Mengelola bisnis
usaha kecil tidak ada bedanya dengan mengelola
perusahaan besar. Semuanya memerlukan usaha serius, kerja keras dan efektif.
Kinerja perusahaan yang baik secara keseluruhan akan menentukan keberhasilan
bisnis yang dikelola. Kinerja berkaitan dengan semangat karyawan di dalam
menjalankan fungsinya secara baik dan benar. Jika karyawabn memandang
perusahannya pantas diberi komitmen sepenuh hati (engage) , maka kinerjanya akan meningkat dan konsekuensinya
kinerja perusahaan akan meningkat pula.
Untuk mewujudkan itu perlu dianalisa beberapa
faktor yang bisa meningkatka kinerja perusahaan secara significant. Idealnya
perusahaan bisa memenuhi seluruh key
driver secara maksimal. Namun, tentu saja itu sulit. Solusinya, Menurut
Direktur Pengelola Multi Talenta Indonesia, Irwan Rei, menganjurkan perusahaan
melakukan survei internal tentang hal berikut:
- Faktor pendorong utama (key driver) apa saja yang saat ini relatif rendah nilainya dibandingkan dengan yang lain?
- Mana yang harus atau bisa diperbaiki terlebih dulu?
- Faktor apakah yang kalau diperbaiki memberi pengaruh besar pada peningkatan motivasi dan komitmen karyawan?
- Apa yang relatif cepat dan mudah dilakukan perusahaan untuk memperbaiki kondisi yang ada?
Irwan menilai, faktor-faktor ini saling
terkait satu sama lain. Pengembangan
karier berhubungan dengan sistem
penggajian, kepemimpinan dengan komunikasi dan penetapan sasaran kerja (sense
of direction).
Perbaikan di satu faktor umumnya turut
memperbaiki faktor lain. Yang mesti digarisbawahi, ia mewanti-wanti, besarnya
pengaruh key driver serta berbagai komponennya tak akan sama untuk setiap
individu ataupun kelompok karyawan. Alhasil, perusahaan dapat membangun rencana
perbaikan berdasarkan pengelompokan-pengelompokan karyawan yang ada.
Setelah analisis dilakukan, perusahaan perlu menyusun rencana kerja perbaikan kondisi yang
ada. Misalnya, bila nilai di bagian peluang karier rendah, lihatlah
apakah perusahaan telah memiliki sistem pengembangan karier (career growth
model) yang baik.
Akan tetapi, mengingat ini menyangkut manusia
yang sifatnya kompleks, model-model motivasi dan komitmen, menurut Irwan, tidak
akan pernah 100% akurat dan eksak. Karena itu, tidak ada jaminan 100% program perbaikan
akan meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan. Namun, setidaknya memberikan
kita suatu dasar di dalam melakukan perbaikan.(Galeriukm).
Sumber:
http://swa.co.id/2007/03/menjadi-perusahaan-pillihan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar