KLIPING
UPAYA REMAJA
DALAM
MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
SMP NEGERI
2 RAHA
2015
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN ALAM
Agar
pemuda bisa terlibat aktif dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang
baik, pemuda harus dibekali secara cukup tentang pengetahuan, kesadaran dan
ketrampilan tentang bagaimana menjaga kelesatrian alam. Bila ini dilakukan
sejak dini, kita yakin masa depan lingkungan dan kondisi alam bisa lebih baik
ke depan.. Usianya yang masih sangat muda dapat memberikan suatu contoh yang
baik dalam upaya penjagaan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan
memulai dari suatu hal yang paling kecil, seperti membuang sampah pada
tempatnya. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang bersih. Apabila setiap pemuda
memiliki kesadaran diri dan rasa tanggung jawab pribadi untuk menjaga
kebersihan lingkungan, kita yakin bahwa lingkungan hidup kita akan baik.
Banyak
cara yang bisa ditempuh. Salah satunya dengan melibatkan pemuda dalam kegiatan
Bakti Sosial (BakSos) dari desa ke desa. Melibatkan pemuda dalam kegiatan
sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari
langkah-langkah untuk menjaga kebersihan, tata cara pelestarian serta
manfaat-manfaat dari lingkungan yang bersih.
Para pemuda yang memiliki kepedulian akan kebersihan dan
kelestarian lingkungan, selalu berusaha menjaga dan merawat lingkungan
sekitarnya. Namun satu hal yang sangat disayangkan pengaruh kebiasaan yang
sudah membudaya di lingkungan sosial kita, membuat pemuda enggan melakukan
hal-hal kecil. Melibatkan pemuda dalam mengelola sampah sebenarnya bisa menjadi
contoh yang baik. Bila sejak remaja cerdas dalam mengelola sampah dan limbah,
maka lingkungan hidup kita akan bisa lebih baik.
Pemuda sangat perlu dibekali dengan sikap kreatif dalam
mengelola lingkungan. Sebab remaja yang kreatif akan bisa mengelola sampah dan
limbah menjadi berkah. Adapun remaja yang memiliki kreatifitas tinggi, dapat
memanfaatkan sampah yang dianggap sebagai limbah serta pencemaran lingkungan
itu menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang
lain. Melalui proses pengolahan dan proses produksi dengan menggunakan
keterampilan dan mempoles sampah menjadi suatu keunikan akan memiliki nilai
jual yang tinggi.
A.
Upaya Manusia Dalam Melestarikan Alam
Banyak cara dan usaha yang bisa
dilakukan manusia untuk melestarikan alam, beberapa diantaranya adalah:
1. Pelestarian
tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat
dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan
atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau
sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
2.
Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi
kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
a) Menggalakkan
penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.Tanaman dapat menyerap
gas-gas yang berbahaya bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui
proses fotosintesis. Di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air,
sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
b)
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan
dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara
adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c)
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer.Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang
dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut
3.
Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus
berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan:
a) Reboisasi
atau penanaman kembali hutan yang gundul.
b)
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
c)
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
d)
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
e)
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengolahan hutan.
4. Pelestarian
laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga
sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak
disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam
kelestarian laut dan pantai. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai
dapat dilakukan dengan cara:
a)
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
b)
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut.
c)
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
5. Pelestarian
flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem
ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.
Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan.Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan
hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
a)
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b)
Melarang kegiatan perburuan liar.
B. Dampak Ketidak Perdulian Terhadap Alam
Banyak
dampak negatif yang ditimbulkan akibat tidak perduli dan memperhatikan alam,diantaranya:
1)
Terjadinya bencana tanah longsor dan
banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah.
2)
Udara yang kotor karena debu atau
pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini
sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme.
3)
rusak-nya lapisan ozon dan kadar gas rumah kaca di atmosfer, lebih cenderung
disebabkan oleh kenaikan gas CFC (gas buatan manusia) yang banyak digunakan
dalam industri (karet,plastik busa, AC dan alat pendingin lainnya).
4)
Timbulnya pemanasan global, yang
dampaknya sangat besar, dan akan
menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Dan masih
banyak dampak yang lain akibat ketidak perdulian terhadap lingkngan alam,yang
tidak sempat penulis ujarkan satu persatu.
PENTINGNYA EKOSISTEM HUTAN BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA”
Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan
sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi kita ini. Ada 7 fungsi
hutan yang sangat membantu kebutuhan dasar “basic needs” kehidupan manusia,
yaitu:
Hidrologis, hutan merupakan gudang penyimpan air dan tempat menyerapnya air
hujan maupun embun yang pada khirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai
melalui mata air-mata air yang berada di hutan. Dengan adanya hutan, air hujan
yang berlimpah dapat diserap dan diimpan di dalam tanah dan tidak terbuang
percuma.
Melihat topografi Minahasa, bergunung-gunung dan terjal, sehingga banyak
lahan-lahan kritis yang mudah tererosi apabila datang hujan. Keberadaan hutan
sangat berperan melindungi tanah dari erosi dan longsor.
Hutan pula merupakan tempat memasaknya makanan bagi tanaman-tanaman, dimana
di dalam hutan ini terjadi daur unsur haranya (nutrien, makanan bagi tanaman)
dan melalui aliran permukaan tanahnya, dapat mengalirkan makanannya ke area
sekitarnya. Bayangkan jika kita tak punya lagi dapur alami bagi tanaman-tanaman
sekitarnya ataupun bagi tanaman-tanaman air yaang ada di sungai-sungai, maka
bumi Minahasa akan merana.
Fungsi penting hutan lainnya adalah sebagai pengatur iklim, melalui
kumpulan pohon-pohonnya dapat memprduksi Oksigen (O2) yang diperlukan bagi
kehidupan manusia dan dapat pula menjadi penyerap carbondioksida (CO2) sisa
hasil kegiatan manusia, atau menjadi paru-paru wilayah setempat bahkan jika
dikumpulkan areal hutan yang ada di daerah tropis ini, dapat menjadi paru-paru
dunia. Siklus yang terjadi di hutan, dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah.
Hutan memiliki jenis kekayaan dari berbagai flora dan fauna sehingga fungsi
hutan yang penting lagi adalah sebagai area yang memproduksi embrio-embrio
flora dan fauna yang bakal menembah keanegaragaman hayati. Dengan salah satu
fungsi hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem di satu
wilayah.
Hutan mampu memberikan sumbangan hail alam yang cukup besar bagi devisa
negara, terutama di bidang industri, selain kayu hutan juga menghasilkan
bahan-bahan lain seperti damar, kopal, terpentein, kayu putih, rotan serta
tanaman-tanaman obat.
Hutan juga mampu memberikan devisa bagi kegiatan turismenya, sebagai
penambah estetika alam bagi bentang alam yang kita miliki.
C. BEBERAPA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
1.
Cukup banyaknya kerusakan lingkungan
yang terjadi.
2.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya lingkungan hidup.
3.
Kurangnya peralatan pengolah lingkungan
di indonesia.
4.
Kurangnya pengawasan dari pemerintah
pusat maupun daerah.
D. BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya,
bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang
akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya
lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY
dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah
bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena
aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui
puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan
gunung berapi antara lain berupa:
1.
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2.
Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3.
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4. Gas
yang mengandung racun.
5.
Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi
yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma
(aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun
manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi.
Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1.
Berbagai bangunan roboh.
2.
Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3.
Tanah longsor akibat guncangan.
4.
Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5.
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran
udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi
karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik
merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California,
Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di
Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi
melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar
terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting
beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1.
Merobohkan bangunan.
2.
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3.
Membahayakan penerbangan.
2.
Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena
faktor manusia, antara lain:
1.
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industri.
2. Terjadinya
banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
3.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
3.
Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1.
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2.
Perburuan liar.
3.
Merusak hutan bakau.
4.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5.
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
7.
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
UPAYA PELESTARIAN
Pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU
No.23 1997. UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi
kemampuanlingkungan hidup terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak
negative yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar kekayaan
sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.
1. Upaya yang
Dilakukan Pemerintah
Hal-hal yang dilakukan pemerintah
antara lain:
1.
Mengeluarkan
UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna
Tanah.
2.
Menerbitkan
UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3.
Memberlakukan
Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan).
4.
Pada
tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
Tujuan pokok Badan Pengendalian
Lingkungan:
1.
Menanggulangi
kasus pencemaran.
2.
Mengawasi
bahan berbahaya dan beracun (B3).
3.
Melakukan
penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
4.
Mencanangkan
gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian
Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan
masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a.
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau
pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan
bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.
Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi
atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air,
sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi
atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran
mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan
penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah
satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan
menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas
freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan
di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon,
sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan
kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar
ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan
meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan:
1.
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2.
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3.
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4.
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5.
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
6.
Ikut berpartisipasai dalam kegiatan pecinta alam.
7.
Memasok peralatan yang canggih.
8.
Melakukan penyuluhan pada masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.
d. Pelestarian laut dan pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut
dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2.
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3.
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4.
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1.
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2.
Melarang kegiatan perburuan liar.
3.
Menggalakkan kegiatan penghijauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar