do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 08 Juli 2011

Tips Membangun Bisnis Dengan Teman

Membangun Bisnis dengan sesama teman seringkali dilakukan oleh beberapa orang. Kecocokan dalam hubungan pertemanan dan keakraban hubungan menjadi alasan untuk memunculkan ide bisnis bersama. Membangun bisnis bersama teman bukanlah sesuatu yang salah, namun perlu diwaspadai, karena bisa jadi persahabatan yang sudah terjalin dengan baik bisa rusak karena bisnis bersama.
Dunia pertemanan dengan dunia bisnis adalah dua hal yang berbeda, faktor keuntungan menjadi hal utama yang menjadi tujuan dalam bisnis. Jika tidak diimbangi dengan rule of the game yang jelas akan berakibat tidak baik. Tetapi jika bisnis antar teman dikelola dengan baik dengan aturan-aturan yang disepakati bersama maka akan mmbuahkan hasil yang baik.
Berikut ada beberapa tips membangun bisnis bersama teman yang disarikan dari pendapat Ahmad Gozali, konsultan keuangan dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan:

Jumlah mitra Bisnis

Bagi pemula, jumlah mitra sebaiknya tidak lebih dari tiga orang. Kalau jumlahnya lebih dari tiga, pembagian tugas bisa jadi sulit. Semakin banyak kepala, semakin sulit menggabungkan ide, pendapat, visi, dan misi.

Minat

Akan sangat baik bila teman yang Anda ajak bergabung memiliki minat yang sama dengan Anda. Ia pun akan menjalani bisnis dengan penuh antusiasme dan tidak merasa terbebani. Kalaupun minatnya berbeda, setidaknya ia mempunyai pengetahuan mengenai usaha yang akan dijalankan. Jangan memilih mitra yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis tersebut.

Pemisahan urusan kerja dari pribadi

Banyak masalah usaha timbul karena orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak mampu memilah-milah dua hal ini. Mereka akhirnya saling menyerang aspek-aspek kehidupan pribadi dan tidak mengacu pada masalah pekerjaan yang sebenarnya.

Pembagian tugas

Tentukan pembagian tugas secara jelas semenjak awal. Bicarakan baik-baik dam fahami tugas masing-masing.
Pembagian ini juga berlaku dalam hal dana. Mitra bisa jadi adalah orang yang menyuntikkan modal dalam nadi usaha Anda. Atau sebaliknya, Anda memiliki modal, tapi tidak punya orang untuk menjalankannya.

Tentukan siapa bosnya

Pada saat yang bersamaan harus ditentukan salah satu orang menjadi pemimpin,tidak bisa dua orang menjadi pemimpin pada saat yang bersamaan. Kesampingkan ego untuk menjadi pemimpin dan pilihlah diantara anda yang memiliki kualifikasi lebih dalam memimpin.

Pembagian keuntungan

Besarnya keuntungan yang dibagi harus benar-benar dipahami dan disepakati di awal. Kalau tidak tercapai kesepakatan, lupakan saja rencana ini. Pembagian keuntungan menjadi pemicu masalah yang sangat sensitif. Waspada dan antisipasi hal ini.
Salah satu hal yang menentukan (pembagian keuntungan) adalah jenis bisnis. Kalau usaha lebih mengacu pada usaha padat modal, pemberi modallah yang semestinya mendapatkan bagian keuntungan lebih besar. Tetapi kalau mengacu pada usaha padat karya, orang yang lebih banyak bekerja di lapanganlah yang seharusnya dihargai lebih.
Gaji perlu diberikan setiap bulan kepada pihak yang lebih banyak di lapangan karena diasumsikan orang tersebut pasti keuangannya lebih lemah daripada pihak pemberi modal. Namun, bila pembagian hasil dilakukan per bulan, pihak yang bekerja tidak perlu memperoleh gaji. Bukan tidak mungkin pembagian keuntungan ini diubah sesuai perkembangan di masa depan.

Intervensi

Jika yang menjalin usaha hanyalah anda dan teman maka pihak lain tidak boleh intervensi terhadap masalah bisnis, misalnya saja keluarga, isteri/suami. Pihak lain boleh memberi masukan tetapi keputusan ada di pihak-pihak yang menjalin usaha.(Galeriukm).
Sumber:
http://female.kompas.com/read/xml/2010/10/14/0808057/etika.berbisnis.dengan.teman

Tidak ada komentar: