Anda tertarik dengan jenis bisnis e-commerce?Bisnis jenis ini memang sedang tren. Banyak
orang mencoba mendirikan bisnis e-commerce dan mengharapkan keuntungan sekejap.
Tapi benarkah bisnise-commercesemudah
itu mendatangkan untung?
Terjun dalam bisnis e-commerce mengandalkan sebuah keahlian bak kurator museum. Dalam sebuah museum, kurator sangat penting karena ia individu yang bertanggung jawab atas penentuan karya seni yang akan dipamerkan, bagaimana karya seni itu disajikan, bagaimana menggambarkan karya seni itu kepada pengunjung yang datang, dan sebagainya. Kurator memahami jenis karya seni apa yang menarik untuk masyarakat.
Dalam bisnis e-commerce, seorang berkeahlian seperti kurator ini juga diperlukan. Lain dari kurator museum yang bergumul dengan karya seni, kurator dalam usaha e-commerce harus bergulat dengan banyak produk. Dialah orang yang harus menentukan produk mana yang patut ditawarkan pada konsumen, bagaimana menyajikannya ke konsumen agar banyak yang membeli, dan lain-lain.
Bila Anda berniat untuk membangun sebuah bisnis e-commerce yang sukses, jangan anggap enteng peran penting seorang kurator produk. Menurut Alberto D. Hanani, peran kurator produk dalam e-commerce dapat dibagi ke dalam 3 poin sebagai berikut:
1. Mampu membatasi pilihan pelanggan dengan baik
Lebih banyak tidak selalu lebih baik. Dalam bisnis e-commerce, saat calon pembeli ditawari banyak barang, mereka justru merasa kebingungan. Kenapa? Karena karakteristik mereka ini lebih cenderung penyuka kepraktisan. Calon pembeli di situs e-commerce biasanya hanya memiliki sedikit waktu untuk menelusuri semua spesifikasi barang yang ditawarkan. Mereka hanya ingin yang terbaik.
Di sinilah peran kurator produk. Ia harus bisa memilih beberapa produk yang berkualitas sehingga calon pembeli tidak terlalu bingung dan menghabiskan waktu menjelajahi semua keterangan produk untuk menemukan produk terbaik bagi mereka. Dengan daftar produk/ katalog yang lebih ringkas, terbatas, dan terfokus, calon pembeli akan lebih menyukai layanan e-commerce Anda.
2. Memberikan deskripsi produk yang padat dan berisi
Kurator produk harus memiliki ketrampilan untuk menggambarkan karakteristik, kelebihan dan kekurangan, serta nilai yang diberikan suatu produk pada pemiliknya kelak. Ini agar calon pembeli tidak mengeluh di kemudian hari (karena merasa tertipu) atau berpaling karena harganya yang dianggap terlampau mahal/ terlalu murah (sehingga membuat curiga tentang kualitasnya).
Cara sederhana tapi efektif yang bisa digunakan dalam e-commerce untuk menunjukkan nilai sebuah produk adalah dengan menyertakan potongan harga/ besarnya uang yang mereka hemat, atau persentase diskon yang dikenakan untuk setiap barang.
3. Mengklasifikasikan produk agar mudah dipahami
Kurator produk sebaiknya juga terampil dalam menata dan mengelompokkan produk-produk yang ia jual. Pengelompokan ini memudahkan calon pembeli dalam memilih.
Dalam tampilannya, sebuah usaha e-commerce biasanya menyajikan sebuah kotak pencarian yang praktis sehingga pengunjung yang berminat menjelajahi katalog produk tak perlu mengaduk-aduk isi situs berjam-jam. Tentukan dasar pengkategorian produk yang memudahkan pencarian. Anda bisa menggunakan lokasi geografis, jangkauan harga, jenis produk, dan spesifikasi lain yang lazim digunakan. (*/Akhlis)
Terjun dalam bisnis e-commerce mengandalkan sebuah keahlian bak kurator museum. Dalam sebuah museum, kurator sangat penting karena ia individu yang bertanggung jawab atas penentuan karya seni yang akan dipamerkan, bagaimana karya seni itu disajikan, bagaimana menggambarkan karya seni itu kepada pengunjung yang datang, dan sebagainya. Kurator memahami jenis karya seni apa yang menarik untuk masyarakat.
Dalam bisnis e-commerce, seorang berkeahlian seperti kurator ini juga diperlukan. Lain dari kurator museum yang bergumul dengan karya seni, kurator dalam usaha e-commerce harus bergulat dengan banyak produk. Dialah orang yang harus menentukan produk mana yang patut ditawarkan pada konsumen, bagaimana menyajikannya ke konsumen agar banyak yang membeli, dan lain-lain.
Bila Anda berniat untuk membangun sebuah bisnis e-commerce yang sukses, jangan anggap enteng peran penting seorang kurator produk. Menurut Alberto D. Hanani, peran kurator produk dalam e-commerce dapat dibagi ke dalam 3 poin sebagai berikut:
1. Mampu membatasi pilihan pelanggan dengan baik
Lebih banyak tidak selalu lebih baik. Dalam bisnis e-commerce, saat calon pembeli ditawari banyak barang, mereka justru merasa kebingungan. Kenapa? Karena karakteristik mereka ini lebih cenderung penyuka kepraktisan. Calon pembeli di situs e-commerce biasanya hanya memiliki sedikit waktu untuk menelusuri semua spesifikasi barang yang ditawarkan. Mereka hanya ingin yang terbaik.
Di sinilah peran kurator produk. Ia harus bisa memilih beberapa produk yang berkualitas sehingga calon pembeli tidak terlalu bingung dan menghabiskan waktu menjelajahi semua keterangan produk untuk menemukan produk terbaik bagi mereka. Dengan daftar produk/ katalog yang lebih ringkas, terbatas, dan terfokus, calon pembeli akan lebih menyukai layanan e-commerce Anda.
2. Memberikan deskripsi produk yang padat dan berisi
Kurator produk harus memiliki ketrampilan untuk menggambarkan karakteristik, kelebihan dan kekurangan, serta nilai yang diberikan suatu produk pada pemiliknya kelak. Ini agar calon pembeli tidak mengeluh di kemudian hari (karena merasa tertipu) atau berpaling karena harganya yang dianggap terlampau mahal/ terlalu murah (sehingga membuat curiga tentang kualitasnya).
Cara sederhana tapi efektif yang bisa digunakan dalam e-commerce untuk menunjukkan nilai sebuah produk adalah dengan menyertakan potongan harga/ besarnya uang yang mereka hemat, atau persentase diskon yang dikenakan untuk setiap barang.
3. Mengklasifikasikan produk agar mudah dipahami
Kurator produk sebaiknya juga terampil dalam menata dan mengelompokkan produk-produk yang ia jual. Pengelompokan ini memudahkan calon pembeli dalam memilih.
Dalam tampilannya, sebuah usaha e-commerce biasanya menyajikan sebuah kotak pencarian yang praktis sehingga pengunjung yang berminat menjelajahi katalog produk tak perlu mengaduk-aduk isi situs berjam-jam. Tentukan dasar pengkategorian produk yang memudahkan pencarian. Anda bisa menggunakan lokasi geografis, jangkauan harga, jenis produk, dan spesifikasi lain yang lazim digunakan. (*/Akhlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar