah angkat beban, dan contoh olahraga aerobik adalah jogging. Olahraga anaerobik cenderung membakar karbohidrat sebagai energi, sedang olahraga aerobik membakar lemak sebagai energi.
Dari paraqraf di atas, jogging setelah bangun tidur sangat baik untuk membakar kelebihan lemak tubuh. Lakukanlah jogging dalam keadaan belum memperoleh asupan nutrisi apapun, kecuali air, sehingga tubuh akan membakar lemak sebagai energi. Bagi orang yang kegemukan, lakukan jogging dengan intensitas sedang (tidak terlalu cepat). Pengaturan waktu bisa 3 kali sepekan, dengan masing-masing 30-45 menit, atau 5-6 kali sepekan @10-15 menit. Bagi mereka yang kurus, lakukan dengan intensitas lebih, dalam tempo yang lebih sebentar, misal 3 kali sepekan @10-15 menit. Ingat! Jangan mengkonsumsi makanan berlebih setelah jogging. Gunakan pola makan di atas.
Jogging adalah satu contoh, masih banyak olahraga lain seperti bersepeda, permainan (sepakbola, basket, dsb), beladiri sebagai olahraga anaerobik. Untuk lebih meningkatkan kekuatan tubuh dan stamina, dapat dipadu dengan latihan beban. Latihan beban dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu atau tubuh. Alat bantu dapat berupa dumbell, barbell, atau mesin lainnya. Push-up, sit-up, squat/bending, pull-up, dsb merupakan latihan beban yang dapat dilakukan dengan tubuh. Tingkatkan intensitas latihan dengan menambah beban secara berkala, misalnya dengan meletakkan beban di punggung saat push-up, memeluk beban di dada saat sit-up, dsb. Bila memungkinkan dan mampu, dapat menggunakan peralatan beban yang umum, seperti dumbell, barbell, mesin benchpress, threadmill,stepper,dansebagainya.
IstirahatCukup
Istirahat yang cukup diperlukan agar tubuh dapat kembali ke kondisi normal setelah digunakan untuk beraktifitas. Istirahat terbaik adalah tidur. Tidur 4-6 jam sehari sudah lebih dari cukup. Tidur terlalu lama, akan cenderung mengganggu kesehatan. Sebagaimana dijelaskan di atas, saat tidur pun tubuh butuh nutrisi. Bila tidur terlalu lama, tubuh akan mengalami katabolik. Akibatnya, akan semakin merasa malas, tidak bertenaga, dan memboroskan waktu. Berikut beberapa tips tidur :
-Tidur dalam cahaya seredup/ segelap mungkin
-Tidak tidu rdalam kondisi perut kenyang, beri waktu 2 jam.
-Tidur dengan tingkat sehening mungkin
-Lakukan peregangan ringan sebelum tidur
-Berdoalah.
Berikut ini adalah hal-hal yang sangat sederhana yang dapat kita lakukan untuk mencoba menjalankan gaya hidup sehat, antara lain :
Makan-makanan dengan gizi seimbang ( empat sehat lima sempurna )
Olahraga secara teratur
Tidak menggunakan narkoba atau bahan-bahan psikotropika lainnya.
Tidak melakukan seks bebas.
Menggunakan air dan jamban yang bersih dan sehat.
Membuang sampah pada tempatnya.
Tidak menebang pohon dengan sembarangan.
Bagi ibu menyusui waib memberikan ASI ekslusif selama minimal enam bulan dan vaksin sesuai aturan kesehatan pada bayi.
Menggunakan alat-alat kontrasepsi sesuai aturan dan kadar kesehatan dengan baik.
Tidak merokok.
Beribadah dengan baik, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
2.4 Manfaat Pola Hidup Sehat

Menurut sebuah penelitian oleh para ahli fisiologi Universitas Indonesia, gaya hidup sehat dapat :
– Mengurangi resiko terkena penyakit tekanan darah tinggi sampai 55%,
– Mengurangi resiko diabetes hingga 50%,
– Mengurangi resiko terkena tumor dan kanker hingga 35%,
– Mengurangi resiko terkena serangan stroke dan jantung koroner hingga 75%
– Dan yang paling penting adalah usia harapan hidup dapat diperpanjang hingga 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan hidup manusia Indonesia.

Sebenarnya gaya hidup sehat dapat diraih tanpa mengeluarkan biaya uang sepeserpun asalkan kita memiliki kemauan yang kuat untuk menjalankannya. Dengan kemauan semuanya akan menjadi mudah dilakukan dan efeknya luar biasa sekali. Gaya hidup sehat, akan membuat kita merasa lebih tenteram, aman dan nyaman, memiliki rasa percaya diri, berpenampilan lebih sehat dan ceria, sukses dalam pekerjaan dan menikmati pergaulan dan kehidupan tanpa merasa ketingagalan zaman.
 Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh seseorang yang telah melakukan dan menerapkan pola hidup sehat yang telah dijelaskan pada artikel lain, yakni :
1.Dapattidurdengannyenyak
2.Dapatbekerjalebihmaksimalsertameningkatkankinerja
3.Dapatbelajardenganbaik
4.Berpikiranpositifdansehat
5.Merasadamai,nyamandantentram
6.Memilikipenampilanyangsehat
7.Mendapatkankehidupandaninteraksisosialyangbaik
8.Lebihpercayadiri
9.Menghematpengeluaranuntukkesehatan
10.Terhindar dari penyakit
Apa manfaat gaya hidup sehat ?
  • Tubuh menjadi lebih sehat dan tidakmudah sakit
  • Aktifitas sehari-hari jadi lebih lancar dan tampil lebih menarik.
  • Lebih Produktif
  • Terhidar dari berbagai macam penyakit tidak menular seperti Jantung, Tekanan darah tinggi, Stroke, Diabetes, Paru Kronis dan Keropos Tulang





BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Berdasarkan latar belakang, pola hidup sehat sangatlah penting untuk kelangsungan hidup manusia terutama kesehatan, pola hidup sehat tergantung dari banyak faktor, pola hidup sehat dan bersih  berpengaruh banyak terhadap masalah kesehatan, langkah – langkahnya pun banyak terutama dari nutrisi, istirahat, aktifitas, olahraga dan lain – lain.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pola hidup sehat dan bersih , mulai dari terhindarnya dari berbagai penyakit, sehat jasmani dan rohani, hemat biaya hidup, aktifitas menjadi lebih teratur.

3.2 Saran
 Untuk bisa melakukan pola hidup sehat dan bersih  diperlukan keinginan yang serius dari dalam diri, karena banyaknya manfaat yang bisa diperolah dari pola hidup sehat dan bersih , maka dari itu kita sebagai makhluk yang paling sempurna hendaknya menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup sehat.













KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pola Hidup Bersih Sehat  ini tepat pada waktunya. Adapun judul yang di bahas penulis pada makalah ini adalah mengenai ‘’Pola Hidup Bersih dan Sehat’’.

Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Raha, 18  Oktober 2013
                                                           


                                                                                              Penulis










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2  Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
           2.1 Pengertian PHBS.................................................................................... 2
           2.2 Faktor yang mempengaruhi PHBS........................................................ 2
           2.3 langkah mencapai PHBS........................................................................ 3
           2.4 Manfaat PHBS......................................................................................10
BAB III PENUTUP
           3.1Kesimpulan............................................................................................12
           3.2 Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13















TUGAS                : KOMPUTER DAN SEARCHING INTERNET
DOSEN                : LA ODE AMSIR,S.Kom.M.Si

MAKALAH
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DI SUSUN OLEH:
NAMA           :  SISI MARATUNA
NIM               : 2013.IB.0087
                        TINGKAT    : I B.


AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013/2014

Selasa, 21 Oktober 2014

MAKALAH FRAMBUSIA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penyakit frambusia ini merupakan penyakit yang berkaitan dengan kemiskinan dan hampir bisa dikatakan hanya menyerang mereka yang berasal dari kaum termiskin serta masyarakat kesukuan yang terdapat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Pada awalnya, koreng yang penuh dengan organisme penyebab ditularkan melalui kontak dari kulit ke kulit, atau melalui luka di kulit yang didapat melalui benturan, gigitan, maupun pengelupasan. Pada mayoritas pasien, penyakit frambusia terbatas hanya pada kulit saja, namun dapat juga mempengaruhi tulang bagian atas dan sendi. Walaupun hampir seluruh lesi frambusia hilang dengan sendirinya, infeksi bakteri sekunder dan bekas luka merupakan komplikasi yang umum. Setelah 5 -10 tahun, 10% dari pasien yang tidak menerima pengobatan akan mengalami lesi yang merusak yang mampu mempengaruhi tulang rawan, kulit, serta jaringan halus yang akan mengakibatkan disabilitas yang melumpuhkan serta stigma sosial.
Beban penyakit Selama periode 1990an, frambusia merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang terdapat hanya di tiga negara di Asia Tenggara, yaitu India, Indonesia dan Timor Leste. Berkat usaha yang gencar dalam pemberantasan frambusia, tidak terdapat lagi laporan mengenai penyakit ini sejak tahun 2004. Sebelumnya, penyakit ini dilaporkan terdapat di 49 distrik di 10 negara bagian dan pada umumnya didapati pada suku-suku didalam masyarakat. India kini telah mendeklarasikan pemberantasan penyakit frambusia dengan sasaran tidak adanya lagi laporan mengenai kasus baru dan membebaskan India bebas dari penyakit ini sebelum tahun 2008. yaitu Zeroincidence + No sero positive cases among < 5 children.
Di Indonesia, sebanyak 4.000 kasus tiap tahunnya dilaporkan 8 dari 30 provinsi 95% dari keseluruhan jumlah kasus yang dilaporkan tiap tahunnya dilaporkan dari empat provinsi, yaitu : Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Papua dan Maluku. Pelaksanaan program pemberantasan penyakit ini sempat tersendat pada tahun-tahun terakhir, terutama disebabkan oleh keterbatasan sumber daya. Upaya-upaya harus diarahkan pada dukungan kebijakan dan perhatian yang lebih besar sangat dibutuhkan demi pelaksanaan yang lebih efektif dan memperkuat program ini.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa Pengertian Frambusia ?
1.2.2        Apa Etiologi Frambusia ?
1.2.3        Bagaimana Patofisiologi Frambusia ?
1.2.4        Bagaimana Cara Penularan Frambusia ?
1.2.5        Apa saja Klasifikasi Frambusia ?
1.2.6        Bagaimana Manifestasi Klinis Frambusia ?
1.2.7        Bagaimana Cara Pencegahan Frambusia ?
1.2.8        Bagaimana Pengobatan Frambusia.
1.3   Tujuan
1.3.1        Mengetahui Pengertian Frambusia.
1.3.2        Mengetahui Etiologi Frambusia.
1.3.3        Mengetahui Patofisiologi Frambusia.
1.3.4        Mengetahui Cara Penyebara Frambusia.
1.3.5        Mengetahui Klasifikasi Frambusia.
1.3.6        Mengetahui Manifestasi Klinis Frambusia.
1.3.7        Mengetahui Cara Pencegahan pada Frambusia.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Frambusia
Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treptonema pallidum ssp.pertenue yang memiliki 3 stadium dalam proses manifestasi ulkus seperti ulkus atau granuloma (mother yaw), lesi non-destruktif yang dini dan destruktif atau adanya infeksi lanjut pada kulit, tulang dan perios. Penyakit ini adalah penyakit kulit menular yang dapat berpindah dari orang sakit frambusia kepada orang sehat dengan luka terbuka atau cedera/ trauma.
Frambusia adalah penyakit menular, kumat-kumatan, bukan termasuk penyakit menular venerik, yang disebabkan oleh Treponema  palidum subs. pertinue dengan gejala utama pada kulit dan tulang.
Penyakit frambusia atau patek adalah suatu penyakit kronis, relaps (berulang). Dalam bahasa Inggris disebut Yaws, ada juga yang disebut Frambesia tropica dan dalam bahasa Jawa disebut Pathek. Di zaman dulu penyakit ini amat populer karena penderitanya sangat mudah ditemukan di kalangan penduduk. Di Jawa saking populernya telah masuk dalam khasanah bahasa Jawa dengan istilah “ora Patheken”.
Frambusia termasuk penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat karena penyakit ini terkait dengan, sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan diri, kurangnya fasilitas air bersih, lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umum yang memadai, apalagi di beberapa daerah, pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini masih kurang karena ada anggapan salah bahwa penyakit ini merupakan hal biasa dan alami karena sifatnya yang tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita..

2.2  Etiologi Frambusia
Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treponema pallidum sub spesies pertenue (merupakan saudara dari Treponema penyebab penyakit sifilis), penyebarannya tidak melalui hubungan seksual, tetapi dapat mudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit sehat. Penyakit ini tumbuh subur terutama didaerah beriklim tropis dengan karakteristik cuaca panas, dan banyak hujan, yang dikombinasikan dengan banyaknya jumlah penduduk miskin, sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya fasilitas air bersih, lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umum yang memadai.

2.3  Patofisiologi Frambusia
Frambusia di sebabkan oleh Treponemaa Pallidum, yang disebabkan karena kontak langsung dengan penderita ataupun kontak tidak langsung. Treponema palidum ini biasanya menyerang kulit dan tulang.
Pada awal terjadinya infeksi, agen akan berkembang biak didalam jaringan penjamu, setelah itu akan muncul lesi intinal berupa papiloma yang berbentuk seperti buah arbei, yang memiliki permukaan yang basah,  lembab, tidak bernanah dan tidak sakit, kadang disertai dengan peningkatan suhu tubuh, sakit kepala, nyeri tulang  dan persendian. Apabila tidak segera diobati agen akan menyerang dan merusak kulit, otot, serta persendian.
Terjadinya kelainan tulang dan sendi sering mengenai jari-jari dan tulang ektermitas yang menyebabkan atrofi kuku dan deformasi ganggosa yaitu suatu kelainan berbentuk nekrosis serta dapat menyebabkan kerusakan pada tulang hidung dan septum nasi dengan gambaran-gambaran hilangnya bentuk hidung. Kelainan pada kulit adanya ulkus-ulkus yang meninggalkan jaringan parut dapat membentuk keloid dan kontraktur.

Klasifikasi Frambusia terdiri dari 4 (empat) tahap meliputi:
1.             pertama (primary stage) berbentuk bekas untuk berkembangnya bakteri frambusia;
2.             secondary stage terjadi lesi infeksi bakteri treponema pada kulit;
3.             latent stage bakteri relaps atau gejala hampir tidak ada;
4.             tertiary stage luka dijaringan kulit sampai tulang kelihatan, (Smith, 2006 ; Greenwood, et al, 1994 ; Bahmer, et al 1990 ; Jawetz, et al., 2005).

2.4  Cara Penularan Frambusia
Penularan  penyakit  frambusia  dapat  terjadi  secara langsung maupun tidak langsung (Depkes,2005), yaitu :
a)  Penularan secara langsung (direct contact) .
Penularan penyakit frambusia banyak terjadi secara langsung dari penderita ke orang lain. Hal ini dapat terjadi jika jejas dengan gejala menular (mengandung Treponema pertenue) yang terdapat pada kulit seorang penderita bersentuhan dengan kulit orang lain yang ada lukanya. Penularan mungkin juga terjadi  dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan selaput lendir.
b)  Penularan secara tidak langsung (indirect contact) .
Penularan secara tidak langsung mungkin dapat terjadi dengan perantaraan benda atau serangga, tetapi hal ini sangat jarang. Dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan kulit (selaput lendir) yang luka, Treponema pertenue yang terdapat pada jejas itu masuk ke dalam kulit melalui luka tersebut. 

2.5  Klasifikasi Frambusia
Frambusia dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain berdasarkan karakteristik Agen :
1.        Infektivitas dibuktikan dengan kemampuan sang Agen untuk berkembang biak di dalam jaringan penjamu.
2.        Patogenesitas dibuktikan dengan perubahan fisik tubuh yaitu terbentuknya benjolan-benjolan kecil di kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah tanpa nanah.
3.        Virulensi penyakit ini bisa bersifat kronik apabila tidak diobati, dan akan menyerang dan merusak kulit, otot serta persendian sehingga menjadi cacat seumur hidup. Pada 10% kasus frambusia, tanda-tanda stadium lanjut ditandai dengan lesi yang merusak susunan kulit yang juga mengenai otot dan persendian.
4.        Toksisitas yaitu dibuktikan dengan kemampuan Agen untuk merusak jaringan kulit dalam tubuh penjamu.
5.        Invasitas dibuktikan dengan dapat menularnya penyakit antara penjamu yang satu dengan yang lainnya.
6.        Antigenisitas yaitu sebelum menimbulkan gejala awal Agen mampu merusak antibody yang ada di dalam sang penjamu.

2.6  Manifestasi Klinis Frambusia
Gejala klinis terdiri atas 3 Stadium yaitu :
a)     Stadium I :
Stadium ini dikenal juga stadium menular. Masa inkubasi rata-rata 3 minggu atau dalam kisaran 3-90 hari. Lesi initial berupa papiloma pada port d’ entre yang berbentuk seperti buah arbei, permukaan basah, lembab , tidak bernanah, sembuh spontan tanpa meninggalkan bekas, kadang-kadang disertai peningkatan suhu tubuh, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian kemudian, papula-papula menyebar yang sembuh setelah 1-3 bulan. Lesi intinial berlangsung beberapa minggu dan beberapa bulan kemudian sembuh. Lesi ini sering ditemukan disekitar rongga mulut, di dubur dan vagina, dan  mirip  kandilomatalata pada sipilis. Gejala ini pun sembuh tanpa meninggalkan parut, walaupun terkadang dengan pigmentasi. selain itu terdapat semacam papiloma pada tapak tangan atau kaki, dan biasanya lembab. Gejala pada kulit dapat berupa macula, macula papulosa, papula, mikropapula, nodula, tanpa menunjukan kerusakan struktur pada lapisan epidermis serta tidak bereksudasi. Bentuk lesi primer ini adalah bentuk yang menular.
b)     Stadium II atau masa peralihan :
Pada stadium ini, di tempat lesi ditemukan treponema palidum pertinue. Treponema positif ini terjadi setelah beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah stadium I. Pada stadium ini frambusia tidak menular dengan bermacam-macam bentuk gambaran klinis, berupa hyperkeratosis. Kelainan pada tulang dan sendi sering  mengenai jari-jari dan tulang ekstermitas, yang dapat mengakibatkan terjadi atrofi kuku dan deformasi ganggosa, yaitu suatu kelainan berbentuk nekrosis serta dapat menyebabkan kerusakan pada tulang hidung dan septum nasi  dengan gambaran-gambaran hilangnya bentuk hidung, gondou ( suatu bentuk ostitis hipertofi ), meskipun jarang dijumpai. Kelainan sendi, hidrartosis, serta junksta artikular nodular ( nodula subkutan, mudah bergerak, kenyal, multiple), biasanya ditemukan di pergelangan kaki dekat kaput fibulae, daerah akral atau plantar dan palmar.
c)     Stadium III :
Pada stadium ini , terjadi guma atau ulkus-ulkus indolen dengan tepi yang curam atau bergaung, bila sembuh, lesi ini meninggalkan jaringan parut, dapat membentuk keloid dan kontraktur. Bila terjadi infeksi pada tulang dapat mengakibatkan kecacatan dan kerusakan pada tulang. Kerusakan sering terjadi pada palatum, tulang hidung, tibia.

2.7  Pencegahan Frambusia
Frambusia bila tidak segera ditangani akan menjadi penyakit kronik, yang bisa kambuh dan menimbulkan gejala pada kulit, tulang dan persendian. Pada 10% kasus pasien stadium tersier, terjadi lesi kulit yang destruktif dan memburuk menjadi lesi pada tulang dan persendian. Kemungkinan kambuh dapat terjadi lebih dari 5 tahun setelah terkena infeksi pertama. Strategi pemberantasan frambusia terdiri dari 4 hal pokok yaitu:
a)     Skrining terhadap anak sekolah dan masyarakat usia di bawah 15 tahun untuk menemukan  penderita.
b)     Memberikan pengobatan yang akurat kepada penderita di unit pelayanan kesehatan (UPK) dan  dilakukan pencarian kontak.
c)     Penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
d)     Perbaikan kebersihan perorangan melalui penyediaan sarana dan prasarana air bersih serta penyediaan sabun untuk mandi.

2.8  Pengobatan Frambusia
Benzatin penisilin diberikan dalam dosis 2, 4 juta unit untuk orang dewasa dan untuk 1,2 juta unit untuk anak-anak. Hingga saat ini, penisilin merupakan obat pilihian, tetapi bagi mereka yang peka dapat diberikan tetrasiklin atau eritromisin 2 gr/hari selama 5-10 hari.
Menurut Departemen Kesehatan RI, (2004) dan (2007) bahwa pilihan pengobatan utama adalah benzatin penisilin, dan pengobatan alternatif dapat dilakukan dengan pemberian tetrasiklin, doxicicline dan eritromisin.
Anjuran pengobatan secara epidemiologi untuk frambusia adalah sebagai berikut :
1.        Bila sero positif  >50%  atau prevalensi penderita di suatu desa/ dusun >5% maka seluruh penduduk diberikan pengobatan.
2.        Bila sero positif 10%-50% atau prevalensi penderita di suatu desa 2%-5% maka penderita, kontak, dan seluruh usia 15 tahun atau kurang diberikan pengobatan.
3.        Bila sero positif kurang 10% atau prevalensi penderita di suatu desa/ dusun < 2% maka penderita, kontak serumah dan kontak erat diberikan pengobatan.
4.        Pada anak sekolah untuk setiap penemuan kasus dilakukan pengobatan  seluruh murid dalam kelas yang sama.

















BAB III
PENUTUP


3.1   Kesimpulan
Pada awal terjadinya infeksi frambusia, agen akan berkembang biak didalam jaringan penjamu, setelah itu akan muncul lesi intinal berupa papiloma yang berbentuk seperti buah arbei, yang memiliki permukaan yang basah,  lembab, tidak bernanah dan tidak sakit, kadang disertai dengan peningkatan suhu tubuh, sakit kepala, nyeri tulang  dan persendian. Apabila tidak segera diobati agen akan menyerang dan merusak kulit, otot, serta persendian. Proses penyebaran frambusia ada 2, yaitu penularan secara langsung (direct contact), dan penularan secara tidak langsung (indirect contact).
Gejala klinis frambusia terdiri atas 3 stadium yaitu : Stadium I, Stadium II atau masa peralihan, dan Stadium III, selain itu juga dibagi lagi dalam beberapa tahapan, antara lain : tahap prepatogenesis, tahap inkubasi, tahap dini, tahap lanjut, dan tahap pasca patogenesis.

3.2  Saran
Frambusia merupakan penyakit kulit yang dapat menular, banyak hal yang dapat membuat penyakit frambusia dapat terjadi, salah satunya yaitu kondisi tempat tinggal yang kotor dan tidak sehat. Oleh karena itu, di harapkan bagi semua masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungannya, dan menjaga kesehatan baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan tempat tinggal.
      


DAFTAR PUSTAKA

Ø  (diakses pada tanggal 24 februari 2012)
Ø  (diakses pada tanggal 23 februari 2012)




















KATA PENGANTAR


            Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan  rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Frambusia”.
      Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Komputer. Dalam penulisan makalah ini juga, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi, karena kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Namun saya  menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat tuntunan-Nya dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
     
 Untuk itu dalam kesempatan ini Saya  ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu kami juga mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
    


                                                                                    Raha, Juli   2014


                                                                                              Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................           1
1.1 Latar Belakang........................................................................................  1
1.2 Perumusan Masalah………...…………...……...…………...…....……..2         
1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN…………….………………..……..…...……..    3
2.1 Pengertian Frambusia……....…............................................................... 3
2.2 Etiologi Frambusia………………..............................................  ........    4
2.3 Patofisiologi Frambusia.........................................................................   4
2.4 Cara Penularan Frambusia……………………..………………….......   5
2.5 Klasifikasi Frambusia…………………………………………...….....    5         
2.6 Manifestasi Klinis Frambusia………………………………...….......      6
2.7 Pencegahan Frambusia………………………………………..... .........   7
2.8 Pengobatan Frambusia……………………………………........  .........   8

BAB III PENUTUP………………………………………...............            .......     8
3.1 Kesimpulan.................................................................................. ........    9
3.2 Saran......................................................................................................   9

DAFTAR PUSTAKA…………………..……………………....…..            .........   11



MAKALAH
FRAMBUSIA



DISUSUN OLEH :
NAMA           : MUSLIADI
NIM                : 12.12.1024
TINGKAT     : II B.







PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
RAHA
2014