Orang bilang peluang akan datang sejauh mana seseorang itu siap menerima
peluang itu. Termasuk dalam hal ini
peluang bisnis dan kemajuan bisnis baru. Dalam dunia bisnis yang
berkembang dengan teramat cepat, jika kita tidak pandai menyesuaikan diri maka
akan tergilas. Di sinilah pentingnya kejelian
dalam membaca peluang dan keberanian mengambil sikap atas
kemungkinan-kemungkinan. Faktor penting dalam hal ini adalah kemampuan mengolah
informasi yang berkaitan dengan bisnis kita.
Sebuah cerita menarik yang saya kira bisa dijadikan inspirasi dalam
mengembangkan bisnis kita. Cerita yang mungkin sederhana namun membuktikan
bahwa kemampuan membaca peluang dan bersikap berani menjadi kunci kesuksesan
bisnis. Cerita ini saya kutip dari Arif Budisusilo , Bisnis.com. Berikut
Kutipan ceritanya.
Ketika bank BCA yang semula berkantor di kawasan Jalan Sudirman kemudian
berpindah di kawasan Bundaran Indonesia, terdapat sebuah restoran chinese
food yang selalu ramai. Di kawasan itu juga terdapat kelab eksekutif yang
bergengsi.
Saya kaget ketika mendengar kelab tersebut saat ini sudah tidak begitu aktif
lagi, bahkan restoran chinese food-nya begitu sepi. Ada tukang bakso yang
sebelumnya dapat menjual 200 mangkuk bakso setiap hari, juga kehilangan banyak
pelanggan.
Yang menarik adalah tukang rujak. Berbeda dengan tukang bakso yang
pasrah saja ketika para pelanggannya berpindah ke kantor baru, si tukang rujak
yang disapa Mbak Rujak oleh pelanggannya, lebih proaktif memanfaatkan informasi
yang dimilikinya seputar rencana pindah kantor karyawan yang menjadi
pelanggannya sejak beberapa tahun silam.
Mbak Rujak mencoba mencari tempat baru di sekitar lokasi baru
“klien”-nya. Dia berani melawan ketidakpastian yang baru. Maka, ketika para
pelanggan boyongan, Mbak Rujak pun ikut boyongan ke seputar Bundaran Hotel
Indonesia.
Hasilnya, Mbak Rujak tetap mendapatkan pelanggan lama sekaligus
pelanggan baru, sekalipun harus berjuang susah ketika baru pindah.
Mbak Rujak kembali mendapatkan konsumennya, yang merindukan rujak buah
segarnya. Ia terkenal karena rujaknya yang khas, buahnya selalu baru, tidak ada
buah kemarin, atau buah kulkas yang dijual untuk campuran rujak buahnya.
Mbak Rujak tak seperti tukang bakso yang pasif. Mbak Rujak bahkan
mengalahkan restoran chinese food yang terpaksa tutup gara-gara ditinggal pergi
pelanggannya.
Bahkan Mbak rujak kini menjalankan model bisnis yang baru, melayani
pesanan via telepon dan networking dengan para satpam. Bisnisnya pun semakin
berkembang, meski kelas kaki lima.
Saya senang dengan kisah Mbak Rujak ini, karena menggarisbawahi
pentingnya mengetahui informasi dan bagaimana memanfaatkannya untuk keperluan
kewirausahaan.
Ini sekaligus menekankan betapa akses informasi saja tak cukup tanpa
kejelian membaca peluang dan ancaman, sekaligus mengantisipasi dengan langkah
dan keputusan yang tepat.
Mbak Rujak telah mengambil keputusan bisnis yang tepat disertai inovasi
baru dalam menjalankan usahanya. Mbak Rujak boleh dibilang telah menjadi
entrepreneur sejati.Ini membuktikan kejelian membaca peluang dan keberanian
mengambil sikap menjadi kunci kesuksesan. (Galeriukm).
Sumber:
http://www.bisnis.com/pojok-kafe/17839-mbak-rujak-versus-tukang-bakso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar