Pemasaran di perangkat mobile (ponsel,
tablet PC) menjanjikan hasil yang menggiurkan sekarang ini. Tingkat
konversinya lebih tinggi, pembidikan konsumennya lebih spesifik dan
profil konsumennya tergolong kaya dan bervariasi.
Namun,
apakah memang benar-benar demikian? Menurut sejumlah penuturan, memang
benar adanya. Jadi jika Anda belum melirik local mobile marketing,
simaklah penjelasan berikut ini, yang akan menjelaskan mengapa tren ini
perlu diperhatikan dan diterapkan dalam perusahaan Anda.
Tidaklah
heran jika akhir-akhir ini kita jumpai makin banyak peritel, brand, dan
agensi iklan yang berlomba-lomba untuk mengasah kemampuan dalam
menerapkan pendekatan berbasis lokasi ini. Pendekatan tersebut mencakup
semua hal dari kampanye iklan "kesadaran geografis" dan "keterbatasan
geografis", hingga ke upaya hyper-local (menemukan lokasi yang lebih
spesifik) dengan sinyal wi-fi dan algoritma berbasis lokasi yang
membidik segmen audiens yang khas, seperti peminat kopi, penyuka
sepakbola, ibu RT berusia muda dan sebagainya.
Lalu
mengapa Anda harus mulai memperhatikan pendekatan pemasaran satu ini?
Alasan pertamanya ialah karena lokasi akan berguna sebagai cookie jenis
baru. Sebagaimana kita ketahui, cookie menjadi alat untuk mengumpulkan
data dari pengguna/ pengunjung. Dengan mengumpulkan data, upaya
marketing akan lebih efektif. Namun, mengumpulkan data sangat sukar
terutama di platform mobile yang tidak menghadirkan cookies pihak ketiga
yang dapat ditransfer dengan mudah dalam ekosistem tertentu, yang
memungkinkan pengumpulan data dan pelacakan langsung yang lebih mudah.
Pendekatan baru ini akan memungkinkan pembidikan segmen deografis dan
behavioral tertentu yang lebih baik.
Kedua,
banyak pendanaan yang dikucurkan dalam marketing jenis baru ini. Sebuah
survei terbaru terhadap 400 eksekutif brand oleh Balihoo menemukan
bahwa 91% dari responden berencana menaikkan investasi dalam kampanye
marketing berbasis lokasi ini dalam waktu dekat. Di samping itu, ada
juga studi oleh Berg Insight yang menunjukkan bahwa iklan berbasis
lokasi menjangkau sekitar 8% dari iklan mobile keseluruhan untuk tahun
2012. Diramalkan akan terjadi kenaikan 33% hingga tahun 2017.
Ketiga,
data yang terkumpul melalui pendekatan berbasis lokasi menarik banyak
minat dan berhasil. Kampanye dengan data lokal menghasilkan hasil yang
lebih nyata. Dalam suatu studi terhadap lebih dari 2500 kampanye
marketing mobile, Verve menemukan bahwa iklan berbasis lokasi sekitar 2
kali lebih efektif dari rata-rata jumlah klik industri mobile (0,4%).
Iklan yang berbasis lokasi, iklan yang dibatasi berdasar lokasi dan data
lokasi terbukti lebih ampuh menghasilkan penjualan.
Lokasi
makin diperluas, tak cuma di smartphone. Percakapan berdasarkan lokasi
juga sudah dimulai sebagai cara memanfaatkan ponsel namun seiring dengan
perkembangan teknologi, percakapan perlu diperluas lagi. Pada tahun
2012, hanya 12% pemilik smartphone dan 17% pemilik tablet PC mengatakan
mereka menggunakan perangkat mereka selama proses membeli produk. Tahun
ini, persentasenya naik hingga 33% lebih. Tak hanya itu, makin banyak
konsumen tablet mulai proses belanja di tablet PC. Ini menunjukkan bahwa
iklan berbasis lokasi harus ditargetkan juga ke smartphone karena
pencarian pertama bisnis lokal justru dimulai di platform mobile, bukan
desktop (PC, laptop). (BI/*Akhlis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar