do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 16 September 2011

Potensi Pariwisata Indonesia Harus Dikembangkan

Pembangunan sektor pariwisata amatlah penting karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta dapat mendorong pemerintah daerah membangun dan memelihara infrastruktur sehingga kualitas hidup masyarakat setempat juga meningkat. Terlebih saat ini telah terjadi pergeseran negara tujuan wisata internasional dari ke negara maju ke negara-negara di Asia. Hal ini menjadi peluang besar bagi pengembangan pariwisata Indonesia. 
Akan tetapi, meski Indonesia memiliki objek wisata dan budaya yang lebih beragam dibanding Malaysia, Thailand dan Brunei, peluang tersebut tidak bisa diambil begitu saja karena Indonesia belum memiliki dukungan regulasi yang kondusif, proteksi terhadap lingkungan, kebersihan, serta kepastian usaha dan dukungan infrastruktur yang masih terbatas. 
“Untuk itu, perlu dilakukan pembangunan pariwisata lintas sektor dan lintas daerah,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof.Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, MA pada Konferensi Pariwisata Nasional “Pembangunan Pariwisata Daerah untuk Mendukung Pariwisata Nasional dan Peningkatan Ekonomi Daerah” di Hotel Sahid, Jakarta (6 /12). Sehingga dalam pelaksanaannya harus menggunakan pendekatan pengarusutamaan di seluruh sektor dan daerah terkait. Selain itu, koordinasi dan sinergi antar sumber pembiayaan, pusat dan daerah, antar bidang pembangunan, dan antar daerah juga diperlukan.
Dalam upaya mempercepat pembangunan pariwisata daerah sebagai pendukung pariwisata nasional dan perbaikan ekonomi daerah, kata Ibu Armida, pertama dengan mengembangkan industri pariwisata melalui usaha, industri, investasi pariwisata, serta pengembangan standardisasi pariwisata daerah. Kedua, mengembangkan tujuan pariwisata melalui pengembangan daya tarik pariwisata, pemberdayaan masyarakat di tujuan pariwisata, peningkatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri bidang pariwisata, serta dukungan manajemen dan teknis. Ketiga, pengembangan pemasaran dan promosi pariwisata. Dan keempat adalah pengembangan sumber daya pariwisata melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kebudayaan dan pariwisata, penelitian dan pengembangan bidang kepariwisataan, dan pengembangan pendidikan tinggi bidang pariwisata.
Dalam pelaksanaannya, sering terjadi import leakage dan export leakage. Untuk menghindari import leakage, kata Ibu Armida, perlu diupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas supplai kebutuhan pokok yang memenuhi standar internasional. Dan untuk menghindari export leakage, dukungan terhadap dunia usaha lokal/domestik agar tertarik untuk berinvestasi pada usaha di bidang pariwisata perlu dilakukan.

sumber http://www.bappenas.go.id/node/116/3412/potensi-pariwisata-indonesia-harus-dikembangkan/

Tidak ada komentar: