do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 07 Juni 2011

Membangun Bisnis Toko Online

Saat ini semua bisa dibuat online termasuk menggelar lapak dagangan, atau bahasa kerennya Toko Online. Fasilitas untuk itu sangatlah mudah dan cukup murah karena banyak tersedia banyak aplikasi web gratis untuk membuat toko online. Meski ada kemudahan dalam membangun bisnis Toko Online , tetapi proses back end dari bisnis tersebut jauh lebih kompleks dan tidak boleh diabaikan. Misalnya pembayaran, pengiriman dan lain-lain. Pada tulisan terdahulu beberapa pelaku e-comerce yang sudah establish biasanya memiliki bisnis offline yang berjalan dengan baik.
Pada bisnis toko online dalam sistem pembayaran, ada yang benar-benar online atau sistem 50:50, yakni penawaran dilakukan secara online namun pembayaran masih lewat transfer via Bank atau kantor pos. Hal ini berkaitan dengan masalah keamanan transaksi toko online. Intinya pada kedua pihak antara pemilik toko online dan pembeli merasa nyaman dan aman dalam masalah pembayaraan .
Saat ini sudah cukup banyak toko online ada di Internet mulai yang dikelola oleh pribadi maupun perusahaan besar. Boleh dikatakan siapapun bisa membuat toko online. Hanya saja akan eksis atau tidak tergantung pengelolaannya. Barang yang dijual melalui toko Online juga cukup beragam dari pakaian, makanan, komputer, kambing, ikan hias ,barang bekas dan lain sebagainya.
Menjajakan aneka produk busana muslim, misalnya, sudah dilakoni Desy Wulandari, warga Denpasar, setengah tahun terakhir. Mulanya hal itu dilakukan di sela-sela kesibukannya bekerja di sebuah perusahaan kargo. Modal pertamanya hanya berkisar Rp 500 juta. Selain lewat blognya, Desy juga memasang produknya via jejaring sosial seperti Facebook dengan nama yang sama dengan versi blognya.
Desy mengaku setiap hari ada saja pesanan yang harus dilayaninya, hingga akhirnya ia memilih keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dan sepenuhnya mengurusi toko online-nya.
Pilihan membuka bisnis toko online juga diipilih Arif Wicaksono yang bersama istrinya, Rukha Wicaksono, mengembangkan butik online. Arif mengaku, omzet usahanya terus berkembang hingga mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Dan, hal itu antara lain juga dipengaruhi oleh adanya situs web tersebut. Tentu saja pembukaan situs web itu harus diimbangi dengan penataan tampilan dan terus memperbarui produk dan tampilannya.
Rahasia lain keberhasilan toko online Arif adalah langkah melakukan search engine optimization (SEO) sehingga toko online selalu muncul di halaman-halaman awal ketika orang menggunakan fasilitas mesin pencarian di internet.
Belanja secara online maupun jumlah toko online di Indonesia diprediksi akan terus meningkat seiring meningkatnya jumlah pengguna internet di Tanah Air. Cukup dengan memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook, misalnya, yang awal tahun ini menurut survei eMarketer penggunanya di Indonesia mencapai 15,3 juta, bisa dibayangkan potensi sebuah jual beli secara online. Jumlah itu lebih kurang separuh jumlah pengguna aktif internet di Tanah Air.
Pengamat multimedia di Bali, Roy Rudolf Huizen, menyatakan, sebagaimana etika bisnis dengan media apa pun, dasar kepercayaan menjadi yang utama dalam praktik toko online atau e-bisnis. Ketika Anda dapat dipercaya, barang yang Anda tawarkan berkualitas, dan kualitas itu mampu Anda jaga ketika barang itu sampai di tangan konsumen, bisnis Anda akan berjalan terus.
Menurut Roy, salah satu tolok ukur mendapatkan kepercayaan adalah memantapkan unsur legalitas, yang antara lain meliputi sistem dan cara pembayaran yang jelas, pengiriman, serta proses monitoring secara keseluruhan atas barang-barang yang dijual.
Bagi konsumen, Roy tetap meminta agar mereka tetap bijaksana sekaligus hati-hati dan selektif terhadap pihak yang ingin menipu atau mencuri data keuangan seseorang melalui sistem ini. Maka dari itu, unsur legalitas menjadi tolok ukur utama.Membangun toko online pada dasarnya hampir sama dengan membangun reputasi dan kepercayaan. Jika kita bisa meyakinkan pembeli bahwa toko online yang dibangun dapat dipercaya maka satu langkah sudah didapat (Galeriukm).


Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/13/08192776/Beli.Kambing..quot.Online.quot…Mengapa.Tidak

Tidak ada komentar: