Membangun Bisnis
dengan sesama teman seringkali dilakukan oleh beberapa orang. Kecocokan dalam
hubungan pertemanan dan keakraban hubungan menjadi alasan untuk memunculkan ide
bisnis bersama. Membangun bisnis
bersama teman bukanlah sesuatu yang salah, namun perlu diwaspadai, karena bisa
jadi persahabatan yang sudah terjalin dengan baik bisa rusak karena bisnis
bersama.
Dunia pertemanan dengan dunia bisnis adalah dua hal yang berbeda, faktor keuntungan menjadi hal
utama yang menjadi tujuan dalam bisnis. Jika tidak diimbangi dengan rule of
the game yang jelas akan berakibat tidak baik. Tetapi jika bisnis antar
teman dikelola dengan baik dengan aturan-aturan yang disepakati bersama maka
akan mmbuahkan hasil yang baik.
Berikut ada beberapa
tips membangun bisnis bersama teman yang disarikan dari pendapat Ahmad Gozali,
konsultan keuangan dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan:
Jumlah mitra Bisnis
Bagi pemula, jumlah
mitra sebaiknya tidak lebih dari tiga orang. Kalau jumlahnya lebih dari tiga,
pembagian tugas bisa jadi sulit. Semakin banyak kepala, semakin sulit
menggabungkan ide, pendapat, visi, dan misi.
Minat
Akan sangat baik bila
teman yang Anda ajak bergabung memiliki minat yang sama dengan Anda. Ia pun
akan menjalani bisnis dengan penuh antusiasme dan tidak merasa terbebani.
Kalaupun minatnya berbeda, setidaknya ia mempunyai pengetahuan mengenai usaha
yang akan dijalankan. Jangan memilih mitra yang tidak tahu apa-apa tentang
bisnis tersebut.
Pemisahan urusan kerja dari pribadi
Banyak masalah usaha
timbul karena orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak mampu memilah-milah
dua hal ini. Mereka akhirnya saling menyerang aspek-aspek kehidupan pribadi dan
tidak mengacu pada masalah pekerjaan yang sebenarnya.
Pembagian tugas
Tentukan pembagian
tugas secara jelas semenjak awal. Bicarakan baik-baik dam fahami tugas
masing-masing.
Pembagian ini juga
berlaku dalam hal dana. Mitra bisa jadi adalah orang yang menyuntikkan modal
dalam nadi usaha Anda. Atau sebaliknya, Anda memiliki modal, tapi tidak punya
orang untuk menjalankannya.
Tentukan siapa bosnya
Pada saat yang
bersamaan harus ditentukan salah satu orang menjadi pemimpin,tidak bisa dua
orang menjadi pemimpin pada saat yang bersamaan. Kesampingkan ego untuk menjadi
pemimpin dan pilihlah diantara anda yang memiliki kualifikasi lebih dalam
memimpin.
Pembagian keuntungan
Besarnya keuntungan
yang dibagi harus benar-benar dipahami dan disepakati di awal. Kalau tidak
tercapai kesepakatan, lupakan saja rencana ini. Pembagian keuntungan menjadi
pemicu masalah yang sangat sensitif. Waspada dan antisipasi hal ini.
Salah satu hal yang
menentukan (pembagian keuntungan) adalah jenis bisnis. Kalau usaha lebih
mengacu pada usaha padat modal, pemberi modallah yang semestinya mendapatkan
bagian keuntungan lebih besar. Tetapi kalau mengacu pada usaha padat karya,
orang yang lebih banyak bekerja di lapanganlah yang seharusnya dihargai lebih.
Gaji perlu diberikan
setiap bulan kepada pihak yang lebih banyak di lapangan karena diasumsikan
orang tersebut pasti keuangannya lebih lemah daripada pihak pemberi modal.
Namun, bila pembagian hasil dilakukan per bulan, pihak yang bekerja tidak perlu
memperoleh gaji. Bukan tidak mungkin pembagian keuntungan ini diubah sesuai
perkembangan di masa depan.
Intervensi
Jika yang menjalin
usaha hanyalah anda dan teman maka pihak lain tidak boleh intervensi terhadap
masalah bisnis, misalnya saja keluarga, isteri/suami. Pihak lain boleh memberi
masukan tetapi keputusan ada di pihak-pihak yang menjalin usaha.(Galeriukm).
Sumber:
http://female.kompas.com/read/xml/2010/10/14/0808057/etika.berbisnis.dengan.teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar