do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 30 September 2013

Percakapan yang Dapat Selamatkan Perusahaan Anda dari Krisis

Saat sebuah perusahaan sedang menghadapi krisis yang cukup berat seperti kebangkrutan dan kemunculan para pesaing yang secara langsung atau tidak langsung mengancam keberlangsungan hidupnya, semua orang yang bernaung di dalamnya harus bertindak cepat untuk melakukan yang terbaik. Namun, penting juga untuk berhenti sejenak dan berbicara secara terbuka dengan mereka yang melakukan pekerjaan sehari-hari yang penting bagi perusahaan, yang pada gilirannya akan mampu membelokkan arah perusahaan menuju ke jalur baru yang lebih baik.
Berikut ini ialah cara menggunakan percakapan untuk merancang sebuah upaya pembalikan arah gerak perusahaan menuju yang lebih baik:
  • Berbicara apa adanya: Bersikap terbuka dan tulus adalah prasyarat utama. Jika Anda menyimpan agenda rahasia yang kurang pantas, cepat atau lambat hal itu akan diketahui juga oleh pihak lain. Initerjadi terutama saat berhubungan dengan berbagi berita buruk atau mengatasi topik-topik yang sukar dan menantang.
  • Wujudkan pembicaraan: Waktu-waktu yang penuh tekanan berat seperti itu dapat menimbulkan dorongan untuk menyendiri. Alih-alih demikian, buatlah orang untuk tergerak berinteraksi dan berdebat secara sehat dan terbuka untuk menemukan solusi yang dirasa paling tepat. Jangan pakai lagi cara komunikasi satu arah seperti memo yang membosankan dan pilihlah medium yang memungkinkan diskusi 2 arah terjadi.
  • Beri semua orang kesempatan bicara: Tak lupa, sertakan orang-orang di semua lini dan jajaran perusahaan Anda ke dalam percakapan. Ini akan membuat mereka merasa menjadi bagian penting dari perusahaan. Ini akan meningkatkan keterlibatan di antara mereka yang harus melakukan pekerjaan yang amat berat(HBR/*Akhlis)
Anda selalu mendengar hal ini: komunitas entrepreneurship sangatlah suportif. Inilah kumpulan orang-orang yang memberikan banyak dukungan bagi para entrepreneur pemula. Anda bisa menemukan berbagai motivasi dan dukungan di dalam sebuah komunitas wirausaha. Itu memang ada benarnya.
Namun jangan lupa, karena ada komunitas yang kokoh yang memberikan sistem dukungan yang solid, tidak membuat entrepreneurship tidak semulus yang kita bayangkan. Sangat sedikit orang yang menjelaskan dengan terbuka sisi gelap dan hal yang kurang nyaman mengenai wirausaha. Ini karena rekan-rekan Anda mengalami rasa cemas yang sama dan rasa tidak percaya diri yang serupa dengan yang Anda miliki dalam benak Anda: Apakah produk saya akan sukses? Apakah saya akan bangkrut? Apakah yang saya lakukan sudah benar?
Sebagai entrepreneur pemula, mungkin Anda perlu mengetahui 5 fakta :

1. Baik belum seberapa, kepercayaan adalah kuncinya:
Bersikap baik merupakan hal yang diajarkan kepada siapa saja. Angel investor akan memperlakukan dengan baik selama pertemuan langsung/ tatap muka, pegawai potensial akan merasa gembira selama wawancara dan pelanggan akan menjadi ramah dan terbuka hingga sesuatu yang buruk terjadi. Anda harus menerima bahwa bersikap baik tidak selalu hal yang harus diutamakan.
Kesepakatan akan menjadi mentah, para pegawai akan kelelahan dan pelanggan akan meninggalkan Anda. Alih-alih berfokus pada faktor yang baik, fokuslah pada siapa yang menyokong Anda. Bangunlah perusahaan Anda dengan bantuan orang-orangyang dapat dipercaya yang memberikan manfaat di bawah tekanan.
2. Menyanjung bukan jalan keluar:
Startup merupakan perpanjangan dari pendiri - inilah visi, passion dan jalan mereka mencari nafkah. Koneksi yang kuat membuat kesepakatan dengan kritik akan lebih sukar bagi sebagian entrepreneur muda. Namun jangan biarkan masukan menyakiti perasaan Anda. Akan lebih baik untuk mendengarkan masalah dari konsep Anda awalnya, alih-alih menunggu hingga akhirnya terlambat.
3. Kalimat terburuk ialah "Tak ada penyesalan":
Penyesalan merupakan emosi yang dialami oleh siapa saja, dan ini akan dirasakan oleh entrepreneur. Peluang akan muncul dan pada titik tertentu, Anda akan membuat keputusan yang salah - produk dari sebuah proyek yang Anda sebarkan dipilih oleh Yahoo atau Anda mempekerjakan insinyur yang salah. Mengatakan bahwa Anda tak memiliki penyesalan mengenai keputusan yang Anda buat tidak membuat Anda orang yang lebih baik. Alih-alih demikian, ini akan membuat Anda tak mampu memperbaiki kelemahan Anda dengan rasa tidak percaya diri Anda. Hanya entrepreneur yang sukses yang belajar banyak Anda dan membuat perubahan dengan bergerak maju.
4. Anda akan dihakimi: 
Dengan memutuskan menjadi entrepreneur, Anda membuka diri untuk ide tersebut pada publik. Anda mengundang teman dan keluarga untuk mengkritik langkah Anda, yang artinya lingkaran sosial Anda mungkin merasa iri, bingung atau penuh kebencian. Jika Anda sukses, itu hanyalah kesuksesan. Jika Anda gagal, Anda tidak pernah sebrilian itu.
5. Anda tidak akan kaya dengan menjadi entrepreneur:
Keberhasilan startup itu masih terbilang langka. Lebih seperti peristiwa langka di alam bebas daripada realitas. Sebuah kombinasi sempurna dari penentuan waktu, inovasi dan koneksi harus bekerjasama untuk membuat produk sukses dalam waktu singkat.
Orang yang berharap untuk pensiun awal atau memiliki rumah mewah senilai jutaan dollar mungkin akan terbelalak saat menyadari kenyataan yang sebenarnya. Seringkali mengelola startup menjadi mirip rutinitas korporasi besar yang bermula dari pukul 9 hingga 5 sore setiap 5 hari kerja dalam seminggu, kecuali jika Anda bekerja dalam waktu yang panjang, memiliki tingkat stres yang tinggi dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan rute biasa yang lebih aman dan konvensional. (youngentrepreneur/*Akhlis)
Anda selalu mendengar hal ini: komunitas entrepreneurship sangatlah suportif. Inilah kumpulan orang-orang yang memberikan banyak dukungan bagi para entrepreneur pemula. Anda bisa menemukan berbagai motivasi dan dukungan di dalam sebuah komunitas wirausaha. Itu memang ada benarnya.
Namun jangan lupa, karena ada komunitas yang kokoh yang memberikan sistem dukungan yang solid, tidak membuat entrepreneurship tidak semulus yang kita bayangkan. Sangat sedikit orang yang menjelaskan dengan terbuka sisi gelap dan hal yang kurang nyaman mengenai wirausaha. Ini karena rekan-rekan Anda mengalami rasa cemas yang sama dan rasa tidak percaya diri yang serupa dengan yang Anda miliki dalam benak Anda: Apakah produk saya akan sukses? Apakah saya akan bangkrut? Apakah yang saya lakukan sudah benar?
Sebagai entrepreneur pemula, mungkin Anda perlu mengetahui 5 fakta :

1. Baik belum seberapa, kepercayaan adalah kuncinya:
Bersikap baik merupakan hal yang diajarkan kepada siapa saja. Angel investor akan memperlakukan dengan baik selama pertemuan langsung/ tatap muka, pegawai potensial akan merasa gembira selama wawancara dan pelanggan akan menjadi ramah dan terbuka hingga sesuatu yang buruk terjadi. Anda harus menerima bahwa bersikap baik tidak selalu hal yang harus diutamakan.
Kesepakatan akan menjadi mentah, para pegawai akan kelelahan dan pelanggan akan meninggalkan Anda. Alih-alih berfokus pada faktor yang baik, fokuslah pada siapa yang menyokong Anda. Bangunlah perusahaan Anda dengan bantuan orang-orangyang dapat dipercaya yang memberikan manfaat di bawah tekanan.
2. Menyanjung bukan jalan keluar:
Startup merupakan perpanjangan dari pendiri - inilah visi, passion dan jalan mereka mencari nafkah. Koneksi yang kuat membuat kesepakatan dengan kritik akan lebih sukar bagi sebagian entrepreneur muda. Namun jangan biarkan masukan menyakiti perasaan Anda. Akan lebih baik untuk mendengarkan masalah dari konsep Anda awalnya, alih-alih menunggu hingga akhirnya terlambat.
3. Kalimat terburuk ialah "Tak ada penyesalan":
Penyesalan merupakan emosi yang dialami oleh siapa saja, dan ini akan dirasakan oleh entrepreneur. Peluang akan muncul dan pada titik tertentu, Anda akan membuat keputusan yang salah - produk dari sebuah proyek yang Anda sebarkan dipilih oleh Yahoo atau Anda mempekerjakan insinyur yang salah. Mengatakan bahwa Anda tak memiliki penyesalan mengenai keputusan yang Anda buat tidak membuat Anda orang yang lebih baik. Alih-alih demikian, ini akan membuat Anda tak mampu memperbaiki kelemahan Anda dengan rasa tidak percaya diri Anda. Hanya entrepreneur yang sukses yang belajar banyak Anda dan membuat perubahan dengan bergerak maju.
4. Anda akan dihakimi: 
Dengan memutuskan menjadi entrepreneur, Anda membuka diri untuk ide tersebut pada publik. Anda mengundang teman dan keluarga untuk mengkritik langkah Anda, yang artinya lingkaran sosial Anda mungkin merasa iri, bingung atau penuh kebencian. Jika Anda sukses, itu hanyalah kesuksesan. Jika Anda gagal, Anda tidak pernah sebrilian itu.
5. Anda tidak akan kaya dengan menjadi entrepreneur:
Keberhasilan startup itu masih terbilang langka. Lebih seperti peristiwa langka di alam bebas daripada realitas. Sebuah kombinasi sempurna dari penentuan waktu, inovasi dan koneksi harus bekerjasama untuk membuat produk sukses dalam waktu singkat.
Orang yang berharap untuk pensiun awal atau memiliki rumah mewah senilai jutaan dollar mungkin akan terbelalak saat menyadari kenyataan yang sebenarnya. Seringkali mengelola startup menjadi mirip rutinitas korporasi besar yang bermula dari pukul 9 hingga 5 sore setiap 5 hari kerja dalam seminggu, kecuali jika Anda bekerja dalam waktu yang panjang, memiliki tingkat stres yang tinggi dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan rute biasa yang lebih aman dan konvensional. (youngentrepreneur/*Akhlis)

5 Tanda Nyata Anda Harus Segera Evaluasi Usaha

Membicarakan arah gerak perusahaan dan bagaimana hal itu mempengaruhi visi unik Anda tidak akan ada habisnya. Kebanyakan entrepreneur biasanya merasa agak kewalahan untuk mempertahankan tingkat energi kreatif untuk menjalankan perusahaan terutama saat kondisi yang dihadapi tidak terlalu menggembirakan atau saat tidak muncul hasil yang diinginkan. Mungkin Anda merasa kehilangan pengharapan dengan ambisi Anda dalam perusahaan atau mungkin Anda tidak pernah tahu apa yang Anda ingin ciptakan sejak awal?
Tak dapat disangkal lagi bahwa sebagai pemilik bisnis, Anda perlu menyadari keadaan akan selalu berubah. Pasar mengalami pergeseran, visi kita makin luas dan berkembang dan muncullah keharusan untuk evaluasi ulang. Ingatlah, bisnis kita dimaksudkan untuk menjadi ekspresi dari bakat dan anugrah terbesar kita sebagai manusia. Bisnis Anda harusnya membuat Anda semakin menikmati hidup, alih-alih membuat semangat hidup Anda meredup.
Jika Anda belum yakin apakah sudah saatnya harus mengevaluasi ulang arah bisnis Anda, inilah 5 tanda nyata yang dapat membantu Anda:
1. Anda menarik klien yang salah
Inilah tanda nyata yang penting, bahwa sesuatu yang salah terjadi dalam perusahaan Anda. Terima saja bahwa kita semua ingin klien yang mau membayar tinggi atas layanan atau produk dan semua kerja keras yang sudah kita curahkan. Dan akan sangat membahagiakan jika kita bisa memberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi. Namun demikian jika Anda menyadari klien yang mendatangi Anda bukanlah jenis yang Anda kehendaki (yang hanya sanggup memberikan Anda imbalan yang kurang layak), pertanyakan tarif Anda, jangan habiskan energi untuk terus bekerja dengan metode yang sama tanpa kenal lelah tetapi mengharapkan hasil yang lebih baik. Mungkin Anda perlu mempertimbangkan kampanye rebranding atau repositioning untuk perusahaan. Sisihkan waktu untuk merenungkannya dan saksikan siapa saja yang mendatangi perusahaan Anda dan kemudian Anda dapat bertanya pada diri sendiri mengapa hal demikian bisa terjadi.
2. Anda kelelahan dan tertekan
Sebuah perusahaan yang menjadi passion Anda seharusnya membuat Anda menjalani hidup dengan penuh semangat dan energi. Tentu saja ada kalanya Anda tertekan dengan keadaan, tetapi jika ini memang terjadi terus menerus, Anda perlu mengevaluasi lagi semua yang sudah Anda lakukan. Benarkah kelelahan dan stres yang Anda alami itu ditimbulkan karena alasan yang benar.
3. Anda mengimplementasikan semua metode dari tokoh kenamaan tetapi tak mendapatkan hasil signifikan
Apakah Anda merasa lelah dengan berinvestasi pada satu program dan program berikutnya tetapi tidak mendapatkan hasil yang dibayangkan? Mungkin Anda belum bekerja dan menerapkannya secara maksimal, tetapi cuma sebagian saja. Atau mungkin mentor Anda salah mengidentifikasi kebutuhan Anda atau yang lebih buruk lagi Anda salah memilih mentor yang ternyata kurang kompeten dalam bidangnya. Evaluasi ulang berdasarkan pada tujuan dan visi unik Anda dan pastikan Anda mengetahui bakat unik mentor Anda secara spesifik. Tak ada orang yang sempurna dalam berbagai hal dan jika mentor Anda mengatakan ia bisa melakukan berbagai hal dengan baik, saatnya Anda meninggalkannya.
4. Anda tidak bersemangat dan tak bergairah
Saat Anda bergerak selaras dengan visi Anda, Anda memulai setiap hari dengan perasaan yang segar dan penuh vitalitas. Anda mengetahui dengan pasti apa yang Anda lakukan. Anda memiliki kejelasan dan rencana strategis untuk mengubah visi Anda menjadi hasil. Jika Anda merasa kurang bersemangat, alih-alih menerima kondisi yang ada, evaluasi kembali perusahaan Anda untuk memastikan Anda bergerak ke arah yang benar.
5. Tak ada seorang pun yang memahami apa yang Anda kerjakan dan brand Anda
Jika Anda mengatakan pada orang lain apa yang Anda tengah kerjakan dan reaksi mereka adalah: "Apa itu?", kemungkinan pesan brand Anda belum didefinisikan dengan jelas. Jika orang bertanya mengenai apa yang Anda lakukan dan Anda kesulitan menjelaskannya, artinya Anda belum memiliki pesan brand yang siap disampaikan. Jika Anda hanya menyampaikan pesan yang sudah jamak ditemui dalam sektor industri Anda, artinya Anda belum memiliki posisi yang kuat dalam ceruk industri tempat Anda bergerak. Brand Anda adalah salah satu aset terbesar Anda, ingat selalu itu.
Jika Anda menemukan beberapa tanda ini dalam perusahaan Anda, waktunya Anda membuat keputusan dengan komitmen penuh untuk perusahaan, klien dan masa depan perusahaan dengan mengamati secara cermat arah gerak perusahaan Anda. Lakukan penyesuaian yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa Anda berada di jalur yang benar. (womenentrepreneursecrets/*Akhlis)

Inilah Strategi Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis

Jangan dikira, membuka sebuah warung bakso sangatlah mudah. Persaingan di bisnis itu cukup ketat, lho. Sebagai pendatang baru, Anda bisa cepat kalah dan ditinggalkan pembeli. Ya memang, apa pun jenis bisnis Anda, akan selalu ada pesaing dalam lingkaran bisnis tersebut. Tetapi di sinilah seni berbisnis. Anda bisa mengatur strategi sepintar mungkin agar memenangkan persaingan.
Nah, agar menang dalam persaingan, Anda harus memiliki strategi jitu. Coba ikuti tip dari Masbukhin Pradhana, konsultan bisnis, berikut ini:
Strategi promosi. Betapa pun bagusnya produk yang Anda jual, tidak akan mendatangkan konsumen, jika Anda tidak melakukan promosi dengan benar. Memberikan potongan harga yang menarik adalah salah satu kiat promosi yang manjur.
ATM. Jika Anda merupakan pemain baru di bisnis yang Anda geluti, ambilah contoh baik dari para pesaing Anda. Dari contoh itu, Anda bisa berkreasi untuk membuatnya menjadi lebih baik lagi. Ingat rumus ATM (amati, tiru dan modifikasi).
Jaga hubungan baik. Konsumen adalah sumber penghasilan Anda. Menjaga hubungan baik dengan konsumen seringkali dilupakan oleh pebisnis. Apalagi, jika sudah merasa memiliki banyak konsumen. Tanamkan rasa persaudaraan dengan konsumen Anda dan tularkan kepada karyawan Anda. (bn)

Percakapan yang Dapat Selamatkan Perusahaan Anda dari Krisis

Saat sebuah perusahaan sedang menghadapi krisis yang cukup berat seperti kebangkrutan dan kemunculan para pesaing yang secara langsung atau tidak langsung mengancam keberlangsungan hidupnya, semua orang yang bernaung di dalamnya harus bertindak cepat untuk melakukan yang terbaik. Namun, penting juga untuk berhenti sejenak dan berbicara secara terbuka dengan mereka yang melakukan pekerjaan sehari-hari yang penting bagi perusahaan, yang pada gilirannya akan mampu membelokkan arah perusahaan menuju ke jalur baru yang lebih baik.
Berikut ini ialah cara menggunakan percakapan untuk merancang sebuah upaya pembalikan arah gerak perusahaan menuju yang lebih baik:
  • Berbicara apa adanya: Bersikap terbuka dan tulus adalah prasyarat utama. Jika Anda menyimpan agenda rahasia yang kurang pantas, cepat atau lambat hal itu akan diketahui juga oleh pihak lain. Initerjadi terutama saat berhubungan dengan berbagi berita buruk atau mengatasi topik-topik yang sukar dan menantang.
  • Wujudkan pembicaraan: Waktu-waktu yang penuh tekanan berat seperti itu dapat menimbulkan dorongan untuk menyendiri. Alih-alih demikian, buatlah orang untuk tergerak berinteraksi dan berdebat secara sehat dan terbuka untuk menemukan solusi yang dirasa paling tepat. Jangan pakai lagi cara komunikasi satu arah seperti memo yang membosankan dan pilihlah medium yang memungkinkan diskusi 2 arah terjadi.
  • Beri semua orang kesempatan bicara: Tak lupa, sertakan orang-orang di semua lini dan jajaran perusahaan Anda ke dalam percakapan. Ini akan membuat mereka merasa menjadi bagian penting dari perusahaan. Ini akan meningkatkan keterlibatan di antara mereka yang harus melakukan pekerjaan yang amat berat(HBR/*Akhlis)

Resep Sukses Lakukan Pembicaraan Bisnis

Pertemuan dengan klien bisnis akan berpengaruh terhadap perkembangan bisnis Anda. Tentunya Anda harus melakukan pembicaraan bisnis dengan elegan.
Utarakanlah hal-hal yang ingin Anda sampaikan kepada rekan Anda secara langsung dan tidak berbelit-belit. Sisakan detail untuk pembicaraan di lain waktu dan pastikan bahwa ia telah menangkap "gambaran besar" omongan Anda sebelum mengakhiri pertemuan. Jadikan pertemuan bisnis Anda berbobot dan bukan sekadar membuang waktu percuma. Beberapa hal ini perlu Anda perhatikan saat membangun percakapan bisnis:
Gunakan sapaan formal
Ketika berbicara soal bisnis kepada orang yang baru saja Anda temui, usahakan menyapa mereka dengan sebutan formal, seperti Bapak, Ibu, atau Saudara. Hal ini penting untuk merebut rasa hormat dan perhatian dari orang yang bersangkutan. Sebelum ia meminta Anda memanggilnya dengan nama lain, tetaplah menyapa dengan sebutan demikian. Yang penting, jangan sampai Anda melupakan namanya apabila ia telah memberikannya kepada Anda.
Serius tapi santai
Meski dalam keseharian Anda terbiasa menyikapi berbagai hal dengan sikap santai, namun pola pikir tersebut harus diubah ketika pembicaraan berbelok pada soal bisnis. Dengan siapa pun Anda berbisnis, ingatlah bahwa dasar dari kerjasama tersebut adalah rasa saling percaya, dan keseriusan Anda serta rekan usaha dalam menjaga komitmen.
Jadi pendengar yang baik
Meski ada banyak hal yang ingin meloncat keluar dari dalam benak Anda, jangan sampai terjebak ke dalam percakapan satu arah. Beri kesempatan pada lawan bicara Anda untuk menceritakan tentang dirinya pula. Menjadi seorang pendengar yang baik berarti Anda harus berlatih untuk menunjukkan ketertarikan yang tulus pada diri lawan bicara, dan hal-hal yang disampaikannya. Tatap matanya kala berbicara dan lontarkan komentar pada saat yang tepat.
Kendalikan kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk yang merusak pemandangan, seperti berbicara dengan mulut penuh, menggaruk hidung di kala gugup, dan tidak memandang lawan bicara ketika bercakap-cakap, terkadang kita lakukan tanpa sadar. Dalam percakapan bisnis, segala hal tersebut harus dihapus karena bisa mendatangkan kesan negatif. Jangan salah, suatu kesepakatan bisnis bisa batal hanya gara-gara seseorang merasa tidak cocok dengan sikap rekannya.
Pilih topik yang netral
Bila Anda belum lama mengenal rekan bisnis, pilihlah topik pembicaraan netral. Jangan sampai Anda terlibat dalam perdebatan yang bisa merenggangkan hubungan. Jika mungkin, carilah topik perbincangan yang sama-sama disenangi dan dikuasai. Hindari pembicaraan tentang agama dan politik, kecuali Anda ditanya terlebih dulu secara spesifik. Jika terpaksa membahas kedua topik tersebut, pastikan emosi Anda tidak terpancing dan pembicaraan selalu berada di jalur aman.
Akhiri dengan senyuman
Akhiri perbincangan dengan tersenyum, menyebut nama rekan bisnisdidului sebutan Bapak atau Ibu, dan jabat tangan yang mantap. Jika Anda belum saling bertukar kartu nama, ini adalah saat tepat untuk melakukannya. Bila kehabisan kartu nama, tulislah nomor telepon dan e-mail Anda di atas sehelai kertas. Atau, bisa pula Anda menyusulkan mengirim data diri lewat e-mail. Yang penting, jangan biarkan pertemuan berakhir tanpa kemungkinan untuk menjalin kontak kembali. (as/dari berbagai sumber)

Menghadapi Faktor-faktor Pengganggu di Tempat Kerja

Hal-hal apa sajakah yang membuat Anda jengkel dan hampir kehilangan kesabaran di tempat kerja? Mungkin Anda merasa kesal saat menemukan karyawan yang sering datang terlambat ke kantor atau terlambat hadir dalam pertemuan penting atau Anda tidak tahan lagi dengan seorang kolega yang suka menggunakan fitur reply all di emailnya untuk membalas email sehingga membuat kotak masuk email Anda penuh dengan email yang tidak Anda kehendaki.
Meskipun semua hal itu membuat Anda kesal, pastinya Anda menyadari bahwa tidak mungkin untuk sama sekali mengenyahkan gangguan tersebut dari hadapan Anda. Alih-alih terus menerus frustrasi dan merusak suasana dan semangat bekerja Anda, belajarlah untuk mengelola faktor-faktor pengganggu tadi.
  1. Antisipasi: Kadang-kadang Anda harus bisa meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan memicu gangguan itu, yang kemungkinan berasal dari dalam diri Anda. Berpikirlah lebih jernih mengenai cara menghadapi situasi-situasi tersebut sehingga Anda tidak lengah.
  2. Tertawa: Jika Anda sudah bisa menjauhkan dari sumber gangguan, Anda berpeluang akan lebih leluasa menemukan unsur humor di dalamnya. Saat Anda merasa kesal, cobalah untuk mengamati betapa konyolnya kemarahan Anda tampak bagi diri sendiri dan orang lain.
  3. Beri imbalan: Dalam kesempatan-kesempatan tersebut saat Anda berhasil untuk menguasai diri sehingga tidak merasa jengkel dengan gangguan itu, berikanlah imbalan bagi diri sendiri karena sudah mampu bersikap tenang dan profesional meski gangguan muncul.(HBR/ *Akhlis)

Jangan Biarkan Strategi Anda Menghalangi

Dalam bisnis, semua orang tampaknya mengagung-agungkan strategi. Memang penting bagi seorang entrepreneur untuk memiliki strategi khusus dan menetapkan target tertentu seperti pencapaian target penjualan periode bulan X sebesar Y persen, atau mencanangkan pertumbuhan perusahaan sebesar Z persen, atau menerapkan strategi yang Anda yakini akan mempermulus jalan menuju tujuan-tujuan tersebut.
Sebuah strategi yang jelas dan mudah dipahami yang memberikan petunjuk proses untuk mencapai tujuan bisa jadi terasa memberikan sensasi nyaman, namun perlu hati-hati juga agar jangan sampai menjadi batu sandungan dalam mencapai tujuan. Jagalah agar pikiran Anda tidak terlalu terfokus pada proses saja sehingga Anda kehilangan orientasi terhadap tujuan yang jauh lebih besar. Cukuplah menjadikan strategi sebagai rujukan beberapa kali saja dan ingatkan diri sendiri mengenai apa yang Anda sedang ingin raih. Pasar berubah, konsumen pun bergerak dinamis, dan bahkan perusahaan Anda mengalami pergeseran.
Melihat ke atas, ke tujuan yang lebih besar, akan membuat Anda lebih pasti dalam menangkap peluang penting dan baru. (HBR/ *Akhlis)


3 Cara Perangi Kekuasaan yang Korup dalam Startup Anda

Organisasi yang korup tidak hanya berada dalam domain pemerintahan, birokrasi, atau sejenisnya. Anda bisa menemukan sifat dan karakteristik korup yang mirip dalam lembaga-lembaga swasta termasuk juga startup. 
Sebagai sebuah organisasi yang dipimpin oleh seorang pemimpin utama, startup dan entrepreneur juga tidak kebal terhadap fenomena korupsi kekuasaan dalam pengelolaannya. Siapa saja yang memiliki kekuasaan memang cenderung akan melakukan tindak korup yang bentuknya bisa bermacam-macam tetapi muaranya sama: kehancuran organisasi itu sendiri.
Jika Anda adalah entrepreneur dengan kekuasan yang hampir mutlak dalam startup, inilah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga diri dari risiko terkikis oleh kekuasaan Anda sendiri.
1. Gunakan kekuasaan dalam batasan yang wajar dan untuk kebaikan: Tanyakan pada diri Anda sendiri: kebajikan apakah yang saya bsa lakukan dengan kewenangan saya? Fokuslah pada perubahan positif yang Anda bisa wujudkan. Misalnya, apakah kekuasaan Anda memungkinkan Anda untuk mendorong munculnya inovasi atau melejitkan kemungkinan peluang baru?
2. Akuilah adanya kekuatan yang menarik menuju kebobrokan: Jangan berpura-pura bahwa kekuasaan tidak memiliki sisi negatif. Pikirkan bagaimana cara kekuasaan bisa membuat Anda menjadi pribadi yang bobrok dan korup. Pikirkan mengenai celah yang dapat dilalui untuk membuat Anda bobrok sembari mengingat selalu dalam benak dapat membantu Anda terus mewaspadai kelalaian.
3. Mintalah orang lain untuk menantang Anda: Tempatkan diri Anda di tengah orang-orang yang bersedia mengingatkan Anda begitu Anda sudah keluar dari jalur yang semestinya.(*Akhlis)

Kenali Waktu yang Tepat untuk Bertindak dalam Bisnis

Mereka yang berhasil mengatasi masalah besar dalam perjalanan bisnissering didorong oleh peristiwa atau waktu khusus dalam kehidupan mereka saat mereka merasa harus segera bertindak. Momen-momen inilah saat Anda sebagai entrepreneur dan pemimpin bisnis harus gunakan sebagai pendorong penyelesaian masalah dan terus fokus pada masalah itu meskipun rasanya sudah tidak sanggup lagi.Momen-momen ini membantu kita membentuk perjalanan dan kehidupan yang bermakna. 
Berikut merupakan cara untuk mengenali momen penting tersebut:
1. Kuat: Pengalaman akan mendorong perasaan yang intens. Momen ini sendiri tidak semata-mata haru stampak dramatis, namun dampaknya pada Anda memang dramatis dan besar.
2. Pribadi: Momen tersbeut sering dihubungkan dengan pengalaman Anda sendiri, atau pengalaman orang yang Anda sangat kasihi.
3. Menyita perhatian: Momen-momen ini seringkali membuat Anda harus mencurahkan segala perhatian dan pikiran, menghantui benak Anda selama beberapa waktu terutama saat Anda sendirian dengan pikiran yang tidak terfokus pada satu pekerjaan konkret di depan mata. (HBR/ *Akhlis)

Tips Praktis Jadi Lebih Diplomatis

Rutinitas bisnis sering kali mengharuskan entrepreneur untuk terlibat secara aktif dalam berbagai rapat formal, pertemuan resmi, diskusi untuk bertukar ide, atau sekadar berbagi pengalaman dengan rekan bisnis. Semua kegiatan tersebut tentunya membutuhkan ketrampilan komunikasi yang tinggi dan terlatih. Ketrampilan untuk berbicara secara diplomatis adalah salah satu poin penting untuk memenangkan hati rekan bisnis atau kolega. Selain itu, bisa juga digunakan untuk membina hubungan baik yang sudah terjalin dengan mitra bisnis yang telah ada.

Pertama-tama, apa itu komunikasi diplomatis? Kemampuan untuk berkomunikasi diplomatis ialah kemampuan seseorang untuk bisa membuat orang lain memahami pesan yang ingin ia sampaikan dan meyakinkan orang untuk mengubah opini atau pemikirannya tanpa pemaksaan atau harus merusak hubungan baik yang sudah dibina. Dalam sebuah komunikasi diplomatis, rasa saling hormat menghormati antarpihak yang bersangkutan masih terpelihara dengan baik.

Komunikasi diplomatis berkisar tentang bagaimana untuk bisa tetap bersikap jujur tetapi tidak terlalu blak-blakan. Dengan kata lain, kebenaran atau fakta sebisa mungkin disampaikan dengan penuh rasa hormat dan emosi positif. Hal ini patut diperhatikan karena pada kenyataannya, sering kita merasa tersakiti bukan oleh apa yang disampaikan tetapi bagaimana sebuah hal disampaikan.

Bagi Anda yang merasa belum memiliki ketrampilan penting ini, empat kiat berikut ini bisa membantu Anda meningkatkan ketrampilan berdiplomasi Anda di berbagai kesempatan:

Bersikap lenturPada kesempatan tertentu, bersikap terus terang dan langsung ke inti masalah bisa menghemat waktu dan menyampaikan ide dan opini Anda dengan lancar. Akan tetapi, Anda bisa sedikit demi sedikit beradaptasi dengan gaya komunikasi diplomatis dengan cara menghadiri sebuah sesi pelatihan untuk bisa lebih memahami konsep gaya-gaya komunikasi. Setiap orang pasti memiliki gaya komunikasi yang ia sukai, tetapi juga pada saat yang sama harus melihat sekelilingnya untuk mengetahui gaya komunikasi apakah yang orang lain sedang gunakan. Untuk itu, Anda bisa memodifikasi atau mengadakan perubahan yang diperlukan dalam gaya komunikasi sehingga hasil proses komunikasinya bisa lebih memuaskan.

Pilih kata-kata dengan cermatBagaimanapun orang lebih berfokus pada apa yang mereka dengarkan, bukan apa yang seseorang katakan. Tidak ada yang menyukai saat ide atau hasil kerja mereka ditolak. Pilihan kata yang berbeda bisa menimbulkan sensasi yang berbeda pula. Misalnya daripada secara gamblang mengatakan Pensil ini berwarna putih, Anda bisa mengatakan Pensil ini tidak berwarna hitam. Dalam contoh, kita bisa ketahui bagaimana kata yang dipilih akan berdampak signifikan terhadap persepsi.

Saat mengutarakan masukan atau pendapat, hindari sebisa mungkin pernyataan-pernyataan yang menyakitkan hati atau bernada memerintah seperti Anda harus , Selalu , Jangan pernah , dan sebagainya. Lebih disarankan untuk menggunakan frase-frase yang lebih sopan seperti Mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk , Saya pikir akan lebih baik jika , dan Sepertinya . 

Strategi lainnya ialah dengan memberikan umpan balik dalam bentuk pertanyaan. Misalnya dengan menggunakan formula Pernahkah Anda berpikir untuk ? atau Apakah Anda bisa mempertimbangkan untuk ?. Untuk bisa berkomunikasi dengan diplomatis, seseorang harus terus berpikir tentang kata-kata yang mereka gunakan saat berinteraksi dengan orang lain karena kata-kata inilah yang berperan penting dan kuat.

Dengar, pikir dan bersikap terbukaKendalikan emosi saat berhadapan dengan orang lain, meskipun itu adalah bawahan Anda yang melakukan kesalahan. Sebelum bereaksi secara verbal, lebih baik jika Anda berpikir lebih jauh tentang apa yang akan Anda lontarkan. Jika kata-kata itu hanya akan membuat Anda lega untuk sesaat dan Anda bisa mencapai tujuan dalam jangka pendek dengan lebih mudah dengan mengatakannya meskipun harus berisiko menghancurkan hubungan antarpribadi yang telah terbangun, sebaiknya urungkan niat Anda. 

Sebelum Anda menanggapi, berikanlah kesempatan untuk mendengarkan keterangan dari orang/ pihak lain yang terkait. Setelah mendengarkan keterangan, pastikan Anda mengutarakan opini dengan tetap menghormati perasaan, keinginan, dan kebutuhan orang yang Anda ajak bicara. Seorang komunikator yang diplomatis dapat menghindari penggunaan kata-kata yang dapat mereka sesali kemudian. Ia juga mengetahui kapan, bagaimana, di mana ia harus menyatakan ketidaksetujuan atau keberatan.

Namun, bagaimana jika Anda merasa tersinggung? Langkah pertama ialah cobalah amati situasi untuk bisa mengetahui keadaan yang sebenarnya dengan lebih objektif. Bernapas dalam-dalam juga akan menjernihkan pikiran Anda yang sedang kalut atau marah. Jika tingkat amarah terlalu tinggi, Anda bisa meminta waktu untuk keluar atau jeda sebentar.

Lepaskan ketegangan di tubuh dan wajahMenjadi seorang komunikator yang diplomatis membutuhkan kemampuan untuk bisa tampil santai bahkan saat Anda sedang sangat tegang atau cemas. Bahasa tubuh Anda menyampaikan kesan yang mendalam pada orang lain. Maka dari itu, sikap tenang, santai dan tetap berbicara dengan intonasi dan nada yang wajar merupakan bekal penting agar bisa berkomunikasi  secara diplomatis.

Bagi Anda yang memiliki air muka yang sangat ekspresif, dibutuhkan sebuah latihan kontinu untuk mempertahankan kontak pandangan dengan ekspresi wajah yang netral namun tetap menyenangkan untuk dilihat. Ingat selalu untuk membuat semua bagian tubuh Anda tetap santai selama masa-masa sulit. Bagian-bagian tubuh yang sering menampakkan ketegangan ialah tangan, bahu, dan alis mata. Anda juga sebaiknya tidak menunjuk dengan jari telunjuk secara langsung ke arah seseorang atau melambai, karena gerakan seperti ini berpotensi untuk menyinggung perasaan orang.

Ketrampilan berkomunikasi secara diplomatis bisa dilatih setiap saat dan dipraktikkan agar semakin cepat terasah. Latihan mental juga berperan penting sehingga Anda tidak perlu menunggu sebuah kondisi krisi yang bisa melatih gaya komunikasi Anda. Bayangkanlah Anda berada dalam sebuah situasi yang sulit yang membuat Anda gugup, marah, atau terpojok kemudian Anda mencoba memberikan reaksi yang sesuai dengan kiat-kiat komunikasi diplomatis di atas. (*/Akhlis)

Ingin Jadi Pengusaha Sukses? Miliki 3 Hal Ini

Saat ini tantangan pengusaha semakin berat. Tentunya, jika tidak diimbangi dengan pengembangan diri yang maksimal tentu akan terlibas oleh kompetisi yang ketat. Berikut beberapa hal dasar yang harus dimiliki pengusaha:
Inovatif
Untuk memiliki daya tahan yang tangguh dan berdaya saing tinggi, pengusaha perlu berinovasi. Inovasi tak berhenti saat kali pertama membangun bisnis. Untuk memenangkan persaingan, inovasi perlu dilakukan terus-menerus. Tanpa inovasi, usaha akan berjalan di tempat.
Daya tahan tinggi
Mentalitas ini perlu dibangun sejak dini. Kemampuan bertahan saat kondisi sedang jatuh menunjukkan mentalitas pebisnis. Dengan mental yang kuat, pebisnis takkan begitu saja menutup usahanya saat sedikit merugi atau mengalami masa krisis.
Pengusaha harus tahan banting dalam berbagai situasi yang dihadapi. Tak boleh menjadi pebisnis yang hanya senang saat keuntungan melimpah, lalu menjadi lemah saat kerugian melanda bisnisnya.
Kemampuan manajemen diri
Bagaimana bisa mengatur orang lain jika tak bisa mengatur diri sendiri? Kemampuan manajemen diri perlu teruji. Inilah prinsip yang harus dipegang teguh entrepreneur jika ingin sukses dengan usahanya.
Bagaimana tolok ukurnya? Pebisnis yang tidak tangguh dan tak mampu mengatur dirinya akan menghabiskan 50 persen pinjaman kredit untuk konsumsi diri dan 50 persen untuk usaha.
Kebanyakan orang membelanjakan pinjaman kredit untuk gaya hidup daripada untuk bertahan dengan bisnisnya. Anggapannya, dengan membuat tampilan luar yang bagus, akan menarik konsumen datang. Pada akhirnya, kredit yang harusnya dimanfaatkan untuk membuat bisnis bertahan malah habis percuma untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif. (as)

Kelebihan Menjadi Sebuah Perusahaan Terbuka

Saat ini banyak sekali perusahaan yang go public. Tentunya, perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk go public karena dengan keputusan itu perusahaan tersebut mempunyai berbagai keuntungan dibandingkan dengan perusahaan yang belum mencatatkan sahamnya di bursa.
Menurut Direktur PT Ciputra Development Tbk, Tulus Santoso, sebuah perusahaan terbuka mempunyai kemudahan untuk menambah modal dibandingkan perusahaan tertutup. "Karena sudah mempunyai akses ke capital market," ujarnya.
Selain itu, perusahaan terbuka juga mempunyai akses finansial yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan tertutup. Apabila perusahaan tertutup hanya bisa mengandalkan perbankan saja. Sementara, perusahaan terbuka dapat menerbitkan obligasi ataupun melakukan right issue (menerbitkan saham baru) jika membutuhkan tambahan modal.
Manfaat akses finansial itu sangat membantu. Tulus mengatakan, apabila melakukan pinjaman ke perbankan, bunganya cukup tinggi. "Sejak tahun 1997 bunganya sangat tinggi," kata Tulus.
Perusahaan terbuka juga lebih transparan jika dibandingkan perusahaan tertutup. Pasalnya, perusahaan tersebut harus memberikan laporan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam-LK) serta Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, go public juga membuat perusahaan menjadi lebih bonafit dan bergengsi. Sebab, sebelum go public,perusahaan harus menjalani proses yang ketat terlebih dahulu. (bn)

Sabtu, 28 September 2013

Tak Ada yang Instan dalam Berbisnis

Apa saja modal awal yang Anda siapkan ketika memilih untuk berbisnis? Dana yang cukup, jaringan luas, referensi dan ilmu lengkap, atau manajemen yang siap? Apakah sudah merasa yakin untuk bergerak?
Saat bisnis berjalan sesuai rencana tentu tak jadi soal, tetapi bagaimana jika kemudian Anda mendapati penjualan tak sesuai target? Lantas, apa yang salah?
Memiliki nyali besar untuk segera memulai bisnis memang penting. Akar dalam dunia bisnis adalah kemampuan dan kesadaran untuk mengaudit diri sendiri.
Kini, persoalan mindset masih menjadi kendala pengusaha muda, seperti mudah menyerah dan ingin instan. Kita harus audit diri sendiri untuk mencetak pengusaha yang kuat.
Dengan mind management yang baik, bisnis menjadi tak hanya langgeng dan kuat, namun berkarakter dan bermanfaat bagi diri sendiri juga lingkungannya. Sederhananya, mind management adalah dengan menguatkan pikiran untuk tidak mudah menyerah, memiliki keinginan kuat, menyadari bahwa menjadi sukses tidaklah mudah dan instan. Lebih penting lagi, menyadari kesalahan sekecil apa pun yang diperbuat setiap harinya, dan kemudian memperbaikinya. (as)

Jangan Segan Mengkritik Diri Anda Sendiri

Sukses Michael Dell membesarkan perusahaan dari nol sudah jadi pengetahuan umum. Tetapi, apa kiat jebolan University of Texas ini memacu Dell Computer yang telah meraksasa selama dua dasawarsa lebih untuk terus tumbuh cepat.

Pada musim gugur 2001, Michael Dell mengadakan pertemuan empat mata dengan Kevin B. Rollins, President dan CEO Dell Inc. Kedua eksekutif puncak ini yakin bahwa kinerja perusahaan tak bakal terguncang oleh resesi yang menumbangkan banyak kampiun industri teknologi. Tetapi, mereka mafhum, ada sesuatu yang salah dan itu justru menyangkut diri mereka sebagai bos tertinggi.

Bagaimana tidak. Hasil survei pada musim panas sebelumnya, sesaat setelah pemangkasan pegawai yang PHK pertama dalam sejarah perusahaan, menunjukkan bahwa separuh SDM yang ada akan hengkang begitu dapat kesempatan. Wawancara internal yang dilakukan mendapati bahwa para bawahan di Dell memandang Michael sang pendiri sebagai orang yang impersonal, tak punya kedekatan emosional. Sementara itu, Rollins dinilai kelewat otokratik dan antagonistik. Pendek kata, cuma sedikit yang merasa punya loyalitas kuat kepada pemimpin perusahaan tersebut.

Di perusahaan besar lain, para bos besar mungkin cuma angkat bahu lalu cuek. Tetapi, di Dell tidak begitu. Dan inilah yang mengibarkan Dell Inc.

Tak mau orang terbaiknya melakukan eksodus, dalam bilangan minggu Dell mengumpulkan 20 manajer puncak. Di depan mereka, dengan arif bos berusia 39 tahun ini menyampaikan kritik terhadap dirinya sendiri. Dell mengaku terus terang bahwa ia itu sangat pemalu sehingga kadang terkesan sombong dan tak bisa didekati. Ia berjanji akan berupaya membangun hubungan yang lebih erat dengan tim manajemen.

Beberapa orang yang berada di ruang rapat itu terkejut. Memang, mereka tahu dari hasil tes kepribadian terhadap beberapa eksekutif kunci bahwa Dell sosok yang introvert. Yang menjadi kejutan adalah Dell yang juga sebagai pemilik saham mayoritas dan punya kekuasaan besar itu tak segan mengakui keadaannya.

Hebatnya lagi, Dell tak berhenti dengan pengakuan di ruang tertutup itu. Dalam bilangan hari, video tape berisi pengakuan tadi diedarkan setiap manajer di seluruh bagian perusahaan yang jumlahnya mencapai ribuan. Lalu Dell dan Rollins menaruh semacam penanda di meja kerjanya untuk membantu mengingatkan mereka agar melakukan sesuatu yang tak biasa dilakukan secara alami.

Di meja Dell, misalnya, ditaruh buldoser kecil dari plastik buat mengingatkan agar ia tak meluncurkan ide tanpa melibatkan orang lain. Rollins meletakkan boneka Curious George agar ia tak lupa mendengar dulu pendapat timnya sebelum menetapkan sesuatu.

Buat orang lain, cara Dell menangani semangat anak buahnya yang merosot itu mungkin cuma semacam manajemen untuk membuat semua merasa bahagia. Tetapi, bagi orang dalam, itu adalah puncak dari rangkaian panjang upaya keras yang membawa Dell Inc. dari perusahaan tanpa nama menjadi pemilik merek yang perkasa.

Memang, Dell jago dalam penjualan langsung. Telah mempraktikkan sistem yang tak memerlukan pedagang perantara sejak masih di asrama University of Texas pada usia 19. Tak ada pula yang bisa membantah Dell muda mampu mengembangkan model bisnisnya menjadi mesin bisnis superefisien.

Kendati demikian, pasti ada rahasia selain yang bersifat teknis yang membuat Dell demikian sukses. Dalam dirinya yang pemalu itu, Dell punya kredo yang ia pegang teguh: Status quo is never good enough, bahkan kalau itu berarti perubahan yang menyakitkan buat dirinya sendiri, yang namanya terabadikan dalam nama perusahaan. Di Dell Inc., sukses hanya mendapatkan pujian lima detik dan disusul otopsi selama lima jam untuk mencari apa yang harusnya bisa dilakukan buat memberikan hasil yang lebih bagus.

Ujar Dell selalu, "Celebrate for nanoseconds. Then move on." Dalam kenyataan sehari-hari, kebiasaan seperti ini ditanamkan betul. Ambil contoh ketika membuka pabrik pertama Dell di Asia. (*/ dari berbagai sumber) 

Strategi Merebut Hati Calon Mitra Bisnis

Untuk bisa menangkap perhatian audiens, Anda harus merangkai dan menyusun pesan Anda dengan lebih baik dan tertata. Apakah Anda sedang membuat sebuah presentasi, menulis email atau berbincang dengan atasan Anda, berikut ialah cara bagaimana menyampaikan ide dan gagasan Anda:
  • Mulai dengan apa yang Anda inginkan: Kolega yang sibuk tidak ingin menunggu kalimat yang menjadi inti paparan Anda. Berikan informasi yang paling penting di bagian awal pemaparan Anda.
  • Jelaskan kerumitannya: Berikanlah alasan yang spesifik untuk pesan Anda. Apa yang mendorong Anda untuk menyampaikannya
  • Koneksikan ke gambaran yang lebih besar: Jelaskan kenapa audiens Anda harus peduli dengan pesan yang akan Anda sampaikan. Garisbawahi apa yang relevan untuk mereka dan bagaimana itu berhubungan erat dengan tujuan utama mereka.
  • Akhiri dengan himbauan untuk bertindak: Setelah mengemukakan konteks yang sesuai, kemukakan kembali dengan tegas dna jelas apa yang Anda sedang butuhkan. (bn/dari berbagai sumber)

Jangan Biarkan Strategi Anda Menghalangi

Dalam bisnis, semua orang tampaknya mengagung-agungkan strategi. Memang penting bagi seorang entrepreneur untuk memiliki strategi khusus dan menetapkan target tertentu seperti pencapaian target penjualan periode bulan X sebesar Y persen, atau mencanangkan pertumbuhan perusahaan sebesar Z persen, atau menerapkan strategi yang Anda yakini akan mempermulus jalan menuju tujuan-tujuan tersebut.


Sebuah strategi yang jelas dan mudah dipahami yang memberikan petunjuk proses untuk mencapai tujuan bisa jadi terasa memberikan sensasi nyaman, namun perlu hati-hati juga agar jangan sampai menjadi batu sandungan dalam mencapai tujuan. Jagalah agar pikiran Anda tidak terlalu terfokus pada proses saja sehingga Anda kehilangan orientasi terhadap tujuan yang jauh lebih besar. Cukuplah menjadikan strategi sebagai rujukan beberapa kali saja dan ingatkan diri sendiri mengenai apa yang Anda sedang ingin raih. Pasar berubah, konsumen pun bergerak dinamis, dan bahkan perusahaan Anda mengalami pergeseran.
Melihat ke atas, ke tujuan yang lebih besar, akan membuat Anda lebih pasti dalam menangkap peluang penting dan baru. (HBR/ *Akhlis)

Sifat Kepemimpinan Yang Perlu Dimiliki Entrepreneur Sukses

Untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses, Anda butuh memiliki kemampuan untuk memimpin. Para wirausahawan yang efektif harusnya bisa mengenali keunggulan dari kepribadian mereka dan menggunakannya untuk membangun tim yang hebat.
Bukan hanya keahlian di bidang tertentu yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik, Anda pun harus memiliki setidaknya beberapa karakter berikut ini.
Penolong
Seorang pemimpin seharusnya bisa menolong dengan tulus dan memiliki sifat sensitif. Ada kalanya ketika masalah tidak bisa diselesaikan oleh bawahan, Anda sebagai pemimpin harus bisa turun tangan.
Penghibur
Ada juga gaya kepemimpinan yang mudah disukai semua orang karena sifatnya yang senang menghibur. Sikapnya santai kepada bawahan, senang bercanda, tapi juga serius dalam bekerja. Sifatnya ini merupakan suatu cara baginya untuk memotivasi bawahan.
Seniman
Pemimpin seperti ini biasanya kreatif dan inovatif. Dia bisa saja memunculkan ide-ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh bawahannya. Anda bisa mengembangkan sisi seniman Anda dengan selalu terbuka pada pendapat orang lain, informasi terbaru, dan hindari pikiran negatif.
Pemikir
Para pemikir biasanya suka menganalisa dunia di sekeliling mereka dan mungkin lebih senang berpikir, ketimbang bertindak. Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu memahami suatu masalah dan akhirnya memberi solusi.
Aktivis
Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu mendorong semangat tim dan selalu optimistis serta percaya diri. Mereka sangat aktif, tapi kadang bisa menjadi impulsif dalam bertindak. Jika Anda merasa memiliki kepribadian ini cobalah lebih banyak memperhatikan detail saat bekerja.
Perfeksionis
Kadang seorang perfeksionis bisa berarti baik, karena mereka tahu apa yang diinginkan dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya. Tapi kadang bisa menjadi frustrasi ketika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. (bn)

Apakah Anda Entrepreneur Berkepribadian Menyenangkan?

Anda tidak harus menyenangkan di mata semua orang untuk menjadi entrepreneur besar, hanya bagi mereka yang benar-benar penting. Tentu saja, kita semua dapat menunjukkan pengecualian jelas, seperti Ted Turner atau Larry Ellison, yang kadang-kadang dianggap banyak orang sebagai singa, predator sejati, atau bahkan orang yang menyebalkan.
Namun di balik semua cap itu, keduanya adalah pribadi yang menyenangkan jika tengah berada di kelompok intim bisnis dan kenalan pribadi mereka. Jadi kepribadian yang menyenangkan merupakan kualitas yang sulit untuk didefinisikan.
Menjadi pribadi yang menyenangkan tidak berarti selalu menjadi bersemangat dan cerah dan terus-menerus menjadi bahagia. Itu tak mungkin. Apa yang membuat kita masing-masing disukai berbeda bagi setiap orang, dan dalam banyak definisi itu semua tergantung pada selera orang per orang. Tetapi pendorong utama untuk menjadi pribadi yang menyenangkan kurang lebih sama untuk sebagian besar orang, dan Michelle Tillis Lederman, dalam buku barunya "The 11 Laws of Likability" telah diringkas sebagai berikut:
1. Jadilah diri Anda yang sejati. Jangan mencoba untuk menjadi seseorang yang palsu. Orang lain dengan cepat dapat melihat kepalsuan ini, dan kehilangan rasa hormat. Cari hal yang baik dalam situasi sulit atau kepribadian yang kurang menyenangkan sekalipun.
2. Bekerjalah menyempurnakan diri Anda yang sebenarnya, daripada membangun topeng yang lebih baik. Anda harus menyukai diri Anda terlebih dahulu. Jangan berharap orang lain menyukai Anda jika Anda memiliki citra diri yang buruk. Bicaralah dengan diri Anda sendiri secara positif dengan menggunakan prestasi yang sungguh-sungguh untuk membuka jalan bagi produktivitas otentik dan kesuksesan yang nyata. Pelajarilah pendekatan baru dan membuatnya nyata.
3. Persepsi adalah realitas. Bagaimana Anda memandang orang lain adalah realitas Anda tentang mereka, dan hal yang sama berlaku bagi mereka dari Anda. Hal ini jauh lebih mudah untuk membuat kesan pertama yang baik daripada mengubah yang buruk.
4. Kepribadian yang menyenangkan meninggalkan orang-orang dengan persepsi positif. Pancarkan energi dalam semua tindakan Anda. Apa yang Anda berikan adalah apa yang Anda dapatkan, dan output Anda sendiri bisa menguatkan orang lain atau menekan mereka. Menyalurkan energi sejati Anda untuk menjadi tulus dan menyenangkan, bahkan ketika menghadapi kesulitan dan tantangan.
5. Keingintahuan dapat melancarkan percakapan. Menampilkan keingintahuan tulus tentang pekerjaan seseorang, hidup, minat, opini, atau kebutuhan adalah cara terbaik untuk memulai percakapan, menjaga itu terjadi, dan membuat Anda menyenangkan.
6. Periksa sesuai kebutuhan untuk membantu daripada menuntut bantuan. Berlatihlah mendengarkan untuk memahami. Jika Anda ingin orang lain untuk memahami dan menyukai Anda, Anda harus memahami mereka dengan benar-benar dan mendengarkan apa yang mereka sampaikan. Jangan lupa bahwa mendengarkan dengan baik dilakukan melibatkan mata dan bahasa tubuh lainnya, serta telinga Anda.
7. Tunjukkan pada orang persamaan Anda dengan mereka. Carilah minat dan ketertarikan yang sama dan latar belakang yang mirip dengan orang yang Anda ajak berinteraksi, berbagi pengalaman dan keyakinan, untuk menemukan kesamaan yang dapat membantu Anda membangun hubungan dengan orang lain. Orang-orang menyukai mereka yang memiliki kemiripan dengan dirinya.
8. Buat kenangan positif bagi orang lain. Orang lebih cenderung untuk mengingat bagaimana perasaan mereka saat Anda berada di depan mereka daripada apa yang Anda katakan. Sulit untuk menjadi menyenangkan ketika Anda mengintimidasi orang, praktikkan ketidakpekaan, atau membuat mereka merasa tidak nyaman.
9. Tetap berkomunikasi dan ingat koneksi. Menampilkan keingintahuan secara tulus tentang pekerjaan seseorang, hidup, minat, opini, atau kebutuhan adalah cara terbaik untuk memulai percakapan, menjaga itu terjadi, dan membuat Anda menyenangkan. 
Berikan sesuatu tanpa mengharapkan keuntungan. Ada banyak cara untuk memberikan secara cuma-cuma kepada orang lain, termasuk mengenalkan mereka dengan orang-orang yang mereka ingin hubungi, berbagi sumber daya, memberikan bantuan, dan memberikan nasihat. Apa yang Anda berikan akan kembali pada Anda.
10. Memiliki kesabaran, jangan berharap keuntungan langsung dari setiap kenalan. Orang dengan kepribadian menyenangkan tidak menuntut keuntungan instan dari setiap interaksi. Tetap terbuka terhadap berbagai kemungkinan bahwa untuk mendapat hasil mungkin diperlukan waktu, dan datang dengan cara yang tak terduga suatu saat nanti.
Dalam banyak kasus, kepribadian yang menyenangkan sebenarnya mengalahkan pentingnya kompetensi. Jadi, jika Anda ingin lebih sukses sebagai entrepreneur, jadilah pribadi yang menyenangkan, mungkin tidak untuk semua orang namun pada orang-orang yang di sekitar Anda yang Anda sering ajak interaksi. Ini sama pentingnya dengan belajar ketrampilan bisnis baru. (*Akhlis)

5 Karakter Pengusaha Sukses

Tahukah Anda bahwa 40% pemuda menginginkan bahwa suatu hari nanti dia sendiri yang akan menjadi bos baginya. Pada kenyataannya hanya sedikit sekali pemuda yang benar-benar memulai bisnis karena takut gagal berbisnis. Banyak di antara mereka yang menyerah setelah mengalami kegagalan. Dan yang tersisa hanya sedikit sekali yang benar-benar siap untuk berbisnis. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana cara sukses berbisnis
Kita semua tahu bahwa karakter memegang peranan penting dalam segala hal. Dalam karir, keluarga, maupun dunia usaha. Jika kita mempunyai karakter tersebut maka akan memudahkan kita untuk menjadi seorang pebisnis yang handal. Ada sejumlah karakter yang harus dimiliki seseorang untuk sukses dalam bisnis yang digelutinya :
1. Jadilah Pemimpin
Seorang pebisnis selalu akan menjadi seorang pemikir dan pemimpin bagi diri dan anggotanya. Pebisnis yang sukses selalu mampu mengorganisir sebagian besar sisi kehidupannya meliputi keluarga, teman, rekan bisnis, dan agamanya. Jika Anda masih menjadi pengikut, maka akan sangat sulit bagi Anda untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan Anda. Pola pikir pemimpin membuat kita menjadi berwawasan luas karena pengikut hanya memikirkan saya sedangkan pemimpin memikirkan kita.
2. Pengambil resiko
High risk, high return merupakan satu hukum yang pasti. Anda dapat menjadi seorang pebisnis jika Anda seorang risk taker. Resiko rugi merupakan hal yang paling sering ditemui dalam berbisnis. Seseorang yang takut untuk mengambil resiko, saya sarankan untuk tidak berbisnis.
3. Ketekunan
Setiap kesuksesan selalu disertai dengan ketekunan. Ketekunan untuk bangkit dari kegagalan merupakan hal yang terpenting untuk dimiliki. Tekun untuk mencapai tujuan dari hal terkecil sampai yang terbesar ibarat menaiki sebuah gedung menggunakan tangga. Kita harus menapaki anak tangga satu demi satu hingga mencapai puncak gedung.
4. Fokus
Fokus berarti Anda harus memusatkan perhatian hanya pada satu tujuan. Tidak semua orang mempunyai fokus 100% persen karena bisnis yang dijalankan mungkin hanya sampingan. Jika Anda fokus 100%, maka Anda akan menghasilkan 100% pula. Tidak hanya cara sukses berbisnis saja yang memerlukan fokus, tetapi dalam hal karir pun memerlukannya.
5. Disiplin
Disiplin bukan hanya tentang bekerja keras, tetapi juga tentang mengelola kecenderungan bisnis Anda. Banyak pengusaha lahir alami dianugerahi dengan pikiran untuk menghasilkan uang dengan ide segarnya. Kabar baiknya adalah bahwa beberapa ide-ide adalah tambang emas. Kabar buruknya adalah bahwa jika Anda terus mengejar ide-ide baru, ide-ide lama tidak pernah dikembangkan membuahkan hasil. Dan aku melihat satu multijutawan khususnya menjalankan bisnis ke dalam kebangkrutan karena setiap minggu dia bekerja pada sesuatu yang baru. (bn/dari berbagai sumber)