do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Minggu, 31 Juli 2011

Sikap-Sikap Yang Menyelamatkan Bisnis

Mengelola bisnis tidak hanya untuk waktu jangka pendek tapi untuk kehidupan jangka panjang, bahkan sampai turun temurun. Tentu anda pernah membaca sejarah dari perusahaan-perusahan sukses yang dirintis dari mulai kakek hingga cucu dan tetap eksis. Sebagai pemilik usaha tentu yang diinginkan adalah seperti itu. Untuk menyelamatkan bisnis anda dari kemandegan di tengah jalan, diperlukan sikap-sikap positif dari anda selaku pemimpin dalam bisnis itu.
Ada 7 sikap positif yang bisa anda lakukan untuk menyelamatkan bisnis anda secara long time.
1. Komitmen
Definisi kata ini adalah menepati apa yang sudah Anda janjikan. Komitmen artinya juga bertanggungjawab penuh terhadap apa yang sudah Anda lakukan dan Anda selesaikan dengan sebaik-baiknya. Apa yang terjadi jika Anda sebagai seorang pengusaha tak memiliki watak ini, bukan hanya customer Anda yang bakal kecewa, bahkan tim Anda pun akan meninggalkan Anda, cepat atau lambat.
2. Integritas
Arti lugasnya adalah memiliki kejujuran yang tinggi. Jujur bisa didefinisikan dalam banyak bahasa, bisa diartikan apa yang Anda katakan adalah apa yang Anda lakukan, atau definisi lainnya tentang menjaga amanah. Sebagai pengusaha, Anda wajib memiliki karakter ini, karena akan menjaga reputasi Anda dan bisnis Anda dimata masyarakat. Miliki intergitas yang tinggi dalam menjalankan bisnis, maka banyak pihak yang ingin membantu dan mau bekerjasama dengan Anda.
3. Ownership
Artinya Anda punya perasaaan memiliki yang kuat. Rasa memiliki adalah penting, karena dari sikap itu, Anda lebih bersemangat untuk menjaga dan mengembangkan bisnis Anda. Perasaan itu bisa menular kepada tim Anda dan bahkan ke customer Anda. Namun semua dimulai dari diri Anda. Rasa sikap memiliki bisa diartikan luas dan dalam. Miliki sifat ini, maka akan banyak perubahan positif yang Anda terima.
4. Komunikatif
Kemampuan komunikasi adalah skill yang wajib dimiliki oleh semua pemilik bisnis. Anda bisa bekerjasama dengan orang lain lebih baik lagi dan bahkan bisa mengembangkan bisnis lebih luas lewat orang-orang tepat. Kemampuan komunikasi ini bisa menjadi senjata pamungkas Anda dalam berbisnis secara jangka panjang.
5. Bersikap Edukasif
Maksudnya adalah siap belajar seumur hidup. Anda harus memposisikan diri sebagai orang yang selalu belajar dari siapapun, dimanapun dan dalam kondisi apapun. Anda belajar mengadapi karyawan Anda, belajar melalui pelanggan Anda, calon klien Anda, mitra bisnis Anda dan banyak lagi. Dengan selalu belajar, Anda akan tetap update hingga lebih mudah menyelesaikan bebagai masalah dalam bisnis Anda. Sikap mau belajar adalah sikap para pemenang
6. Berpikir Sistemik
Apa maksudnya ? Anda sebagai pengusaha harus belajar berpikir sistemik. Segalanya harus Anda buat sistimnya. Mulai sistim dalam bisnis Anda, sistim kemitraan, sistim marketing, sistim perluasan bisnis dan sistim replikasi (franchise). Mulailah berpikir secara sistim, dan pada akhirnya Anda bisa bebas dari urusan bisnis, tapi profit tetap masuk berjalan.
7. FUN (Berkepribadian humoris)
Humor bisa mencairkan hubungan yang renggang. Humor bisa juga meningkatkan kesehatan suatu hubungan sosial, termasuk kesehatan jasmani orang itu sendiri. Dengan adanya kepribadian yang menyenangkan, maka akan semakin mudah Anda masuk ke berbagai lingkungan, baik lingkungan bawah atau lingkungan atas. Kemungkinan konflik sosial semakin kecil dengan kemampuan ini.
Dengan 7 sikap positif ini, bukan hanya bisnis tapi kehidupan Anda menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Bayangkan, Anda sebagai leader sangat dituntut untuk menjadi berhasil, dan dengan modal keberhasilan ini, Anda bisa menduplikasi kepada semua tim Anda hingga mereka berkembang lebih baik.
Ketujuh sikap ini sangat efektif menyelamatkan bisnis Anda dalam jangka waktu yang cukup lama, karena memang pada dasarnya bisnis dibangun oleh para manusia, dan dengan menjalin hubungan yang lebih baik, maka bisnis kita menjadi jauh lebih baik.(Galeriukm).
Sumber:
http://antaranews.com/berita/254213/7-sikap-positif-selamatkan-bisnis-anda

Sabtu, 30 Juli 2011

Sukses Bisnis Berawal Dari Rencana Yang Baik

Dalam membangun bisnis seringkali kita dihadapkan pada kondisi yang stagnan, mandek dan tidak mengalami kemajuan. Meski kita telah bekerja penuh waktu bahkan over time namun hasilnya masih sama saja. Dalam kondisi seperti ini yang perlu diubah adalah mindset kita dalam membangun bisnis.  Ada perbedaan antara bekerja selama 10 tahun dengan bekerja satu tahun yang diulang sepuluh kali. Bekerja selama sepuluh tahun memberi hasil yang berbeda dan mengunakan cara yang berbeda. Namun yang kedua selama sepuluh tahun melakukan cara yang sama dalam menjalankan bisnis. Hasilnya tentu berbeda antara keduanya.
Hal terpenting dalam membangun bisnis adalah rencana yang baik (Business Plan). Seperti halnya kita berjalan, jika tidak memiliki tujuan yang jelas maka hanya lelah yang kita dapatkan. Namun jika memiliki tujuan yang jelas arahnya menjadi jelas pula.
Layaknya membangun rumah membangun bisnis juga demikian, kita memiliki gambaran sebelumnya tentang rumah yang akan dibuat. Meski kita belum membangun keseluruhan bangunan, namun tahapan-tahapan yang harus dilalui jelas dan terarah.
Ada baiknya sebelum mengawali atau jika sudah merintis bisnis untuk memikirkan kembali bagaimana 5 tahun ke depan bisnis yang sedang dibangun, langkah-langkah apa yang sudah ditempuh dan bagaimana progress saat ini.
Menyusun business plan atau rencana bisnis memang penting bagi keberhasilan usaha untuk jangka panjang. Tidak hanya memberikan gambaran masa depan bisnis, tetapi juga deadline dari tiap tahapan yang harus dicapai.(Galeriukm).


Sumber:
Antaranews

Jumat, 29 Juli 2011

Meningkatkan Keterampilan Manajemen Personal

Seseorang bisa sukses menjadi seorang manajer bagi bisnis maupun bidang kehidupannya, jika ia memiliki keterampilan dalam hal manajemen personal. Kemampuan membangun team work yang bagus harus diikuti dengan keterampilan dalam hal manajemen personal. Keterampilan manajemen personal menempati level ketiga dalam piramida keterampilan manajemen. Ada dua bidang yang harus di kuasai pada level ini yaitu manajemen diri dan manajemen waktu.

Manajemen Diri

Jika dalam keterampilan manajemen tim anda memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang terbaik dalam pekerjaannya, apakah anda juga bisa melakukannya? pertanyaan yang patut diajukan bagi diri anda untuk menjadi manajer yang baik. Kemampuan manajemen diri adalah kemampuan untuk memotivasi diri agar dapat melakukan hal-hal terbaik dan menghasilkan prestasi yang optimal.
Selain terampil dalam melakukan hal-hal terbaik, manajemen diri berfokus pada pekerjaan yang penting bukan hanya pekerjaan mendesak. Orang lebih sering mengerjakan sesuatu jika sudah mendesak meski kurang penting, sehingga menyita hal-hal yang penting. Pada level ini seorang manajer dituntut untuk bisa memprioritaskan pekerjaan-pekerjaan penting demi keberhasilan usaha.

Manajemen Waktu

Jika anda memiliki target untuk keberhasilan sebuah usaha, tentunya banyak hal yang perlu dilakukan. Dan terkadang itu membuat anda kekurangan waktu untuk melakukannya. Karena itu penting bagi anda memiliki keterampilan mengelola waktu.
Buatlah daftar pekerjaan yang harus dilakukan, membuat daftar pekerjaan yang penting untuk dilakukan membantu anda dalam mengelola waktu dan menyelesaikan pekerjan-pekerjaan penting.
Jangan Mengerjakan banyak hal dalam satu waktu,manusia sangat sulit untuk multi tasking. Selesaikan satu pekerjaan dengan segera untuk selanjutnya mengerjakan pekerjaan yang lain.
Manajemen pertemuan, dalam tim anda tidak dapat dielakkan dari meeting untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. Aturlah pertemuan agar berjalan baik dan menghasilkan banyak hal.
Keterampilan manajemen personal menuntut anda untuk memiliki kontrol terhadap diri anda sendiri dan bagaimana anda mengalokasikan waktu yang ada untuk pekerjaan. (Galeriukm).

Kamis, 28 Juli 2011

Untuk Sukses Butuh Pengorbanan

Sudah menjadi pemahaman kebanyakan orang bahwa kesuksesan tidak bisa diraih dengan cuma-cuma. Kesuksesan memerlukan pengorbanan, entah itu seberapa besar pengorbanannya. Dan biasanya buah kesuksesan paralel dengan seberapa besar pengorbanan telah dikeluarkan. Inilah keadilan Tuhan bagi umatnya. Maka dalam membangun bisnis hal penting yang harus dilakukan adalah kesediaan untuk berkorban demi kesuksesan bisnis itu sendiri. Berkorban memang berat namun jika anda memiliki modal keinginan besar untuk sukses, tidak sulit untuk melakukannya.
Meski bisnis yang anda kelola adalah usaha sampingan, namun bukan berarti anda bisa seenaknya saja menjalaninya. Jika mau sukses, berikan porsi waktu, tenaga, pikiran dan lain-lain secara konsisten. Namun demikian bukan berari anda mengesampingkan pekerjaan pokok.
Untuk sukses dalam bidang bisnis maupun bidang kehidupan lainnya minimal anda harus siap mengorbankan tiga hal yaitu mengorbankan kesenangan, korban waktu dan kesenangan. Meski anda berkorban bukan berarti anda akan kehilangan ketiganya. Justru ini adalah modal usaha anda untuk memetik keberhasilan usaha.

Mengorbankan Kesenangan

Ada sebuah kalimat bijak yang sangat bagus, “Orang sukses pun sebenarnya enggan melakukan hal-hal yang enggan dilakukan oleh orang-orang yang tidak sukses. Hanya saja mereka tetap mau melakukannya, meskipun situasinya tidak menyenangkan baginya”.
Artinya, kalau kita perhatikan mereka yang sukses, mereka pun malas untuk berlatih, malas untuk bangun pagi serta malas untuk mengontak orang banyak demi kesuksesannya. Namun, karena mereka berfokus pada pencapaiannya, maka situasi yang seberat apa pun, mereka bersedia jalani.
Dalam istilah motivasi, kemampuan untuk menunda kesenangan demi suatu tujuan yang lebih penting atau lebih besar sering kali disebut sebagai delay gratifi cation atau dalam bahasa Indonesianya  kemampuan menunda keinginan.
Memang sulit rasanya kalau kita ingin melihat ada yang mau sukses, tetapi tidak mau mengorbankan kesenangannya. Misalnya saja, diceritakan bagaimana Arnold Schwarzenegger bercerita bagaimana dia harus rela makan makanan yang bergizi tinggi tetapi ‘tidak lezat’ selama bertahun-tahun demi mendapatkan tubuhnya yang bagus.
Kesenangan ini memang akhirnya dilupakan, ditunda, dan dikesampingkan oleh mereka yang ingin meraih sesuatu. Namun, sebagai balasannya, akhirnya tatkala apa yang ingin mereka raih itu bisa diperoleh, maka kesenangannya pun menjadi berlipat ganda.

Mengorbankan Waktu

Diceritakan, sementara rekan-rekannya telah pulang ke rumah, Michael Jordan seringkali memaksa dirinya berlatih lebih panjang lagi. Begitulah, sukses juga berarti berlatih dan belajar lebih keras dan itulah yang dilakukan oleh mereka yang akhirnya meraih kesuksesan dan keberhasilan yang lebih baik.
Rata-rata, mereka bersedia memberikan wak tu yang lebih lama dan lebih panjang untuk menyempurnakan kemampuan serta keterampilan mereka, melebihi mereka yang biasa-biasa saja. Akibatnya, pada saat mereka tam pil, memang mereka kelihatannya begitu mudah dan begitu gampang melakukannya. Namun di balik penampilan mereka yang tampaknya begitu mudah terdapat rahasia latihan selama berjam-jam hingga bertahun-tahun.
Pada saat raja pop Michael Jackson me ninggal, terungkap banyak sekali sisi lain dibalik ke hidupannya. Salah satunya, adalah soal perilakunya yang kadang-kadang seperti anakanak. Ternyata memang, sejak kecil, Michael Jackson serta saudaranya yang tergabung da lam The Jackson Five, telah kehilangan masa ke cilnya. Waktu kecil mereka harus dibayar untuk latihan selama berjam-jam di atas panggung.

Mengorbankan Uang

Meskipun tidak semua sukses harus berarti mengorbankan uang, tetapi ada kalanya kita mesti tidak ‘pelit’ untuk bisa meraih apa yang kita inginkan. Untuk berhasil dalam kehidupan, kadang kita harus rela membayar uang sekolah agar mendapatkan ilmu yang akan menunjang kemampuan kita akhirnya.
Sama seperti halnya seorang dokter harus membayar uang sekolah sebelum ia diakui sebagai seorang dokter yang berhasil. Begitu pula, terkadang seorang aktor dan aktris harus membayar uang sekokah untuk mengikuti kursus akting agar bisa tampil lebih baik.
Terkadang untuk berhasil ada uang sekolah yang mesti rela kita bayarkan. Begitu pula, ter kadang, untuk bisa sukses kita mesti rela merogoh kocek dan mengikuti kursus ini dan itu.
Di dunia ini memang tidak ada yang gratis apalagi untuk sebuah kesuksesan. Untuk sukses memerlukan pengorbanan, maka siapkanlah diri anda untuk berkorban untuk menuai sukses dalam hidup.(Galeriukm).
Sumber:
Anthony Dio Martin , http://www.bisnis.com/sosok/23601-tak-ada-sukses-yang-gratis

Rabu, 27 Juli 2011

Cara Sukses Memulai Bisnis Usaha Kecil

Sukses dalam menjalankan bisnis usaha kecil merupakan penggabungan dari berbagai macam aktifitas yang saling terkait satu dengan yang lain. Hal tersebut mencakup berbagi bidang kegiatan yang meliputi pemasaran, produksi, manajemen, keuangan. Selain itu juga berkaitan dengan berkaitan dengan kehidupan pribadi anda.
Berikut kunci-kunci sukses dalam memulai usaha kecil, yang satu sama lain saling berkaitan:
  • Pastikan ada permintaan pasar yang nyata dari produk anda, lakukan uji kelayakan pasar secara nyata. Jangan melakukan sesuatu berdasarkan asumsi.
  • Milikilah passion (hasrat yang tingi) dalam bisnis anda. Passion yang tinggi membantu anda dalam situasi sulit kreatif dan inovatif mencari terobosan baru.
  • Lakukanlah segala sesuatu dengan baik dan jadilah yang terbaik dalam bidang anda.
  • Carilah diferensiasi dari produk anda dan jadikan bisnis anda berbeda dengan produk yang lain.
  • Bekerja keras pada pengembangan konsep bisnis, produk dan terus merevisi serta menyempurnakan. Bicaralah dengan para ahli dan berkonsultasi dengan mereka.
  • Tentukanlah visi dalam bisnis anda, gambarkanlah akan seperti apa bisnis anda 3 tahun ke depan.
  • Jelaskan secara verbal proyek Anda dan alasan mengapa Anda akan berhasil dalam dua menit. Apakah jelas dalam pikiran Anda apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda akan membuatnya bekerja? Apakah Anda fokus?
  • Pastikan anda memilih lokasi yang strategis bagi usaha anda.
  • Lakukan strategi pemasaran yang tepat. Pasar adalah awal dan akhir bisnis anda.
  • Fokus kepada Pelanggan adalah penting, berikanlah sesuatu yang lebih dari yang mereka harapkan.
  • Melakukan penelitian menyeluruh di pasar dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
  • Pastikan Anda mempersiapkan rencana bisnis (Business Plan) yang nyata untuk usaha anda tersebut. Meskipun usaha anda adalah usaha kecil namun membuat rencana bisnis yang baik sangat penting. Sebuah rencana bisnis adalah tidak kaku, tetapi harus disesuaikan dengan perubahan yang tak terduga internal dan eksternal.
  • Realistisdan objektif dalam melakukan prediksi dan jangan terlalu bersemangat manakala anda sedang sangat berminat dalam suatu bisnis.
  • Siapkan modal kerja untuk beberapa bulan ke depan.
  • Anda adalah pemilik bisnis sekaligus manajer bisnis. Kuasailah pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola bisnis anda. Pastikan Anda tahu cara menjalankan bisnis dan bagaimana pasar, dan bagaimana berurusan dengan pelanggan, dan bagaimana mengelola karyawan, dan bagaimana mengelola keuangan dan lain-lain.
  • Pastikan Anda memiliki ide yang sangat baik tentang sisi keuangan, biaya, harga dll, dan bahwa Anda dapat membuat perbedaan antara biaya variabel dan biaya tetap, dan bagaimana untuk menghitung titik impas penjualan, dan bagaimana menganalisis kinerja. Bagaimana Anda harga unit masing-masing? Berapa banyak yang dapat Anda belanjakan?
  • Lakukan efisiensi manakala bisnis sedang dimulai misalnya pilihlah lembur dibandingkan mempekerjakan orang lain.
  • Lebih baik fokus pada beberapa produk dan mencoba menjual kepada lebih banyak pelanggan, daripada menjual lebih banyak produk untuk beberapa pelanggan.
  • Fokus pada prioritas, seperti isu strategis, dan jangan buang waktu anda pada kegiatan yang tidak relevan.
  • Jangan mengandalkan satu pelanggan dan satu pemasok. Ini adalah bunuh diri bisnis. Berusahalah untuk meningkatkan jumlah keduanya.
  • Sebelum Anda menghabiskan terlalu banyak pada beberapa promosi, lebih baik mengujinya pada skala kecil, atau berkonsultasi dengan ahli. Promosidan biaya uang ,waktu dan Anda harus yakin tentang efektivitas mereka.
  • Ingatlah bahwa penjualan dan keuntungan harus meningkat dari tahun ke tahun, dan ini tidak hanya disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan atau kapasitas, tetapi juga harus dikaitkan dengan produk bernilai tinggi, yaitu hal-hal yang Anda dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini dapat menjadi hasil dari diferensiasi dan perbedaan.
  • Bermurah hati dengan pelanggan. Jika pelanggan tidak bahagia kemudian ulangi atau kompensasi biaya Anda. Bila Anda memberikan beberapa item hadiah atau sampel gratis pastikan mereka yang berkualitas baik atau merek dikenal.
  • Harga adalah hal terakhir yang diubah. Lebih baik memberikan sesuatu untuk bebas daripada harga menurun. Hal ini sangat sulit untuk menaikkan harga sekali turun. Banyak pelanggan bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk pelayanan yang lebih baik.
  • Selalu ada resiko dalam bisnis, berfikirlah positif. Jika anda gagal dalam satu langkah bisnis, carilah pelajaran dan anda akan memiliki pengalaman di dalamnya.
Sukses dalam menjalankan bisnis usaha kecil merupakan sukses yang berkelanjutan. Satu tahapan harusnya diikuti pada sukses berikutnya. Dan anda haru menentukan step by step tangga kesuksesan dan progres dalam bisnis anda. Semoga Sukses.(Galeriukm).
Sumber:
http://EzineArticles.com/6230714

Selasa, 26 Juli 2011

Kita -Kiat Membangun Usaha Sampingan

Sebagian dari kita tentu pernah mengalami saat-saat kesulitan masalah keuangan. Meski kita telah bekerja pada suatu instansi entah swasta ataupun pegawai negeri. Terkadang besar pasak daripada tiang, alias besar pengeluaran dari pemasukan. Menghadapi situasi seperti ini ada baiknya untuk mencoba merintis sebuah usaha sampingan. Namanya usaha sampingan tentunya tidak meninggalkan pekerjaan utama kita.
Karena bersifat sekunder hasil dari usaha sampingan tentu diproyeksikan sebagai penghasilan tambahan saja, namun demikian bisa jadi usaha sampingan yang anda kelola memberikan pemasukan yang lebih besar dari pekerjaan utama.
Agar sukses dalam membangun usaha sampingan, berikut kiat-kiat yang bisa dilakukan:
  • Libatkan diri anda secara penuh, seperti halnya wirausaha anda harus secara penuh hati menjalankan usaha ini. Luangkan waktu di luar jam kerja anda untuk menjalankan usaha sampingan ini. Misalnya saja 4 jam sehari, 2 jam sehari dan sebagainya. Jika usaha sudah berjalan baik mungkin bisa menghandle orang untuk menjalankan usaha, anda tinggal menerima income saja.
  • Jangan remehkan jika pada awalnya usaha anda kecil dan tidak memberikan income yang besar. Segala sesuatu dimulai dari kecil, jika dilakukan secara terus menerus secara konsisten akan semakin besar. Demikian pula dengan usaha sampingan yang anda kelola. Pada awalnya kecil bahkan tidak profit namun jika dilakukan secara terus menerus bisa jadi profit akan melampaui gaji bulanan anda.
  • Menjalankan usaha sampingan sesuai hobi atau hal yang disukai. Usaha sampingan yang dilandasi kesenangan pada sesuatu maka akan berdampak pada keseriusan anda menjalankan usaha, sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Misalnya saja anda senang memelihara ikan hias, anda bisa memulai usaha sampingan dengan membuka toko ikan hias atau bisnis seputar ikan hias dan lain-lain.
Sebagaimana berwirausaha membangun usaha sampingan memerlukan keseriusan dan kegigihan serta keinginan yang besar. Jika pada awalnya usaha tidak maju-maju, evaluasi dan lakukan perubahan, lihat hasilnya. Bisa jadi penghasilan dari usaha sampingan anda akan jauh lebih besar dari gaji pokok. Semoga, Amin.(Galeriukm).

Sumber:
http://www.perencanakeuangan.com/artikel/safir%20senduk/membuka%20usaha%20sampingan%201/

Senin, 25 Juli 2011

Mengoptimalkan Peran Social Media Bagi Bisnis

Tentunya sebagian besar kita sudah akrab dengan social media seperti halnya Facebook, twitter dan lain-lain. Sosial media memiliki banyak potensi besar bagi usaha kecil. Sayangnya, ada sedikit ketakutan bagi pemilik usaha kecil berkaitan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk sewa bandwidth untuk media sosial. Namun jika anda bisa mengoptimalkan peran social media bagi bisnis anda, dengan menyeimbangkan ROI (Return Of Investment) maka ketakutan itu tidak perlu muncul. Social media bisa dimanfaatkan sebagai strategi marketing bagi bisnis anda.
Sesungguhnya, jika dibagi dari aspek fungsionak, social media memiliki dua hal yaitu:
  • Marketing, social media dipergunakan sebagai media untuk marketing/pemasaran produk-produk anda. Sebagai tempat berkumpul baru bagi calon pelanggan social media memiliki potensi besar untuk memperkenalkan produk anda.
  • Communication, Selain sebagai media pemasaran, social media berdifat interaktif sehingga calon pelanggan tidak hanya melihat iklan produk anda saja tetapi juga bertanya sampai terlibat dalam deal mempergunakan produk anda.
Melihat fungsi yang cukup potensial tersebut banyak hal bisa dilakukan pada social media. Jika deal sudah dilaksanakan, Social Media bisa dimanfaatkan untuk bercakap-cakap dengan pelanggan. Mengucapkan terimakasih telah menggunakan produk kita, sangat membantu pemasaran usaha.(Galeriukm).

Minggu, 24 Juli 2011

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dalam menjalankan bisnis kepuasan pelanggan adalah hal yang paling utama. Dalam bisnis yang berkaitan dengan produk dan jasa muaranya adalah pada kepuasan pelanggan. Produk yang tidak sesuai dengan harapan dan nilai guna bagi pelanggan pasti tidak akan laku di pasar. Karena itulah di dalam menjalankan bisnis apapun selalu ditujukan dalam kerangka memberikan kepuasan kepada pelanggan. Untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan pelaku bisnis harus mengetahui apa yang dikehendaki pelanggan.

Kepuasan pelanggan pada secara sederhana bisa dimaknai tidak adanya kesenjangan antara harapan dengan apa yang diperoleh. Misalnya saja pelanggan menghendaki produk yang berkualitas baik, jika produk yang kita berikan kurang baik maka pelanggan tidak akan merasa puas. Jika pelanggan menghendaki harga yang murah, namun produk yang kita berikan produk mahal maka tentu pelanggan tidak akan puas.
Dengan mengacu pada hal tersebut maka upaya meningkatkan kepuasan pelanggan adalah memenuhi segala yang diharapkan oleh pelanggan. Untuk dapat melakukan itu kita harus tahu keinginan pelanggan.
Selain itu ada beberapa hal lagi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain:
  • Memberikan kualitas layanan yang baik dan prima, ini meliputi konsistensi kualitas produk, penampilan dan fisik yang meyakinkan , kehandalan dan lain-lain.
  • Berikan jaminan keamana pada produk kita, dengan menggunakan produk kita pastikan pelanggan tidak memiliki kekhawatiran sedikitpun, misalnya barang rusak, mengganggu kesehatan dan lain-lain.
  • Menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan. Menjalin komunikasi yang baik tidak hanya memperoleh masukan dari pelanggan tetapi juga membuat pelanggan memiliki kedekatan secara emosional sehingga nyaman dengan produk yang ditawarkan.
  • Empati, sikap empati kepada pelanggan membantu memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, sehingga membantu kita untuk memberikan layanan/produk yang membuat pelanggan puas.
  • -Selalu dalam kejujuran, kejujuran adalah kunci dalam memberikan kepercayaan pelanggan. Jika aspek ini dilupakan maka pelanngan tidak puas bahkan akan lari.
Dalam bidang bisnis apapun kepuasan pelanggan adalah faktor penting, karena itu upaya terus menerus untuk meningkatkan kepuasan pelanggan menjadi hal yang tidak boleh dilupakan.(Galeriukm).

Sabtu, 23 Juli 2011

Manajemen Usaha Kecil

Bagi pelaku usaha kecil manajemen usaha terkadang dianggap sebuah konsep yang terlalu muluk-muluk. Tetapi sebenarnya tidak demikian, banyak usaha kecil yang sebenarnya memiliki prospek baik akhirnya kandas di tengah jalan karena miss-manajemen atau salah kelola dari pemiliknya. Atau sebuah bisnis usaha kecil yang sebenarnya baik dan memiliki prospek cerah tetapi tidak didukung oleh Manajemen Bisnis Yang baik, akhirnya tidak berkembang. Karena itu penting bagi pelaku usaha kecil untuk mencermati dan belajar mengenai manajemen usaha ini. Manajemen sebuah usaha tidak semata-mata keterampilan mengelola tetapi juga sebagai sebuah seni. Dalam manajemen usaha kecil perpaduan antara seni dan keterampilan mutlak diperlukan. Tidak hanya manajemen usaha berlandaskan teori-teori manajemen semata tetapi diperlukan pendekatan dan perlakuan lain yang bersifat holistik.
Pelaku usaha kecil biasanya adalah pemilik usaha yang memiliki fungsi ganda, karena itu manajer dalam usaha kecil berhadapan langsung dengan semua hal yang berkaitan dengan usaha, produksi, sumber daya, pemasaran, pengembangan usaha dan lain-lain. Karena itu kemampuan manajemen mutlak diperlukan sebagai landasan kelangsungan usahanya. Di dalam manajemen usaha kecil ada dua hal yang perlu menjadi landasan keberhasilan usaha yaitu Manajemen yang berbasis profesionalisme dan kewirausahaan. Keduanya merupakan suatu tuntutan yang tidak dapat dihindari oleh setiap pelaku bisnis .
Kaum profesional merupakan orang atau kelompok tertentu yang bekerja dengan keahlian dan keterampilan tertentu, waktu, fikiran dan kemampuannya didedikasikan secara penuh untuk mengaplikasikan keahlian tersebut. Dengan demikian Majanemen Usaha kecil berbasis profesionalisme dilandaskan pada kualitas bukan semata-mata berlandaskan keuntungan material semata. Contoh sederhana jika sebuah usaha menghadapi lonjakan harga bahan baku maka yang dilakukan bukan mengurangi kualitas agar tetap untung tetapi tetap menjaga kualitas, meski konsekuensinya keuntungan menurun tetapi kepercayaan konsumen tetap tinggi.
Majanemen usaha berdasarkan sifat kewirausahaan merupakan pendekatan dari watak seorang wirausaha. Seorang wirausaha memiliki sifat percaya diri dibarengi dengan wataknya yang mandiri, merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dirinya.
Adapun ciri-ciri kewirausahaan lainnya secara komprehensif :
- Desire for responsibility, yakni hasrat bertanggung jawab terhadap usaha-usaha yang tengah dirintisnya yang diaktualisasikan melalui sikap mawas diri.
- Preference for moderate risk, yakni kecenderungan untuk senantiasa mengambil risiko yang moderat yang direfleksikan oleh
pilihan keputusannya yang selalu menghindari tingkat risiko yang terlalu tinggi maupun yang terlalu rendah.
- Confidence in their ability to success, yakni dimilikinya keyakinan atas kemampuan dirinya untuk sukses yang direfleksikan melalui moto bahwa kegagalan itu tak lain adalah sukses yang tertunda.
- Desire for immediate feedback, yakni kehendak untuk senantiasa memperoleh umpan balik yang sesegera mungkin.
- High level of energy, yakni dimilikinya semangat dan dorongan bekerja keras untuk mewujudkan impiannya yang lebih baik di
masa mendatang.
-Future orientation, yakni dimilikinya perspektif ruang dan waktu ke masa depan
- Skill at organizing, yakni dimilikinya keahlian dan keterampilan dalam mengorganisasikan sumberdaya untuk menciptakan nilai tambah.
- Value achievement over money, yakni dimilikinya suatu tolok ukur yang bersifat kuantitatif-finansial dalam menilai suatu kinerja.
Dengan memperhatikan ciri dan watak dari wirausahaan sebagaimana dikemukakan di atas, maka patut diyakini di sini bahwa kualitas profesionalisme seorang manajer usaha kecil akan semakin kokoh dan terpelihara apabila pada dirinya melekat perilaku tersebut, baik yang ia bawa semenjak lahir maupun yang ia peroleh atau ciptakan melalui transfer of knowledge. Manajemen yang baik baik bisnis usaha kecil merupakan salah satu kunci sukses dalam pengembangan bisnis usaha kecil.
Sumber : Faisal Afiff , PENDEKATAN MANAJEMEN BISNIS BERBASIS PROFESIONALISME DAN KEWIRAUSAHAAN:
MENUJU ERA INDONESIA BARU. Jurnal Universitas Paramadina Vol.2 No. 3, Mei 2003: 274-286

Jumat, 22 Juli 2011

Tips Menarik Pelanggan Untuk Membeli

Salah satu tujuan strategi marketing adalah membuat customer membeli produk yang kita jual. Meski demikian tugas marketing sebenarnya bukan semata-mata customer membeli produk kemudian tidak memakainya karena membeli bukan atas dasar kesadaran tetapi karena rayuan maut dari sales atau marketing. Tugas marketing adalah memberikan penjelasan sedetail-detailnya tentang produk yang dijual dan meyakinkan customer bahwa produk itu memang bermanfaat bagi customer. Jika pembeli membeli atas dasar kesadaran demikian niscaya di kemudian hari dia akan datang lagi bahkan memberikan referensi kepada orang lain.
Bagaimana caranya agar bisa demikian? Michael Dalton Johnson, pendiri SalesDogs.com dalam buku 8 Rahasia Melejitkan Omzet: Dari 50 Pakar Penjualan Dunia memberikan kiatnya.
1. Jadilah emosional
Saat menawarkan produk atau jasa, nyalakan imajinasi dan pancing emosi pembeli. Berikan penekanan pada manfaat dan imbalan dari memiliki produk atau menggunakan jasa Anda. Gunakan ilustrasi verbal berwarna yang menekankan manfaat tersebut. Ungkapkan juga beberapa sejarah kasus singkat. Tunjukkan sikap yang membuat Anda disukai. Selebihnya, biarkan pembeli melakukan sebagian besar percakapan.
2. Apa yang pembeli inginkan
Biarkan prospek tahu bagaimana produk atau jasa Anda akan membantu mereka. Caranya siapkan jawaban dari Anda atas pertanyaan umum yang kerap muncul dalam diri pembeli. Pertanyaan pembeli adalah “Apa yang tersedia untuk saya?”, catat pertanyaan ini dan siapkan jawabannya.
3. Hargai kecerdasan pembeli
Pembeli Anda cerdas dan layak mendapatkan penghargaan dari Anda. Jangan menghina kecerdasan prospek dengan pertanyaan mengarahkan yang bodoh seperti, “Kita semua ingin menghemat uang dan waktu, kan?” Sebaiknya katakan saja, “Produk kami akan menghemat waktu dan uang.”
4. Apalah arti sebuah nama?
Hati-hati menyebut nama. Terlalu sering mengucapkan nama prospek dalam presentasi penjualan akan mengesankan berlebihan, serta tidak tulus dan meremehkan. Berusahalah menyebut nama prospek beberapa kali, dan dengan pengucapan yang benar.
5. Hindari aroma parfum menyengat
Boleh saja menggunakan parfum, namun pastikan tak membuat calon pembeli meninggalkan Anda karena terganggu penciumannya. Pembeli akan kehilangan minat jika Anda beraroma parfum, cologne, atau aftershave yang terlalu menyengat.
6. Tepat waktu tapi jangan terlalu awal
Jangan pernah datang lebih dari 10 menit sebelum jadwal bertemu dengan klien. Bersikap tepat waktu menunjukkan rasa hormat, bentuk bisnis yang bagus, dan mengawali pertemuan dengan cara yang baik.
7. Ciptakan citra yang kuat
Mengungkapkan kata-kata puitis untuk membangun citra produk atau jasa Anda sah saja. Asalkan jangan berlebihan.
8. Waspada penjahat waktu
Tak ada yang melarang Anda ngobrol santai, browsing internet hanya beberapa menit saja. Namun, bila dijumlahkan, waktu untuk bersantai ini bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan penjualan. Singkirkan segera penjahat waktu ini agar produktivitas meningkat.
9. Jangan menginterogasi pembeli
Pembeli yang cerdas akan menganggap terlalu banyak pertanyaan menyelidik, terutama pada tahap awal pertemuan, sebagai taktik penjualan yang berujung pada pembujukan. Jangan dudukkan pembeli di kursi interogasi. Terapkan aturan 80-20, yakni Anda 80 persen mendengarkan dan 20 persen berbicara terhadap pembeli. Banyak pertanyaan Anda yang akan terjawab bahkan sebelum Anda bertanya. Lebih banyaklah mendengar, bukan memborbardir pembeli dengan pertanyaan.
10. Memecah kecanggungan
Saat menelepon calon pembeli untuk pertama kalinya, jangan sok akrab. Perkenalkan diri Anda dan sebutkan alasan mengapa Anda meneleponnya. Dengan begitu prospek akan menghargai kejujuran dan penghargaan Anda atas waktu dan kecerdasan mereka.
11. Jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan
Taktik ini biasanya dianggap prospek sebagai tindakan menghindar, sekaligus juga bisa melenyapkan kredibilitas Anda. Misalnya, jika pembeli bertanya “Kapan Anda bisa mengirimkannya?” Respons pertanyaan ini dengan rata-rata waktu pengiriman Anda. Tanyakan kembali apakah baik untuknya, kalau tidak negosiasikan dengannya. Kalau memungkinkan berikan apa yang diinginkan pembeli. Jangan pernah balik bertanya, “Kapan Anda membutuhkannya?”
12. Jaga penampilan Anda
Keterampilan berbusana rapi dan membuat Anda terlihat menarik sangat dibutuhkan dalam penjualan. Sepatu menjadi pusat perhatian pembeli terhadap penampilan Anda. Jadi bersikap kritislah terhadap penampilan Anda.
13. Berterima kasih tak perlu berlebihan
Jangan ucapkan terima kasih ketika Anda berhasil menghubungi calon pembeli, setelah beberapa kali ia tak menjawab telepon Anda. Sikap ini menunjukkan posisi Anda lebih rendah. Posisi yang lebih rendah akan mudah untuk disingkirkan.
14. Gestur memengaruhi suasana hati
Saat penjualan terasa tak berjalan mulus, tersenyumlah dan berdirilah tegak supaya Anda merasa semuanya pasti bisa diatasi. Begitupun saat menelepon pembeli, duduklah tegak dan tersenyum. Karena gestur ini membuat Anda percaya diri dan penuh dengan tujuan. Suara Anda menunjukkan kualitas diri.
15. Biarkan pembeli memimpin
Kemampuan membaca kepribadian dan gaya bicara calon pembeli adalah keahlian mutlak yang perlu Anda miliki. Modifikasi kecepatan dan gaya bicara Anda. Jika Anda berbicara dengan orang yang gemar ngobrol, lakukan obrolan ringan, bukan langsung menawarkan produk Anda. Jika prospek lebih menyukai gambaran umum dari produk atau jasa Anda, jangan bicarakan hal detail. Lakukan penyesuaian, dengan lebih dulu melatih keterampilan Anda.
16. Pembeli itu seperti kucing
Pembeli bisa menyulitkan seperti kucing yang penuh curiga, serba waspada, rewel, mandiri, dan menjaga jarak. Cara mengatasinya, jangan mengejarnya karena ia akan kabur. Jangan membujuknya karena nanti ia malah cuek. Duduk tenang dan berikan waktu kepada pembeli untuk berpikir dan memilih. Nanti ia akan mendekat kepada Anda dengan sendirinya.(Galeriukm).
Sumber:
http://female.kompas.com/read/xml/2011/01/10/09064815/16.kiat.membantu.pelanggan.untuk.membeli

Kamis, 21 Juli 2011

Kiat Sukses Dengan Mengubah Kebiasaan

Kesuksesan adalah akumulasi dari kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan secara berulang-ulang. Sukses adalah sinergi dari berbagai aktivitas baik yang telah dilakukan secara berulang dan kualitas diri yang baik yang sudah melekat pada diri seseorang. Maka memperbaiki aktivitas sehari-hari menjadi salah satu kunci sukses dalam kehidupan maupun bisnis.
Jika pada tulusan terdahulu 7 kebiasaan yang membawa sukses sudah kita bahas, maka ada tujuh kebiasaan lagi yang bisa dilakukan.
8. Menunjukan Kualitas Diri
Kualitas diri bisa nampak dari bagaimana cara anda menyelesaikan sebuah tugas. Mengabaikan waktu dalam mengerjakan tugas bisa berakibat anda dipandang sebagai pribadi yang kurang memiliki kualitas diri. Maka jika ada tugas selesaikan saja dengan segera.
9. Menghargai Deadline
Bekerja tepat waktu berabti anda menghargai waktu. Pekerjaan yang dikerjakan diluar deadline akan menyebabkan terbengkalainya pekerjaan lain. efek lain adalah mengganggu kinerja tim.
10. Prioritas Utama
Bila pekerjaan anda termasuk yang diprioritaskan, jangan tunda pekerjaan.
11. Kebanggan
Jika sebuah tugas bisa dilakukan secara tepat waktu maka ini menjadi kebanggan bagi anda. Dengan demikian anda akan lebih menghargai diri dan lebih menyadari bahwa diri anda adalah orang yang peduli dan bertanggungjawab.
12. Persembahan
Pekerjaan adalah karunia, anggaplah pekerjaan sebagai persembahan kepada diri sendiri, rekan kerja dan perusahaan. Salah satu bentuk persembahan adalah mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu.
13. Pelayanan Mitra Kerja
Melakukan sesuatu pekerjaan dengan menganggap relasi, mitra kerja sebagai orang yang perlu mendapatkan pelayanan menjadikan anda memiliki kredibilitas yang baik. Melayani mitra kerja dengan menyelesaikan pekerjaan saat ini juga merupakan bentuk pelayanan yang baik.
14. Cermin Untuk Sukses
Apapun yang anda lakukan jadikanlah itu sebagai cermin untuk sukses, sehingga anda tidak pernah mengabaikan pekerjaan. Selain itu anda juga akan fokus untuk mengerjakan pekerjaan saat ini juga.
Pada intinya semua kebiasaan baik yang dilakukan untuk mencapai kesuksesan bertumpu pada “segera mengerjakan tugas saat ini juga” dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Dengan begiru setiap persoalan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat waktu. Imbasnya semua orang menjadi orang yang puas dengan kinesja anda. Jika demikian niscaya sukses menanti di hadapan anda.(Galeriukm).

Sumber:
Info Mutu Deptan

Rabu, 20 Juli 2011

Membuat Orang Terkesan

Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda, itulah kalimat yang saya rasa tida asing lagi di telinga kita. Memang kesan pertama akan menentukan pada kisah selanjutnya. Demikian pula dalam hal marketing maupun dalam pembawaan diri. Membuat orang terkesan dengan produk atau diri kita menjadi penting untuk selanjutnya menjadikan produk yang kita jual diterima konsumen. Untuk membuat orang terkesan maka kita harus meningkatkan faktor yang membuat orang terkesan, senang ataupun bersimpati kepada Anda. Dalam bahasa lain ini disebut dengan L-Faktor atau likeability factor.
Realita menunjukkan sering kali L-Factor ini menjadi kunci sukses seseorang. Cobalah Anda terapkan dalam kehidupan Anda sehari-hari. Bukankah seseorang dengan L-factor yang tinggi itulah yang kemudian dipromosikan. Meskipun, bisa jadi pengetahuan teknisnya kurang. Namun karena ia lebih disukai dan lebih diterima, maka akhirnya ia pun diangkat. Sebaliknya, kita bertemu dengan banyak orang yang pintar dan sebenarnya bagus, tetapi akhirnya tidak bisa dipromosikan dan diterima hanya karena L-Factornya rendah.
Baru-baru ini, salah seorang kepala cabang sebuah perusahaan bisnis ritel berkonsultasi kepada saya. Tampangnya agak kacau, ia kelihatan depresi. Benar saja, ia sendiri ada lah seorang pimpinan yang tegas. Di bawah kepemimpinannya, ia berhasil membuat cabangnya yang sebelumnya selalu rugi, menjadi mulai untung.
Sayang, caranya tidak terlalu disukai. Dalam 4 tahun, anak buahnya mulai bersepakat untuk menentangnya. Puncaknya adalah demo di kantornya. Hingga akhirnya, manajemen puncak turun tangan. Padahal, dia adalah orang yang sangat pintar di bidangnya dan itu pun terbukti. Caranya yang ‘tangan besi’ membuatnya tidak disukai. Singkat cerita, ia pun di paksa untuk mengunduran diri oleh manajemen. L-Factornya bermasalah!
Bukan hanya saja di bisnis, bahkan dalam penjualan ataupun pelayanan pun kita me merlukan L-Factor ini. Bukankah kita senang berbelanja dengan orang yang L-Factornya tinggi? Bukankah kita senang berbelanja pada orang-orang yang L-Factornya tinggi. Orang yang Anda terus-menerus membeli darinya, pastilah orang dengan L-Factor tinggi. Kecuali, memang produknya spesifik dan Anda terpaksa membeli darinya karena Anda tidak mampu menemukannya di tempat lain. Itulah pentingnya L-Factor Anda.
Menaikkan L-Factor
Berbicara mengenai L-Factor maka ada empat komponen penting yang pengaruhnya besar terhadap kesuksesan Anda. Baru-baru ini, saya melakukan sharing dalam salah satu acara di mana komunitas lembaga kami, HR Excellency Club, bertemu dan berdiskusi secara rutin untuk pengembangan diri. (Untuk bisa bergabung, Anda bisa memasukkan e-mail Anda ke website kami di www.hrexcellency.com).
Beberapa topik yang saya tulis di Bisnis Indonesia Minggu ini, juga saya sharing di forum tersebut. Dalam diskusi tersebut, saya ber cerita soal L-Factor yang ternyata mendapat sambutan luar biasa. Rupanya, semua hadirin yang rata-rata pebisnis, sepakat L-Factor sangat penting untuk kesuksesan bisnis mereka. Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan untuk menaikkan L-Factor ini?
Yang jelas, ada empat komponen penting untuk menaikkan L-Faktor ini. Menyimpulkan dari hasil diskusi forum bisnis yang kami lakukan.
Pertama, faktor keramahan. Keramahan ini mencakup kemudahan Anda untuk tersenyum dan didekati. Faktor ini pun berbicara tentang seberapa besarnya minat Anda pada orang lain. Kenyataannya banyak orang yang hanya tertarik dengan dirinya dan tidak peduli dengan orang lain. Bagi dia, dirinyalah yang penting sehingga tatkala bertemu dengan orang lain, ia selalu memfokuskan pada pemikiran, masalah serta ide-idenya.
Orang seperti ini, harusnya membayar orang lain yang telah meluangkan waktu untuk mendengarkan dia. Orang ini pada dasarnya terlalu egois dan tidak peduli orang lain. Sesekali, orang mungkin mau mendengarkan dirinya. Namun, lama kelamaan orang ini akan menjadi bosan. Karena itulah, orang yang ramah menyetel radarnya bukan ke dalam, tetapi keluar.
Kedua, faktor koneksi. Dalam hal ini, orang dengan L-Factor yang tinggi dapat bicara dan ‘nyambung’ dengan apa yang orang lain katakan. Konon, para geisha di Jepang, harus belajar mati-matian untuk memahami soal koneksi ini. Makanya, dalam tradisi Jepang, geisha tidak berkonotasi seksual tetapi tentang pekerjaan yang sifatnya menemani dan melayani.
Untuk mencapai level ini, geisha harus belajar dan meningkatkan kemampuannya dalam hal berbicara dan menghibur orang yang harus dilayaninya. Mereka harus belajar dan meningkatkan pengetahuannya agar nyambung dengan apa yang dikatakan tamunya. Kalau geisha saja bisa melakukannya, mestinya kita bisa melakukan dengan cara yang lebih baik lagi. Sayangnya, ego kitalah yang membuat kemampuan koneksi kita menjadi jelek!
Ketiga, faktor kepekaan. Kemampuan empati Anda akan berperan penting. Di sinilah Anda belajar bagaimana caranya untuk bisa memosisikan Anda dalam situasi orang lain. Inilah yang diajarkan oleh mereka yang melakukan servis dengan luar biasa kepada kita. Mereka mampu memosisikan diri mereka pada orang yang komplain dan menghadapi masalah. Pengertian ini membuat orang merasa senang dan dihargai. Sebagai balasannya, mereka pun disukai.
Keempat, faktor terakhir adalah ketulusan. Faktor ini tampak dari bagaimana kita melakukan sesuatu bukan karena “ada apanya”, tetapi “apa adanya”. Ini berbeda sekali dengan perilaku para pelayan di hotel ataupun restoran yang kadang melayani dengan luar biasa, tetapi dari perilakunya kita menangkap, bahwa mere ka berharap mendapatkan tip dari kita. Ini yang kita katakan tidak tulus. alam bisnis, kita melihat orang melakukan servisnya dengan luar biasa, tetapi meng harap kan order ataupun penjualan dari kita. Inilah yang akhirnya membuat orang menjadi tidak suka. Ketulusan terjadi tatkala kita melakukan sesuatu karena kita terdorong untuk membantu, menolong ataupun membuat situasi orang yang kita hadapi menjadi lebih ringan.
Kenyataannya, orang dengan L-Factor tinggi adalah orang yang selalu menunjukkan kepada orang di sekitarnya, “Apa yang bisa saya bantu? Apa yang bisa saya lakukan untuk membuat hidup Anda lebih baik?”
Akhirnya pembaca, kalau saja seorang penjahat tahu bagaimana cara membangun L-Factor nya seharusnya Anda mulai memikirkan bagaimana Anda menaikkan L-Factor Anda. Caranya? Mulai sekarang, praktikkan apa yang telah diungkapkan di atas, seperti diajarkan oleh Willie Sutton. Anda tak perlu pegang senjata, cukup tingkatkan keramahan, koneksi, kepekaan, dan ketulusan Anda menghadapi siapa pun yang ada di sekeliling Anda!(Galeriukm).
Sumber:
Anthony Dio Martin,  http://www.bisnis.com/sosok/20296-tingkatkan-l-factor

Selasa, 19 Juli 2011

Kebiasaan Yang Membawa Sukses

Sukses seseorang selalu diawali oleh kebiasaan baik yang dilakukan setiap saat. Sekecil apapun kebiasaan itu, efeknya bagi kesuksesan sangat besar. Maka jangan mengabaikan kebiasaan baik walaupun itu hal yang kecil dan dianggap remeh. Kebiasaan ini bisa berlaku bagi diri individu mapun berlaku bagi organisasi usaha. Jika dilakukan secara konsisten akan menjadikan jalan menuju kesuksesan.
Ada beberapa kebiasaan baik yang bisa dilakukan dalam menunjang kesuksesan kita. Jika 14 langkah kebiasaan baik itu bisa dilakukan maka kesuksesan akan menyertai kita. Pada bagian ini akan dipaparkan 7 kebiasaan yang membawa sukses, Sedangkan 7 kebiasaan lainnya ada pada bagian kiat sukses dengan mengubah kebiasaan :
1. Menganggap Semua Pekerjaan itu Penting
Dengan menganggap semua pekerjaan itu penting maka kita terbiasa melakukan suatu pekerjaan dengan segera dan tidak menunda-nunda. Jika pekerjaan kita berkaitann dengan pelanggan maka pelanggan akan puas karena tepat waktu.
2. Kesempatan Tidak Datang dua Kali
Jika ada kesempatan maka pergunakanlah dengan baik, karena kesempatan tidak akan datang dua kali. Dengan melakukan pekerjaan pada kesempatan ini bisa jadi menjadi entri point untuk penghargaan atau kesempatan yang akan datang.
3. Menjaga Kepercayaan
Kepercayaan menjadi barang yang mahal, untuk menjaga hal tersebut tidak ada cara lain kecuali jangan menunda-nunda kepercayaan yang telah diberikan. Dengan begitu anda dipandang sebagai orang yang penuh tanggung jawab.
4. Efisiensi
Efisiensi dikaitkan dengan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Semakin singkat anda melakukan suatu pekerjaan maka dipandang memiliki efisiensi yang baik dan memiliki nilai lebih di mata mitra kerja.
5. Mengatur Ritme Kerja
Mengatur ritme kerja bisa diakukan dengan membiasakan diri tidak menunda-nunda pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan dengan segera akan menyelaraskan ritme kerja kita. Selain itu kita terhindar dari tumpukan pekerjaan yang mestinya sudah dilakukan kemarin-kemarin. Ritme kerja yang teratur membuat kita lebih enjoy dalam pekerjaan.
6. Mengurangi Masalah
Pekerjaan yang dilakukan tepat waktu akan mengurangi munculnya masalah baru. Pekerjaan yang tertunda akan memunculkan masalah baru dan menimbulkan stress pada diri kita.
7. Ketenangan
Tidak menunda-nunda pekerjaan menjadikan rasa tenang pada diri kita. Rasa tenang akan melahirkan fikiran yang jernih sehingga mampu melahirkan gagasan-gagasan segar.
Kebiasaan-kebiasaan yang membawa sukses pada dasarnya diawali dari hal kecil, yaitu tidak menunda-nunda pekerjaan. Karena kebiasaan menunda pekerjaan akan melahirkan masalah-masalah baru. Sedangkan kebiasaan segera melaksanakan pekerjaan akan membawa jalan menuju sukses. Tujuh Kebiasaan lainnya ada pada tulisan selanjutnya. (Galeriukm).
Sumber:
Info Mutu Deptan

Senin, 18 Juli 2011

Memulai Bisnis Pribadi

Mengelola Bisnis Pribadi menjadi kegiatan banyak orang, tidak hanya orang yang memang menggantungkan hidupnya dari bisnis itu sendiri tetapi juga bagi orang yang sudah memiliki pekerjaan tetapi ingin meningkatkan penghasilannya. Banyak pekerja di perusaan Swasta, Pegawai Negeri, Ibu rumah tangga memiliki kegiatan bisnis pribadi yang hasilnya cukup besar, bahkan bisa lebih besar dari gaji bulanannya. Alasannya adalah untuk meningkatkan penghasilan atau sebagai usaha sampingan. Memulai bisnis pribadi atau bisnis yang dimiliki sendiri pada dasarnya dapat dilakukan oleh setiap orang, baik orang yang belum memiliki pekerjaan ataupun orang yang sudah memiliki pekerjaan.
Sama dengan bisnis lainnya bisnis pribadi menawarkan keuntungan disatu sisi tetapi juga ada kemungkinan mengalami kegagalan. Maka jika ingin memulai Bisnis pribadi harus benar-benar dipersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Bukan karena ini sebagai usaha sampingan lalu tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Setiap bisnis menuntut pelaksanaan yang serius dan sungguh-sungguh berorientasi kepada kualitas. Ada beberapa tips untuk memulai Bisnis Pribadi ( Bisa juga bisnis lain ) yang bisa dijalankan agar menuai kesuksesan.

Tips Memulai Bisnis Pribadi

1. Mencari Jalan dari beberapa cara yang ada, kreatif, fleksibel dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan kita. Ide bisnis bisa datang dari hal-hal yang disenangi dan dikuasai. Hobi bisa manjadi lahan untuk memulai bisnis pribadi.
2. Rumuskan Tujuan Pribadi kita, setiap orang memiliki target dan keinginan seperti apa kita di masa depan. Pencapaian apa yang akan diinginkan setelah sekian tahun dari sekarang. Terkadang ini tidak dirumuskan dalam fikiran. Setelah seseorang memiliki tujuan yang jelas dalam hidup maka ada keinginan yang kuat untuk mewujudkan itu semua.
3. Memulai Bisnis Dari Pengalaman yang dimiliki, memulai bisnis dari pengalaman yang sudah dimiliki merupakan ide yang cukup bagus. Sebagai contoh jika kita sudah pernah bekerja di sebuah restoran maka kita bisa memulai bisnis di bidang restoran. Berbekal pengalaman menjadi pegawai restoran tersebut kita memiliki pemahaman tentang seluk beluk bisnis restoran.
4. Jangan Berfikir Untuk Kaya dengan cepat, kebanyakan orang berbisnis untuk memperoleh kekayaan dengan cepat. Bisnis pada akhirnya adalah mencari keuntungan dan kekayaan tetapi sikap berorientasi pada uang hanya akan mendukung kegagalan bisnis. Lebih baik memulai bisnis dengan berorientasi pada kualitas.
5. Lakukan Dengan sebaik-baiknya, sebagai tindak lanjut dari orientasi pada kualitas maka dalam menjalankan bisnis harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Lebih baik mendapatkan keuntungan sedikit tetapi berkualitas daripada untung besar tetapi tidak berkualitas. Hal pertama akan mendukung kelangsungan bisnis jangka panjang dan hal kedua hanya akan mengantarkan bisnis pribadi pada kegagalan. Selamat Memulai Bisnis Pribadi. (Galeriukm).

Minggu, 17 Juli 2011

Membangun Tim Yang Sukses

Sukses sebuah tim adalah juga sukses anggota tim. Namun, sukses pribadi anggota tim tidak selalu merupakan sukses bagi tim. Bahkan, tidak jarang menjadi faktor pemecah dan pembubaran ketika salah satu anggota ingin menonjol sendiri. Karena itulah membangun tim yang sukses sangat penting peranannya dalam mendorong sukses organisasi, baik itu organisasi bisnis maupun bidang yang lainnya.
Kesuksesan bisa dinilai berdasarkan hasil yang diukur secara kualitatif maupun kuantitatif. Ukuran secara kuantitatif lebih bersifat objektif, sedangkan kualitatif lebih bersifat subjektif.
Namun, untuk mengukur sebuah performance, sebaiknya dituangkan secara kuantitatif, entah itu berbentuk skor ataupun ukuran dalam jumlah tertentu, seperti dalam key performance indicator (KPI).
Pada akhirnya, ukuran kuantitatif pula yang akan menentukan apakah tim itu layak disebut tim yang baik atau unggul. Hal-hal yang berkaitan dengan layanan, contohnya, selain diukur dengan kepuasan pelanggan, juga dapat dan perlu dibuatkan skor untuk menjadi ukuran kuantitatif.
Misalnya, dalam hitungan ukuran waktu (menit, jam, hari). Ambil contoh laundry; dua toko yang berbeda, dua-dua sama rapi, bersih dan teliti, namun yang satu menawarkan satu hari siap, yang lain dua hari.
Anda bisa menentukan mana yang lebih baik. Performance bukan saja untuk mengukur hasil kerja diri kita, juga harus merupakan output. Hasil akhir dengan tolok ukur kepuasan pelanggan, yaitu orang-orang yang paling berpengaruh dan paling berhak memberikan penilaian atas kita, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Bicara tim atau lebih tepatnya teamwork bisa bermacam-macam.
Bagaimana kita dapat meningkatkan performance sebuah tim? Mari kita lihat lebih jauh. Ada faktor internal, ada faktor eksternal. Apa yang bersifat internal seharusnya dapat dikendalikan dan dimotivasi, apa yang bersifat eksternal harus bisa kita monitor dan imbangi agar kita secara tidak langsung tetap memegang kendali.
Faktor-faktor internal antara lain manusia, organisasi, produk atau layanan, peralatan, sistem termasuk penilaian dan penghargaan (award and punishment) dan budaya. Faktor eksternal seperti pelanggan, baik individu maupun institusi, pesaing, industri dan pasar, ekonomi, politik dan kebijakan pemerintah, serta undang-undang. Dari faktor internal yang paling penting dan berpengaruh adalah manusia dengan varian begitu banyak.
Pada intinya performance= kemampuan (ability) x motivasi (motivation). Kemampuan adalah keterampilan untuk melaksanakan tugas, yang merupakan bagian dari tugas tim. Adapun motivasi, menganut Abraham Maslow, hierarchy of motivation (A Theory of Motivation, 1943: Basic Physiological Needs, Safety & Security, Belonging & Love, Know How, Aesthetic danSelf-Actualization dan paling ekstrem Transcendence).
Semakin tinggi tingkat latar belakang motivasi (di mana semakin sedikit yang dapat mencapainya), maka akan semakin kuat dorongannya. Karena itu, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan sebuah tim yang kuat.
Pertama, merekrut mereka yang mempunyai keterampilan tinggi yang mampu mengerjakan tugasnya, dan mau belajar terus untuk meningkatkan kemampuannya.
Kedua, merekrut mereka yang mempunyai latar belakang motivasi pada tingkat yang lebih tinggi. Jarang ditemukan seorang langsung mempunyai keterampilan yang prima dan dengan latar belakang motivasi pada tingkat tertinggi.
Keduanya harus diproses dan ditingkatkan dari waktu ke waktu. Semakin tinggi hasil perkalian keduanya (abilityx motivation) dalam diri seseorang, maka akan semakin baik atau tinggi performance yang dicapai.
Tentunya, faktor manusia di atas bukan satu-satunya yang menjamin performance yang tinggi—sekalipun yang paling berpengaruh. Faktor lain yang cukup penting adalah bagaimana mempertahankan atau memacu top-performing team? Sebab, ada kecenderungan apabila tidak dipertahankan, maka akan cenderung menurun. Dalam satu periode tertentu, tantangan akan dapat dicapai, bahkan dilampaui.(Galeriukm).
Sumber:
http://economy.okezone.com/read/2011/04/01/23/441201/23/double-your-team-performance

Sabtu, 16 Juli 2011

Pentingnya Kejelian Membaca Peluang

Orang bilang peluang akan datang sejauh mana seseorang itu siap menerima peluang itu. Termasuk dalam hal ini peluang bisnis dan kemajuan bisnis baru. Dalam dunia bisnis yang berkembang dengan teramat cepat, jika kita tidak pandai menyesuaikan diri maka akan tergilas. Di sinilah pentingnya kejelian dalam membaca peluang dan keberanian mengambil sikap atas kemungkinan-kemungkinan. Faktor penting dalam hal ini adalah kemampuan mengolah informasi yang berkaitan dengan bisnis kita.
Sebuah cerita menarik yang saya kira bisa dijadikan inspirasi dalam mengembangkan bisnis kita. Cerita yang mungkin sederhana namun membuktikan bahwa kemampuan membaca peluang dan bersikap berani menjadi kunci kesuksesan bisnis. Cerita ini saya kutip dari Arif Budisusilo , Bisnis.com. Berikut Kutipan ceritanya.
Ketika bank BCA yang semula berkantor di kawasan Jalan Sudirman kemudian berpindah di kawasan Bundaran Indo­­nesia, terdapat sebuah restoran chinese food yang selalu ramai. Di kawasan itu juga terdapat kelab eksekutif yang bergengsi.
Saya kaget ketika mendengar kelab tersebut saat ini sudah tidak begitu aktif lagi, bahkan restoran chinese food-nya begitu sepi. Ada tukang bakso yang sebelumnya dapat menjual 200 mangkuk bakso setiap hari, juga kehilangan banyak pelanggan.
Yang menarik adalah tukang rujak. Berbeda dengan tukang bakso yang pasrah saja ketika para pelanggannya berpindah ke kantor baru, si tukang rujak yang disapa Mbak Rujak oleh pelanggannya, lebih proaktif memanfaatkan informasi yang dimilikinya seputar rencana pindah kantor karyawan yang menjadi pelanggannya sejak beberapa tahun silam.
Mbak Rujak mencoba mencari tempat baru di sekitar lokasi baru “klien”-nya. Dia berani melawan ketidakpastian yang baru. Maka, ketika para pelanggan boyongan, Mbak Rujak pun ikut boyongan ke seputar Bundaran Hotel Indonesia.
Hasilnya, Mbak Rujak tetap mendapatkan pelanggan lama sekaligus pelanggan baru, sekalipun harus berjuang susah ketika baru pindah.
Mbak Rujak kembali mendapatkan konsumennya, yang merindukan rujak buah segarnya. Ia terkenal karena rujaknya yang khas, buahnya selalu baru, tidak ada buah kemarin, atau buah kulkas yang dijual untuk campuran rujak buahnya.
Mbak Rujak tak seperti tukang bakso yang pasif. Mbak Rujak bahkan mengalahkan restoran chinese food yang terpaksa tutup gara-gara ditinggal pergi pelanggannya.
Bahkan Mbak rujak kini menjalankan model bisnis yang baru, melayani pesanan via telepon dan networking dengan para satpam. Bisnisnya pun semakin berkembang, meski kelas kaki lima.
Saya senang dengan kisah Mbak Rujak ini, karena menggarisbawahi pentingnya mengetahui informasi dan bagaimana memanfaatkannya untuk keperluan kewirausahaan.
Ini sekaligus menekankan betapa akses informasi saja tak cukup tanpa kejelian membaca peluang dan ancaman, sekaligus mengantisipasi dengan langkah dan keputusan yang tepat.
Mbak Rujak telah mengambil keputusan bisnis yang tepat disertai inovasi baru dalam menjalankan usahanya. Mbak Rujak boleh dibilang telah menjadi entrepreneur sejati.Ini membuktikan kejelian membaca peluang dan keberanian mengambil sikap menjadi kunci kesuksesan. (Galeriukm).
Sumber:
http://www.bisnis.com/pojok-kafe/17839-mbak-rujak-versus-tukang-bakso