TUGAS
MAKALAH BAHASA ARAB
MAF ULUM BIHI
DI SUSUN
OLEH :
SANTI
RUBIANTI
JURUSAN : S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH
MAKASAR KELAS RAHA
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah
menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab dan telah memberikan kemudahan dalam
mempelajarinya.
Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul Allah yang diutus dengan
membawa ajaran dan pedoman hidup yang baik untuk manusia di dunia dan akhirat.
Sebagai umat islam, kita dituntut untuk
bisa mengkaji dan mempelajari Al-Quran dan Sunnah, sebagai dua sumber utama
ajaran islam yang harus kita pegang teguh. Tentunya kita tidak mungkin memahami
kedua sumber tersebut kecuali setelah mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab,
khususnya ilmu Nahwu dan Sharaf, karena keduanya merupakan kunci dalam
mempelajari Al-Quran dan Sunnah.
Dalam makalah ini, penulis mencoba
memberikan penjelasan tentang salah satu objek kajian ilmu Nahwu yaitu tentang Maf”ul
Bih. Maf’ul Bih merupakan salah satu kalimat yang terdapat dalam sebuah
Jumlah Mufidah bahasa Arab, yang berartikan sebagai Objek Penderita
(yang dikenakan pekerjaan oleh fa’il).
Semoga dengan dibuatnya makalah ini
menjadi bekal yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis, untuk
memperoleh berbagai kemudahan dalam mempelajari Al-Quran dan Sunnah. Amin.
Walaupun demikian, penulis menyadari
masih banyak kekurangan serta keterbatasan dalam pembahasan makalah ini. Untuk
itu saran serta koreksi sangat penulis harapkan untuk memperoleh sebuah
kesempurnaan di masa depan kelak. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata.
Bandung, 29 Desember 2013
Ema Mariam
_________________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………... i
DAFTAR ISI
.........................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
………………………………………………. 1
A.
Latar Belakang .......................................................................
1
B.
Rumusan Masalah
.................................................................. 2
C.
Tujuan
.....................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
………………………………………………... 3
A.
Pengertian Maf’ul Bih
……………………………………… 3
B.
Pembagian Maf’ul Bih
……………………………………... 4
C. Pola-pola
Penempatan Maf’ul Bih.………………………... 4
D.
Pembagian Maf’ul Bih
berdasarkan tanda Nashabnya.…. 4
E.
Contoh Maf’ul Bih
dalam Salah Satu Ayat Al-Quran…… 7
BAB
III PENUTUP
.....................................................................................
9
KESIMPULAN .............................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
الأسماء المنصوبات ( Isim-isim yang Manshub)
semuanya berjumlah dua belas, yaitu :
1.
المفعول
به (Maf’ul Bih)
2.
المفعول
فيه (Maf’ul Fiih)
3.
المفعول
لأجله (Maf’ul Liajlih)
4.
المفعول
المطلق (Maf’ul Al-Muthlaq)
5.
المفعول
معه (Maf’ul Ma’ah)
6.
الحال (Al-Hal)
7.
التمييز (At-Tamyiz)
8.
المستثنى (Al-Mustatsna)
9.
خبر
كان أو احدى أخواتها (khobar kana dan saudara-saudaranya)
10.
اسم
انّ أو احدى أخواتها (isim inna dan
saudara-saudaranya)
11.
المنادى (Al-Munada)
12.
التوابع
(At-tawabi’)
Maf’ul Bih merupakan salah satu isim yang Manshub
yaitu di fathah kan akhir hurufnya. المفعول
به (Objek Penderita)
adalah isim yang akan dibahas dalam makalah ini. Dengan alasan terkadang kita
sulit menentukan المفعول به dalam suatu jumlah mufidah atau dalam beberapa jumlah mufidah
terutama dalam ayat-ayat Al-Quran. Maka dari itu makalah ini disusun untuk
membantu kita dalam memahami tentang المفعول به . Insyaallah.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud
dengan المفعول به ?
b.
Bagaimanakah
pembagian المفعول به ?
c.
Bagaimana pola-pola
penempatan المفعول به ?
d.
Bagaimana Pembagian المفعول به
berdasarkan tanda nashabnya?
e.
Bagaimana contoh
maf’ul bih dalam dalam salah satu ayat Al-Quran?
C.
Tujuan
a.
Memahami
pengertian المفعول به .
b.
Mengetahui pembagian
tentang المفعول به .
c.
Mengetahui pola-pola
penempatan المفعول به .
d.
Memahami
contoh-contoh المفعول به dalam salah satu ayat Al-Quran.
_________________________________________________________________________________
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian المفعول به
اَلْمَفْعُوْلُ
بِهِ هُوَ الْإِسْمُ الْمَنْصُوْبُ اَلَّذِيْ وَقَعَ عَلَيْهِ فِعْلُ الْفَاعِلِ,
وَ لَهُ حُكْمٌ إِعْرَابِيْ وَهُوَ " اَلنَّصْبُ " أَيْ أَنَّهُ
دَائِمًا مَنْصُوْبٌ .
اَلْمَفْعُوْلُ
بِهِ إِسْمٌ مَنْصُوْبٌ يَدُلُّ عَلَى مَنْ وَقَعَ عَلَيْهِ الْفِعْلُ الْفَاعِلُ
وَ لَاتَتَغَيِّرُ مَعَهُ صُوْرَةُ الْفِعْلِ .
Artinya :
Maf’ul Bih adalah Isim manshub yang
terletak pada fi’il dan fa’il, dan hukum I’rabnya adalah Nashob. Dan Maf’ul bih
adalah isim yang menunjukkan kepada objek /penderita.
Contoh lain :
1.
كَتَبَ
الْوَلَدُ الدَّرْسَ ; Anak itu telah menulis pelajaran
2.
ضَرَبَ
الأُسْتَاذُ وَلَدًا
; Ustadz itu telah memukul seorang anak
3.
شَرِبَتْ
مَرِيَمُ اللَّبَنَ
; Maryam telah meminum air susu
Maf’ul Bih adalah
objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika fi’ilnya “memukul” berarti
maf’ul bih-nya “yang dipukul”. Jika fi’ilnya “menolong” maka maf’ul bih-nya
“yang ditolong”.
Dalam contoh di
atas :
1.
كَتَبَ =
fi’il, الْوَلَدُ =
fa’il, الدَّرْسَ = maf’ul bih
2.
ضَرَبَ =
fi’il, الأُسْتَاذُ = fa’il, وَلَدًا = maf’ul bih
3.
شَرِبَتْ =
fi’il, مَرِيَمُ =
fa’il, اللَّبَنَ = maf’ul bih
Setiap Maf’ul bih harus
senantiasa Manshub.
B.
Pembagian Maf’ul Bih
Maf’ul bih terbagi kepada dua bagian,
yaitu :
1.
ظاهر
: yaitu Maf’ul bih yang terdiri dari isim zhahir (bukan kata ganti).
Contoh
: ضربَ عليٌ كلباً
: Ali memukul anjing
يقرأُ
محمَّدُ قرآناً
: Muhammad sedang membaca Quran
2.
ضميرٌ
: yaitu Maf’ul bih yang
terdiri dari isim dhamir (kata ganti).
Maf’ul bih dhamir
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Dhamir Muttashil (bersambung)
Maf’ul bih dhamir
muttashil ada dua belas,yaitu :
ضربني, وضربنا, وضربكَ, وضربكِ, وضربكمَا, وضربكُمْ,
وضربكنَّ, وضربَهُ, وضربهَا, وضربهمَا, وضربهُمْ, وضربهنَّ .
2.
Dhamir Munfashil (terpisah)
Maf’ul bih dhamir Munfashil ada dua belas, yaitu :
ايّايَ,
وايَّانَا, وايَّاكَ, وايَّاكِ, وايَّاكمَا, وايَّاكُمْ, وايَّاكُنَّ, وايَّاهُ,
وايَّاها, وايَّاهما, وايَّاهُمْ, وايَّاهُنَّ .
C.
Pola-pola Penempatan Maf’ul Bih
مفعول به =
قَرَأَ – مُحَمَّدُ - القُرْآنَ - فاعل - فعل -1
سَألَ –
النَّبِيَّ - رَجُلٌ
= فاعل - مفعول به - فعل -2
(فعل -
فاعل) - مفعول به = سأَلتُ – رسولَ اللّهِ -3
(فعل -
فاعل - مفعول به) = أَمَرْتُكَ -4
فاعل = أَمَرَنِى - رَسُوْلُاللّهِ -
(مفعول به – فعل) -5
مفعول به - (فعل فاعل) =
اِيّاكَ - نَعْبُدُ -6
D.
Pembagian المفعول به
berdasarkan tanda nasahabnya
1.
Tanda
Nashob Fathah
a. Isim Mufrad
a. Isim Mufrad
يُذَاكِرُ مُحَمَّدُ اَلدَّرْسَ
( Muhammad sedang mengulangi pelajaran )
تَقْرَأُ الطَّالِبَاتُ الْجَرِيْدَةَ
( Para mahasiswi sedang membaca koran )
كَتَبَ الْوَلَدُ الدَّرْسَ
( Anak itu telah menulis pelajaran )
ضَرَبَ الْأُسْتَاذُ وَلَدًا
( Guru itu telah memukul anak )
شَرِبَتْ مَرْيَمُ اللَّبْنَ
( Maryam telah minum susu )
أَكَلَ مُحَمَّدٌ الْخُبْسَ
( Muhammad telah makan roti )
ضَرَبَ عَلِيٌّ كَلْبًا
( Ali telah memukul anjing )
يَقْرَأُ مُحَمَّدٌ قُرْآنًا
( Muhammad sedang membaca al-Qur’an )
يَفْتَحُ أَحْمَدُ الْبَابَ
( Ahmad sedang membuka pintu )
تَحْمِلُ فَاطِمَةُ الْقَلَمَ
( Fatimah sedang membawa polpen )
b. Jama’ Taksir
يُعَلِّمُ الْأُسْتَاذُ الطُّلَّابَ
( Guru itu sedang mengajar para mahasiswa )
يَحْمِلُ الْجُنُوْدُ اَلْأَسْلِحَةَ
( Para tentara sedang membawa senjata )
ضَرَبَ الْأُسْتَاذُ الْأَوْلَادَ
( Ustads telah memukul para anak )
تَحْمِلُ فَاطِمَةُ الْأَقْلَامَ
( Fatimah sedang membawa polpen-polpen )
يَفْتَحُ أَحْمَدُ الْأَبْوَابَ
( Ahmad sedang membuka pintu )
2. Tanda Nashob Kasrah
a. Jama’ Muannats Salim
تَشْتَرِيْ الطَّالِبَاتُ الْمجَلَّاتِ
( Para mahasiswi sedang membeli majalah )
يَجْمَعُ الطُّلَّابُ الْكُرَّاسَاتِ
( Para mahasiswa sedang mengumpulkan buku catatan )
يَغْسِلُ أَحْمَدُ السَّيَّارَاتِ
( Ahmad sedang mencuci banyak mobil )
3. Tanda Nashob Ya’
a. Mutsanna
يَحْمِلُ التِّلْمِيْذُ الْكِتَبَيْنِ
( Siswa sedang membawa dua buku)
تَقْرَأُ الْمُدَرِّسَةُ الْمَقَالَتَيْنِ
( Guru itu sedang membaca dua makalah )
يَقْبِضُ الْبُوْلِيْسُ الْمُجْرِمَيْنَ
(Polisi sedang menangkap dua penjahat )
يَنْتَظِيْرُ الطُّلَّابُ الْحَاضِرَيْنَ
( Para siswa itu sedang menunggu dua hadirin )
b. Jama’ Mudsakkar salim
يَقْبِضُ الْبُوْلِيْسُ الْمُجْرِمِيْنَ
(Polisi sedang menangkap para penjahat )
يَنْتَظِيْرُ الطُّلَّابُ الْحَاضِرِيْنَ
( Para siswa itu sedang menunggu para hadirin )
يُكَلِّمُ الْمُدِيْرُ الْمُوَظَّفِيْنَ
( Direktur itu sedang berbicara dengan para pegawai )
E.
Contoh Maf’ul Bih
dalam Al-Quran (Surat At-Takasur)
بسم الله الرحمن
الرحيم
1.
|
اَلْهكُمُ
التَّكَاثُرُ
|
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
|
الْهَـ (melalaikan : fi’il (predikat))
كُمُ (kepadamu : maf’ul bih (objek)
التَكَاثُرُ (bermegah-megahan : fa’il (subjek)
Jenis maf’ul bih pada ayat ini dibuat dari isim
dhomir yaitu lafadz كُمْ (kamu)
|
2.
|
حَتَّى
زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
|
Sampai kamu masuk ke dalam kubur,
|
زُرْ (masuk “ fi’il : predikat)
تُمُ (kamu : fa’il : subjek)
الْمَقَابِرَ (kubur : maf’ul bih : objek)
|
3.
|
كَلاَّ
سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
|
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatan kamu itu),
|
تَعْلَمُوْنَ
(mengetahui : fi’il)
و(kamu (dhomir mustatir pada
kalimat تَعْلَمُوْنَ) : fa’il)
|
4.
|
ثُمَّ
كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
|
Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
|
تعْلَمُوْنَ
(mengetahui : fi’il)
و (kamu (dhomir mustatir pada
kalimat تَعْلَمُوْنَ) : fa’il)
|
5.
|
كَلاَّ
لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ
|
Sekali-kali tidak! Kelak kamu mengetahui dengan
pasti,
|
تَعْلَمُوْنَ
(mengetahui : fi’il)
تَ (dhomir mustatir : fa’il)
عِلْمَ الْيَقِيْنِ
(dengan pasti : maf’ul bih)
|
6.
|
لَتَرَوُنَّ
الْجَحِيْمَ
|
Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka
jahim,
|
لتَرَوُنَّ
(melihat: fi’il)
تَ (kamu (dhomir mustatir) : fa’il )
الْجَحِيْمَ
(neraka jahim : maf’ul bih.
|
7.
|
ثُمَّ
لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ
|
Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya
dengan mata kepala sendiri,
|
تَ (kamu (dhomir mustatir) : fa’il)
لترَوُنَّ
(melihat: fi’il)
هَا
(melihat-nya : maf’ul bih (menunjukkan kepada الْجَحِيْمَ (neraka
jahim)
عَيْنَ الْيَقِيْنِ
(hal)
|
8.
|
ثُمَّ
لَتُسْئَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ
|
Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu
tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
|
لَتُسْئَلُنَّ
( akan ditanya : fi’il)
يَوْمَئِذٍ
(pada hari itu : maf’ul fih)
|
Contoh dalam ayat
lain (Qs. An-Nasr : 2)
|
|||
وَرَاَيْتَ النَاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ
اللهِ اَفْوَاجًا
|
Dan Engkau melihat Manusia masuk islam dengan berbondong
bondong
|
رَاَيْ (melihat : fiil (predikat)
تَ (engkau : fail (subjek))
النَاسَ (manusia : maf’ul bih (objek)) maf’ul bih nya dzohir.
|
_________________________________________________________________________________
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Maf’ul Bih adalah Isim manshub yang
terletak pada fi’il dan fa’il, dan hukum I’rabnya adalah Nashob. Dan Maf’ul bih
adalah isim yang menunjukkan kepada objek /penderita.
Contoh :
كَتَبَ
الْوَلَدُ الدَّرْسَ ; Anak itu telah menulis
pelajaran
Maf’ul Bih adalah objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika
fi’ilnya “memukul” berarti maf’ul bih-nya “yang dipukul”. Jika fi’ilnya
“menolong” maka maf’ul bih-nya “yang ditolong”.
Lihat contoh كَتَبَ الْوَلَدُ الدَّرْسَ :
كَتَبَ = fi’il, الْوَلَدُ = fa’il, الدَّرْسَ = maf’ul bih
Maf’ul bih terbagi menjadi dua bagian, yang terdiri dari :
1. Maf’ul bih Zhahir
(bukan kata ganti)
2. Maf’ul bih Dhamir
(kata ganti)
Maf’ul bih memili
pola-pola dalam pembentukan kalimatnya, atau dalam kata lain dapat tukar
posisi. Terkadang maf’ul bih mendahului fi’il dan fa’il atau setelah fi’il dan
fa’il.
DAFTAR PUSTAKA
Zakaria Aceng, 2004, “ILMU NAHWU PRAKTIS SISTEM BELAJAR 40
JAM”. Garut : ibn azka.
Nurhasanah, 2013,
“makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu Nahwu. Bandung. Sinar Baru
Algensindo.” Ciamis : Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar