do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 28 November 2011

Korupsi & Ancaman Runtuhnya NKRI


1. Perang Saudara / Tawuran Warga : Tawuran warga antar gank, antar kampung, rebutan lahan bisnis, antara Satpol PP dengan PKL misalnya, Masalah ini akan menjadi salah satu Indikator permasalahan pemisahan diri dari NKRI.
2. Kolonialisme : Baik penjajahan Geografis atau Penjajahan Ekonomi, baik Penjajah Asing maupun Penjajahan Pemerintah terhadap rakyatnya, misalnya disebuah daerah ada orang asing yang kaya raya dan menguasai Ekonomi, jika kita melihat hal ini ada di Negara kita, inipun bisa menjadi salah satu Indikator masalah yang dapat menjadi bom waktu.
3. Korupsi : Jika di negara KitaKementerian yang paling kuat dalam pemerintahan tanpa bangunan fisik adalah “Departemen Korupsi” di mana tingkat besar penipuan, pemborosan, penyalahgunaan dan penggelapan dana pemerintah adalah modus standar operasi. Kas negara dan kekayaan dikendalikan sebagian besar oleh beberapa pejabat pemerintah (Baik Masa Orde Baru dan Masa Reformasi), kroni dan keluarga mereka. Maka ini salah satu indikatornya.
4. Kebijakan Ekonomi: Negara kita telah mengalami langkah-langkah penghematan banyak atau program penyesuaian struktural di masa lalu namun perekonomian masih menentang semua logika ekonomi yang wajar. Sebaliknya, ada kesenjangan miskin dan kaya, tingkat kemiskinan yang tinggi, inflasi tinggi, tingkat pengangguran tinggi, pendidikan yang buruk dan sistem kesehatan, kelangkaan bensin, pasokan listrik tidak menentu, Pemadaman bergilir oleh PLN, Pajak TOL yang semakin meningkat, Harga Sembako yang semakin tidak terjangkau, kurangnya infrastruktur dan fasilitas publik fungsional sosial.
5. Intervensi Militer : Pemerintah negara Kita pernah didominasi oleh rezim militer atau penguasa mutlak lebih dari warga sipil yang terpilih secara demokratis atau negara Kita masih di bawah cengkeraman militer dengan ancaman kudeta militer. Atau mungkin Militer adalah politisi di seragam. Oh , Indonesia masih seperti itu, bagaiman Soekarno lama memerintah, Soeharto lebih lama lagi dan Sekarang Yudhoyonopun sama, jika yang trerplih orang sipil alamat tidak akan lama karena secara diam-diam dijatuhkan oleh militer dengan lobi Intelijennya.
6. Kebijakan Nasional Liberal : Jika formulasi kebijakan nasional di negara Kita didasarkan pada Sistem Liberal Sekuler, dan setiap janji nasional atau pemilihan didasarkan pada dikotomi regional seperti Utara vs Selatan, atau Timur vs Barat, dan Pemerintah Pusat sebagai Mahakuasa kontrol terhadapdaerah atau provinsi di negara itu terutama pada alokasi dana dan sumber daya.
7. Sumber Daya Alam: Sumber daya alam a(misalnya minyak mentah dan gas alam) terkonsentrasi di daerah tertentu di negara Kita. Saat ada daerah lain baik berkeinginan untuk menyabot mereka atau melakukan kontrol terbuka atasnya. Daerah yang meletakkan “telur emas” bagi negara dan ternyata justru orang-orang setempat menjadi orang miskin, pertanda ini adalah Indikator pendukung pemisahan diri.
8. Masyarakat Majemuk : Negara Republik Indonesia memiliki lebih dari Ribuan kelompok etnis dengan bahasa yang berbeda dan budaya. Persatuan nasional dipromosikan dalam namaBhineka Tunggal Ika. Di antara 2 atau 4 kelompok etnis utama tetapi sebuah kelompok etnis ingin mendominasi pemerintah nasional (lahir-ke-aturan nepotisme). Ironisnya, Anda adalah diperlakukan seperti “orang asing” yang tidak diinginkan di negara Anda sendiri jika Anda tinggal atau bekerja di lokasi etnis yang berbeda lain dari Anda di negeri ini.
9. Intoleransi Agama Antara pemeluk agama tidak saling menghormati, saling terjadi caci maki dan sumpah serapah nama Tuhan, dan sebagainya, maka ini pertanda indikator runtuhnya NKRI.
10. Gerakan separatis : Perasaan Anti-Pemerintah saat ini ada di negara Kita dan ada agitasi untuk tanah air terpisah oleh suatu wilayah atau seperangkat suku. Ada panggilan konferensi terbuka untuk bangsa yang berdaulat untuk menentukan masa depan negara atau kemungkinan referendum untuk memisahkan diri. Sebut saja dulu Ada Gerakan Aceh Merdeka, Organisasi Papua Merdeka, Rakyat Maluku Selatan.
sumber :

Tidak ada komentar: