do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 11 Agustus 2011

Cara Kaya Dengan Meningkatkan Financial IQ

Setahu saya selama ini RK selalu mengkampanyekan melek kecerdasan finansial (financial intellingence) , dan baru sekarang memperkenalkan istilah financial IQ ini. Apa perbedaan di antara keduanya?
“Kecerdasan Finansial adalah bagian dari kecerdasan mental yang kita gunakan untuk mencari solusi masalah keuangan. Sedangkan Financial IQ adalah ukuran (measurement) dari kecerdasan itu. Ini tentang bagaimana kita mengkuantifikasi kecerdasan finansial itu”, jawabnya.

Contohnya adalah seseorang berpendapatan dan pengeluaran Rp. 100 juta per tahun memiliki Financial IQ lebih rendah dibandingkan orang yang berpendapatan Rp. 30 juta per tahun dengan pengeluaran Rp. 25 juta dan tetap mampu menginvestasikan Rp. 5 juta sisanya.
Kemampuan untuk hidup di bawah pendapatan dan tetap mampu menginvestasikan berapa pun sisanya, membutuhkan tingkat kecerdasaan finansial tertentu.
Selain itu, apa saja ukuran Financial Intelligence itu?
1. IQ untuk memperoleh uang lebih banyak. Semakin banyak uang yang kita peroleh menandakan FIQ yang lebih tinggi. Salah satu kendaraan paling memungkinkan untuk itu adalah melalui bisnis.
2. IQ untuk memproteksi kekayaan anda. Orang yang berpenghasilan tinggi dan membayar pajak lebih sedikit (secara legal) menandakan FIQ yang lebih tinggi. Siapa saja yang berpotensi menjadi “pencuri kekayaan” itu? Mereka adalah para birokrat, bisnis yang salah kelola, bankir, broker, kartu kredit, dan sebagainya.
3. IQ untuk membuat anggaran keuangan yang surplus. Mereka yang bisa menjaga agar keuangannya selalu surplus memiliki FIQ lebih tinggi ketimbang mereka yang setiap bulan selalu defisit dan mencari utangan ke sana ke mari.
4. IQ untuk mengungkit (leveraging) uang anda. Setelah berhasil dengan surplus anggaran keuangan, tantangan selanjutnya adalah me-leverage surplus tersebut menjadi lebih besar lagi. Kebanyakan orang menaruh surplus uangnya di bank. Itu salah besar, kata RK. Setelah nilai uang terus tergerus oleh inflasi, menyimpan uang di bank menjadi pilihan yang bodoh. Ungkitlah uang anda di tempat yang bisa menghasilkan return tinggi per tahunnya.
5. IQ untuk terus menambah informasi finansial. Learn, then earn. Itu kuncinya. The more you learn, the more you earn. Saat ini bertebaran buku, seminar, workshop, website dan blog bertemakan pendidikan keuangan. Update terus informasi keuangan anda.
Buku ini hadir di tengah keresahan masyarakat dengan financial turbulence yang dihadapinya karena kenaikan BBM dan harga-harga.
Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan sudah menjadi masalah global.
Kalau kita tidak bisa mengubah sistimnya, ya kita harus pintar mengakali sistim itu, saran RK.
One who can not dance put the blame on the floor. Jangan kita selalu menyalahkan kondisi atau sistim. Selamanya hal itu tidak akan berpihak kepada kita. Kitalah yang harus mengusai atau mengakali sistim itu.
Maka, meningkatkan kelima Financial IQ yang ditawarkan RK itu adalah pilihan yang paling masuk akal untuk kita coba di tengah kondisi yang tidak berpihak ini.
Sumber:
http://roniyuzirman.blogspot.com/search/label/Money%20and%20Investing

Tidak ada komentar: