do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 16 Juli 2011

Pentingnya Kejelian Membaca Peluang

Orang bilang peluang akan datang sejauh mana seseorang itu siap menerima peluang itu. Termasuk dalam hal ini peluang bisnis dan kemajuan bisnis baru. Dalam dunia bisnis yang berkembang dengan teramat cepat, jika kita tidak pandai menyesuaikan diri maka akan tergilas. Di sinilah pentingnya kejelian dalam membaca peluang dan keberanian mengambil sikap atas kemungkinan-kemungkinan. Faktor penting dalam hal ini adalah kemampuan mengolah informasi yang berkaitan dengan bisnis kita.
Sebuah cerita menarik yang saya kira bisa dijadikan inspirasi dalam mengembangkan bisnis kita. Cerita yang mungkin sederhana namun membuktikan bahwa kemampuan membaca peluang dan bersikap berani menjadi kunci kesuksesan bisnis. Cerita ini saya kutip dari Arif Budisusilo , Bisnis.com. Berikut Kutipan ceritanya.
Ketika bank BCA yang semula berkantor di kawasan Jalan Sudirman kemudian berpindah di kawasan Bundaran Indo­­nesia, terdapat sebuah restoran chinese food yang selalu ramai. Di kawasan itu juga terdapat kelab eksekutif yang bergengsi.
Saya kaget ketika mendengar kelab tersebut saat ini sudah tidak begitu aktif lagi, bahkan restoran chinese food-nya begitu sepi. Ada tukang bakso yang sebelumnya dapat menjual 200 mangkuk bakso setiap hari, juga kehilangan banyak pelanggan.
Yang menarik adalah tukang rujak. Berbeda dengan tukang bakso yang pasrah saja ketika para pelanggannya berpindah ke kantor baru, si tukang rujak yang disapa Mbak Rujak oleh pelanggannya, lebih proaktif memanfaatkan informasi yang dimilikinya seputar rencana pindah kantor karyawan yang menjadi pelanggannya sejak beberapa tahun silam.
Mbak Rujak mencoba mencari tempat baru di sekitar lokasi baru “klien”-nya. Dia berani melawan ketidakpastian yang baru. Maka, ketika para pelanggan boyongan, Mbak Rujak pun ikut boyongan ke seputar Bundaran Hotel Indonesia.
Hasilnya, Mbak Rujak tetap mendapatkan pelanggan lama sekaligus pelanggan baru, sekalipun harus berjuang susah ketika baru pindah.
Mbak Rujak kembali mendapatkan konsumennya, yang merindukan rujak buah segarnya. Ia terkenal karena rujaknya yang khas, buahnya selalu baru, tidak ada buah kemarin, atau buah kulkas yang dijual untuk campuran rujak buahnya.
Mbak Rujak tak seperti tukang bakso yang pasif. Mbak Rujak bahkan mengalahkan restoran chinese food yang terpaksa tutup gara-gara ditinggal pergi pelanggannya.
Bahkan Mbak rujak kini menjalankan model bisnis yang baru, melayani pesanan via telepon dan networking dengan para satpam. Bisnisnya pun semakin berkembang, meski kelas kaki lima.
Saya senang dengan kisah Mbak Rujak ini, karena menggarisbawahi pentingnya mengetahui informasi dan bagaimana memanfaatkannya untuk keperluan kewirausahaan.
Ini sekaligus menekankan betapa akses informasi saja tak cukup tanpa kejelian membaca peluang dan ancaman, sekaligus mengantisipasi dengan langkah dan keputusan yang tepat.
Mbak Rujak telah mengambil keputusan bisnis yang tepat disertai inovasi baru dalam menjalankan usahanya. Mbak Rujak boleh dibilang telah menjadi entrepreneur sejati.Ini membuktikan kejelian membaca peluang dan keberanian mengambil sikap menjadi kunci kesuksesan. (Galeriukm).
Sumber:
http://www.bisnis.com/pojok-kafe/17839-mbak-rujak-versus-tukang-bakso

Tidak ada komentar: