Salah satu aspek penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan ( customer satisfaction) adalah
bagaimana kita memberikan service
kepada pelanggan(Customer
Service). Sederhana saja, dengan service yang sebaik-baiknya maka
pelanggan akan terpuaskan. Jika pelanggan sudah puas menggunakan produk atau
jasa yang kita miliki maka berimbas pada peningkatan pemasaran dan revenue yang
akan diterima. Tentunya melakukan evaluasi bagaimana kita melakukan service
kepada pelanggan cukup penting dilakukan.
Service kepada pelanggan
bukan saja retorika atau sekedar lips service semata, tetapi satu bentuk
ketulusan hati untuk benar-benar ingin memberi. Secara SOP (Standart
Operating Procedure) biasanya custumer support selalu dituntut untuk ramah,
tersenyum dan lain-lain. Namun jika senyuman tidak tulus akan dirasakan lain
oleh pelanggan.
Untuk dapat memberikan service yang baik kepada pelanggan kita memang jangan
hanya terjebak pada hal-hal yang ada di permukaan saja tetapi lebih dari itu.
Dalam memberikan service kepada pelanggan ada beberapa hal yang penting untuk
disimak:
Pertama,pelayanan sesungguhnya adalah sebuah cara
berpikir, sebuah paradigma, sebuah mindset. Melayani sesungguhnya adalah sebuah
sikap hidup, sebuah cara dan gaya hidup. Ini bahkan harus dimulai dengan
menyadari bahwa kita bisa ada di dunia ini karena pelayanan Tuhan dan orangtua
kita masing-masing. Karena itu, tugas kita hidup di dunia ini sesungguhnya
sangatlah jelas: Melayani. Tugas kita bukanlah bekerja sesuai dengan job desk
kita, tetapi melayani setiap pelanggan dengan segenap jiwa dan raga kita.
Kedua, pelayanan itu sesungguhnya dibutuhkan bukan
hanya oleh pelanggan eksternal kita, tetapi terlebih-lebih oleh pelanggan
internal kita yaitu teman-teman dan atasan kita di kantor. Kepada klien kita
memang selalu bersikap ramah dan melayani, tetapi pelayanan yang sejati justru
adalah pelayanan yang kita berikan kepada semua orang di sekitar kita yang
membutuh kan bantuan profesional kita.
Pelayanan eksternal tanpa didahului pelayanan internal hanyalah sebuah
tindakan mementingkan diri sendiri. Padahal bukankah esensi pelayanan adalah
mementingkan orang lain? Pelayanan seharusnya menjadi jantungnya pekerjaan
kita, bahkan unsur terdalam dari kehidupan itu sendiri.
Pelayanan bukanlah semata-mata seperti seorang frontliners melayani
nasabahnya, atau customer representative menjawab pertanyaan klien di loket
pelayanan. Pelayanan adalah sebuah cara berpikir (mindset). Lihatlah apa yang
dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya. Ibu ini mungkin tidak paham
bagaimana tata cara berbicara dan tersenyum yang baik. Ia sama sekali tidak
paham mengenai teknik pelayanan pelanggan.
Namun, ia tahu persis bagaimana memperlakukan anak-anaknya dengan penuh
kasih sayang. Ia mengorbankan waktunya, tenaganya bahkan dirinya sendiri untuk
kebahagiaan anak-anaknya. Inilah sesungguhnya yang dimaksud dengan pelayanan.(Galeriukm).
Sumber:
http://www.bisnis.com/sosok/21045-service-is-a-mindset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar