do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 22 Agustus 2011

Meningkatkan Kinerja Usaha

Mengelola bisnis usaha kecil tidak ada bedanya dengan mengelola perusahaan besar. Semuanya memerlukan usaha serius, kerja keras dan efektif. Kinerja perusahaan yang baik secara keseluruhan akan menentukan keberhasilan bisnis yang dikelola. Kinerja berkaitan dengan semangat karyawan di dalam menjalankan fungsinya secara baik dan benar. Jika karyawabn memandang perusahannya pantas diberi komitmen sepenuh hati (engage) , maka kinerjanya akan meningkat dan konsekuensinya kinerja perusahaan akan meningkat pula.
Untuk mewujudkan itu perlu dianalisa beberapa faktor yang bisa meningkatka kinerja perusahaan secara significant. Idealnya perusahaan bisa memenuhi seluruh key driver secara maksimal. Namun, tentu saja itu sulit. Solusinya, Menurut Direktur Pengelola Multi Talenta Indonesia, Irwan Rei, menganjurkan perusahaan melakukan survei internal tentang hal berikut:
  • Faktor pendorong utama (key driver) apa saja yang saat ini relatif rendah nilainya dibandingkan dengan yang lain?
  • Mana yang harus atau bisa diperbaiki terlebih dulu?
  • Faktor apakah yang kalau diperbaiki memberi pengaruh besar pada peningkatan motivasi dan komitmen karyawan?
  • Apa yang relatif cepat dan mudah dilakukan perusahaan untuk memperbaiki kondisi yang ada?
Irwan menilai, faktor-faktor ini saling terkait satu sama lain. Pengembangan karier berhubungan dengan sistem penggajian, kepemimpinan dengan komunikasi dan penetapan sasaran kerja (sense of direction).
Perbaikan di satu faktor umumnya turut memperbaiki faktor lain. Yang mesti digarisbawahi, ia mewanti-wanti, besarnya pengaruh key driver serta berbagai komponennya tak akan sama untuk setiap individu ataupun kelompok karyawan. Alhasil, perusahaan dapat membangun rencana perbaikan berdasarkan pengelompokan-pengelompokan karyawan yang ada.
Setelah analisis dilakukan, perusahaan perlu menyusun rencana kerja perbaikan kondisi yang ada. Misalnya, bila nilai di bagian peluang karier rendah, lihatlah apakah perusahaan telah memiliki sistem pengembangan karier (career growth model) yang baik.
Akan tetapi, mengingat ini menyangkut manusia yang sifatnya kompleks, model-model motivasi dan komitmen, menurut Irwan, tidak akan pernah 100% akurat dan eksak. Karena itu, tidak ada jaminan 100% program perbaikan akan meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan. Namun, setidaknya memberikan kita suatu dasar di dalam melakukan perbaikan.(Galeriukm).
Sumber:
http://swa.co.id/2007/03/menjadi-perusahaan-pillihan/

Tidak ada komentar: