do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 26 Januari 2016

MAKALAH IKAN BANDENG



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah. Salah satu kekayaan yang ada di Indonesia terletak di laut, dimana didalam laut dapat dijumpai banyaknya makhluk hidup dari jenis plankton sampai berbagai jenis ikan. Laut merupakan habitat yang banyak dihuni oleh beberapa macam ikan. Salah satunya adalah ikan bandeng. Ikan bandeng juga dapat hidup di air tawar maupun air payau.
Ikan bandeng merupakan ikan yang memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat. Warna tubuhnya putih keperak-perakan.  mulut tidak bergerigi sehingga menyukai makanan ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan (herbivora). Penjelasan mengenai klasifikasi, deskripsi, ciri morfologi, habitat, cara makan, reproduksi, penyebaran, serta manfaat dari ikan bandeng akan dibahas secara detail didalam makalah ini.
B.     TUJUAN
1.      Mengetahui klasifikasi dari ikan bandeng
2.      Mengetahui deskripsi serta ciri-ciri morfologi ikan bandeng
3.      Mengetahui habitat dan cara makan ikan bandeng
4.      Mengetahui reproduksi ikan bandeng
5.      Mengetahui penyebaran serta manfaat ikan bandeng bagi manusia dan hewan disekitarnya
6.      Memenuhi tugas guna penilaian pada kegiatan belajar-mengajar mata kuliah Biologi Kelautan


BAB II
PEMBAHASAN
A.    KLASIFIKASI IKAN BANDENG
Ikan bandeng yang dalam bahasa latin adalah Chanos chanos, bahasa Inggris Milkfish, dan dalam bahasa Bugis Makassar Bale Bolu, pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Dane Forsskal pada Tahun 1925 di laut merah. Klasifikasi ikan bandeng menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal)

Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Class                : Pisces
Subclass          : Teleostei
Ordo                : Malacopterygii
Family             : Chanidae
Genus              : Chanos
Spesies            : Chanos chanos
B.     DESKRIPSI IKAN BANDENG
Ikan bandeng  memiliki nama lain yaitu Milkfish. Ikan ini memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat. Warna tubuhnya putih keperak – perakan.  mulut tidak bergerigi sehingga menyukai makanan ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan (herbivora).
C.    CIRI-CIRI MORFOLOGI IKAN BANDENG
Ikan bandeng ini mempunyai ciri-ciri morfologi bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998).
Tubuh ikan bandeng memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000). Morfologi ikan bandeng dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Morfologi Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal)
D.    HABITAT IKAN BANDENG
Bandeng banyak dikenal orang sebagai ikan air tawar. Habitat asli ikan bandeng sebenarnya di laut, tetapi ikan ini dapat hidup di air tawar maupun air payau.
Ikan bandeng hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak (Anonim, 2009).
E.     CARA MAKAN IKAN BANDENG
Bandeng termasuk herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Ikan ini memakan klekap, yang tumbuh di pelataran kolam. Bila sudah terlepas dari permukaan tanah, klekap ini sering disebut sebagai tahi air. Pakan bandeng terutama terdiri dari plankton (Chlorophyceae dan Diatomae), lumut dasar (Cyanophyceae), dan pucuk tanaman ganggang (Nanas dan Ruppia). Tumbuh-tumbuhan yang berbentuk benang dan yang lebih kasar lagi akan lebih mudah dimakan oleh ikan bandeng bila mulai membusuk (Liviawaty, 1991).
Ikan bandeng mempunyai kebiasaan makan pada siang hari. Di habitat aslinya ikan bandeng mempunyai kebiasaan mengambil makanan dari lapisan atas dasar laut, berupa tumbuhan mikroskopis seperti: plankton, udang renik, jasad renik, dan tanaman multiseluler lainnya. Makanan ikan bandeng disesuaikan dengan ukuran mulutnya (Purnomowati, dkk., 2007).
Pada waktu larva, ikan bandeng tergolong karnivora, kemudian pada ukuran fry menjadi omnivore. Pada ukuran juvenil termasuk ke dalam golongan herbivore, dimana pada fase ini juga ikan bandeng sudah bisa makan pakan buatan berupa pellet. Setelah dewasa, ikan bandeng kembali berubah menjadi omnivora lagi karena mengkonsumsi, algae, zooplankton, bentos lunak, dan pakan buatan berbentuk pellet (Aslamyah, 2008).
F.     REPRODUKSI IKAN BANDENG
Setelah induk ikan bandeng telah matang gonad. Tahap selanjutnya yaitu pemijahan induk ikan bandeng. Pemijahan ikan bandeng secara alami terjadi didaerah pantai yang jernih dengan kedalaman 40-50 meter, dan ombak yang sedikit beriak karena sifat telurnya yang melayang (Ahmad, 1998).
Pemijahan bandeng berlangsung parsial, yaitu telur matang dikeluarkan sedangkan yang belum matang terus berkembang didalam tubuh untuk pemijahan berikutnya. Dalam setahun, 1 ekor induk bandeng dapat memijah lebih dari satu kali. Jumlah telur yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan berkisar antara 300.000 - 1.000.000 butir telur (Murtidjo, 1989).
Menurut Mudjiman (1983), pemijahan alami berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil yang tersebar disekitar gosong karang atau perairan yang jernih dan dangkal disekitar pulau pada bulan maret, mei, dan September sampai januari. Bandeng memijah pada tengah malam sampai menjelang pagi. Sedangkan pemijahan buatan dapat dilakukan melalui rangsangan hormonal. Hormon yang diberikan dapat berbentuk cair atau padat. Hormon bentuk padat diberikan setiap bulan, sedangkan hormone bentuk cair diberikan pada saat induk jantan dan betina sudah matang gonad. Induk bandeng akan memijah setelah 2 - 15 kali implantasi tergantung pada tingkat kematangan gonad. Pemijahan induk betina yang mengandung telur berdiameter lebih dari 750 mikron atau induk jantan yang mengandung sperma tingkat 3 dapat dipercepat dengan menyuntikkan hormoneLHR H -a pada dosis 30 - 50 mikro gram/kg berat tubuh atau dengan hormoneHC G pada dosis 5000 - 10.000 IU/kg berat tubuh (Murtidjo, 1989).
Indikator bandeng memijah adalah bandeng jantan dan bandeng betina berenang beriringan dengan posisi jantan dibelakang betina. Pemijahan lebih sering terjadi pada pasang rendah dan fase bulan seperempat. Menurut Ahmad (1998), dalam siklus hidupnya, bandeng berpindah dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya mulai dari laut sampai ke sungai dan bahkan danau. Hal ini disebabkan karena bandeng memiliki kisaran adaptasi yang tinggi terhadap salinitas.
G.    PENYEBARAN IKAN BANDENG
Ikan bandeng merupakan ikan laut dengan daerah persebaran yang sangat luas yaitu dari pantai Afrika Timur sampai ke Kepulauan Tua mutu, sebelah timur Tahiti, dan dari Jepang Selatan sampai Australia Utara. Ikan ini biasanya terdapat di daerah Tropika dan Sub Tropika.
H.    MANFAAT IKAN BANDENG
1.      Manfaat bagi Manusia
Ikan bandeng memiliki kandungan protein yang tinggi mencapai 20,38% sehingga baik sebagai sumber pemenuhan kebutuhan protein tubuh. Berikut manfaat yang didapat dengan mengkonsumsi ikan bandeng:
a.       Mencegah penyakit jantung koroner
b.      Menurunkan kadar kolesterol darah
c.       Meningkatkan daya tahan tubuh
d.      Membantu pertumbuhan sistem sarat serta perkembangan otak
e.       Mencegah penyakit karena kekurangan gizi mikro
f.       Mengurangi resiko hipertensi
2.      Manfaat bagi Hewan Disekitarnya
Selain memiliki manfaat bagi manusia, ikan bandeng juga memiliki manfaat bagi hewan disekitarnya. Salah satu manfaat ikan bandeng bagi hewan disekitarnya yaitu sebagai komponen rantai makanan.












BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ikan bandeng termasuk kedalam kingdom animalia dan berasal dari phylum chordata serta memiliki nama latin yaitu Chanos chanos.
 Seperti yang dikemukakan oleh Mudjiman (1998) bahwa ikan bandeng mempunyai ciri-ciri morfologi bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada punggungnya.
Ikan bandeng umumnya hidup di laut, tetapi ikan ini dapat hidup di air tawar maupun air payau. Pakan bandeng terutama terdiri dari plankton (Chlorophyceae dan Diatomae), lumut dasar (Cyanophyceae), dan pucuk tanaman ganggang (Nanas dan Ruppia).
Reproduksi ikan bandeng dapat dilakukan dengan pemijahan secara alami dan pemijahan secara buatan. Penyebaran ikan bandeng sangat luas yaitu dari pantai Afrika Timur sampai ke Kepulauan Tua mutu, sebelah timur Tahiti, dan dari Jepang Selatan sampai Australia Utara. Ikan ini biasanya terdapat di daerah Tropika dan Sub Tropika.
Ikan bandeng memiliki manfaat bagi manusia karena didalam ikan bandeng terdapat protein yang sangat berguna. Selain bermanfaat bagi manusia, ikan bandeng juga bermanfaat bagi hewan disekitarnya, salah satu manfaat ikan bandeng bagi hewan disekitarnya yaitu sebagai komponen rantai makanan.


DAFTAR PUSTAKA
Dera Desrita. 2011. Ikan Bandeng Chanos chanos. (Online). Tersedia: http://deradesrita.blogspot.com/2011/11/ikan-bandeng-chanos-chanos.html (18 Desember 2013).
________ . 2013. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Bandeng. (Online). Tersedia:http://stresspraktikum.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-bandeng.html : (18 Desember 2013).
________ . 2013. Tinjauan Pustaka. (Online). Tersedia: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52977/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf : (18 Desember 2013).
________ . 2013. Keunggulan dan Manfaat Ikan Bandeng. (Online). Tersedia: http://forpiko.com/berita-325-keunggulan-dan-manfaat-ikan-bandeng.html : (18 Desember 2013).

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA GASTRITIS (ASGA)



ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA GASTRITIS (ASGA)



PENGKAJIAN  KELUARGA                      
I.             Data Umum :
a.                   Nama  Kepala  Keluarga                                   : Ny. L
b.                  Alamat  (no  telepon  yang  dapat  dihubungi)  : Desa Lasalepa (Motewe)
c.                   Pekerjaan  Kepala  Keluarga                             :IRT  
d.                  Pendidikan  Kepala  Keluarga                           : SMP
e.                   Komposisi  Keluarga                                         : 


No

Nama

JK

Hubungan dengan KK

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Status

1

An.I

P

ANAK

23

SMA

-

Sehat

2

An.I

P

ANAK

23

SMA

-

Sehat

1.     Tipe  Keluarga
Keluarga Ny. Ladalah keluarga kecil yang terdiri dari pasien dengan adik pasien.

2.     Suku  Bangsa                                                          
Keluarga Ny. Lberasal dari suku banjar,yang mana bila sakit berpendapat bukan karena mahluk halus melainkan disebabkan karena ada gangguan dari tubuh yaitu peningkatan asam lambung.

3.     Agama                                                                     
Semua anggota Ny. Lberagama islam
4.     Status  Sosial  Ekonomi  Keluarga                          
Pendapatan keluarga dalam satu bulan antara Rp. 500.000 – 1000.000, diperoleh dari hasil buruh bangunan dan kerja bangunan, penghasilan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, serta biaya untuk berobat ke puskesmas dan mantri.
5.      Aktifitas  Rekreasi  Keluarga                                  :
Yang dilakukan keluarga dalam waktu senggang adalah bersantai di rumah dan kumpul dengan adiknya.


II.          Riwayat  Tahap  Perkembangan  Keluarga
1.      Tahap  Perkembangan  Keluarga  Saat  ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini pasien hanya berdua dengan adik pasien karena pasien sudah lama bercerai.

2.      Tahap  Perkembangan  Keluarga  Yang  Belum  Tercapai
Perkembangan dari keluarga Ny. Ldengan adiknya terpenuhi dan kebutuhan keuangan keluarga pasien sudah terpenuhi dengan semestinya.

3.      Riwayat  kesehatan keluaga  inti
Ny. Lsaat ini menderita penyakit maag (gastritis), Ny. Lmengatakan sudah menderita penyakit maag sekitar 3 tahun lalu dan sampai sekarang belum sembuh. Tn H mengatakan sering dibawa ke tenaga kesehatan untuk berobat, keadaan Ny. Lsekarang tidak dapat terlambat makan karena nyeri pada ulu hati.
Ny. Lmengatakan makan pagi jarang dan sering minum kopi ketika pagi hari dan di selingi dengan merokok.

4.      Riwayat keluarga kesehatan sebelumnya 
Didalam keluarga Tn. H, tidak ada yang, yang mempunyai penyakit keturunan seperti DM, ASMA, TBC, DLL

III.       Lingkungan 
1.      Karakteristik  Rumah
Rumah terbuat dari kayu dan papan, dan 3 buah kamar, satu ruang tamu dan TV, lantai cukup bersih, keluarga tidak ada merasakan maslah dengan rumahnya. Status rumah milik sendiri  dengan penerangan listrik, ventilasi, dan jendalanya dibuka setiap hari, keluarga mengatakan tahu dampak dari lingkungan yang kurang memenuhi syarat dan tahu keuntungan yang didapat, membersihkan rumah satu kali sehari, sumber air minum dan memasak dari sumur gali, dan untuk wc keluaga yaitu jamban cemplung terbuka di sungai

2.      Karakteristik  tetangga  dan  komunitas  RW
Karakteristik tetangga baik atau ramah dengan anggota keluarga disekitar, kebiasaan masyarakat dimana keluarga tinggal yaitu saling mengunjungi satu sama lain.

3.      Mobilitas  Geografis  Keluarga
Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri, dan keluarga Ny. Lmenempati rumah selama 8 tahun.
                                             
4.      Perkumpulan  Keluarga  dan  interaksi  dengan  masyarakat
Keluarga mengikuti pengajian atau selamatan bila ada yang mengadakan, dan melayat kalau ada orang yang meninggal.
5.      System  Pendukung  Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 3 dan bias membantu pasien ketika ada masalah dalam kebutuhan sehari-hari pasien.
 
IV.       Struktur Keluarga
1.     Pola  Komunikasi  Keluarga
Komunikasi dilakukan setiap hari, baik siang hari maupun malam hari, bahasa yang digunakan dalam komunikasi adalah bahasa banjar, komunikasi dalam keluarga ini tidak ada dalam masalah.

2.     Struktur  Kekuatan  Keluarga
Pada keluarga Ny. Ldalam pengambilan keputusan setiap ada permasalahan dalam keluarga pemecahannya selalu secara musyawarah.

3.     Struktur  Peran  (Formal  dan  Informal)
Dalam keluarga Ny. Lberperan sebagai kepala keluarga. Ny. B sebagai adik yang mengatur kebutuhan rumah tangga.

4.     Nilai  dan  Norma  Keluarga
Kelurga mengatakan mereka setiap makan selalu bersama-sama, baik makan siang maupun makan malam, cuci tangan sebelum makan, dan norma keluarga yang dianut adalah norma agama dan adat istiadat setempat.
 
V.          Fungsi  Keluarga
1.      Fungsi  Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang, klien selalau mendukung anggota kelurga apa yang dilakukan selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun. Diterapkan demokrasi dalam mengatasi masalah keluarga.

2.      Fungsi  Sosial
Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis saling membutuhkan antara anggota keluarga dengan warga sekitar juga cukup harmonis, karena Ny. Lsering bergabung dengan anggota masyarakat sekitar.


3.      Fungsi pemenuhan Perawatan  Kesehatan
a.       Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan:
-          Penyakit yang diderita Ny. H adalah maag kronis
-          Ketika ditanya tentang penyebab penyakit maag keluaga dapat menyebutkan yaitu asam lambung meningkat tetapi tidak mengetahui penyebab dan pantangan nya
-          Ny. H mengatakan dia kalu mau makan harus berhati- hati karena dia tidak tau makanan yang bisa mengakibatkan maag nya kembali kambuh,
-          Klien mengatakan cemas dengan sakit yang di deritanya saat ini

      
b.      Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan                                   
Keluarga Ny.B mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan biasanya dilakukan dengan bermusyawarah antara keluarga. Karena itu Ny. Ldi bawa puskesmas atau mantri apabila obatnya habis.
Keluarga mengatakan:
-          Keluarga Ny. Lmengatakan cukup mengerti tentang status kesehatan
-          Anggota keluarga cukup peka terhadap keluarga yang sakit, namun kadang-kadang masalah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih lanjut.
-          Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita cepat sembuh,dan selalu mencari solusi jika keluarga sakit
-          Keluarga sedikit takut dengan kemungkinan penyakit yang diderita salah satu anggota keluarganya
-          keluarga sering membawa anggota keluarganya yang mengalami maag berobat kebalai kesehatan atau Puskesmas
-          Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga.

c.       Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
-          Pengatahuan keluarga mengenai penyakit terbatas secara perawatan, pencegahan komplikasi dll.
-          Setiap anggota keluarga mengerti fungsi dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga, dan hubungan antara anggota keluarga, dan hubungan antara anggota keluarga dengan masyarakat terjalin baik.
-          Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang dan supportagar dapat membantu proses penyembuhan.


d.       Kemampuan keluarga memelihara (memodifkasi lingkungan rumah sehat)
-          Upaya untuk mencegah penyakit lebih banyak atau tambah parah dengan cara membersihkan lingkungan setiap hari dengan cara menyapu satu kali sehari dan mengepel lantai kalau ada kotorandan keadaan jendela selalu terbuka pada siang hari. 

e.       Kemampuan mnggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. Ltidak mnggunakan fasilitas kesehatan dir amah seperti persediaan obat-obatan di rumah.
                       
4.      Fungsi  Reproduksi
a.       Ny. Lbelum sempat mempunyai anak dalam pernikahannya karena mengalami perceraian.
5.      Fungsi  Ekonomi
§  Keluarga cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pengan, dan papan dari pendapatan yang diterima perbulan buruh bangunan dan sebagai petani , serta keluarga cukup mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga seperti ada iuran warga, maupun yang lain.
                          
VI.       Stres  dan  Koping  Keluarga

1.     Stresor  Jangka  Pendek  dan  panjang
Selama satu tahun lebih Ny. Lselalu memikirkan masalah kesehatannya yang tak sembuh-sembuh dan selalu muncul.

2.     Kemampuan  keluarga  berespon terhadap  situasi/stressor
Jika ada dalam yang mengalami sakit maka Ny. Lberusaha untuk mengobatinya.

3.     Strategi  koping  yang  digunakan
Jika dalam keluarga mengalami permasalahan maka Ny. Lselalu memusyawarahkan dengan anggota keluarganya.

4.     Strategi  adaptasi  disfungsional
Keluarga Ny. Ldalam menyelesaikan masalah rumah tangganya biasanya diselsaikan secar bersama-sama dengan adiknya.





VII.    Pemeriksaan  Fisik Tiap anggota Keluaga
1.      Tn. H
Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis
Tanda vital      : TD     : 130/80 mmHg           R         : 23x/m
                          N       : 85x/m
Kepala        : bentuk kepala tampak semetris, tidak ada kelainan, warna rambut hitam dan ada bercampur uban, kebersihan kepala cukup bersih, tidak ada benjolan dan trauma kepala.

Leher       : Bentuk leher tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kalenjar tiroid dan limfe dan tidak ada masalah dalam menelan.
Mata : Bentuk kedua mata semitris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak aa oedema, kornea tamppak brwarna putih, kebersihan mata cukup bersih, dan fungsi penglihatan mata cukup baik..
Hidung                      : kedua lubang hidung klien tampak semetris, kebersihan hidung cukup bersih, tidak terdapat massa atau lesi pada hidung, fungsi penciuman baik.
Mulut                         : Bibir tidak terlihat kering dan sianosis atau pucat
Telinga                       : kedua telinga tampak semetris, kebersihan telinga cukup bersih, tidak terdapat pus, dan fungsi pendengaran cukup baik.
Dada                          : bentuk dada tampak semitris, tidak terdapat lesi, kebersihan dada cukup bersih,tidak terdapat massa. Pergerakan dada saat inspirasi tampak semitris, suara jantung s1,s2 tunggal, dan tidak ada tambahan bunyi nafas. Taktil premitus teraba semetris
Abdomen                    : pada pemeriksaan abdomen, bentuk abdomen semitris tidak ada teraba massa didalam abdomen, dan tidak terdapat nyeri teka, perkusi abdomen terdengar timpani, dan paristaltik usus 10x/ menit
Reprodoksi                   : jenis kelamin laki-laki, klien memiliki 3 orang anak, klien BAB 1 kali sehari dean BAK, sekitar 4-5 x dalam sehari
Ekstrimitas                  : pada ekstrimitas atas dan bawah tampak semitris, tidak adaketerbatasan gerak, tidak terdapat nyeri pada ekstrimitas atas dan bawah, tidak terdapat oedema, tidak teradi kelumpuhan, dari ke-4 ekstriitas mampu menggerakkan persendian,mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna. Skala aktivitas 0 (mandiri)
2.      Ny. B
Keadaan umum : aik, kesadaran compos mentis
Tanda vital      : TD     : 130/80 mmHg           R         : 23x/m
                          N       : 85x/m
Kepala        : bentuk kepala tampak semetris, tidak ada kelainan, warna rambut hitam dan ada bercampur uban, kebersihan kepala cukup bersih, tidak ada benjolan dan trauma kepala.

Leher       : Bentuk leher tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kalenjar tiroid dan limfedan tidak ada masalah dalam menelan.
Mata : Bentuk kedua mata semitris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak aa oedema, kornea tamppak brwarna putih, kebersihan mata cukup bersih, dan fungsi penglihatan mata cukup baik..
Hidung                      : kedua lubang hidung klien tampak semetris, kebersihan hidung cukup bersih, tidak terdapat massa atau lesi pada hidung, fungsi penciuman baik.
Mulut                         : Bibir tidak terlihat kering dan sianosis atau pucat
Telinga                       : kedua telinga tampak semetris, kebersihan telinga cukup bersih, tidak terdapat pus, dan fungsi pendengaran cukup baik.
Dada                          : bentuk dada tampak semitris, tidak terdapat lesi, kebersihan dada cukup bersih,tidak terdapat massa. Pergerakan dada saat inspirasi tampak semitris, suara jantung s1,s2 tunggal, dan tidak ada tambahan bunyi nafas. Taktil premitus teraba semetris
Abdomen                    : pada pemeriksaan abdomen, bentuk abdomen semitris tidak ada teraba massa didalam abdomen, dan tidak terdapat nyeri teka, perkusi abdomen terdengar timpani, dan paristaltik usus 10x/ menit
Reproduksi                   : jenis kelamin laki-laki, klien memiliki 3 orang anak, klien BAB 1 kali sehari dean BAK, sekitar 4-5 x dalam sehari
Ekstrimitas                  : pada ekstrimitas atas dan bawah tampak semitris, tidak adaketerbatasan gerak, tidak terdapat nyeri pada ekstrimitas atas dan bawah, tidak terdapat oedema, tidak teradi kelumpuhan, dari ke-4 ekstrimitas mampu menggerakkan persendian,mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna. Skala aktivitas 0 (mandiri)

VIII.  Harapan Keluarga
Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada agar petugas dapat membantu masalah, khususnya dalam masalah kesehatan yang ada.

IX.          Analisa data
No
Analisa data
Masalah
etiologi
1
=Ny. Lmengatakan dia kalu mau makan harus berhati- hati karena dia tidak tau makanan yang bisa mengakibatkan maag nya kembali kambuh,
=Ketika ditanya tentang penyebab penyakit maag keluaga dapat menyebutkan yaitu asam lambung meningkat tetapi tidak mengetahui penyebab dan pantangan nya
Kurang pengetahuan keluarga Ny. Ltentang nutrisi pada penderita maag
Kurangnya informasi tentang asupan nutrisi yang baik
2
Klien mengatakan cemas dengan sakit yang di deritanya saat ini

Penyakit yang diderita Ny. Ladalah maag akut
Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita
Ancaman pada ( status kesehatan )

Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita                                               
NO
KRITERIA
PERHITUNGAN
SCORE
PEMBENARAN
1
Sifat masalah
2) ancaman kesehatan
2/3  x1
 2/3
  
Ny. Lkadang mengeluh lutut terasa nyeri yang merupakan keadaan tidak/kurang sehat.

2
Kemungkinan masalah dapat diubah
2)      Mudah
    2/2x2
  
2
Ada keinginan dari keluarga untuk mematuhi pantangan-pantangan yang harus dihindari
3
Potensial masalah dapat dicegah
3)      Tinggi
  3/3x1
  
   1
Terjadinya penyakit diakibatkan ketidak tahuan akan hal-hal yang tidak dianjurkan dilakukan
4
Menonjolnya
 masalah
2)      Masalah berat harus segera di tangani
   2/2x1
   1
  
Keluarga menyadari keluhan ini sangat menggangu



4 2/3













NO
KRITERIA
PERHITUNGAN
SCORE
PEMBENARAN
1
Sifat masalah
1)      Tidak/kurang sehat
3/3  x1
 1
  
Ny. Lkadang mengeluh lutut terasa nyeri yang merupakan keadaan tidak/kurang sehat.

2
Kemungkinan masalah dapat diubah
2)      Mudah
    2/2x2
  
2
Ada keinginan dari keluarga untuk mematuhi pantangan-pantangan yang harus dihindari
3
Potensial masalah dapat dicegah
3)      Tinggi
  3/3x1
  
   1
Terjadinya penyakit diakibatkan ketidak tahuan akan hal-hal yang tidak dianjurkan dilakukan
4
Menonjolnya
 masalah
4)      Masalah tidak dirasakan
   0/2x1
   0
  
Keluarga menyadari keluhan ini sangat menggangu



4

Kurang pengetahuan kekeluarga Ny. Ltentang nutrisi pada penderita maag





NO
C. INTERVENSI KEPERAWATANKELUARGA

DIAGNOSA KEP.KELUARGA
TUJUAN
KRITERIA EVALUASI
RENCANA
UMUM
KHUSUS
KRITERIA
STANDART
1
Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita berhubungan dengan Ancaman pada ( status kesehatan )
. Ditandai dengan:
Data Subjektif
-Klien mengatakan cemas dengan sakit yang di deritanya saat ini
-Penyakit yang diderita Ny. Ladalah maag kronis
Data Objektif :
1)      Ny. Ltampak sering bertanya akan penyakit yg dideritanya
Setelah diberikan pengetahuan keluarga memahami dan mengantisipasi penyakit berulang.
Setelah dilakukan kunjunngan rumah 1 hari selama 60 menit diharapakn keluarga mampu  mengenal masalah maag. Dan pencegahan berulang penyakit maag
Verbal
1)      Keluarga dapat mengerti tentang pengertian, penyebab, dan tanda gejala maag.
2)      Keluarga mampu menyebutkan bagaimana cara pencegahan maag
Perilaku
Pasien mampu melaksanakan apa yang sudah diketahuinya mengenai bahaya dan pencegahan berulang maag
Mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, dan pencegahan berulang  maag.
Dan Menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.


















1)      Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit  maag
2)      Jelaskan penger-tian, penyebab, tanda dan gejala  maag
3)      Jelaskan bagai-mana cara pencegahan berulang maag.








2
Kurang pengetahuan keluarga Ny. Ltentang nutrisi pada penderita maag berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang asupan nutrisi yang baik

=Ny. Lmengatakan dia kalu mau makan harus berhati- hati karena dia tidak tau makanan yang bisa mengakibatkan maag nya kembali kambuh,
=Ketika ditanya tentang penyebab penyakit maag keluaga dapat menyebutkan yaitu asam lambung meningkat tetapi tidak mengetahui penyebab dan pantangan ny
Setelah diberikan pengetahuan keluarga memahami dan mengantisipasi penyakit berulang. Serta keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit
Setelah dilakukan kunjunngan rumah 1 hari selama 60 menit diharapakn keluarga mampu  mengenal masalah maag. Dan pencegahan berulang penyakit maag akibat makanan
keluarga dapat menyebutkan tentang :
·         Pengertian penyakit maag faktor-faktor yang menyebab kannya
·         Cara penanganan penyakit thypoid
·         Keluarga dapat mengerti apa itu penyakit maag
·         Keluarga dapat menyebut kan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit maag
1)      Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit maag
2)      Jelaskan apa itu penyakit maag kepada keluarga dengan meng gunakan bahasa yang mudah dipahami
3)      Jelaskan faktor-faktor penyebab penyakit maag serta komplikasinya





IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H
No.
Tanggal/ Waktu
No. DX Kep.
Implementasi
Paraf
1
12-2-2014/16.00 wita
I
1)      Mengkaji pengetahuan Keluarga
2)      Menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala gastritis.
3)      Menjelaskan bagaimana cara pencegahan Gastritis
4)      Menganjurkan keluarga untuk memeriksa kesehatan secara rutin ke Puskesmas atau tempat pelayanan terdekat
5)      Menganjurkan keluarga untuk menggiatkan pola hidup sehat (memakan makanan sehat, tidur sehat dll)



2
12-2-2014/16.00 wita
II
1)      Mengkaji pengetahuan keluarga tentang merawat keluarga yang sakit
2)      Mengkaji tindakan keluarga yang sudah dilakukan terhadap Ny. Lyang mengalami penyakit gastritis
3)      Menganjurkan kepada keluarga makan makanan yang seimbang dan teratur
4)      Hindari makan makanan yang dapat memperberat penyakit
5)      Mendiskusikan alternatif yang dapat dilakukan keluarga untuk mencegah terjadinya Gastritis