Entrepreneurship menjadi kunci
keberhasilan sebuah bangsa, meski demikian kondisi bangsa Indonesia belum cukup
memiliki entrepreneur yang memadai. Sekolah atau pendidikan formal seputar
entrepreneurhip juga masih minim.Padahal dengan membangun jiwa kewirausahaan sejak dini, masyarakat bisa
memberdayakan dirinya dan orang lain. Potensi kewirausahaan ini juga dimiliki
para perempuan Indonesia untuk mengembangkan dirinya.
Berdasarkan perspektif inilah, pendiri PT Mustika Ratu, Mooryati
Soedibyo, mengajak pemerintah, pihak swasta, maupun organisasi sosial untuk mengembangkan entrepreneurship di
Indonesia.
“Entreprenuer adalah manusia
yang mau mengembangkan kemampuan diri, potensi diri, mau mandiri tidak
ketergantungan pada orang lain, memiliki harga diri, dan mampu membantu orang
lain. Jiwa wirausaha seperti ini, kegigihan, dan kerja keras bisa
dimiliki siapa saja. Siapa saja bisa mengembangkan entrepreneurship. Jadi
semangatnya bukan jadilah pengusaha, tetapi jadilah sesuatu yang berguna dan
mandiri,” papar Mooryati kepada Kompas Female di Jakarta, sekaligus
menyampaikan pesannya sepulang menghadiri pertemuan tahunan World
Entrepreneurship Forum di EMLYON Business School, kota Lyon, Perancis beberapa
waktu lalu.
Menurut Mooryati, wirausaha bisa memberdayakan perempuan, terutama ibu
rumah tangga. Karena prinsipnya, wirausaha bukan sekadar mencetak pengusaha,
tetapi membangun watak dan perilaku yang gigih dan mandiri.
“Ibu rumah tangga, guru, menteri, pengusaha bisa menjadi entrepreneur.
Ibu rumah tangga bisa membangun kemandirian dengan kekuatan yang ada. Menjalankan bisnis online dari rumah
dengan memanfaatkan teknologi. Guru juga bisa menjadi entrepreneur dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mendukung pendidikan dan berguna bagi
negara. Para profesor, doktor juga harus memiliki jiwa entrepreneurship karena
jika tidak, mereka tak bisa mengajarkan kemandirian,” papar Mooryati.
Masalahnya, semangat dan jiwa entrepreneurship ini belum mewabah di
berbagai kalangan. Dikatakan oleh Mooryati, setiap orang membutuhkan dukungan
untuk membangun dirinya. Termasuk dalam menumbuhkan kewirausahaan dalam setiap
profesi yang dijalaninya.
“Apapun bisa dilakukan untuk memberdayakan diri karena kuncinya ada pada
diri sendiri, pada sumber daya manusianya,” lanjutnya.
Untuk mewujudkan pembangunan jiwa kewirausahaan ini, Mooryati bersama
organisasi sosial yang digelutinya, Dewan Nasional Indonesia untuk
Kesejahteraan Sosial (DNIKS), berencana mengadakan pelatihan entrepreneurship
ke berbagai kalangan.
“Metode Training of Trainers (ToT) bisa menjadi cara untuk menyebarkan
isu pemberdayaan dan pembangunan entrepreneurship ini. Dua hari mengadakan
workshop atau ToT menjadi bentuk kegiatannya,” jelas Mooryati yang menjabat
sebagai Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DNIKS.
Melalu skema inilah, Mooryati yakin pendidikan kewirausahaan bisa
dikembangkan di berbagai kalangan dan profesi.(Galeriukm).
Sumber:
http://female.kompas.com/read/xml/2010/12/28/1220127/entrepreneurship.ajarkan.kemandirian.bukan.sekadar.menjadi.pengusaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar