Di dalam menjalankan bisnis ada beberapa model sistem bisnis yang bisa dijalankan seperti
pernah diulas pada tulisan terdahulu. Cara yang paling banyak dilakukan adalah
dengan membangun sistem bisnis sendiri, mengikuti bisnis waralaba dan Bisnis Multilevel
Marketing(MLM). Sistem MLM merupakan salah satu cara untuk memasarkan
produknya ke konsumen. Pada kesempatan ini akan coba didiskusikan mengenai Bisnis Multilevel Marketing (MLM) dari
beberapa sisi, sisi yang berpandangan positif dan sisi yang berpandangan
miring. Itu semua sebagai bahan pertimbangan anda jika anda sedang
mempertimbangkan bisnis MLM ini .
Sekilas Bisnis MLM
MLM merupakan bisnis yang menawarkan
kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan banyak uang dibandingkan
dengan bisnis lain maupun pekerjaan lain. Pola bisnisnya menggunakan sistem
jaringan berjenjang. Saat seseorang bergabung dengan sebuah perusahaan MLM,
adalah sebagai mitra perusahaan MLM. Bukan sebagai pegawai perusahaan MLM
tersebut.
Hubungan kemitraan ini berdasar atas dasar prinsip win – win solution
dan menciptakan suatu hubungan hak dan kewajiban antara perusahaan dan
mitranya. Perusahaan bertanggung jawab menyediakan produk yang berkualitas
untuk didistribusikan. Mitranya bertugas mendistribusikan produk perusahaan.
Dari produk yang didistribusikan tersebut, mitra akan mendapatkan keuntungan dari
selisih harga yang didapat dari pendistribusian produk tersebut.
MLM biasanya membuat peserta atau anggotanya untuk mencari anggota lain
dengan imbalan tertentu secara berjenjang. Orang yang mendapatkan banyak
anggota yang rajin membeli barang akan mendapat keuntungan yang berlipat ganda
daripada anggota / member yang hanya membeli saja tanpa mencari anggota /
bawahan. Dengan mendapatkan banyak anggota yang terdaftar hasil bujukannya
serta menularkan kemampuan mencari member kepada bawahannya maka dipastikan
orang itu akan sukses bermain mlm dan mendapatkan berbagai insentif, bonus, dan
sebagainya.
Agar orang tersebut memiliki
penghasilan yang besar dari barang yang didistribusikan maka dia harus
memperluas jaringan distribusinya dengan merekrut anggota (downline) kemudian orang tersebut disebut
Upline. Setiap anggota(downline) juga
bisa mencari downline lagi atau berhenti disitu saja namun statusnya
hanya akan berhenti sebagai custumer saja . Upline akan memperoleh prosentase
keuntungan,bonus dari barang yang dijual oleh downline.Upline selain
mendistribusikan barang juga berkewajiban memberikan pendampingan dan
maintenance kepada downlinenya agar keuntungan terus meningkat.
Beberapa Tawaran Keuntungan Bisnis MLM
Ada beberapa pertimbangan mengapa Bisnis MLM banyak diminati ,
dijalankan dan diikuti oleh banyak orang.
1. Modal Bisnis yang relatif murah
Bagi orang yang ingin mempunyai penghasilan dari usaha bisnis, namun
tidak memiki dana yang cukup untuk menjalankannya, maka bisnis MLM bisa
dijadikan pilihan, karena modalnya relatif murah dibandingkan dengan bisnis
yang lain.
2. Risiko yang kecil
Karena biaya untuk memulai relatif kecil, maka risiko yang ditimbulkan
oleh ketidakberhasilan dalam bisnis ini akan relatif kecil juga.
3. Potensi untuk berpenghasilan tinggi cukup
besar
Dalam bisnis MLM biasanya ada berupa reward bagi member yang berhasil
meraih level tertentu. Sehingga, apabila seorang member itu unggul dalam bidang
promosi dan marketing, maka ia akan mudah mendapatkan banyak orderan dan juga
jaringan (downline).
4. Bisa dijalankan sebagai usaha sampingan
Bagi orang yang ingin berbisnis, namun tidak mempunyai cukup waktu untuk
menjalankan bisnisnya karena sibuk dengan rutinitas kerja, maka bisnis MLM bisa
dijadikan pilihan , karena biasanya tidak terlalu menyita waktu.
Meski demikian ada beberapa pandangan tidak baik dari beberapa orang yang pernah mengikuti
bisnis MLM ini, karena dalam prakteknya ada penyimpangan-penyimpangan. Selain
itu banyak pelaku bisnis MLM yang terlalu berlebihan di dalam mempresentasikan
bisnis dan produknya kepada calon member. Ada beberapa dampak buruk yang muncul karena bisnis MLM yang
berkembang ini.
Tips Memilih Bisnis MLM
Meski demikian di dalam setiap model sistem bisnis ada sisi positif dan
negatif yang muncul, karena itu penting untuk jeli di dalam memilih produk
bisnis MLM yang akan diikuti. Agar tidak salah memilih dan melangkah dalam
bisnis MLM ini ada baiknya diterapkan tips-tips berikut :
1. Perusahaan MLM yang dipilih
sebaiknya yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI
adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya
aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong
kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik
yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus
memenuhi sejumlah persyaratan dan mendapat sertifikasi.
Mereka yang yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap
betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah,
lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan.
Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM, tetapi ikut
mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan
hal ini.
2. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap,
maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang
seragam, tetapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan
jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas
barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan
kualitas yang sebenarnya.
3. Pilihlah perusahaan yang para
distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses,
di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu
mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya
bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan,
pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama
sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha,
seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik,
serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang
menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda
tinggalkan saja.
4. Untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM
bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut
diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka
juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan
distributornya.
Dengan demikan, harapan saya, penjelasan di atas dapat dijadikan acuan
bagi Anda yang berminat untuk menjadikan bisnis MLM sebagai sarana untuk
mencari penghasilan tambahan. Sebagai tambahan, kunci kesuksesan bisnis MLM
adalah konsisten karena bisnis MLM dibangun dengan jaringan, dan jaringan itu
hanya akan terbangun jika terus-menerus dibentuk. Jika Anda tinggalkan di
tengah jalan, mungkin Anda harus mulai dari awal lagi untuk membangunnya
kembali.(Galeriukm).
Sumber:
http://fikrirasyid.com/bagaimana-bisnis-mlm-bekerja/
http://www.beritaterkinionline.com/2010/04/4-keunggulan-bisnis-mlm.html
http://ekonomi.kompasiana.com/2010/01/05/kenapa-saya-tak-mau-ikut-ikutan-bisnis-mlm/
http://organisasi.org/rahasia-dampak-buruk-bisnis-mlm-multi-level-marketing-sisi-efek-negatif-mlm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar