do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Rabu, 25 Februari 2015

MAKALAH TETANG KESEHATAN



BAB I
PENDAHULUAN

       1.1 Latar Belakang
Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnya bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
Saat ini kita berada di tahun 2012. Sebuah tahun yang sangat dekat dengan tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun dimana seluruh masyarakat dunia mendukung atas pencapaian suatu tujuan ambisius. Tujuan ini dinamakan Millenium Development Goals (MDGs). Pada September 2000, tujuan ini dideklarasikan pada Konferensi Tingkat Tinggi Millenium yang dihadiri oleh pimpinan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Millenium Development Goals merupakan sebuah paket berisi delapan tujuan utama yang mempunyai batas waktu tahun 2015 dan target yang sangat terukur. Delapan tujuan itu adalah memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem, mewujudkan pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan Ibu, memerangi HIV & AIDS, malaria serta penyakit lainnya, memastikan kelestarian linkungan, dan membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Peran perguruan tinggi penting karena merupakan rumah dari pakar dalam berbagai bidang ilmu dan sesuai misinya dapat menyumbang secara substansial pada upaya pencapaian target MDGs melalui kegiatan pengajaran, penelitian dan dalam menerapkan ilmunya untuk keperluan masyarakat.
1.2  Tujuan

Memberikan gambaran tentang fungsi dan posisi mahasiswa.
Memberikan informasi dan gagasan bagaimana seharusnya mahasiswa berperan kontributif dalam pencapaian MDGs.
 Memberikan gambaran tentang pentingnya revitalisasi peran mahasiswa di zaman sekarang.

1.3 Manfaat
Bagi Pembaca :
Menambah pengetahuan tentang peranan mahasiswa di bidang kesehatan.
Memberi gambaran tentang pentingnya revitalisasi peran mahasiswa dalam perspektif kesehatan masyarakat.
Bagi penulis :
Menambah wawasan tentang peranan mahasiswa di bidang kesehatan
Referensi untuk dijadikan pegangan sebagai mahasiswa.










BAB II
PEMBAHASAN

 2.1  Kedudukan mahasiswa dimasyarakat
Secara fitrah, masa muda merupakan jenjang kahidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika pemuda atau mahasiswa memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda mahasiswa, dan pemikiran kritis mereka sangat didambakan masyarakat. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda dan mahasiswa sekarang ini.
Di mata umat dan masyarakat pada umumnya, mahasiswa adalah agen perubahan sosial (agent of social change) karena mahasiswa selaku insan akademis, dipandang memiliki kekuatan intelektual yang lebih sehingga kepekaan dan nalar yang rasional diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan pendidikan dan sosial dimasyarakat. Sehingga sudah menjadi konsekuensi terhadap tuntutan dari seorang mahasiswa untuk mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sebagai suatu kebutuhan pribadi dan masyarakat. Fungsi kontrol sosial yang dimiliki mahasiswa bagi pembangunan diharapkan mutlak demi kemajuan pembangunan.
            Mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir, adalah mahasiswa yang tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam benaknya tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu  mengabdi terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat permasalahan disekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaiannya. Sehingga ia mampu mengerahkan potensi yang dimilikinya dan menjadi bagian penentu arah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.



2.2 Fungsi Mahasiswa
Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk manusisa susila dan demokrat yang
1.     Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat
2.     Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan
3.     Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat
Berdasarkan pemikiran M.Hatta tersebut, dapat kita sederhanakan bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu : memiliki sense of crisis, dan selalu mengembangkan dirinya.
Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Insan akademis harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Dalam hal insan akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan peran mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus mencari nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat, dan yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.
2.3   Posisi Mahasiswa
Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang marus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.
Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan realita. Tak jarang kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM beberapa bulan yang lalu.
Mengenai posisi mahasiswa saat ini saya berpendapat bahwa mahasiswa terlalu menganggap dirinya “elit” sehingga terciptalah jurang lebar dengan masyarakat. Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi. Sedangkan golongan-golongan atas seperti pengusaha, dokter, dsb. Merasa sudah tidak ada lagi kesamaan gerakan. Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi “satu nafas” bersama rakyat.





2.4 Peran Kontributif Mahasiswa Kesehatan dalam pencapaian MDGs
Mahasiswa kesehatan diyakini memiliki peran yang sangat penting dalam menyambung tali kesehatan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang. Dan potensi peran yang besar ini bisa dijadikan semacam cambuk untuk bisa berperan sejak masih kuliah. MDGs bisa menjadi trigger sehingga seorang mahasiswa kesehatan bisa memberikan kontribusi positif bagi percepatan.pencapaian.target.MDGs.
Setidaknya ada 3 peran kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi tercapainya MDGs.

1. Sebagaiagent of health.
Apabila kita langsung kaitan dengan MDGs maka seorang agent of health merupakan garda terdepan dalam membina hubungan yang baik kepada masyarakat. Tentunya dengan tujuan agar masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatan mereka dan pada akhirnya mereka faham bahwa kesehatan adalah suatu hal yang mahal. Misalnya dengan akses nya yang lebih leluasa dalam bidang kesehatan maka mahasiswa kedokteran akan lebih mudah melakukan berbagai kegiatanWyangWmerangsangWmasyaraka.takan.pentingnya.kesehatan.

2. Sebagai agent of change.
Tentunya kita mengharapkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia terus meningkat dan mencapai MDGs tiga tahun yang akan datang. Mahasiswa kesehatan bisa menjadi penggerak perubahan tersebut. Misalnya, dengan pengetahuannya akan bahaya merokok seorang mahasiswa kesehatan mengadakan seminar, kampanye bebas rokok, sampai dengan aksi long march di Hari Tanpa.Tembakau.sedunia.yang.jatuh.pada.31.Mei.
3. Sebagai agent of development.
Peran ini bersinergi dengan peran agent of change. Setiap usaha yang dilakukan demi menuju perubahan yang lebih baik, utamanya menuju MDGs, bisa terus dipertahankan dan dikembangkan pada masa yang akan datang. Tentunya MDGs bukanlah tujuan akhir dari setiap tujuannnya. Mahasiswa kesehatan baik saat ini dan seterusnya mempunyai tanggung jawab meneruskan cita-cita MDGs.

2.5  Peranan Mahasiswa Dalam Pembangunan
Dalam pembangunan, generasi muda atau mahasiswa tidak pernah luput atau tidak bisa dipisahkan karena mereka saling bersinerji antara yang satu dengan yang lainnya. Dimana mahasiswa harus berperan aktif dalam pembangunan tersebut.
Adapun keterlibatan mahasiswa adalah:
Mahasiswa dapat berperan dengan cara belajar keras dalam menuntut ilmu untuk diterapkan dalam masyarakat nantinya.
Berperan sebagai sumber inspirasi baik dalam lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan kampus.
Mahasiswa sebagai pengontrol dalam pembangunan.















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diluar semakin dekatnya akhir dari program ambisius Millenium Development Goals pada tahun 2015, saat ini mahasiswa memiliki peranan penting yang setidaknya dapat membantu mempercepat terwujudnya MDGs. Secara khusus bagi mahasiswa kesehatan, ia memiliki peran yang besar terkait dengan peranannya sebagai agent of health, agent of change, dan agent of development. Dari setiap perannya tersebut maka bukan tidak mungkin program MDGs bisa terus bergulir walaupun telah melewati tahun 2015 dan akan muncul MDGs-MDGs dalam rentang tahun selanjutnya. Maka Indonesia yang sehat akan segera hadir dihadapan masyarakat Indonesia, tentunya dihadirkan oleh seorang mahasiswa kesehatan Indonesia.

3.2  Saran
Bagi para mahasiswa sekarang diharap tahu dan mengerti tugas dan peranannya khususnya dalam masyarakat sehingga perilaku-perilaku yang menyimpang yang sering diperankan oleh mahasiswa dapat diminimalisir dan image mahasiswa dapat kembali seperti dahulu, bahwa mahasiswa adalah kelompok idealis yang senantiasa memperjuangkan nasib bangsa








DAFTAR PUSTAKA
geowana.wordpress.com/2008/08/10/peran-fungsi-posisi-mahasiswa
blog.its.ac.id/rizqrba/category/just-some-writings-essay
ubur-ubur-ubur.blogspot.com/2010/03/peran-dan-fungsi-mahasiswa

















KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada  Tuhan YME yang telah memberikan rahmat, karunia, Sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini di susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai Definisi, Disamping itu penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Dalam penyelesaian makalah ini banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak-pihak yang telah membantu di dalamnya.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan  kritik dan saran yang bersifat membangun, agar penulisan makalah ini bisa lebih baik lagi. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi mahasiswa kebidanan khususnya agar mengetahui pentingnya mengetahui dan memahami peranana dalam pembangunan kesehatan



Raha,           Desember  2014





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
        1.1    Latar Belakang.............................................................................................
1.2  Tujuan............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1   kedudukan mahasiswa di masyarakat.........................................................
2.2   fungsimahasiswa.........................................................................................
2.3  posisi mahasiswa.........................................................................................
2.4  Peran Kontributif Mahasiswa Kesehatan dalam pencapaian MDGs...........
2.5   peranan mahasiswa dalam pembangunan....................................................

BAB III PENUTUP

3.1  Simpulan....................................................................................................
3.2  Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar: