MAKALAH
JUMLATUL ISMIYAH
DI SUSUN OLEH :
RISNAWATI
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASAR KELAS RAHA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Struktur-struktur
dalam bahasa arab terdiri dari lima susunan, yaitu: tarkib isnadiy, tarkib
idhofiy, tarkib bayaniy, tarkib ‘adadiy, dan tarkib mazjiy. Tarkib isnadiy
adalah susunan yang di antaranya terdapat musnad dan musnad ilaih, baik berupa
jumlah ismiyah maupun jumlah fi’liyah. Tarkib ini terdiri dari dua unsur pokok,
yaitu mubtada’ dan khabr atau fi’l dan fa’il.
Jumlah ismiyah merupakan susunan
kalimat yang diawali dengan ism (kata benda). Sedangkan jumlah fi;liyah
merupakan susunan kalimat yang diawali dengan fi’l (kata kerja). Inilah yang
membedakan jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.
Biasanya’rangkaian kata yang sempurna
itu terdiri atas paling sedikitnya dua kata atau lebih. Berikut adalah contoh
kalimat yang terdiri atas dua kata saja
Taman itu indah الحدىقة جمىلة
Masjid itu luas
المسجد واسع
Hujan turun نزل المطر
Kalau kita
perhatikan contoh-contoh di atas pada kalimat (al hadiqah jamilah) taman
itu indah terdiri dua suku kata. Membaca atau mendengar kalimat tersebut semua
oarng pasti paham karena ungkapan ini mengandung pikiran yang lengkap.dan
karena itu di sebut kalimat sempurna.
B.Rumusan masalah
1.Apa pengertian jumlah ismiyah?
2.Apa saja
kaiidah-kkaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Jumlah ismiyah adalah jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan
khobar.
Contoh:
(masjid itu besar المسجد كببر )
Dari contoh di atas lafaz al masjidu adalah mubtada’,
dan lafaz kabiirun adalah khobar.
Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah yang di
baca rofa’.
Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’
agar menjadi kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al
jumlah al mufidah.
Jumlah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan susunan
kalimat yang terdiri dari dua kata. Sebelum kita membahas jumlah ismiyah lebih jauh ada baiknya kita bahas terlebih
dahulu pengertian al ismu atau al ismyah.
Al ismu adalah lafaz dalam bahasa arab yang menunjukkan
makna suatu benda.
Contoh: Muhammad,qolamun (pulpen), kirdun (kera).
Di dalam al ismu terdapat tanda-tanda. Di antaranya adalah
a. Menerima AL
Contoh: Al baitu (البيت) , Al sabuurotu السبورة
b. Menerima tanwin
Contoh: kitabun كتاب
c. Biasa di dahului oleh huruf jar.
Huruf jar yaitu fiفى , ilaالى , minمن , ‘anعن , ‘alaعلى , alkafuالكاف , albauالباء .
Contoh: fil masjidiفى المسجد ,
ila baitinالى بيت , min fashlin من فصل .
B. Kaidah-kaidah
Dalam jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah yang
pembahasannya sangat panjang dan mendetail.
Disini kami hanya akan membahas secara ringkas dan sederhana
saja. Kaidah-kaidah tersebut di antaranya adalah
1. Dibaca rofa’
Tanda rofa’ pada isim adalah dhommah, wawu dan alif
Contoh:-al baitu shoghiirun البيت صغير( rumah itu kecil), al muslimuuna mahiiruuna المسلمون مهيرون ( orang-orang muslim itu pintar), al tholibaani ‘alimaani الطالبان عالمان ( dua murid itu pintar).
2. Mubtada’ harus berupa
isim ma’rifat.
Yang di maksud isim ma’rifat adalah isim yang sudah jelas
maknanya.Isim ma’rifat bisa berupa:
- isim alam ( nama sesuatu)
Contoh: ahmadun احمد ( nama orang), Indonesia اندو نيسيا ( nama Negara), baitunيبت ( nama tempat)
- isim dhomiir
Isim dhomiir yang bisa menjadi mubtada ’hanyalah isim dhomir
yang munfasil yaitu: huwaهو (dia Laki-laki 1), humaهما ( dia laki-laki 2), humهم ( mereka laki-laki banyak), hiyaهي ( dia perempuanr 1), humaهما ( dia perempauan 2), hunnaهنّ ( merekapr), antaانت ( kamu lakii-laki 1), antumaانتما ( kamu laki-laki 2), antumانتم (kalian lakii-laki), antiانت (kamu 1 perempuan),
antumaانتما (kamu
2 perempuan), antunnaانتنّ ( kalian perempuan), anaانا (saya), nahnuنحن ( kami/kita).
Contoh;n هو طويل ( dia laki-laki 1
tinggi),nانت مدرس ( kamu laki-laki 1 guru)
-isim yang kemasukan al
Contoh; n الفصل جميل (
kelas itu indah)
3. Khobar berupa isim nakiroh
Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tida k jelas atau masih umum.Tanda isim nakiroh adalah adanya
tanwin.
Contoh;n البلاط نظيف (
lantai itu bersih)
4. Mubtada’ dan khobar harus
bersesuaian dalam hal muannas dan muzakar serta mufrod, musanna dan jama’nya.
Contoh;nفاطمة جميلة (fathimah itu cantik)n زيد جميل (
zaid itu ganteng)nالكرة
صغيرة ( bola itu kecil)iالتلميذان
ماهران (murid dua itu pintar)aالطالبون ضاحكون (
murid-murid itu adalah orang-orang tertawa)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jumlah ismiyah adalah jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan
khobar.
Contoh:
(masjid itu besar المسجد كببر )
Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah yang di
baca rofa’.
Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’
agar menjadi kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al
jumlah al mufidah.
Kaidah-kaidah yang terkait dengan
jumlah ismiyah antara lain
1.
Dibaca rofa’
2.
Mubtada’ berupa isim ma’rifat
3.
Khobar berupa isim nakiroh
4.
Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muanas dan mudzakar serta
mufrod,mustanna dan jama’nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar