do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 12 Juli 2011

Mengatasi Kemerosotan Bisnis Usaha Kecil

Dalam pertandingan sepakbola tentu sudah sering kita saksikan sebuah tim pada awalnya tertinggal jauh dari lawannya namun pada babak kedua atau pada akhir pertandingan justru bisa membalikkan keadaan dan akhirnya menang. Begitu pula dalam hal bisnis, manakala bisnis kita stagnan atau bahkan merosot perkembangannya, rasanya semua buntu. Banyak usaha yang akhirnya bangkrut karena kondisi tidak juga membaik. Namun keadaan akan menjadi lain jika kita mampu membalikkan keadaan berangsur naik. Maka salah satu cara dalam mengatasi kondisi ini adalah membalikkan keadaan secepatnya sebelum semuanya menjadi akut.
Dalam kondisi demikian proses membalikkan arah memerlukan kecepatan dan ketepatan, karena pada dasarnya seleksi alam juga berlaku bagi bisnis usaha kecil. Kondisi ini memang kondisi yang paling sulit dalam perjalanan bisnis, namun saat kita menemukan jalan terang inilah energi terbesar untuk mengubah keadaan. Momentum Aha, banyak orang menyebut demikian, momentum pada saat tiba-tiba kita menemukan ide cemerlang untuk berubah.
Membalikkan keadaan mengatasi kemerosotan bisnis diperlukan kemampuan beradaptasi pada perkembangan jaman. Mengacu pada istilah Charles Darwin dalam The Origin of Species, “Bukan spesies terkuat maupun tercerdas yang mampu bertahan hidup, melainkan mereka yang paling responsif terhadap perubahan.”
Perusahaan-perusahaan pun memiliki dinamika dan siklus hidup yang dari waktu ke waktu harus berjuang menghadapi ancaman kemerosotan, bahkan kepunahan. Hanya perusahaan-perusahaan yang cepat beradaptasi dengan alam dan lingkungan baru yang bisa lolos dari ancaman kepunahan. Ini hukum alam biasa, tak ada yang terlalu istimewa sebetulnya.
Dalam praktik manajemen, kita mengenal istilah jurus turnaround atau membalik arah perusahaan. Indikatornya bisa macam-macam. Dari perusahaan rugi menjadi untung. Dari perusahaan biasa-biasa saja alias stagnan menjadi perusahaan dinamis dan selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. Dari perusahaan yang nyaris bangkrut menjadi bersinar.(Galeriukm).


Sumber:
http://swa.co.id/2011/03/baliklah-arah-secepatnya/

Tidak ada komentar: