etika adalah ajaran yang berbicara tentang
baik dan buruknya yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain
ajaran tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia
dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
·
Nafsu “ syahwaniyyah”, (nafsu
ini ada pada manusia dan ada pula pada binatang) adalah nafsu yang cenderung
kepada kelezatan semisalmakann, minuman, dan saywat jasmaniyyah seperti
bersenagn-senang dengan perempuan. Dan jika nafsu ini tak dikendalikan maka
manusia tak ada bedanya dengan binatang, dan silkap hidupnya menjadi hedonisme.
·
Nafsu “al-ghadabiyyah”, (ada
pada manusia dan binatang) yaitu nafsu yang cenderung kepada marah,merusak,
ambisi dan senang menguasai dan mengalahkan yang lain. Dan juga nafsu ini lebih
kuat ketimbang nafsu “syahwaniyyah”, dan lebih berbahaya bagi pemiliknya jika
tak terkendalikan. Ia akn cenderung pemarah, sangat,”hiqdu (dengki),
tergesa-gesa tidaktenang, serta cepat bertindak untuk menaklukkan mushnya tanpa
pertimbngan matang dan rasional.
·
Al-nafsu al-nathiqah, yaitu
nafsu yang membedakan manusia dengan binatang lain (hewan yang lainnya). Dengan
nafsu ini manusia mampu berzikir, mengambil hikmah, memahi fenomena alam, dan
dengan nafsu ini juga manusia menjadi Agung, besar cita-citanya kagum pada
dirinya sehingga bersyukur kepada tuhannya. Dan nafsu ini juga dapat menajdikan
manusia untuk mebedakan baik- buruknya dan dengan nafsu ini juga manusia dapat
mengendalikan keuda nafsu yakni “al-syawaniyya” dan al-gadhabiyyah”.
Artinya :
“Hai oarng-orang ynag beriman, di wajibkan puasa kepada kamu
seperti halnya di wajibkan puasa kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu
menjadi manusia taqwa” (QS. Al-Ba qarah.’ 183)
·
Pengetahuan awan yaitu Tuhan
satu dengan perantaraan ucapan kalimat sahadat
·
Penegtahuan ulama yaitu Tuhan
yaitu menurut logika akal.
·
Pengetahuan kaum sufi yaitu
Tuhan satu dengan perantaraan hati sanubari
·
ahklak kita terhadap diri
sendiri yaitu “al-taubah” (kembali kepada tuhan), “al-muraqabah” (kesadaran
diri bahwa tuhan mengintai kita), al-muhasabah” (selalu intorpeksi terhadap
diri sendiri), dan “al-mujahadah” (terus-menerus mendekati tuhan).
·
Ahklak kita terhadap Allah SWT.
Yaitu ahklak terhadap kalam Allah (al-kitab).
·
Ahlak terhadap rasullulah
dan
·
Ahlak terhadap mahluk (sesame
manusia) yaitu ahlak terhada terhadap kedua orang tua, ahlak etika terhadap
sesame kerabat, etika terhadap tetangga, etika terhadapsesama muslim, etika
kepada orang kafir (non muslim), etika terhadap binatang dan terakhir etika
terhadap alam dalam arti luas.
Menurut Al-Ghajali meliputi
tiga cara yaitu :
·
Ahklak yang merupakan anugerah
dan kasih sayang Allah yakni orang memiliki ahklak baik secara almiah (bi al-thabi
‘ah wa alfitrah), seabgai sesuatu yang di berikan Allah kepadanya sejak
ia dilahirkan.
·
Denagan “mujhahadah” (menahan
diri) dan
·
Dengan “riyadhah” melatih diri
secara spriktual, dan bentuk riyadhah yang di sepakati para sufi, sebagaimanan
telah dijelasakan antara lain ialah dengan zikir.
Sedangkan menurut Ahmad Amin
meliputi delapan cara yaitu :
·
Menyadari perbuatan
buruk, bertekad untuk meninggalkannya
·
Mencari waktu baik untuk
mengubah kebiasaan itu untuk megujudkan niat dan tekat semula.
·
Menghindarkan diri kepada
segala hal yang dapat menyebabkan kebiasaan buruk itu terulang.
·
Berusah untuk tetap berada
dalam keadaan yang baik.
·
Menghindarkan diri dari
kebiasaan buruk dan meninggalkannya dengan sekaligus.
·
Menjaga dan memelihara
baik-baik kekuatan penolak dalam jiwa yaitu kekuatan penolak terhadap perbuatan
yang buruk yaitu perbuatan yang di pelihara dengan istiqamah, ihklas dan jiwa
tenang.
·
Memilih teman bergaul yang
baik, sebab pengaruh itu besar sekali terhadap pembentukaan watak pribadi dan
·
Menyebuhkan diri dengan
pekerjaan yang bermanfat.
or:^ �BB��x�style='mso-list:Ignore'>·
Berusah untuk tetap berada
dalam keadaan yang baik.
·
Menghindarkan diri dari
kebiasaan buruk dan meninggalkannya dengan sekaligus.
·
Menjaga dan memelihara
baik-baik kekuatan penolak dalam jiwa yaitu kekuatan penolak terhadap perbuatan
yang buruk yaitu perbuatan yang di pelihara dengan istiqamah, ihklas dan jiwa
tenang.
·
Memilih teman bergaul yang
baik, sebab pengaruh itu besar sekali terhadap pembentukaan watak pribadi dan
·
Menyebuhkan diri dengan
pekerjaan yang bermanfat.
tia�>ex��ߧmujhahadah” (menahan diri) dan
Sedangkan menurut Ahmad Amin meliputi delapan cara yaitu :
- Menyadari perbuatan buruk, bertekad untuk meninggalkannya
- Mencari waktu baik untuk mengubah kebiasaan itu untuk megujudkan niat dan tekat semula.
- Menghindarkan diri kepada segala hal yang dapat menyebabkan kebiasaan buruk itu terulang.
- Berusah untuk tetap berada dalam keadaan yang baik.
- Menghindarkan diri dari kebiasaan buruk dan meninggalkannya dengan sekaligus.
- Menjaga dan memelihara baik-baik kekuatan penolak dalam jiwa yaitu kekuatan penolak terhadap perbuatan yang buruk yaitu perbuatan yang di pelihara dengan istiqamah, ihklas dan jiwa tenang.
- Memilih teman bergaul yang baik, sebab pengaruh itu besar sekali terhadap pembentukaan watak pribadi dan
- Menyebuhkan diri dengan pekerjaan yang bermanfat.
Ahklak pada lingkungan adalah dengan cara menghargai sesama, saling bersilaturahmi dan beristiqamah dengan sesama muslim dan juga agama lain. Maka akan terbentuklah rasa saling mennghargai dan menghormati satu sama lain.
Semestinya saya berahklak berati saya udah memilik sikap untuk menghormati arang lain atau sesama, sesuai dengan profesi yang saya miliki sekarang karna dengan berahklak berati kita udah mendapatkan kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Etika, Moral dan Akhlak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar