Tugas Makalah biokimia
“Glikogenesis dan Glikogenolisis”
OLEH
KELOMPOK VI:
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMKAB MUNA
2011
KATA PENGANTAR
Puji serta Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan dengan seizin serta pertolongan-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah
ini berjudul tentang “lisosom” dimana dimaksud untuk membantu
dalam proses pembelajaran khususnya dalam perkuliahan biokimia ini dan dapat di
jadikan referensi untuk lebih mngembangkan cakrawala berpikir.
Dalam penyusunan makalah ini Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritikan maupun sumbang saran yang sifatnya
membangun isi pembahasan makalah ini sangat penulis harapkan demi
perbaikan-perbaikan selanjutnya.Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa.
Raha,
Mei
2011
Penulis
DAFTAR
ISI
|
|
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….
|
i
|
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………
|
ii
|
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………
|
1
|
A.
LATAR BELAKANG…………………………………………………………
|
1
|
B.
RUMUSAN MASALAH………………………………………………………
|
2
|
C.
TUJUAN……………………………………………………………………….
|
2
|
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………….
|
3
|
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………….....
|
11
|
A.
KESIMPULAN…………………………………………………………………
|
11
|
B.
SARAN…………………………………………………………………………
|
11
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Glikogenesis
adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di
dalam hati. Lintasan ini
diaktivasi di dalam hati, oleh hormon
insulin sebagai respon
terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan; atau teraktivasi
pada akhir siklus Cori.
Glikogenolisis
adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa
di dalam plasma darah
untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada glikogenolisis,
glikogen digradasi
berturut-turut dengan 3 enzim,
glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada
lintasan ini adalah glukagon
dan adrenalin.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian serta siklus glikogenesis dan glikogenolisis.
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu agar manusia secara umum dan khususnya kita
sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan mengembangkan cakrawala berpikir dalam
kehidupan sehari-hari agar dapat terealisasikan dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GLIKOGENESIS
Glikogenesis
adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di
dalam hati. Lintasan ini
diaktivasi di dalam hati, oleh hormon
insulin sebagai respon
terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan dan aktivitas siklus
cori. Glikogen
dalam hati juga dibentuk dari asam laktat, membutuhkan UDPG yg dibentuk dari
reaksi uridinitrifosfat dengan glukosa-1-P. Siklus pengubahan glukosa, asam laktat
dan glikogen disebut dengan siklus cori.
Siklus Cori yang disebut berdasarkan
penemunya, Carl Cori
dan Gerty Cori, adalah lintasan
metabolisme antara jaringan otot dan hati yang membentuk
siklus. Asam laktat
yang disintesis oleh otot pada lintasan glikolisis akan diserap
oleh hati dan dikonversi menjadi glukosa.
Sekresi glukosa oleh hati,
kemudian diserap oleh otot dan dikonversi kembali menjadi asam laktat.
Gambaran Siklus Cori
Pertama metabolisme karbohidrat adalah
pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi
menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam
sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi. Proses di atas terjadi jika kita
membutuhkan energi untuk aktifitas, misalnya berpikir, mencerna makanan,
bekerja dan sebagainya. Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi,
maka kelebihan glukosa yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses
anabolisme ini dinamakan glikogenesis. Hidrolisis pirofosfat inorganik
berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik reaksi ke arah kanan
persamaan reaksI.
Dengan kerja enzim sintesis
glikogen, atom C1 pada glukosa yang diaktifkan UDPGIc membentuk ikatan dengan
C4, sehingga membebaskan uridin difosfat. Molekul glikogen yang sudah ada
sebelumnya atau glikogen primer harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen
primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai
glikogenin. Glukosa sisa disimpan dalam bentuk glikogen. Sebelumnya sudah ada
glikogen primer, jadi glukosa hanya menambahkan cabang-cabangnya jika sudah
berjumlah delapan. 1 – 4, maksudnya glukosa akan berikatan pada atom C no.1 dan
atom C no.4
Glikogen
merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog
dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai
6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih
besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga
sampai empat kali lebih banyak. Glukosa yang bercabang.Seperti amilum, glikogen
merupakan polimer Glikogen otot
berfungsi sebagai sumber heksosa yang tersedia dengan mudah untuk proses
glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan glikogen hati sangat
berhubungan dengan simpanan dan pengiriman heksosa keluar untuk mempertahankan
kadar glukosa darah, khususnya pada saat di antara waktu makan. Setelah 12-18
jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras habis. Tetapi glikogen
otot hanya terkuras secara bermakna setelah seseorang melakukan olahraga yang
berat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1. Glukosa
mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan
di hati oleh glukokinase.
2. Glukosa
6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami
fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible
yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat. Enz-P + Glukosa«Enz
+ Glukosa 1,6-bifosfat «Enz-P
+ Glukosa 6-fosfat 1-fosfat
3. Selanjutnya
glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin
difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc + PPi«UTP
+ Glukosa 1-fosfat
Uridin difosfat glukosa (UDPGlc) (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
Uridin difosfat glukosa (UDPGlc) (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
4. Hidrolisis
pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik
reaksi kearah kanan persamaan reaksi
5. Atom
C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan
atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin
difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen
yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai
reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang
dikenal sebagai glikogenin. UDP +
(C6)n+1àUDPGlc
+ (C6)n GlikogenGlikogen
untuk membentukàResidu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1 rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlahmolekulglikogenin.
untuk membentukàResidu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1 rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlahmolekulglikogenin.
6. Setelah rantai dari glikogen primer
diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut hingga mencapai minimal 11
residu glukosa, maka enzim 4 (panjang minimal 6àpembentuk cabang memindahkan bagian
dari rantai 1 residu glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk membentuk
rangkaian 6 sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabangà1
glukosil danàini
akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1 pembentukan cabang selanjutnya.
Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak
reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis
maupun glikogenolisis.
·
Glikogenesis terutama terjadi dalam hepar dan otot
Glikogen merupakan bentuk simpanan
karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan.
Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui
jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka
besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih
-D-Glukosa yangµbanyak.
Seperti amilum, glikogen merupakan polimer bercabang.
Glikogen otot berfungsi untuk
menjadi sumber heksosa yang tersedia bagi proses glikolisis di dalam otot
itu sendiri. Glikogen hepar sebagian besar berhubungan dengan
simpanan dan pengiriman heksosa keluar untuk memepertahankan
kadar glukosa darah khususnya pada saat-saat sebelum sarapan.
Setelah 12-18 jam puasa, hampir seluruh simpanan glikogen di
dalam hepar mengalami deplesi. Sedangkan glikogen
otot baru mengalami deplesi yang berarti setelah seseorang
melakukan olahraga yang berat dan lama
B.Glikogenolisis
Glikogenolisis
adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa
di dalam plasma darah
untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada
glikogenolisis, glikogen
digradasi berturut-turut dengan 3 enzim,
glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada
lintasan ini adalah glukagon
dan adrenalin.
Jika glukosa dari diet tidak dapat
mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa
sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis
seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian.
Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim 4àfosforilase.
Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 1 glikogen untuk
menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar
molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu
glukosa yang tersisa pada tiap sisi 6.àcabang
1
(C6)n-1 + Glukosa 1-fosfatà(C6)n + Pi .
(C6)n-1 + Glukosa 1-fosfatà(C6)n + Pi .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat di perik dalam makalah ini adalah:
Glikogenesis
adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di
dalam hati. Lintasan ini
diaktivasi di dalam hati, oleh hormon
insulin sebagai respon
terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan; atau teraktivasi
pada akhir siklus Cori.
Glikogenolisis
adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa
di dalam plasma darah
untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada
glikogenolisis, glikogen
digradasi berturut-turut dengan 3 enzim,
glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada
lintasan ini adalah glukagon
dan adrenalin.
B.
Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini masih sangat jauh dari sifat
kesempurnaan untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan agar dalam pembuatan makalah berikutnya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar