Kegigihan dan kemampuan melihat peluang -karakter yang mewakili
kewirausahaan- perlu ditumbuhkan sejak dini. Terutama kepada remaja agar
bersiap memasuki era berikutnya.
Kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi tak dimiliki semua anak muda.
Karenanya, semangat kewirausahaan perlu dibangun sejak bangku sekolah menengah,
kata Charles M. Ham, MPH, Country Director Hope Foundation Indonesia.
“Membangun wirausaha tak hanya bicara seputar akses keuangan. Jiwa dan
karakter kewirausahaan perlu dibangun lebih dini, meskipun nantinya
penerapannya melalui berbagai cara selain menjadi pebisnis atau entrepreneur
sosial misalnya,” jelas Charles kepada Kompas Female, usai peluncuran Citi
Success Fund (CSF) 2010 bertema kewirausahaan dan kemandirian finansial di
Jakarta Design Center Jakarta, Selasa (27/7/2010).
Karakter wirausaha
Memiliki kegigihan, siap menghadapi tantangan, jeli melihat keadaan dan
peluang, kreatif, berpikir lebih terbuka dan tidak terkotak-kotakkan, atau
berpikir out of the box, adalah sejumlah karakter wirausaha yang paling
menonjol.
Siapapun bisa memiliki karakter wirausaha seperti ini, tambah Charles.
Karenanya, kegiatan tahunan CSF yang diadakan Citi Indonesia melalui Citi Peka
bersama Hope Foundation, menyasar guru untuk diajarkan kepada siswa SMA di
sejumlah kota.
Charles menjelaskan, konsep program CSF dibangun 20 tahun lalu di
Amerika dan diadaptasi di setiap negara. Di Indonesia, kegiatan yang fokus pada
pendidikan ini menggandeng Hope sejak delapan tahun lalu. Tahun ini, pendidikan
kewirausahan menjadi topik utamanya.
“Jiwa atau karakter kewirausahaan dibutuhkan karena dunia terus
berkembang. Dalam menghadapi era globalisasi ke depan, anak muda perlu memiliki
jiwa kewirausahaan seperti ini,” imbuhnya.
Sumber:
http://female.kompas.com/read/xml/2010/07/27/1654067/karakter.wirausaha.perlu.dibangun.sejak.dini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar