do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 23 September 2011

Menjadi Pribadi Yang Sukses Dalam Bisnis


Seorang Enterpreneur adalah pribadi yang unik dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lainnya. Sukses dalam bisnis yag dicapai tidak lepas dari karakter pribadi yang baik. Jika kita menengok beberapa orang yang sukses mengelola bisnis, tentu ada sifat dan sikap-sikap yang unggul di dalamnya. Seorang enterpreneur memiliki kelebihan tersebut yang menjadi modal dasar dan kekuatan dalam menjalankan bisnis. Pribadi yang sukses dalam bisnis tidak muncul dengan begitu saja tetapi diasah atau melalui proses pembelajaran entah disadari atau tidak. Karena itu dalam proses menjadi pribadi yang sukses adalah melatih diri kita agar selalu membiasakan diri dengan hal-hal yang baik.

Cara orang melakukan kebiasasaan digerakkan oleh asosiasi pikirannya atau yang dikenal dengan neuro asosiatif conditioning (NAC). Satu contoh jika kita melihat restoran yang terbayang adalah makanan-makanan yang lezat dan mengundang selera. Jika asosiasi ini dilanjutkan dengan singgah di setiap restoran yang dilewati meski tidak sedang lapar tentu efeknya badan akan menjadi gemuk. Jika dirasakan badan terlalu gemuk adalah tidak baik maka yang bisa dilakukan adalah mengubah asosiasi tentang restoran dan makanan. Kalau sebelumnya asosiasi neuronya saat melihat restoran terbayang makanan yang lezat-lezat, kini diubah saat melihat restoran bayangan di layar mentalnya, seperti melihat kaca yang sangat besar dan di situ terlihat wajah gendut yang sangat jelek, penampilannya tidak menarik dan banyak orang yang mencibir. Perubahan asosiasi tersebut cukup ampuh sehingga ketika melihat restoran bukannya berhenti malah badan dia bergidik melihat penampilannya sendiri dan restoran dilewati saja. Itulah sekelumit cerita yang dialami oleh Anthony Robbins penulis buku berjudul “Awaken the Giant Within”.
Contoh sederhana bagi kita yang ingin disiplin bangun pagi. Bisa saja membuat gambaran, kalau selalu bangun kesiangan maka macam-macam penyakit akan datang. Atau kalau kesiangan maka kita tidak bisa janji tepat waktu dengan klien yang bisa menyebabkan order-order dibatalkan. Bagi pimpinan sebuah perusahaan, sanksi atas ketidakdisiplinan bisa membuat seseorang malu. Contohnya, apabila datang terlambat atau jarang mengikuti rapat-rapat. Dalam pertemuan bulanan diumumkan siapa-siapa saja yang jarang mengikuti rapat dan berapa hari absen dalam rapat. Kalau catatan tersebut diumumkan di forum, maka yang bersangkutan akan menanggung rasa malu yang luar biasa. Dan dipastikan di bulan berikutnya dia tidak akan mau lagi menanggung rasa malu yang besar tersebut di depan teman-temannya. Sementara yang rajin diberi reward atau penghargaan.
Setelah selesai mengubah satu kebiasaan, kita bisa beranjak untuk mengubah kebiasaan berikutnya. Misalnya saja, kreatif dan banyak ide dalam tiap pertemuan, menepati janji, menambah teman baru satu hari satu orang, selalu keluar rumah dengan doa dan membawa jadwal harian, selalu tersenyum setiap bertemu dengan siapapun, dll. Apa yang bakal terjadi ketika kita selalu mengubah kebiasaan-kebiasaan baru yang baik? Akumulasi mengubah kebiaasaan tersebut tanpa kita sadari, kita menjadi orang yang hebat dan luar biasa. Istilah asingnya menjadi Great Person. Great Person adalah seseorang yang selalu mengubah kebiasaan menjadi baik dan mempertahankannya tapi tetap merasa harus terus berubah setiap saat.
Budaya ini di Jepang dikenal dengan kaizen (improvement continuously), memperbaiki diri secara terus menerus, tidak pernah berhenti, tidak pernah merasa puas berubah untuk menjadi baik. Selalu berubah ke arah yang lebih baik menjadi visinya. Dalam menjalankan sebuah bisnis termasuk bisnis usaha kecil, transformasi dan perubahan-perubahan ke arah perbaikan perlu dilakukan secara terus menerus untuk mencapai kesuksesan. Bagaimana dengan Anda? Bisa jadi Anda sudah menerapkan lebih dahulu prinsip-prinsip di atas, kalau belum mari kita mengubah diri kita ke arah yang lebih baik. Konon katanya, satu kebiasaan akan menetap di alam bawah sadar kita apabila dilakukan 21 hari secara berturut-turut.
Yang perlu dihindari adalah ketika ingin berubah, datang godaan. Sebesar apapun godaan yang datang, milikilah prinsip yang kuat, lebih baik kita menunda suatu kesenangan saat demi menyongsong kenikmatan yang panjang di masa yang akan datang. Ketimbang kita tergoda dengan kenikmatan sesaat, tapi akan menjadi penderitaan seumur hidup. Pilih yang mana? Anda yang lebih pandai untuk membuat keputusan.
Jika ingin menjadi enterpreneur yang memiliki bisnis yang sukses, tentu hal pertama adalah membuat pemikiran setinggi mungkin sehingga kita memiliki motivasi untuk bekerja lebih keras. Dengan motivasi dan impian yang tinggi dapat memberikan dorongan untuk bekerja keras, pantang menyerah dan tidak putus asa. Perbaikan diri dengan senantiasa melakukan kebiasan-kebiasaan baik adalah hal kecil yang bisa dilakukan tetapi memiliki efek yang luar biasa bagi kesuksesan anda. (Galeriukm).
Sumber:
Ade Asep Syarifuddin , http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_anda/3216/Mengubah_Kebiasaan_Dengan_NAC/


Tidak ada komentar: